You are on page 1of 40

Ke-KOHATI-an

MANA ISTILAH YANG LEBIH TEPAT ANTARA PEREMPUAN,


WANITA, CEWEK? DAN APA PERBEDAANNYA?

 Secara epistemologi perempuan berasal dari kata per-empu-


an “ahli/mampu”, jadi perempuan merupakan seorang yang
mampu melakukan sesuatu. Wanita berasal dari bahasa jawa
“wani ditata” yang artinya “orang yang bisa diatur”. Selain
itu, dalam bahasa sansakerta kata wanita berasal dari kata
“wan” dan “ita” yang berarti “yang dinafsui”.
Secara ontologi perempuan adalah mahluk ciptaan Allah yang secara
alamiah memiliki organ reproduksi yakni memiliki vagina, payudara,
kelenjar susu, rahim, mengalami menstruasi, mengandung, hamil dan
menyusui.
Secara aksiologi perempuan merupakan makhluk ciptaan Allah
yang memiliki sifat memelihara bagi penghuni alam semesta
lannya. Dan salah-satu sifat yang menjadi fitrahnya adalah sifat
ke-ibu-an yang telah tertanam secara alamiah. Dalam sifat ke-ibu-
an seorang perempuan memiliki sifat-sifat Allah yakni rahman dan
rahim. Inilah yang merupakan sifat ke-ilahi-an pada perempuan.
PERBEDAAN LAKI2 & PEREMPUAN

Laki-laki Perempuan
GENDER
Gender Menurut Mansour Fakih Gender adalah sifat yang melekat
pada laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial
ataupun kultural.
Dipertegas lagi oleh Qurais Shihab Gender adalah perbedaan peran,
fungsi, dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan yang
dikonstruksi sosial dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan
zaman.
SEKS
Seks adalah perbedaan jenis kelamin yang ditentukan secara
biologis. Seks melekat secara fisik sebagai alat reproduksi. Oleh
karena itu,seks merupakan kodrat atau ketentuan Tuhan sehingga
permanen dan universal.
KODRAT
Kodrat adalah organ dan sistem reproduksi yang tidak dapat
dipertukarkan satu sama lain.
PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Munculnya berbagai kajian seputar perempuan menjadi bukti tersendiri betapa


perempuan memiliki sisi-sisi yang sangat menarik. Sejarah mencatat bahwa
gerakan feminisme hampir merata di seluruh dunia.
TOKOH-TOKOH FEMINIS
Tokoh-tokoh feminisme dinahkodai Sachiko Murata.
Di Maroko terdapat Fathimah Mernissi,
di India terdapat Asghar Ali Engneer dan Rifat Hassan.
Di Eropa, gerakan kaum hawa atau feminisme ini dipelopori
Lady Wortley Montagu dan Maquis de Condorcet.
Di dunia Arab, kita mengenal beberapa tokoh yang konsisten
memperjuangkan kebebasan kaum hawa diantaranya; Qasim
Amin, Muhammad Abduh, dan Rifa’ al Tahtawi. Kesungguhan
Qasim amin membela kaum hawa telah mengantarkan dirinya
sebagai bapak pelopor feminisme Arab.
SEJARAH PEREMPUAN
Sejarah agama samawi mencatat, wanita seringkali kehilangan peran dan
fungsi utama sebagai manusia di tengah tengah masyarakat.
Dalam kitab perjanjian lama, wanita ditempatkan sebagai sumber utama dari
kesalahan. Hal itu terkisahkan bahwa hawa adalah penyebab
dikeluarkannya Adam dari surga karena telah merayu adama untuk ikut
serta memakan buah khuldi setelah sebelumnya dia terpesona rayuan iblis.
Kitab perjanjian lama juga mengisahkan peristiwa antara nabi luth dan
putrinya.
Syariah Yahudi mewajibkan orang yang telah meninggal melipat
gandakan hak warisnya kepada anak laki laki tanpa sedikitpun
melibatkan anak wanita.
Yahudi telah mengklaim wanita sebagai mahluk najis sehingga segala
hal yang pernah disentuhnya, baik itu berupa manusia, hewan,
atau pun makanan menjadi kotor dan najis. Ironisnya, yahudi
menyadarkan segala kesalahan atau perbuatan amoral yang
dilakukan laki-laki menjadi tanggung jawab perempuan.
Di jazirah arab, tepatnya pada masa jahiliyah, fungsi wanita hanya
menjadi beban bagi laki-laki. kelahiran anak perempuan adalah
bencana bagi keluarga.
orang tua masa itu lebih memilih mengubur anak perempuannya hidup-
hidup
KEHADIRAN AL-QUR’AN
Alqur’an turun menghadirkan pemahaman baru perihal peran dan
fungsi perempuan.
Alquran terkadang hadir sebagai penganut dari ajaran atau tabiat
yang memiliki keselarasan dengan tujuan alquran, sebagaimana ia
hadir meluruskan dan merubah ajaran atau tabiat yang telah
mengalami pergeseran. sehingga peran dan fungsi perempuan
menjaidi penting dalam membangun umat islam dan masyarakat
dunia. Kiranya penamaan salah satu surat Alquran dengan al nisa
adalah bukti nyata peran alquran dalam membangun pola
pandang terhadap mahluk Tuhan yang bernama perempuan.
ASAL-USUL PENCIPTAAN PEREMPUAN

