You are on page 1of 16

Disusun Oleh : (Kelompok 6)

Intan Kusuma Dewi 050217A053


Kristiana Santosa 050217A055
Kusumaning Wardhani 050217A056
Lamtiar Parulian 050217A057
Larial Tri Julisah 050217A058
Lidya Aprilian Elkel 050217A059
Linda 050217A060
Linda Mailiya Safriani 050217A061
M. Takdir Agus Satria 050217A062
Mahardhika Adhi Candra Dewi 050217A063
Maria Droste Sujun 050217A064
Enzim juga merupakan salah satu
Enzim merupakan suatu protein
dari target aksi obat pada tingkat
yang mempunyai aktivitas katalisis,
molekuler yang memiliki jumlah
yaitu mempercepat reaksi kimia
terbanyak setelah reseptor
pada sistem biologis. (Zullies, 2006).
(Syamsudin, 2013).
Aksi obat pada enzim diperantarai oleh 2 mekanisme,
yaitu:

Molekul obat bertindak


Molekul obat bertindak sebagai substrat yang
menjadi substrat analog salah/palsu (false
yang beraksi sebagai substrate), membuat jalur
inhibitor kompetitif bagi metabolik
enzim terganggu/berubah.
(Zullies, 2006)
Inhibitor Kompetitif :

Molekul obat yang bekerja


dengan cara menghambat kerja
enzim.

Adanya degradasi dan sintesis neurotransmitter


menentukan keberadaan neurotransmitter
tersebut di tempat aksinya.
Lebih lanjut akan menentukan kinerja
neurotransmitter pada fungsi tertentu.

Inhibitor Kompotitif bersifat reversibel


maupun ireversibel.
1 2

Inhibitor Inhibitor
Reversibel Ireversibel
Inhibitor
Reversibel
Inhibitor kompetitif
adalah senyawa yang mirip dengan substrat dan memiliki tempat ikatan yang sama dengan
ikatan substrat dengan enzim, sehingga tidak ada kemungkinan untuk berikatan dengan
enzim pada saat yang bersamaan.

Inhibitor non kompetitif


adalah senyawa yang bisa berikatan dengan enzim sehingga bisa mengurangi aktivitas enzim,
tetapi memiliki tempat ikatan yang lain disisi enzim. Sehingga, hal ini hanya tergantung pada
konsentrasi inhibitor.

Inhibitor Inkompetitif
adalah senyawa yang hanya mengikat enzim kompleks dan enzim-substrat.

Inhibitor Campuran
adalah inhibitor yang dapat mengikat enzim pada waktu bersamaan dengan substrat, akan
tetapi pada lokasi ikatan yang berbeda. Ikatan ini dinamakan ikatan alosterik.
mengikat enzim secara kovalen, sehingga
inhibisinya tidak bisa kembali ke semula.

mengandung gugus fungsional yang


reaktif seperti aldehid, haloalkana,
fenilsulfonat, mustard nitrogen, dan
fluorofosfonat.
membentuk suatu ikatan yang dinamakan
ikatan kovalen.
2. Inhibitor Enzim Monoamine
1. Inhibitor Enzim Kolinesterase
Oksidase (MAO)
Kolinesterase adalah enzim yang
digunakan untuk mengkatalisis Monoamine Oksidase (MaO) adalah
degradasi asetilkolin menjadi enzim yang secara klinis digunakan
kolin dan asetat, adanya inhibisi pada treatment penyakit saraf seperti
pada enzim ini menyebabkan Depresi dan Parkinson, yang
degradasi asetikolin berkurang mengkatalisis oksidasi senyawa
(jumlah asetilkolin meningkat) monoamin.
(Zullies, 2006).
Contoh Obat : Neostigmin, Contoh Obat : Fenelzin,
Donepezil dan Galantamin Isokarboksasid, dan Tranilsipromin
3. Inhibitor Enzim Siklooksigenasi 4. Inhibitor Enzim Angiotensin Converting

Angiotensin Converting Enzim (ACE) merupakan enzim


Obat AINS bekerja dengan cara yang berperan dalam sistem renin angiotensin tubuh,
menghambat enzim yang berguna mengatur volume ekstraseluler (misalnya
siklooksigenase sehingga dapat plasma darah, limfa, dan cairan jaringan tubuh), dan
menghambat produksi vasokonstriksi arteri. Fungsi utama dari ACE adalah
prostaglandin yang merupakan mengubah Angiotensin (AT) I menjadi Angiotensin (AT)
mediator utama nyeri. II, dan degradarasi bradikinin

