You are on page 1of 45

CASE REPORT

CONGESTIVE HEART FAILURE DAN MITRAL STENOSIS

Disusun oleh : Pembimbing :


Adelina Annisa Permata dr. Mailani Karina Akhmad,
1102013006 Sp.JP, FIHA
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Ny. E Binti K


• Usia : 57 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Kp. Bulak Made RT 006/RW 013
• Masuk RS : 19 Juli 2018
• Tgl Diperiksa : 21 Juli 2018
ANAMNESIS
Keluhan utama : Sesak nafas
Keluhan tambahan : Berdebar-debar dan mual
4 hari SMRS 3 jam SMRS Masuk RS
16/7/2018 19/7/2018 19/7/2018

• Sesak nafas hilang timbul yang dirasakan terutama saat


Berdebar-
beraktivitas
debar
• Sesak sering pada malam hari menyebabkan pasien
terbangun
• Sesak dipengaruhi posisi, membaik dengan duduk
• Mual
• Tidak ada nyeri dada yang menjalar, nyeri saat menarik
nafas, demam -, batuk -, nyeri menelan -.
ANAMNESIS

RIWAYAT Riwayat flu dan demam tidak terlalu tinggi


PENYAKIT berulang, riwayat stroke 7 tahun yang lalu
DAHULU
• Tidak ada keluarga pasien yang mengalami
RIWAYAT keluhan sesak nafas dan berdebar-debar
PENYAKIT seperti pasien
KELUARGA

RIWAYAT • Pasien rutin kontrol ke Poli Jantung sebulan


PENGOBATAN sekali dan mengonsumsi obat Bisoprolol
1x1,25 mg secara rutin
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos mentis. E4, M6, V5 (GCS 15)

Tanda Vital
Tekanan Darah : 93/63 mmHg
Frekuensi nadi : 72x/menit, teratur, teraba kuat.
Frekuensi napas : 26x/menit
Suhu : 36,5 °C
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GIZI

Berat badan (BB) : 72 kg


Tinggi badan (TB) : 158 cm
IMT : 28,84 kg/m2
PEMERIKSAAN FISIK
KULIT
• Warna : Coklat TELINGA
• Turgor : Baik • Sekret (-)
• Tidak ditemukan adanya kelainan
KEPALA
• Bentuk : Normocephal
• Rambut : Rambut tidak mudah
HIDUNG
dicabut warna abu-abu • Sekret (-)
• Pernafasan cuping hidung (-)
MATA
• Konjungtiva : Tidak anemis
• Sklera : Tidak ikterik
• RCL : +/+
PEMERIKSAAN FISIK

MULUT LEHER
• Bibir tidak sianosis • JVP +3 (meningkat)
• Mukosa bibir basah • Trakea tidak deviasi
• Uvula ditengah • Kelenjar tiroidtidak membesar
• Tonsil T1-T1 tenang • Pembesaran KGB (-)
• Lidah tidak deviasi
• Faring tidak hiperemis
PEMERIKSAAN FISIK

PARU
• Inspeksi : Dada simetris kanan-kiri pada gerakan statis dan dinamis.
Retraksi sela iga (+)
• Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris pada kedua lapang paru,
nyeri tekan (-), massa (-)
• Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki (+/+), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK

JANTUNG
• Inspeksi : Iktus cordis terlihat samar
• Palpasi : Pulsasi iktus cordis teraba pada 2 cm lateral linea midklavikularis
sinsitra ICS 6, tidak teraba adanya thrill.
• Perkusi : Batas jantung kanan di ICS 5 linea sternalis sinistra
Batas pingang jantung di ICS 3 linea parasternalis sinistra.
Batas jantung kiri pada 2 cm lateral dari linea midklavicularis sinistra
ICS 6
• Auskultasi : Bunyi jantung reguler, murmur (+), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
• Inspeksi : Tampak cembung simetris, sikatriks (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), undulasi (-), hepatomegali (-),
splenomegali (-)
• Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen

EKSTREMITAS
Akral hangat +/+, edema non-pitting ekstremitas inferior (+/+), capillary
refilll time < 2 detik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Tanggal 19 Juli 2018 Nilai Normal
PEMERIKSAAN Hematologi
LAB Hemoglobin 14,1 g/dl 12-16 g/dL
Leukosit 12.800 13.500-10.000/µL
LED 20 <20
Hematokrit 42,5 35-50
Trombosit 277.000 150-400 ribu/ µL
Kimia Darah
SGOT 26 32 U/L
SGPT 19 <31 U/L
Glukosa Sewaktu 127 <170 mg/dL
Ureum 28 15-45 mg/dL
Kreatinin 0,5 0,5-0,9 mg/dL
Elektrolit
Natrium 139 136-145 mEq
Kalium 4,3 3,3-5,1 mEq
Chlorida 102 98-106 mEq
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN FOTO
THORAX
Tampak infiltrat pada suprahiler, perihiler, dan paracardial kedua paru.
Corakan bronkovaskuler tampak meningkat
Hilus kanan menebal, hilus kiri tertutup bayangan jantung
COR: CTR > 50%, kranialisasi +
Aorta normal
Sinus dan diafragma baik.
Kesan :
Kardiomegali dengan suspek edema paru dd/ bronchopneumonia
bilateral
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN EKG