 Allah befirman dalam QS. Al-Nisak:01


 “hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah
menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Tuhan
menciptakan istrinya; dan dari pada keduanya Tuhan
memperkembang biakan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dan betakwalah kepada Tuhan yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lainnya, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahmi. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kamu”
Al-Razi mengetengahkan beberapa pendapat tentang penafsiran
(Wa kholako minha zaujah)
dalam surat al-Nisa 4:1 tersebut. Pertama, adalah Hawa, yang
diciptkan dari Adam. Kalangan mayoritas menyatakan bahwa
setelah Allah menciptakan Adam, lalu Adam tidur, kemudian
diciptakanlah Hawa dari tulang rusuk Adam bagian atas yang
sebelah kiri.
Abu Kuraib dan Musa Ibnu Hazm menceritakan kepada kami,
keduanya berkata, Husain Ibnu ‘Ali menceritakan kepada kami
dari Zaidah, dari Maisarah al-Asyja’i dari Abi Hazim, dari Abi
Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. telah bersabda,
“Berwasiatlah kepada para perempuan, sesungguhnya perempuan itu
diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok dan tulang rusuk yang
paling bengkok adalah tulang rusak yang ada paling atas, jika
kamu ingin meluruskannya, maka kamu akan mematahkannya, dan
jika kamu membiarkannya, maka tulang rusuk itu akan tetap
bengkok, maka berwasiatlah kepada para perempuan.
CERITA
INI SENADA DENGAN YANG DISEBUT DALAM KITAB PERJANJIAN
LAMA BERIKUT,
“Lalu Tuhan membuat manusia itu tidur nyenyak, ketika ia tidur, Tuhan Allah
mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu
dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia
itu, dibangunlah seorang perempuan. Lalu dibawanya kepada manusia
itu. Lalu, berkatalah manusia itu, “Inilah dia, tulang dari tulangku dan
daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil
dari laki-laki.”
Hadis tersebut, menurut Shihab, dipahami secara beragam oleh para
ulama. Ulama terdahulu memahaminya secara harfiah, sebagian
kalangan kontemporer menafsirkannya secara metaforis, dan
sebagian yang lain tidak menerimanya karena dianggap tidak shahih.
Yang memahami secara harfiyah
berpandangan bahwa perempuan diciptakan dari bagian tubuh
pasangannya, yakni tulang rusuknya bagian sebelah kiri yang
bengkok. Hal ini kemudian melahirkan pandangan yang negatif
terhadap perempuan, karena perempuan dianggap sebagai
bagian dari laki-laki.
Kemudian, yang memahami teks secara metaforis menyatakan bahwa
tulang yang bengkok harus dipahami secara majazi
untuk mengingatkan dan menyadarkan laki-laki untuk bersikap
bijaksana kepada perempuan, karena perempuan mempunyai
sifat, karakter, dan kecenderungan yang berbeda dengan laki-laki.
Jika hal ini tidak disadari, maka dihawatirkan laki-laki akan
berprilaku tidak wajar terhadap perempuan, yang dapat
menyebabkan fatal sebagaimana fatalnya meluruskan tulang rusuk
yang bengkok Hamka sendiri menolak pemahaman penciptaan
perempuan dari tulang rusuk pasangannya (suaminya)
Bagi yang menolak pandangan penciptaan perempuan dari tulang
rusuk pasangannya menyatakan bahwa perempuan diciptakan dari
jenis yang sama (nafs wahidah) dengan pasangannya. Hal ini di
antaranya diketengahkan oleh
Rashid Rida dan al-Maraghi. Rashid Ridabahkan menyatakan bahwa
andaikan dalam Kitab Perjanjian Lama tidak ada redaksi kisah
Adam dan Hawa, yang mengarah pada pemahamn literal
sebagaimana disebutkan di atas, niscaya tidak akan pernah
terlintas di kalangan muslim cerita yang demikian.
SEJARAH KOHATI
PRA-KOHATI
Departemen Keputrian

Sebelum Kohati lahir kegiatan HMI-wati dalam asalah


keperempuanan dipegang oleh sebuah departemen keputrian mulai
dari tingkat komisariat sampai pengurus Besar
MUNCULNYA IDE PEMBENTUKAN KOHATI
Dinamika HMI-wati Cabang Jakarta

