Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
Teisha J V Marantika
2017-84-029
PEMBIMBING:
dr. Novy Riyanti, Sp.OG, M.Kes
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2018
Bab I: Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Ny. WK Pekerjaan :-
TTL : 10/03/1974 Status pernikahan : Menikah
Umur : 44 tahun No.RM : 13 84 38
Jenis kelamin : Perempuan Ruangan : Ponek
Agama : Islam Tanggal MRS : 23 Oktober 2018
pukul 06.30 WIT
Alamat : Desa Elijaya, SBB
Riwayat penyakit :
Pasien P8A0 pasca melahirkan ditolong oleh dukun di SBB pukul 15.00 WIT (sekitar 15 jam
SMRS), datang dengan keluhan plasenta belum lahir sejak bayi lahir, disertai keluarnya rahim
melalui lubang vagina, dan nyeri perut bagian bawah. Pasien kemudian dibawa ke RS
Bhayangkara dini hari dan dirujuk ke RSUD Dr. M. Haulussy Ambon. Riwayat ANC tidak diketahui
Anamnesis
Riwayat Pengobatan:
Penatalaksanaan yang telah diberikan di RS Bhayangkara Ambon:
◦ IVFD RL + Oksitosin 20 IU 20 tpm
◦ Inj Cefotaxim 1 gram/iv
◦ Drip Metronidazole 500 mg/iv
◦ Pasang Kateter Folley
Riwayat Keluarga:
◦ Riwayat penyakit yang sama tidak diketahui.
Riwayat menstruasi :
◦ Umur menarche 12 tahun. Siklus menstruasi pasien teratur sebulan sekali, lamanya 3-4 hari, ganti
pembalut 3-4 kali sehari. Nyeri pada saat menstruasi (-).
Anamnesis
Riwayat ginekologi :
◦ Pasien mengaku tidak memiliki masalah ginekologi
Riwayat obstetri :
◦ Pasien telah melakukan persalinan sebanyak 8 kali secara normal ditolong oleh dukun di rumah, yaitu
pada tahun 1994, 1996, 1999, 2000, 2004, 2007, 2011, 2018. Semua anak lahir cukup bulan, hidup, BB
tidak diketahui, komplikasi selama persalinan/kehamilan disangkal.
Riwayat kontrasepsi :
◦ Pasien tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Riwayat kebiasaan :
◦ Pasien mengaku tidak pernah merokok dan minum minuman beralkohol.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5ºC
7
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Bentuk normosefal
Mata : CA +/+, SI -/-
Telinga : Otorea -/-
Hidung : Rinore (-/-)
Leher : Pembesaran KGB leher (-), pembesaran kel. tiroid (-)
Dada : Normochest
Paru : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung : BJ I/II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
Perut : Nyeri tekan (-), bising usus 9x/ menit, pembesaran organ (-)
Ekstremitas : Dalam batas normal
8
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Obstetri
Abdomen:
◦ Datar, BU (+) normal
◦ Supel, Nyeri tekan suprapubik (+)
◦ TFU setengah antara simfisis-pusat
9
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi rutin Kimia Klinik
Eritrosit: 4,22 x 106/mm3 GDS: 105 mg/dL
Hb: 8,1 g/dL CT/BT: 6’5” / 7’15”
Hematokrit: 30,8% HBSAg/HIV: Non Reaktif/ Non Reaktif
MCV: 73 µm3
MCH: 19,1 pg
MCHC: 26,2 g/dL
Trombosit: 277 x 103/mm3
Leukosit: 35,4 x 103/mm3
Diagnosis
P8A0 + Retensio Plasenta + Prolaps Uteri + Anemia
Penatalaksanaan
Ketoprofen Supp 200 mg per rektal
Drip Tramadol 1 amp dalam 500 cc RL/iv
Reposisi Uterus dan Manual Plasenta (berhasil dilakukan: Plasenta Lengkap, perdarahan ±100cc)
Inj Ceftriaxone 1 gr/8 jam/iv
Drip Metronidazole 500 mg/8 jam/iv
Transfusi WB 2 labu hingga Hb ≥10 gr/dl
Follow Up
Tanggal Perjalanan Penyakit Terapi
23/10/2018 S : nyeri perut bawah berkurang P:
O: Inj Ceftriaxone 1 gr/8 jam/iv
KU = Baik, CM Drip Metronidazole 500 mg/8 jam/iv
TD = 130/80 mmHg, N = 82 x/m, P = 20x/m, T = 36,80C Transfusi WB 2 labu hingga Hb ≥10 gr/dl
Mata = Ca+/+, SI-/-
Abd = supel, NT (-), TFU 1 jari dibawah pusat
ASI (+) Lokia Rubra (+)
2. Patologi-Anatomi
◦ Plasenta akreta
◦ Plasenta inkreta
◦ Plasenta perkreta
Retensio Plasenta
Faktor Risiko:
1. Plasenta Previa
2. Post SC
3. Pernah kuretase
4. Gravida 6 atau lebih
Penatalaksanaan
◦ Cairan dan uterotonika
◦ PTT
◦ Bila tidak berhasil manual plasenta
◦ Bila ditemukan plasenta invasive HT
◦ Antibiotika profilasis
Prolaps Uteri
Prolaps Uteri
“Turunnya uterus dari posisi normal, yaitu rongga pelvis,
ke dalam vagina atau bahkan melewati introitus vagina.”
Pada kehamilan:
Elongasi dan hipertrofi
serviks
Klasifikasi
Menurut Friedman dan Little:
Prolapsus uteri tingkat I, di mana serviks uteri turun sampai
introitus vagina;
prolapsus uteri tingkat II, di mana serviks menonjol ke luar dari
introitus vagina;
prolapsus uteri tingkat III, seluruh uterus ke luar dari vagina,
prolapsus ini sering juga dinamakan prosidensia uteri.
Penatalaksanaan
Non Operatif
◦ Latihan otot dasar panggul
◦ Stimulasi otot dengan alat listrik
◦ Pesarium
Operatif
Bab III: Diskusi
Diskusi
KASUS: RETENSIO PLASENTA