• Irama : Sinus • Axis : Normoaxis


• Heart rate : 65x/menit • QRS complex : 0,08
• P wave : 0,12 s • ST segment : isoelektrik
• T wave : 0,20 s
• PR interval : 0,20 s
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN ECHOCARDIOGRAFI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN ECHOCARDIOGRAFI
Kontraktilitas LV baik, EF 72%
LA dilatation, LVH (-)
Global normokinetik
Fungsi RV baik, TADSE 2,4
Katup-katup :
Mitral : Mitral stenosis severe, MVA by PHT 0,8 cm2 by biplane 0,7
cm2, Mitral regurgitation (-)..
Aorta : 3 kuspis, kalsifikasi (-), fungsi dan pergerakan baik
Trikuspid : fungsi dan pergerakan baik
Pulmonal : fungsi dan pergerakan baik
E/A>1
Kesimpulan : Mitral Stenosis Severe
RESUME
Pasien datang dengan keluhan dyspneu, dyspneu on effort +,
paroxysmal nocturmal dyspneu (PND) +, ortophneu +, nyeri pleuritik -,
hiperpirexia -, riwayat flu dan demam berulang-ulang. Rutin konsumsi
obat bisoprolol 1x1,25 mg.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan hipotensi, retraksi sela iga, ronkhi
basal bilateral, kardiomegali, murmur mid-diastolik, non-pitting edema
ekstremitas inferior.
Pada pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Pada foto
rontgent thorax terdapat kardiomegali dengan edema paru dd/
bronchopneumonia. Pada EKG dalam batas normal. Pada
Echocaedirografi terdapat mitral stenosis severe.
DIAGNOSIS TATALAKSANA
Congestive heart failure e.c Mitral •Tirah baring
Stenosis •IVFD NaCl 0,9% 500 ml / 24 jam
DIAGNOSIS BANDING •Inj, Lasix 20 mg/8 jam bila tekanan
darah diatas sistol diatas 90 mmHg
CKD
•Inj, Omeprazole 40 mg/12 jam
Edema Paru •Sucralfat syrup 3 x 1 cth sebelum
USULAN PEMERIKSAAN makan
ASTO •Bisoprolol 1,25 mg S 1-0-0 P.O
EKG per hari •Obat dari poli di stop.

PROGNOSIS
• Quo ad vitam : dubia ad malam
• Quo ad functionam : dubia ad malam
• Quo ad Sanationam : dubia ad malam
FOLLOW UP
20 Juli 2018
S : Pasien merasa sesak berkurang, mual + hilang timbul, muntah (-), BAB
dan BAK tidak ada keluhan
O: : BB : 71 kg
TD : 100/60 mmHg, HR : 64 x/menit, Respirasi : 23 x/menit, Suhu : 36.5oC
Intake : 600 Output : 1300 Hasil : -700

A : CHF e.c Mitral Stenosis


P: Lanjutkan intervensi
FOLLOW UP
21 Juli 2018
S : Pasien sudah tidak sesak nafas
O: BB : 71,5
TD : 100/60 mmHg, HR : 63 x/menit, Respirasi : 20 x/menit, Suhu : 36.5oC
Pemeriksaan Penunjang : EKG
Intake : 450 Output : 700 Hasil :-250

A : CHF e.c Mitral Stenosis


P: Lanjutkan intervensi
Rencana rawat jalan besok
Obat pulang : Lasix 20 mg S 1-0-0,
Bisoprolol 2,5 mg S 1-0-0, Sucralfat
3x1 cth, Lansoprazole 1x1
TINJAUAN PUSTAKA
Congestive Heart Failure
Definisi

Kumpulan gejala yang kompleks meliputi nafas pendek yang tipikal saat istrahat
atau saat melakukan aktifitas disertai kelelahan atau tidak, tanda retensi cairan
(kongesti paru atau edema pergelangan kaki), adanya bukti objektif dari
gangguan struktur atau fungsi jantung saat istrahat (PERKI, 2015)

Epidemiologi

Prevalensi CHF pada negara berkembang sebesar


2%. Prevalesninya 6-10% pada usia lebih dari 65
tahun (Longo,et al 2012).
>
Klasifikasi
Etiologi

1. Penurunan fraksi ejeksi <40%,


2. Preserved ejection fraction >40-60%
3. Pulmonary Heart Disease
4. High Output States
Patofisiologi

Disfungsi sistolik Disfungsi diastolik

Hipertrofi miokardium,
penurunan kontraktilitas Penurunan kemampuan
miokardium komplians atrium

Penurunan stroke Peningkatan tekanan


volume filling diastolic
Patofisiologi
Penurunan stroke Peningkatan tekanan
volume filling diastolic

