You are on page 1of 35

GASTROENTERITIS +

DEHIDRASI RINGAN SEDANG

OLEH
INDRA SAPUTRA (71160891970)
IMAM SUHADI (71170891092)

PEMBIMBING
dr. Berliana Hasibuan, Sp. A (K)
 
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RSU DR. PIRNGADI
MEDAN 2017
DEFINISI
Gastroenteritis (GE) atau yang lebih sering disebut sebagai diare adalh
buang air besar dengan konsistensi cair lebih dari tiga kali sehari disert
ai atau tanpa darah, dengan atau tanpa lendir dengan waktu kurang da
ri 14 hari.

Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2013. Jakarta: KEMENKES. Hal.112-120
EPIDEMIOLOGI
Pada hasil riskesdas 2007 diare masih penyebab

kematian bayi terbanyak yaitu 42% dibanding


pneumonia 24%, untuk golongan 1-4 tahun penyebab
kematian karena diare 25,2% dibanding pneumonia.

36%
Diare
Pneumonia
64%

Subayo Bambang, dkk. 2015. Buku Ajar Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Hal. 87-117
ETIOLOGI

INFEKSI NON INFEKSI

ENTERAL PARENTERAL
PATOGENESIS DIARE
Masuknya
Multiplikasi
mikroorganisme
didalam usus halus
melalui fecal oral

Mengeluarkan
Hipersekresi
toksin

Diare

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. 2007. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta: FK UI. Hal 283-312
Gambar 1. Patofisiologi diare disebabkan V.cholera
Gambar 3. Patofisiologi diare disebabkan Rotavirus
CARA PENULARAN

Finge
r Flies

Fluid Field

Subayo Bambang, dkk. 2015. Buku Ajar Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Hal. 87-117
MANIFESTASI KLINIS
Gejala gastrointestinal bisa berupa diare, kram perut
dan muntah

Manifestasi sistemik tergantung pada penyebabnya

Gejala sistemik berupa demam, letargi dan nyeri


abdomen

Diare yang disebabkan virus memiliki karakteristik


berupa diare cair tanpa diserta darah maupun lendir,
berlangsung 3-4 hari dengan frekuensi 4-5 kali
perhari

Subayo Bambang, dkk. 2015. Buku Ajar Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Hal. 87-117
DIAGNOSIS

Anamnesa


Lama diare

Frekuensi diare

Volume diare

Konsistensi tinja

Warna dan bau

Ada/tidak lendir dan darah

Muntah (volume dan frekuensi)

Makanan dan minuman yang diberikan

Demam

Penyakit lain (batuk, pilek, otitis media, campak)

Tindakan yang telah dilakukan ibu SMRS

Riwayat Imunisasi
Subayo Bambang, dkk. 2015. Buku Ajar Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Hal. 87-117
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Laboratorium


Darah lengkap

Serum elektrolit

Analisa gas darah

Glukosa darah

Urine rutin

Feses rutin

Subayo Bambang, dkk. 2015. Buku Ajar Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Hal. 87-117
TATA LAKSANA

Rehidrasi dengan menggunakan baik


secara enteral (oralit) dan parenteral

Zinc diberikan selama 10 hari


berturut-turut

ASI dan makanan tetap


diteruskan

Medikamentosa atas indikasi

Nasihat kepada orang tua

5 Pilar Tatalaksana Diare


Tim Adaptasi Indonesia. 2008. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Jakarta : WHO Indonesia
KOMPLIKASI

Komplikasi

• Gangguan Elektrolit
• Dehidrasi
• Renjatan Hipovolemik
• Kejang

Subayo Bambang, dkk. 2015. Buku Ajar Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Hal. 87-117
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. 2007. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta: FK UI. Hal 283-312
PROGNOSA

PROGNOSA

• Prognosa sangat tergantung pada kondisi


pasien saat datang, ada/tidaknya
komplikasi, dan pengobatannya, sehingga
umumnya prognosis adalah dubia ad
bonam. Bila kondisi saat datang dengan
dehidrasi berat, prognosis dapat menjadi
dubia ad malam.

Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2013. Jakarta: KEMENKES. Hal.112-120
STATUS ANAK SAKIT
 
Anamnesa pribadi pasien
Nama : Muhammad Rafandi
Umur : 1 Tahun 4 Bulan 18 Hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. B.Zeind Hamid Gg Family Kec. Medan Johor
BB Masuk : 9 kg
TB Masuk : 72 cm
Lingkar Kepala : 39 cm
Tanggal Masuk : 5 Novomber 2017

•Anamnesa mengenai orang tua os:

Identitas Ayah Ibu


Nama Suwardi Dewi Puspita Sari
Umur 39 Tahun 39 Tahun

Suku / Bangsa Indonesia Indonesia

Agama Islam Islam


Pendidikan SMP SMP
Pekerjaan Wiraswasta IRT
Penyakit - -
Alamat Jl. B.Zeind Hamid Gg Family Kec. Medan Johor
Riwayat kelahiran os
Cara lahir : Normal
Tempat lahir : Klinik
Tanggal lahir : 11 Juni 2016
Penolong : Bidan
Usia Kehamilan : 9 Bulan 1 Minggu
BB lahir : 3100 gram
PB lahir : 47 cm
 
Perkembangan fisik
Keadaan saat lahir : Segera menangis kuat dan spontan
0-3 bulan : Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah
3-6 bulan : Berbalik dari telungkup ke telentang
Mengangkat kepala saat telungkup
Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil
6-9 bulan : Dapat duduk tanpa di bantu
Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang
9-12 bulan : Mengangkat badannya ke posisi berdiri
Belajar berdiri dan berpegangan di kursi
Dapat berjalan dengan di tuntun
12-Sekarang : Dapat berjalan tanpa di bantu
Anamnesa Makanan
0 hari – 6 bulan : ASI Ekslusif
6-8 bulan : ASI + Bubur susu
8-12 bulan : ASI + Nasi tim
12- sekarang : Makanan Keluarga
 
I. Imunisasi
Keterangan imunisasi
JENIS LAHIR 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24
IMUNISASI
Hepatitis B V V V V
BCG V
Polio V V V V
DPT V V V
Campak V
Hib V V V

Kesan : Imunisasi dasar tidak lengkap,karena


imunisasi booster belum dilakukan yaitu : - Polio 4
pada usia 18 bulan
- DTP 4 dan Hib 4 pada usia 18 bulan
Penyakit yang pernah diderita :
 
Keterangan mengenai saudara pasien: Os merupakan
anak ke 4 dari 4 bersaudara
Anak pertama, laki-laki, usia 13 tahun, sehat
Anak kedua, laki-laki usia 10 tahun, sehat
Anak ketiga, perempuan usia 8 tahun, sehat
Anak keempat adalah os.
 
Anamnesa mengenai os
Keluhan Utama : Mencret (+)
Telaah :
Seorang anak perempuan usia 1 tahun 4 bulan data I. Pemeriksaan fisik :
I. Pemeriksaan fisik :
ng dengan keluhan mencret yang di alami sejak 1 mingg 1. Status presens
1. Status presens
u yang lalu. Mencret dengan frekuensi 4-5 kali perhari be KU/KP/KG : Sedang/Sedang/Baik Anemis : (+)
rwarna kuning-kecoklatan disertai lendir dan darah deng KU/KP/KG : Sedang/Sedang/Baik Anemis : (+)
Kesadaran : Compos mentis Dyspnoe : (-)
an volume ± ½ aqua gelas, dimana air lebih banyak dari Kesadaran : Compos mentis Dyspnoe : (-)
Tekanan darah : 100/60 mmHg Ikterik : (-)
ampas. Gelisah dan rewel serta rasa haus yang berlebih Tekanan darah : 100/60 mmHg Ikterik : (-)
an di alami os ± 3 hari ini. Mual dijumpai disertai muntah Frekuensi nadi : 100 x/i Edema : (-)
Frekuensi nadi : 100 x/i Edema : (-)
dengan frekuensi 2-3 kali perhari dengan isi apa yang di Frekuensi napas
Frekuensi napas
: 40 x/i
: 40 x/i
Cyanosis
Cyanosis
: (-)
: (-)
makan dan di minum os. Temperature : 36oCo
Temperature : 36 C
RPO : Tidak dijumpai BB Masuk : 9 kg
BB Masuk : 9 kg
RPT : Varisela PB Masuk : 72 cm
PB Masuk : 72 cm
Riwayat atopi pada keluarga : Tidak dijumpai
Status Lokalisata
Kepala
Mata: Refleks cahaya (+/+), pupil isokor, conjungtiva palpebra inferior
anemis (-/-), mata cekung (+/+).
Hidung : pernapasan cuping hidung (-) I.I. Status
Statusneurologis
neurologis
Telinga : Dalam batas normal a.a.Syaraf
Syarafotak
otak : Tidak
: Tidakdilakukan
dilakukanpemeriksaan
pemeriksaan
Mulut : Mukosa mulut kering (+)
b.b.Sistem
Sistemmotorik
motorik
Leher : Trakea letak medial, Pembesaran KGB (-)
Thoraks Pertumbuhan
Pertumbuhanotototot : Tidak
: Tidakdilakukan
dilakukanpemeriksaan
pemeriksaan
Inspeksi : Simetris fusiformis, retraksi intercostal (-) Kekuatan
Kekuatanotot
otot : Tidak
: Tidakdilakukan
dilakukanpemeriksaan
pemeriksaan
Palpasi : Sulit di nilai
Neuromuscular
Neuromuscular : Tidak
: Tidakdilakukan
dilakukanpemeriksaan
pemeriksaan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi :SP: Vesikuler Involuntary
Involuntarymovement
movement : Tidak
: Tidakdilakukan
dilakukanpemeriksaan
pemeriksaan
ST: (-) Koordinasi
Koordinasi : Tidak
: Tidakdilakukan
dilakukanpemeriksaan
pemeriksaan
Abdomen c.c.Sensibilitas : Tidak dilakukan pemeriksaan
Inspeksi : Simetris
Sensibilitas : Tidak dilakukan pemeriksaan
Palpasi : Soepel, H/R/L tidak teraba, turgor kembali cepat,
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Peristaltik (+) meningkat
Ekstremitas :
Atas : Akral hangat, CRT< 3”
Bawah : Akral hangat, CRT< 3”
Genitalia : os adalah seorang anak perempuan dan tidak di jumpai kelainan kongenital
•Pemeriksaan khusus :
I.Radiologi :Tidakdilakukan pemeriksaan
II.Pungsi lumbal :Tidakdilakukan
pemeriksaan
III.Darah rutin : 05 Novomber 2017 I.Feses rutin

