You are on page 1of 42

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR

LAPORAN KASUS

Hemorrhagic Stroke
SYAHRUN MUBARAK AKSAR

Pembimbing
dr. Andi Weri Sompa, Sp.S
PENDAHULUAN
• Menurut WHO, definisi stroke adalah suatu
tanda klinis yang berkembang dengan cepat
akibat gangguan fungsi otak baik fokal
maupun global yang berlangsung lebih dari
24 jam atau menimbulkan kematian akibat
gangguan peredaran darah otak.1

Goldstein LB et al. Guidelines for the primary prevention of stroke: a guideline for healthcare professionals from the American Heart
Association/American Stroke Association. Stroke 2011; 42:517-584.
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
• Nama : Tn.S
• Umur : 59 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Jalan kerung-kerung
ANAMNESIS

KU : Kesadaran Menurun
Seorang pasien laki-laki 59 tahun datang ke UGD dengan
kesadaran menurun yang terjadi secara tiba-tiba. Sebelumnnya
pada sore hari keluarga pasien menngatakan bahwa pasien merasa
tegang pada leher dan sakit kepala. Kemudian pada shubuh
harinya keluarga mengira pasien sedang tidur, ternyata pasien
sudah tidak sadarkan diri. Keluarga pasien menyangkal bahwa
pasien pernah mual maupun muntah sebelum kejadian. Pasien
tidak pernah mengalami kejang maupun trauma. BAB dan BAK
lancar. Pasien memiliki kebiasaan merokok 1 bungkus per hari dan
suka makan kare kambing. Pasien tidak pernah mengontrol
tekanan darahnya dengan tidak meminum obat hipertensinya.
ANAMNESIS

• Riwayat Penyakit Dahulu :


Hipertensi, Stroke, Diabetes Melitus, Asma
• Riwayat Penyakit Keluarga :
Stroke (Kakak pasien)
• Riwayat pengobatan:
Amlodipine
PEMERIKSAAN FISIK

• GCS : E2M5V2 Somnolen


• TD : 220/130 mmHg (MABP = 160)
• Nadi : 110x/menit Regular, kuat angkat
• P ernapasan : 20x/menit
• Suhu : 36.5 oC
PEMERIKSAAN FISIK

Nn Cr : Pupil Bulat Isokor 2,5 mm ODS


RCL +/+ RCTL +/+
Nn. Cr. Lain : sulit dievaluasi
Motorik :

Refleks Fisiologis
PEMERIKSAAN FISIK

Refleks Patologik :
• Hoffman – Tromner : (-) / (-)
• Babinski : (-) / (-)
• Chaddock : (-) / (-)
• Gordon : (-) / (-)
• Schaefer : (-) / (-)
• Oppenheim : (-) / (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Sensorik : dalam batas normal


Otonom : BAB dan BAK Lancar
ASSESSMENT (DIAGNOSIS KERJA)

Diagnosis Klinis : Hemiparese Duplex


Diagnosis Topis : Hemisphere Cerebri Bilateral
Diagnosis Etiologis : Subarachnoid Hemorrhagic
(PLANNING) PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
• Glukosa puasa : 109 mg/dl (70-110mg/dl)
• Kolesterol Total : 313 mg/dl (< 200mg/dl)
• Trigliserida : 137 mg/dl (˂150 mg/dl)
PLANNING (PEMERIKSAAN
PENUNJANG)
Pemeriksaan Radiologi (CT-Scan)
PMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Radiologi (CT-Scan)


PMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Radiologi (CT-Scan)


TERAPI

Non Farmakologi Farmakologi


1. Tirah Baring 1. Oksigen 10 liter/menit
2. Head Up 20 ◦- 30 ◦ 2. IVFD Asering 20 tpm
3. Manitol 200 cc/drips Loading
Dose
4. Amlodipine 10 mg 1 dd 1
5. Citicoline 500mg/12jam/drips
6. Caps PEDA 1 dd 1
7. Simvastatine 10 mg 0-0-1
8. Nimodipine 2,5cc/4jam/drips
(Syringe Pump)
Prognosis

1. Qua ad Vitam : Dubia ad malam


2. Qua ad Sanationem : Dubia ad malam
DISKUSI

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan


fisik dan pemeriksaan neurologis serta
pemeriksaan tambahan berupa CT-Scan
dapat disimpulkan bahwa pasien
mengalami Stroke Hemoragik (PSA)
DISKUSI

Berdasarkan etiolgi terjadinya stroke


maka dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Non Hemorrhagic Stroke


