You are on page 1of 23

SEMINAR KASUS

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PROLAPS
UTERI
DI POLI KANDUNGAN RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

Oleh:
Alif Arditia Yuda, S.Kep. 131813143108
Ani Rihlatun Ni’mah, S.Kep. 131813143038
Aviati Faradhika, S.Kep. 131813143092
Desy Indah Nur L., S.Kep. 131813143029
Diana Rachmawati, S.Kep. 131813143035
Definisi

Prolaps uteri adalah


turunnya uterus ke dalam
introitus vagina yang
diakibatkan oleh kegagalan
atau kelemahan dari
ligamentum dan jaringan
penyokong (fasia) (Faraj,
2009).
Klasifikasi

Lima stadium untuk prolaps.


 Stadium 0: Tidak ada prolaps.
 Stadium I: Sebagian besar portio distal
mengalami prolaps > 1 cm di atas
himen.
 Stadium II: Sebagian besar portion
distal mengalami prolaps ≤ 1 cm di
proksimal atau distal himen.
 Stadium III: Sebagian besar portio distal
mengalami prolasp > 1 cm dibawah
himen tetapi benjolan tidak lebih 2 cm
dari panjang vagina.
 Stadium IV: Prolaps komplet termasuk
bagian dari vagina.
Etiologi

Penyakit
Multiparitas Usia
jaringan ikat

Peninggian
tekanan
Ras
intraabdome
n
Patofisiologi

Otot dan
ligamentum pelvis Uterus dan organ
Tidak sanggup
mengalami pelvis lainnya
untuk menyokong
peregangan, jatuh ke introitus
organ pelvis.
kerusakan dan vaginae.
kelemahan .
Manifestasi Klinis
• Perasaan adanya suatu benda yang mengganjal atau
1 menonjol di genitalia eksterna.

• Rasa sakit di panggul dan pinggang (backache).


Biasanya jika penderita berbaring, keluhan menghilang
2 atau menjadi kurang.

• Pengeluaran serviks uteri dari vulva mengganggu


3 penderita waktu berjalan dan bekerja.

• Leukorea karena kongesti pembuluh darah di daerah


5 serviks dan karena infeksi serta luka pada portio uteri.
Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium
 Pap smear sitologi
 Biopsi
2. Pemeriksaan USG
 Pemeriksaan USG bisa digunakan untuk membendakan prolaps dari
kelainan-kelainan lain.
Penatalaksanaan
Observasi Mempertahankan prolaps

Terapi Latihan otot dasar panggul

konservati
f Pemasangan pessarium

Ventrofiksasi
Terapi
bedah Operasi Manchester
Histerektomi vagina
Kolpokleisis (operasi Neugebauer-Le Fort)
Komplikasi

Kreatinisasi
mukosa
Dekubitus
vagina dan
portio uteri

Hipertrofi
Kemandulan
serviks uteri
WOC
Asuhan Keperawatan Kasus

 Kasus
Ny. S berusia 55 tahun, datang seorang diri ke poli kandungan RSUD Dr.
Soetomo pada tanggal 20 Desember 2018 untuk kontrol rutin. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan turunya rahim hingga keluar dari vagina. Ibu
tersebut memiliki riwayat penyakit hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
Keadaan ibu sedang, rapi, bersih, dengan berat badan 80 kg, tinggi
badan 156 cm, nadi 102 x/menit, suhu 36⁰C, RR 22x/menit. Diagnosa
medis ibu tersebut adalah prolaps uteri grade iv dengan hipertensi dan
dibetes melitus tipe 2.
Pengkajian
 Identitas klien
Nama : Ny Nama Ibu: Ny. S Nama Suami: Tn S Ke: 1
Umur: 55 tahun Umur: 57 tahun
Agama: Islam Agama: Islam
Pendidikan: SMA Pendidikan: SMA
Pekerjaan: Tidak bekerja Pekerjaan: Swasta
Suku/Bangsa: Jawa Suku/Bangsa: Jawa
Alamat: Pacitan Alamat: Pacitan