  Hasil Nilai Feses Rutin Hasil Nilai Normal


Normal Mikroskopi Cokelat 0.00-0.00
WBC 11.72 x 5.0-15.5 s-warna
10 / μL
3 Mikroskopi Lembe 0.00-0.00
s- k
RBC 3.34 x 3.9-5.0
konsistensi
106/μL Mikroskopi Negatif 0.00-0.00
HGB 8.2 g/dL 11.5-12.5 s-lendir
HCT 26.0 % 34.0-37.0 Mikroskopi Negatif 0.00-0.00
MCV 77.8 fL 75-81 s-darah
Mikroskopi Negatif Negatif
MCH 24.6 pg 5
s-amuba
MCHC 31.5 31-34 Mikroskopi Negatif Negatif
g/dL s-kista
PLT 362 150-300 Mikroskopi Negatif Negatif
x103/ μL s-telur
Mikroskopis-telur Negatif Negatif
RDW-CV 14.1 % 10.0-15.0
ascaris
RDW-SD 37.9 fL 35-47 Mikroskopis-telur Negatif Negatif
hookworm
PDW 9.3 fL 10.0-18.0 Mikroskopis- Negatif Negatif
MPV 9.2 fL 15-25.0 oxyuris
Mikroskopis- Negatif Negatif
PCT 0.33 % 0.2-0.5 trichuris
I.Kimia klinik 05 November 2017

Glukosa ad random 77.00 mg/dl <140 mg/dl

Elektrolit Hasil Nilai normal

(Natrium,kalium,chl    

oride) 151.00 mmol/L 136-155 mmol/L

Natrium 3.10 mmol/L 3,50-5,50 mmol/L

Kalium 108 mmol/L 95,0-103,0 mmol/L

Chlorida  
I. Terapi :
Differential Diagnosis : I. Terapi :
- IVFD RL 160 gtt/i micro habis dalam 4 jam selanjutnya
 Gastroenteritis + dehidrasi ringan- - IVFD RL 160 gtt/i micro habis dalam 4 jam selanjutnya
maintenance 20 gtt/I micro
sedang maintenance 20 gtt/I micro
- Metronidazol 100gr/8 jam
Diagnosa Kerja: - Metronidazol 100gr/8 jam
- Paracetamol syr 3 x Cth I (k/p)
 Gastroenteritis + dehidrasi ringan- - Paracetamol syr 3 x Cth I (k/p)
- Zinc tab 1x20mg
sedang - Zinc tab 1x20mg
- Ranitidin 10 gr/12 jam
- Ranitidin 10 gr/12 jam
- Diet MII BA
- Diet MII BA
1. Usul :
1. Usul :
- Cek elektrolit
- Cek elektrolit
- Cek feses rutin dan urin rutin
- Cek feses rutin dan urin rutin

2. Prognosa : Dubia ad Bonam


2. Prognosa : Dubia ad Bonam
FOLLOW UP PASIEN SMF KESEHATAN ANAK RS. PIRNGADI MEDAN
 
Tanggal : 6 November 2017
Keluhan : Mencret (+) konsistensi cair (lebih banyak air daripada ampas) frekuensi 4x /hari dengan volu
me ½ aqua gelas berwarna kuning kecoklatan disertai lendir dan darah, demam (-) muntah (-).