2. Hemorrhagic Stroke
No. KRITERIA SKOR
1. Tekanan Darah

DISKUSI
- Sistole ≥ 200 ; Diastole ≥ 110
- Sistole < 200 ; Diastole < 110
7,5
1
2. Waktu Serangan
- Sedang bergiat 6,5
- Tidak sedang bergiat 1
3. Sakit Kepala
- Sangat hebat
TOTAL 10
- Hebat
- Ringan
HASANUDDIN’S 7,5
1

4.
- Tidak ada
Kesadaran Menurun
SCORE: 0

- 1 jam s/d 24 jam setelah onset


23,5
- Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah onset 10
7,5
- Sesaat tapi pulih kembali 6
- ≥ 24 jam setelah onset 1
- Tidak ada 0

5. Muntah Proyektil
- Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah onset 10
- 1 jam s/d < 24 jam setelah onset 7,5
- ≥ 24 jam setelah onset 1
- Tidak ada 0
DISKUSI
• Siriraj Score

(2,5 x S) + (2 x M) + (2 x N) + (0,1 – D) – (3 x A)- 12

SIRIRAJ SCORE = 5
DISKUSI
DEFINISI HEMORRHAGIC STROKE
• Hemorrhagic Stroke terjadi pada otak yang
mengalami kebocoran atau pecahnya pembuluh
darah di dalam otak darah menggenangi atau
menutupi ruang-ruang jaringan sel
otak.Kerusakan jaringan sel otak kerusakan
fungsi kontrol otak
• Genangan darah bisa terjadi pada otak sekitar
pembuluh darah yang pecah (ICH) atau dapat
genangannya masuk ke ruang sekitar otak (PSA)
Anatomi dan Fisiologi
Anatomi dan Fisiologi
ETIOLOGI (Aneurisma Sakular)
• Aneurisma ini terjadi pada titik
bifurkasio arteri intrakranial.
• Lokasi tersering:
1. A. Communicans Anterior
2. Bifurkasio arteri serebri media di
fisura sylvii
3. dinding lateral arteri karotis
interna
4. Basilar Tip
• Aneurisma dapat menimbulkan
deficit neurologis dengan menekan
struktur disekitarnya bahkan
sebelum ruptur
ETIOLOGI (Aneurisma Fusiformis)

• Pembesaran pada pembuluh


darah yang terbentuk
memanjang.
• Aneurisma tersebut umumnya
terjadi pada segmen intracranial
arteri karotis interna, trunkus
utama arteri serebri media, dan
ateri basilaris.
• Aneurisma fusiformis yang besar
pada arteri basilaris dapat
menekan batang otak
ETIOLOGI (Aneurisma Fusiformis)

• Aneurisma mikotik kadang-kadang mengalami regresi


spontan; struktur ini jarang menyebabkan perdarahan
subarachnoid.
• arteri berhubungan langsung dengan vena tanpa melalui
kapiler yang menjadi perantaranya tidak dapa
menampung tekanan darahvena akan meregang dan
melebarRupture
EPIDEMIOLOGI

• Ditemukan pada dekade ke5 atau ke6


• Pr>Lk (3:2)

Setyopranoto I. Penatalaksanaan Perdarahan Subarakhnoid. Continuing Medical Education.


2012;39.
PATOFISIOLOGI

• Pembuluh darah pecahekstravasasi darah ke


Ruang Subarachnoidterjadi PSA

PERDOSSI. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gajah Mada.University Pres; 2011.
DIAGNOSIS (Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisik )
• Tanda klasik PSA
1. Nyeri kepala yang hebat dan mendadak
2. Hilangnya kesadaran
3. Fotofobia
4. Meningismus
5. Mual Muntah

PERDOSSI. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gajah Mada.University Pres; 2011.
DIAGNOSIS (Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisik )
• Sebelum terjadinya gejala klinis yang hebat dapat
muncul beberapa gejala yang dapat dijadikan
petanda antara lain:
1. Nyeri kepala yang mendadak dan kemudia hilang
sendiri
2. Nyeri kepala disertai mual, nyeri tengkuk dan
fotofobia

PERDOSSI. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gajah Mada.University Pres; 2011.
DIAGNOSIS (Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisik )
• Aneurisma a. communicans ant : defek penglihatan,
disfungsi endokrin atau nyeri kepala di daerah frontal
• Aneurisma a. carotis internus : paresis okulomotorius,
defek medan penglihatan, penurunan visus dan yeri
kepala
• Aneurisma a.serebri media: disfasia, kelemahan lengan
fokal atau rasa baal
• Aneurisma pada bifurkasio basiaris : paresis
okulomotorius