 Keluhan utama : turun rahim


Riwayat penyakit saat ini
: Riwayat menstruasi :
 Pasien dengan riwayat hipertensi  Menarche : 13 Tahun
dan DM tipe 2, pada 2013-2017
pasien tidak berobat, pada tanggal  Siklus : 28-30 hari
5 November 2018 berobat ke RSIA di
Pacitan dan dianjurkan untuk  Banyaknya : ganti pembalut
operasi. Setelah itu Ny S. dirujuk ke 2x/hari
poli kandungan RSUD Dr. Soetomo
pada tanggal 12 November 2018.  Lama : 7-8 hari
Saat itu ibu berkonsultasi dengan
dokter mengenai penyakitnya. Ibu  Dismenorhea : tidak ada
tersebut disetujui untuk operasi oleh
DPJP, dan ibu disarankan untuk  Menopouse : usia 47 tahun
konsultasi pada poli IPD, jantung
dan endokrin. Lalu pasien kembali
lagi ke poli kandungan RSUD Dr.
Soetomo pada tanggal 20
desember 2018.
Riwayat Obstetri
 P2002

Hamil Usia Jenis Penolong Penyulit BB/PB Usia Jenis KB


ke- kehamila persalina anak dan
n n saat ini Lamany
a KB

1 36 Spontan Bidan Tidak 3100/ 34 tahun Tidak KB


minggu ada 48 cm

2 37 Spontan Bidan Tidak 3400 30 tahun Tidak KB


minggu ada gr/ 48
cm
Pemeriksaan Fisik
 B1 = RR : 22x/menit pola napas teratur suara napas vesikuler, kelainan bentuk
hidung atau dada tidak ada
 B2 = Tekanan darah 122/75 mmHg, nadi 102x/menit, irama jantung normal,
konjungtiva anemis, hasil ekg (03-12-18) sinus takikardi adanya infark pada
anterior.
 B3 = Suhu 36 ⁰C tidak ada gangguan penglihatan, pendengaran, penciuman,
pasien tidur lebih kurang 5 jam/hari
 B4 = genital bersih, adanya penurunan uteri hingga keluar dari vagina, tidak ada
laserasi, miksi sering tapi sedikit, tidak ada perdarahan
 B5 = Peristaltik 22x/menit, BAB sedikit, BB 80, TB 156 cm, IMT 34,6 dengan
interpretasi obesitas
 B6 = Pergerakan
5 sendi
5 bebas Kekuatan otot
4 4
Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : Prolaps uteri Ansietas
Merasa khawatir ketika ↓
akan dioperasi Uterus keluar dari vagina
Merasa bingung akan ↓
kondisinya Persiapan penjadwalan
tindakan operasi
DO : ↓
Tampak gelisah Ansietas
Sulit tidur (hanya 5 jam/hari)
Frekuensi napas bertambah
22x/menit
Frekuensi nadi bertambah
102x/menit
Data Etiologi Masalah
DS : Prolaps Uteri Defisit pengetahuan
 Menanyakan masalah ↓
yang dihadapi Uterus keluar dari vagina
(bagaimana proses ↓
turunya vagina?) Ketidaktahuan akan
 Pasien jarang bertanya penyebab – penyebab
langsung sebelum kita turunya uterus (penyakit
yang memancing yang diderita)
pasien untuk bertanya ↓
Defisit Pengetahuan
DO :
Menunjukkan persepsi
keliru tentang
penyakitnya
Diagnosa Keperawatan

Ansietas b.d penyakit yang diderita d.d pasien


sulit tidur (D.0080)

Defisit pengetahuan b.d kurangnya informasi d.d


pasien bertanya akan penyebab – penyebab
penyakitnya (D.0111)
Intervensi Keperawatan