Status presens:
KU/KP/KG : Sedang/Sedang/Baik
Sensorium : Compos Mentis
TD : 90/ 60 mmHg
RR : 26 x/ menit
HR : 88 x/ menit
Temperature : 37 °c
BB masuk : 9 kg
BB sekarang : 9 kg
Status lokalisata:
• Kepala
Mata : Refleks cahaya (+/+), pupil isokor, conjungtiva palpebra inferior
anemis (-/-), mata cekung (+/+).
Hidung : pernapasan cuping hidung (-)
Telinga : Dalam batas normal
Mulut : Dalam batas normal
Leher : Trakea letak medial, Pembesaran KGB (-)
Thoraks
Inspeksi : Simetris fusiformis, retraksi intercostal (-)
Palpasi : Sulit di nilai
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi: SP: Vesikuler
ST: (-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Soepel, H/R/L tidak teraba, turgor kembali cepat,
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi: Peristaltik (+) meningkat
Ekstremitas:
Atas : Akral hangat, CRT< 3”
Bawah : Akral hangat, CRT< 3”
 
Diagnosis : Gastroenteritis + dehidrasi ringan-sedang
Terapi :
• IVFD RL 160 gtt/i micro habis dalam 4 jam selanjutnya maintenance 20
gtt/I micro
• Metronidazol 100gr/8 jam
• Paracetamol syr 3 x Cth I (k/p)
• Zinc tab 1x20mg
• Ranitidin 10 gr/12 jam
• Diet MII BA
 
FOLLOW UP PASIEN SMF KESEHATAN ANAK RS. PIRNGADI MEDAN
 
Tanggal : 7 November 2017
Keluhan : mencret (+) konsistensi cair (lebih banyak air daripada ampas) frekuensi 2x /hari berwarna ku
ning kecoklatan disertai lendir dan darah, demam (-) muntah (-).
Status presens :
KU/KP/KG : Sedang/Sedang/Baik
Sensorium : compos mentis
RR : 30 x/ menit
HR : 88 x/ menit
Temperature : 37 °c
BB Masuk : 9 kg
BB Sekarang : 9,5 kg
Status lokalisata :
• Kepala
Mata : Refleks cahaya (+/+), pupil isokor, conjungtiva palpebra inferior
anemis (-/-), mata cekung (-/-).
Hidung : pernapasan cuping hidung (-)
Telinga : Dalam batas normal
Mulut : Dalam batas normal
– Leher : Trakea letak medial, Pembesaran KGB (-)
– Thoraks
Inspeksi : Simetris fusiformis, retraksi intercostal (-)
Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor pada lapangan paru kanan
Auskultasi :SP: Vesikuler
– Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Soepel, H/R/L tidak teraba, turgor kembali cepat,
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi: Peristaltik (+) N
– Ekstremitas:
Atas: Akral hangat, CRT< 3”
Bawah : Akral hangat, CRT< 3”
 
Diagnosis : Gastroenteritis tanpa dehidrasi
Terapi :
• IVFD RL 35 gtt/i mikro
• Metronidazol 100gr/8 jam
• Paracetamol syr 3 x Cth I (k/p)
• Zinc tab 1x20mg
• Diet MII Bubur Ayam 950 kkal + 19 gr protein
FOLLOW UP PASIEN SMF KESEHATAN ANAK RS. PIRNGADI MEDAN
 
Tanggal : 8 November 2017
Keluhan : mencret (+) konsistensi lembek (banyak air sama dengan ampas) frekue
nsi 1x/hari berwarna kuning kecoklatan, batuk (+) berdahak berwarna bening

Status presens:
KU/KP/KG : baik/ringan/kurang
Sensorium : compos mentis
RR : 24 x/ menit
HR : 102 x/menit
Temperature : 36,5 °c
BB masuk : 9 kg
BB sekarang : 9,5 kg
Status lokalisata :
– Kepala
Mata : Refleks cahaya (+/+), pupil isokor, conjungtiva palpebra inferio
r anemis (-/-), mata cekung (-/-).
Hidung : Dalam batas normal
Telinga : Dalam batas normal
Mulut : Dalam batas normal
– Leher : Trakea letak medial, Pembesaran KGB (-)
– Thoraks
Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor pada lapangan paru kanan
Auskultasi :SP: Bronkial
ST: Ronkhi basah (+/+) pada kedua lapangan paru
– Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Soepel, H/R/L tidak teraba, turgor kembali cepat,
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Peristaltik (+) N
– Ekstremitas :
Atas : Akral hangat, CRT< 3”
Bawah : Akral hangat, CRT< 3”
 