PERDOSSI. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gajah Mada.University Pres; 2011.
DIAGNOSIS (Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisik )
• Disfungsi nervi kranialis dapat terjadi sebagai akibat
dari
a. Kompresi langsung oleh darah yang keluar dari
pembuluh darah
b. TIK⇡
c. Tertekannya N.II

PERDOSSI. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gajah Mada.University Pres; 2011.
Pemeriksaan Penunjang

• Lab (Darah lengkap, GDS, Fungsi ginjal, Fungsi Hati,


Protein Darah, Profil Lipid, Analisis Gas Darah dan
Elektrolit)
• Radiologi (Foto Thorax, CT-Scan Kepala tanpa
kontras, MRI Kepala)

PERDOSSI. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gajah Mada.University Pres; 2011.
Penatalaksanaan(Umum)

• Posisi kepala 20 º-30 º


• Bebaskan jalan napas dan ventilasi diusahakan adekuat
• Tekanan darah tinggi jangan langsung diturunkan
dengan cepat dengan syarat
1. TS > 220 mmHg (2xpengkuran/30’’)
2. TD >120mmHg (2xpenguuran/30’’)
3. MABP >130-140(2xpenguuran/30’’)
4. Terdapat kelainan jantung dan ginjal

Pokdi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Guideline Stroke. Jakarta :
PERDOSSI. 2011.
Penatalaksanaan Umum

• Hiperglikemi dan Hipoglikemi harus dikoreksi


• Nutrsi yang adekuat
• Keseimbangan cairan dan elektrolit
• Pencahar bila obstipasi

Pokdi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Guideline Stroke. Jakarta :
PERDOSSI. 2011.
Penatalaksanaan Komplikasi

• Kejang : Diazepam 10-20 mg/2-3 menit/IV (Sediaan Amp


5mg/ml)
• Ulkus Stress : Ranitidine 150 mg 2 dd 1 atau 300 mg 1 dd 1
• TIK ↑ :
1. Manitol bolus 1gr/KgBB dalam 20-30 menit kemudian dilanjutkan
dengan dosis 0,25-0,5 gr/KgBB/6 jam maksimal 48 jam lalu
tapering off
2. Intubasi dan hiperventilasi mekanis sampai PaCO2=25-30 mmHg
3. Steroid tidak digunakan secara rutin
4. Bila diperlukan albumin : 20-50% (human albumin)

Pokdi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Guideline Stroke. Jakarta :
PERDOSSI. 2011.
Penatalaksanaan Spesifik

• Konservatif:
• Memperbaiki faal hemostatis
• Mencegah/megatasi vasospasme otak akibat
perdarahan : 2,5cc/4jam/IV
• Neuroprotektan :
Citicoline : Penyakit Serebrovaskular s/d
1000mg/IV atau IM (ampul 250mg/2ml, Tab
500mg, Caps 1000mg)

Pokdi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Guideline Stroke. Jakarta :
PERDOSSI. 2011.
Penatalaksanaan Spesifik

• Operatif
• Dilakukan pada kasus yang indikatif/memungkinkan:
• Volume perdarahan lebih dari 30 cc atau diameter > 3
cm pada fossa posterior.
• Letak lobar dan kortikal dengan tanda-tanda peninggian
TIK akut dan ancaman herniasi otak
• Perdarahan serebellum
• Hidrosefalus akibat perdarahan intraventrikel atau
serebellum
• GCS > 7.

Pokdi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Guideline Stroke. Jakarta :
PERDOSSI. 2011.
KOMPLIKASI

• Vasospasme dan perdarahan ulang


• Hidrosefalus
• Hiponatremia
• Hiperglikemia
• epilepsi.

Setyopranoto I. Penatalaksanaan Perdarahan Subarakhnoid. Continuing Medical Education.


2012;39.
PROGNOSIS

• Sekitar 10% penderita PSA meninggal sebelum


tiba di RS dan 40% meninggal tanpa sempat
membaik sejak awitan.
• Prognosis pasien-pasien PSA tergantung lokasi
dan jumlah perdarahan serta ada tidaknya
komplikasi yang menyertai. Disamping itu usia
tua dan gejala-gejala yang berat memperburuk
prognosis

Jasmine L. Subarachnoid Hemorrhage. Medline Plus. 2013.


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR

THANK YOU

You might also like