No Diagnosa keperawatan NOC NIC

1 Ansietas b.d penyakit yang Setelah dilakukan tindakan Anxiety Reduction


diderita d.d pasien sulit perawatan selama 1x2 jam (penurunan kecemasan)
tidur (D.0080) ansietas berkurang 1. Gunakan pendekatan
Anxiety Self-Control yang menenangkan
Kriteria Hasil: 2. Nyatakan dengan jelas
 Pasien mampu harapan terhadap kondisi
mengidentifikasi dan pasien
mengungkapkan gejala 3. Jelaskan semua prosedur
cemas dan apa yang dirasakan
 Mengidentifikasi, selama prosedur
mengungkapkan dan 4. Dengarkan dengan
menunjukkan teknik untuk penuh perhatian
mengontrol cemas 5. Dorong pasien untuk
 Vital sign dalam batas mengungkapkan
normal. perasaan, ketakutan,
 Postur tubuh, ekspresi wajah, persepsi
bahasa tubuh dan tingkat 6. Instruksikan pasien
aktifitas menunjukkan menggunakan teknik
berkurangnya kecemasan. relaksasi
No Diagnosa keperawatan NOC NIC
2. Defisit pengetahuan b.d Setelah dilakukan intervensi Teaching : Disease Process
kurangnya informasi d.d selama 1x2 jam defisit 1. Jelaskan tentang
pasien bertanya akan pengetahuan dapat teratasi patofisiologi dari penyakit
penyebab – penyebab Knowledge : Disease Process dan bagaimana hal ini
penyakitnya (D.0111) Kriteria Hasil: berhubungan dengan
 Pasien dan keluarga anatomi dan fisiologi
menyatakan pemahaman tubuh.
tentang kondisi penyakit, 2. Gambarkan tanda dan
prognosis, dan program gejala yang biasa muncul
pengobatan. pada penyakit, dengan
 Pasien dan keluarga cara yang tepat.
mampu menjelaskan 3. Sediakan informasi
prosedur yang dijelaskan kepada pasien tentang
secara benar. kondisi pasien.
 Pasien dan keluarga 4. Diskusikan perubahan
mampu menjelaskan gaya hidup yang
kembali tentang kondisi mungkin diperlukan untuk
penyakit, prognosis, dan mencegah komplikasi
program pengobatan. dimasa yang akan
datang.
5. Instruksikan pasien untuk
melaporkan ke tim medis
jika ada perubahan
tanda dan gejala.
Implementasi dan Evaluasi
Diagnosa Waktu Implementasi Waktu Evaluasi
Ansietas b.d 09.00 WIB 1. Menggunakan 11.00 WIB S : pasien
penyakit yang pendekatan yang mengatakan
diderita d.d menenangkan paham akan proses
pasien sulit tidur 2. Menyatakan
penyakitnya dan
(D.0080) dengan jelas
harapan terhadap merasa rasa
kondisi pasien cemasnya
3. Menjelaskan semua berkurang
prosedur tindakan O : hasil vital sign
operasi dan apa RR: 20x/menit , Nadi
yang dirasakan 98x/menit, TD :
selama tindakan 122/74, pasien
operasi
mampu
4. Mendengarkan
perasaan, menggunkan teknik
ketakutan, persepsi relaksasi
5. Mengajarkan A : Masalah teratasi
pasien P : Hentikan
menggunakan intervensi
teknik relaksasi
napas dalam jika
merasa cemas
Diagnosa Waktu Implementasi Waktu Evaluasi
Defisit 09.15 WIB 1. Menjelaskan tentang 11.15 WIB S : pasien mengatakan
pengetahuan b.d patofisiologi dari penyakit mengetahui dan paham
kurangnya dan bagaimana hal ini akan penyebab penyakit
informasi d.d berhubungan dengan dan cara menanganinya
pasien bertanya anatomi dan fisiologi tubuh. O : hasil vital sign
akan penyebab – 2. Menggambarkan tanda RR: 20x/menit , Nadi
penyebab dan gejala yang biasa 98x/menit, TD : 122/74,
penyakitnya muncul pada penyakit, Pasien dan keluarga
(D.0111) dengan cara yang tepat. mampu menjelaskan
3. Memberikan informasi prosedur yang dijelaskan
kepada pasien tentang secara benar dan
kondisi pasien. menjelaskan kembali
4. Mendiskusikan perubahan tentang kondisi penyakit,
gaya hidup yang mungkin prognosis, dan program
diperlukan untuk mencegah pengobatan
komplikasi dimasa yang A : Masalah teratasi
akan datang. P : Hentikan intervensi
5. Menginstruksikan pasien
untuk melaporkan ke tim
medis jika ada perubahan
tanda dan gejala.
TERIMAKASIH

You might also like