Contoh obat : Celecoxib dan Contoh obat : Kaptopril, Enalapril, Lisinopril,


Rofecoxib Ramipril.
5. Inhibitor Enzim Xantin Oksidase 6. Inhibitor Enzim HMG-CoA

Enzim xantin oksidase (XO) Enzim HMG-CoA reduktase mengkatalisis


merupakan suatu kompleks enzim jalur kunci dalam jalur biosintesis kolesterol,
yang terdiri dari molekul-molekul konversi dari HMG-CoA menjadi asam
protein, dimana setiap molekulnya mevalonate, menjadi prekursor awal
tersusun atas 2 mol FAD (Flavin kolesterol, yang tidak hanya dibutuhan
Adenine Dinucleotide), 2 mol atom dalam hepatosit, tetapi juga non-jaringan
Mo dan 8 mol atom Fe. hati.
Contoh Obat : Allopurinol, Contoh obat : Simvastatin, Lovastatin dan
Oxypurinol, dan Tisopurin Atorvastatin.
7. Inhibitor Enzim DNA Polimerase 8. Inhibitor Enzim Viral Reverse
Transcriptase
Enzim DNA polimerase adalah enzim yang
penting dalam replikasi DNA maupun Reverse transcriptase merupakan enzim
reparasi DNA. Enzim ini mengkatalisasi yang secara alami digunakan oleh
reaksi polimerasi deoksiribonukleotida retrovirus untuk sintesis complement DNA
menjadi rantai DNA, dengan kata lain (cDNA) dari cetakan RNA
enzim ini mengkatalisasi reaksi
pembentukan DNA (Albert, 2008).
Contoh Obat : Zidovudin, Lamivudin,
Contoh Obat : Acyclovir Didanosin dan Stafudin.
9. Inhibitor Enzim Topoisomerase

Enzim Topoisomerase terdiri dari 2 jenis,


yaitu enzim Topoisomerasi I dan II yang
merupakan enzim yang mengatur
perubahan struktur DNA. Enzim ini
mengkatalisis pemecahan dan
penggabungan kembali untai DNA selama
siklus sel normal (Balbaa, 2012).
Contoh Obat : Fluoroquinolon dan
Ciprofloxacin
Nama Obat Targer Enzim Indikasi
Inhibitor Kompetitif
Lovastatin, Pravastatin, Statin HMG-CoA reduktase ↓ kolesterol
lainnya
Kaptopril, Enalapril, dan ACEi Angiotensin Converting Enzyme ↓ tekanan darah
lainnya
Saquinavir, Indinavir, Ritonavir HIV protease Anti HIV

Acetazolamid Karbonik anhidrase Glaukoma


Sildenafil, Tadalifil,Vardenafil 5-fosfodiesterase Difungsi ereksi

Metotreksat. Dihidrofolat reduktase Sitostatika, Imunosupresan

Inhibitor Non Kompetitif


Nevirapin, Efavirenz HIV reverse transkriptase Anti HIV
Etoposide Topoisomerase II Kanker
Takrin Asetilkolinesterase Alzheimer
Trazodon Adenosin deaminase Depresi
Inhibitor Inkompetitif
Mikrofenolat mofetil Inosin 5-monofosfat dehidrogenase Imunosupresan
Finasterid, Epristerid Steroid 5α-reduktase Benighn prostate
hiperplasia
Camptothecin Topoisomerase I Kanker
Contoh : 5-Fluorourasil, 5-Bromourasil, Floxuridin
Anti-metabolit berbentuk dan berperan sebagai (5- Fluorodeoksiuridin) dan Sitarabin
substrat palsu bagi enzim, sehingga menghasilkan
Indikasi : Anti Kanker
produk yang salah dan tidak berfungsi.
(Zullies, 2016)

5-fluorourasil bekerja menghambat pertumbuhan


dan proliferasi dari sel dengan menjadi substrat
palsu dan menggantikan urasil dalam biosintesis
nukleotida timin.
Sehingga terbentuk nukleotida palsu yang ketika
bergabung dengan DNA menyebabkan
terhambatnya sintesis DNA (kematian kekurangan
timin).

You might also like