Diagnosis : Gastroenteritis tanpa dehidrasi
Terapi :
• IVFD RL 35 gtt/i mikro
• Paracetamol syr 3 x Cth I (k/p)
• Zinc tab 1x20 mg
• Diet MII Bubur Ayam 950 kkal + 19 gr protein
FOLLOW UP PASIEN SMF KESEHATAN ANAK RS. PIRNGADI MEDAN
 
Tanggal : 8 November 2017
Keluhan : batuk (+) mencret (-)
Status presens :
KU/KP/KG : baik/baik/baik
Sensorium : compos mentis
RR : 24 x/ menit
HR : 92 x/menit
Temperature : 37 °c
BB masuk : 9 kg
BB sekarang : 9,5 kg
Status lokalisata :
– Kepala
Mata : Refleks cahaya (+/+), pupil isokor, conjungtiva palpebr
a inferior anemis (-/-), mata cekung (-/-).
Hidung : Dalam batas normal
Telinga : Dalam batas normal
Mulut : Dalam batas normal
– Leher : Trakea letak medial, Pembesaran KGB (-)
– Thoraks
Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : Sulit dinilai
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi:SP: vesikuler
ST: (-)
– Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Soepel, H/R/L tidak teraba, turgor kembali cepat,
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Peristaltik (+) N
– Ekstremitas :
Atas: Akral hangat, CRT< 3”
Bawah : Akral hangat, CRT< 3”
 
Diagnosis : Gastroenteritis
Terapi :
• Cefixime tab 80 mg pulvis
• Zinc 1x20 mg selama 5 hari.
• B Complex ½ tab 1 x bungkus
R/ PBJ
Edukasi kepada orang tua :
Jelaskan kepada ibu tentang 4 aturan perawatan di rumah:
Beri cairan tambahan, beri tablet zinc, lanjutkan pemberian makan, serta kapan ha
rus kembali.
1. Beri Cairan Tambahan (sebanyak anak mau)6
Jelaskan kepada ibu:
– Pada bayi muda, pemberian ASI merupakan pemberian cairan tambahan yang ut
ama. Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.
– Jika anak memperoleh ASI eksklusif, beri oralit atau air matang sebagai tambaha
n.
– Jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif, beri 1 atau lebih cairan berikut ini: ora
lit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang.
Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika:
– Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjunganini
– Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah.
Ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit. Beri ibu 6 bungkus o
ralit (200 ml) untuk digunakan di rumah. Tunjukkan kepada ibu berapa b
anyak cairan termasuk oralit yang harus diberikan sebagai tambahan bagi kebu
tuhan cairannya sehari-hari :
< 2 tahun 50 sampai 100 ml setiap kali BAB
≥ 2 tahun 100 sampai 200 ml setiap kali BAB

Katakan kepada ibu:


– Agar meminumkan sedikit-sedikit tetapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas.
– Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih lambat.
– Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti.

2. Beri Tablet Zinc6


– Pada anak berumur 2 bulan ke atas, beri tablet Zinc selama 10 hari dan harus habis dengan dosis:
o Umur < 6 bulan: ½ tablet (10 mg) per hari
o Umur > 6 bulan: 1 tablet (20 mg) per hari
 Lanjutkan Pemberian Makan/Asi
 Medikamentosa atas indikasi

Misalnya anak batuk diberi obat batuk. Pemberian antibotik secara empiris jarang diindikasikan pada diar
e akut infeksi, karena 40% kasus diare infeksi sembuh kurang dari 3 hari tanpa pemberian anti bioti
k. 7

Antibiotik diindikasikan pada pasien dengan gejala dan tanda diare infeksi, seperti demam, fes es
berdarah, leukosit pada feses, mengurangi ekskresi dan kontaminasi lingkungan, persisten atau p
enyelamatan jiwa pada diare infeksi, diare pada pelancong, dan pasien immunocom promised. Pemberi
an antibiotik dapat secara empiris, tetapi terapi antibiotik spesifik diberik an berdasarkan kultur dan re
sistensi kuman. 7

4. Kapan Harus Kembali


Nasihati ibu untuk membawa anaknya kembali jika anaknya bertambah parah, atau tidak bi sa
minum atau menyusu, atau malas minum, atau timbul demam, atau ada darah dalam tinj a. Jika anak
tidak menunjukkan salah satu tanda ini namun tetap tidak menunjukkan perba ikan, nasihati ibu
untuk kunjungan ulang pada hari ke-5. 6

You might also like