Bendungan pada ventrikel Bendungan pada atrium


kiri, vena pulmonalis dan kanan, vena sistemik dan
kapiler kapiler

Transudasi cairan ke Transudai cairan ke interstitial


interstitial paru ketika tekanan jaringan (ekstremitas inferior,
hidrostatik >20 mmHg hati dan GIT)

Gagal Jantung Kiri Gagal Jantung Kanan


Patofisiologi
Manifestasi Klinis

Gejala Tipikal meliputi Gejala Spesifik meliputi


Sesak nafas Peningkatan JVP
Ortopneu Refluks hepatojugular
Paroxysmal nocturnal dyspnoe Suara jantung S3 (gallop)
Toleransi aktifitas yang berkurang Apex jantung bergeser ke
Cepat lelah lateral
Begkak di pergelangan kaki Bising jantung
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


 Sesak nafas (Dyspneu on effort)  Keadaan Umum dan Vital
 Ortophneu Sign
Paroxysmal nocturnal dyspneu Tekanan Vena Jugularis
Gangguan GIT  Paru
Gangguan Serebral Jantung
Nocturia Abdomen dan Ekstremitas
Pemeriksaan Penunjang
 EKG
Foto Thorax
Laboratorium
Echocardiografi
Diagnosis

Kriteria Framingham
Algoritma Diagnosis
Diagnosis Banding

 Gagal ginjal
Acute respiratory distress syndrome

Tata Laksana
Komplikasi
Aritmia
Stroke dan tromboemboli
Kongesti hepar dan disfungsi hepar
Kongesti pulmo dan hipertensi pulmonal.

Prognosis

Angka survival diperkirakan 50% pada 5 tahun dan 10%


pada 10 tahun yang akan datang.
Disfungsi ventrikel kiri meningkatkan risiko kematian
mendadak.
TINJAUAN PUSTAKA
Mitral Stenosis
Definisi

Stenosis mitral dikarakteristikkan sebagai penurunan area katup mitral (MV)


yang menyebabkan penurunan pengisian ventrkel kiri (Ranjan and Pressman,
2018).

Epidemiologi

Pada negara berkembang, mitral stenosis terjadi


pada 5,5-5,7 per 1000 orang, dan prevalensinya
berkurang pada negara maju
>
Etiologi

1. Rematik Mitral Stenosis


2. Degeneratif Mitral Stenosis
3. Kongenital Mitral Stenosis
4. SLE

Patofisiologi
Manifestasi Klinis

1. Sesak nafas dan batuk


2. Anemia
3. Atrial fibrilasi dan takikardiia
4. Gejala gagal jantung seperti sesak nafas saat beraktivitas,
paroxysmal nocturnal dyspneu, dan ortophneu.
5. Hemoptisis, dapat disebabkan oleh rupturnya vena bronkial-
pulmo akibat hipertensi vena pulmonal.
Diagnosis

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
EKG
Echocardiografi: Pengukuran mitral valve area (MVA).
Klasifikasinya meliputi
1. Normal 4,0-5,0 cm2
2. Mild >1,5 cm2
3. Moderate `1,0-1,5 cm2
4. Severe < 1,0 cm2
Tata Laksana
Komplikasi Prognosis
Fibrilasi atrium
Tromboemboli sistemik Prognosisnya memburuk seiring
Hipertensi pulmonal dengan bertambahnya usia,
Gagal jantung kanan terutama >65 tahun dan dengan
Efusi perikardium penurunan curah jantung yang berat
Efusi pleura
Edema paru
Regurgitasi trikuspid
PEMBAHASAN KASUS
Ketepatan Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan


Fisik Penunjang

Gejala tipikal CHF Kardiomegali,


Echo : Severe
Murmur diastolik, Mitral Stenosis
Tanda retensi cairan

Diagnosis telah sesuai dengan CHF e.c Mitral Stenosis


Kemungkinan Penyebab
Pemeriksaan ASTO : untuk mengetahui
adanya infeksi Streptococcus grup A

Terapi

1. IVFD NaCl 0,9% 500 cc/24 jam, pemberian cairan dimonitor dan
dibatasi untuk menghindari kelebihan cairan.
2. Diuretik, yaitu furosemid 20 mg/8 jam, karena adanya tanda-tanda
retensi cairan. Dosis pemeberian telah sesuai dengan dosis harian
furosemid yaitu 40-240 mg.
Terapi

3. Omeprazole inj 40 mg/12 jam dan Sucralfat syrup 3x1 cth pada
pasien berfungsi untuk mengatasi keluhan gastrointestinal, yaitu
mual.
4. Beta blocker, yaitu Bisoprolol 1x1,25 mg yang sudah sesuai
dosis, untuk memperbaiki fungsi ventrikel.
5. Pasien kurang diberikan ACEI, yaitu captopril 3x6,25 mg sebagai
terapi selain penggunaan beta blocker.
6. Untuk terapi mitral stenosis, pasien telah masuk indikasi
dilakukannya PMC atau percutaneus mitral commisurotomy.
TERIMA KASIH

You might also like