You are on page 1of 28

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR

LAPORAN KASUS

HEMORHAGIC STROKE
QURAISY JAMAL SAHIL
Pembimbing
dr. Andi Weri Sompa, Sp.S
Pendahuluan
Menurut WHO, definisi stroke adalah suatu tanda klinis
yang berkembang dengan cepat akibat gangguan
fungsi otak baik fokal maupun global yang
berlangsung lebih dari 24 jam atau menimbulkan
kematian akibat gangguan peredaran darah otak.1
Laporan kasus
Identitas pasien
 Nama : Ny. S
 Umur : 41 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Kompleks hasanuddin blok f/7 gowa
ANAMNESIS
 Keluhan Utama : Lemah anggota gerak kiri
 Penyakit Sekarang : Seorang pasien wanita 41 tahun
datang ke UGD dengan lemah separuh badan sebelah
kiri secara tiba-tiba. Sebelumnnya pada sore hari
keluarga pasien menngatakan bahwa pasien habis
berenang di waterbum,awalnya pasien merasa lemah
kemudian pasien tersebut terjatuh.Pasien juga mengeluh
sakit kepala disertai dengan mual (+) muntah (+). Pasien
tidak pernah mengalami kejang.BAB dan BAK lancar.
Pasien tidak pernah mengontrol tekanan darahnya
dengan tidak meminum obat hipertensinya.
 Riwayat Penyakit Dahulu : HT
 Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
 Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan
Kebiasaan : Pasien adalah seorang ibu rumah
tangga
 Riwayat pengobatan: Pasien mengkonsumsi
amlodipine,tetapi tidak meminum obatnya secara
teratur
 GCS : E3M5V3 Somnolen
 TD : 220/120 mmHg (MABP = 153)
 Nadi : 56x/menit Regular, kuat angkat
 P ernapasan : 18x/menit
 Suhu : 36.5 oC
Nn Cr : Pupil Bulat Isokor 2,5 mm ODS
RCL +/+ RCTL +/+
Nn. Cr. Lain: sulit dievaluasi
Motorik :

Refleks Fisiologis
Refleks Patologik :
 Hoffman – Tromner : (-) / (-)
 Babinski : (-) / (-)
 Chaddock : (-) / (-)
 Gordon : (-) / (-)
 Schaefer : (-) / (-)
 Oppenheim : (-) / (-)
Sensorik : dalam batas normal
Otonom : BAB dan BAK Lancar
ASSESSMENT (DIAGNOSIS KERJA)
 Diagnosis Klinis : Hemiparese sinistra +
Parese N.VII sinistra tipe
sentral + slight parese N.XII
sinistra tipe sentral
 Diagnosis Topis : Hemisphere cerebri dextra
 Diagnosis Etiologis : Suspek Stroke Hemoragik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :
 Glukosa sewaktu : 196 mg/dl (70-110 mg/dl)
 Natrium : 139 mg/dl (136-
145mmol/L)
 Kalium : 4,50mmol/L (3,5-5,1mmol/L)
 Clorida :103mmol/L (98-106)
Pemeriksaan radiologi : Ct-Scan kepala
Kesan : perdarahan intracerebral luas dextra pada
temporoparietal dengan edema perifokal
Non Farmakologi Farmakologi
1. Oksigen 10 liter/menit
1. Tirah Baring
2. IVFD RL 20 tpm
2. Head Up 20 ◦- 30 ◦
3. Manitol 20% 200 cc/drips Loading
Dose
4. Amlodipine 5 mg 1 dd 1
5. Citicoline 250mg/12jam/drips
6. Ketorolac 1 amp/12jam/iv
7. Asam traneksamat/12jam/iv
8. Vit K/12jam/iv
9. Paracetamol 1gr /8jam/drips
10. Diazepam 5mg 0-0-1
11. Dulcolax sup
DIAGNOSA AKHIR
 Diagnosa Klinis : Hemiparese sinistra +
Parese N.VII sinistra tipe
sentral + slight parese N.XII
sinistra tipe sentral
 Diagnosa Topis : Hemisphere cerebri dextra
 Diagnosa Etiologis : Stroke Hemoragik
DISKUSI
 Setelah dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan neurologis pada
pasien ini dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami stroke hemoragik. Berdasarkan
keluhan pasien yaitu berupa kelemahan anggota gerak kiri, yang timbul mendadak,
bicara sedikit pelo disertai nyeri kepala. Pada pasien tidak didapatkan defisit
neurologis yang terjadi secara progresif dan nyeri kepala kronik, sehingga kelemahan
anggota gerak tersebut kemungkinan bukan merupakan suatu proses kronik dari suatu
tumor otak dan sebelumnya tidak ada riwayat trauma maupun kejang. Sehingga
mengarahkan kecurigaan pada stroke yang pada anamnesisnya akan ditemukan
kelumpuhan anggota gerak sebelah badan, mulut mencong atau bicara pelo. Keadaan
ini timbul dengan sangat mendadak, sedang bekerja atau sewaktu istirahat yang
sesuai dengan kasus ini..
DISKUSI

BISA DIMODIFIKASI TIDAK BISA DIMODIFIKASI

Hipertensi Usia

DM Jenis Kelamin

Dislipidemia Keturunan/Genetik

Alkohol Ras/Warna Kulit

Merokok
No. Kriteria Skor

1. Tekanan Darah
Sistole≥200:Diastole≥110 7,5
Sistole<200:Diastole<110 1
2. Waktu Serangan
Sedang bergiat 6,5
Tidak sedang bergiat 1
3. Sakit Kepala TOTAL
Sangat hebat 10
Hebat HASANUDDIN’S 7,5
Ringan
Tidak SCORE: 1
0
4. Kesadaran Menurun
36,5
Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah onset 10
1 jam s/d 24 jam setelah onset 7,5
Sesaat tapi pulih kembali 6
24 jam setelah onset 1
Tidak ada 0
5. Muntah Proyektil
Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah onset 10
1 jam s/d <24 jam setelah onset 7,5
24 jam setelah onset 1
Tidak ada 0
 Interpretasi skor hasanuddin jika < 15 di
kategorikan sebagai stroke non-hemoragik dan ≥
15 dikategorikan stroke hemoragik. Dari kasus
diatas didapatkan skor hasanuddin sebesar 36,5
yang mengarah ke stroke hemoragik.
 2,5 x S) + (2 x M) + (2 x N) + (0,1 – D) – (3
x A)- 12

SIRIRAJ SCORE = 5
DEFINISI
 Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi apabila
lesi vaskular intraserebrum mengalami ruptur
sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang
subaraknoid atau langsung ke dalam jaringan otak.
 Perdarahan intracerebral adalah perdarahan primer
yang berasal dari pembuluh darah dalam parenkim
otak bukan disebabkan oleh trauma
Hipertensi
Cerebral Amyloidosis
Arteriovenous Malformation
EPIDEMIOLOGI
 Insidens kejadian stroke di Amerika Serikat, Dilaporkan
hanya sekitar 20% saja pasien yang mendapatkan
kembali kemandirian fungsionalnya. Selain itu ada
sekitar 40-80% akhirnya meninggal pada 30 hari
pertama setelah serangan dan sekitar 50% meninggal
pada 48 jam pertama. Penelitian menunjukkan dari
251 penderita stroke, ada 47%wanita dan 53% kali-
laki dengan rata-rata umur 69 tahun (78%) berumur
lebih dari 60 tahun. Pasien dengan umur lebih dari
75 tahun dan berjenis kelamin laki-laki menunjukkan
outcome yang lebih buruk.
Penatalaksanaan perdarahan
intraserebral
Konservatif:
 Memperbaiki faal hemostasis (bila ada gangguan faal hemostasis) : asam
traneksamat 1 gr per 6 jam interval
 Mencegah / mengatasi vasospasme otak akibat perdarahan: Nimodipine
 Neuroprotektan

Operatif
Dilakukan pada kasus yang indikatif/memungkinkan:
 Volume perdarahan lebih dari 30 cc atau diameter > 3 cm pada fossa posterior.

 Letak lobar dan kortikal dengan tanda-tanda peninggian TIK akut dan ancaman
herniasi otak
 Perdarahan serebellum

 Hidrosefalus akibat perdarahan intraventrikel atau serebellum

 GCS > 7
KESIMPULAN
 Stroke hemoragik adalah stroke yang diakibatkan oleh perdarahan
arteri otak didalam jaringan otak (intracerebral hemorrhage)
dan/atau perdarahan arteri diantara lapisan pembungkus otak,
piamater dan arachnoidea. Stroke perdarahan terbagi menjadi
perdarahan intraserebral dan perdarahan subarakhnoid akibat
pecahnya aneurisma, malformasi arteriovenosa, alkoholisme,
diskrasia darah dan angiopati amiloid. Dengan mengetahui
penyebab terjadinya hemoragik stroke maka dapat diberikan
penatalaksanaan yang sesuai dengan kausanya.

 Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan neurologis, dan


pemeriksaan penunjang yaitu CT-Scan, maka dapat disimpulkan
bahwa pasien tersebut didiagnosa dengan stroke hemoragik.
TERIMAKASIH

You might also like