Situasi politik menjelang peristiwa G-30-S merupakan masa yang


cukup menegangkan bagi HMI. tekanan yang bertubu-tubi dari PKI
dan seluruh ormasnya lebih terasa lagi di lingkungan perguruan
tinggi, yang mengakibatkan makin solidnya militansi anggota HMI.
Peristiwa pengganyangan terhadap HMI yang berlangsung pada
tahun 1964-1965 adalah suatu kegiatan sistematis dan berencana
yang digerakan oleh PKI beserta ormas-ormasnya.
Kepercayaan terhadap HMI mengakibatkan meledaknya jumlah
mahasiswa yang mendaftarkan diri untuk menjai anggota HMI.
meledaknya jumlah anggota terasa pula sampai ke cabang-
cabang kecil di seluruh tanah air. Hal ini telah menarik perhatian
beberapa tokoh HMI-wati.
Perkembangan situasi yang pesat ini menjadi bahan perbincangan
dari aktivis-aktivis HMI-wati yang bebrapa tahun sebelum tahun
1965 telah mengikuti berbagai kegiatan HMI. dapat disebutkan
beberapa nama mereka, antara lain yulia Mulyati, hartini
Hakim, Tini Daryo, Etty Suhada, Asmara Tjandrarini, Ida Wahab,
Fadhlah Barie dan Nurwatis Munaf. HMI-wati cabang Jakarta
inilah yang untuk pertama kali membidani dibentuknya suatu
wadah khusus bagi HMI-wati.
Ide pembentukan Kohati ini dibicarakan pada Musyawarah Kerja
keputrian Cabang jakarta bulan Desember 1965. Diputuskan bahwa
pembentukan badan yang diberi nama Kohati tersebut, satatusnya
adalah semi-otonom, dan tiga orang diangkat menjadi formatur:
Hartini Hakim, Yulia Mulyati dan Fadlah Barie.
DINAMIKA HMI-WATI DI CABANG
MAKASSAR
Pada waktu yang lebih kurang bersamaan, yaitu sekitar awal tahun
1966 di Cabang Makassar, HMI-wati yang semula tergabung di
dalam seksi Keputrian cabang, mendirikan sebuah korps yang
mereka beri nama corps keputrian disingkat CK. Pembentukan ini
adalah atas gagasan peserta “TC keputrian berdikari” yang
dilaksanakan oleh seksi keputian HMI Cabang Makassar, diikuti
oleh 80 orang peserta.
SIAPA YANG MEMBERIKAN NAMA KOHATI?

Mas Dahlan Ranuwiharjo, nama COHATI (sekarang dikenal dengan


sebutan Kohati) abreviasi untuk corps HMI-wati, kepada HMI-wati
yang berkelompok pada tiap apel mahasiswa tersebut. Nama yang
tercetus secara bergurau, ketika para HMI-wati melaksnakan apel di
lapangan Bnateng itu dilatarbelakangi oleh COWAD dan COWAL.
KEBIJAKAN DEPARTEMEN
KEPUTRIAN PB HMI
Pada 11 Juni 1966, pengurus Besar HMI mengeluarkan Surat
Keputusan (231/A/Sek/1966) ditanda tangani oleh ketua umum dr.
Sulastomo dan wakil sekjen Nabhani Misbah, yang mengistruksikan
agar kohati juga dibentuk disetiap cabang, komisariat, dan rayon dg
status semi otonom.
MOMEN KELAHIRAN KOHATI
Kongres HMI VIII di solo yang berlangsung dari tanggal 10-17
September 1966 Musyawaroh Kohati dibuka pada hari ke-5 kongres
dan di munas inilah Kohati terbentuk dan di sahkan pada tgl 17
Sepetember 1966 M bertepatan pada tanggal 2 Jmadil akhir 1388
M yang diketuai oleh Aniswati Rochlan.
LATAR BELAKANG BERDIRINYA
KOHATI
1. Internal
2. Eksternal
TUJUAN KOHATI
Seperti tujuan HMI
Meningkatkan kualitas peranan HMI wati dalam mencapai tujuan HMI
pada umumnya dan bidang perempuan pada khusunya Terbinanya
muslimah berkualitas insan cita
Status KOHATI
 KOHATI merupakan salah satu badan khusus HMI.
 Secara struktural pengurus KOHATI ex officio pimpinan HMI,
diwakili oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan
Ketua Bidang.

Sifat KOHATI
 KOHATI bersifat Semi-Otonom.
Fungsi KOHATI
 KOHATI berfungsi sebagai wadah peningkatan dan pengembangan potensi
kader HMI dalam wacana dan dinamika keperempuanan.
 Di tingkat internal HMI, KOHATI berfungsi sebagai bidang pemberdayaan
perempuan
 Di tingkat eksternal HMI, KOHATI berfungsi sebagai organisasi perempuan.

Peran KOHATI
 KOHATI berperan sebagai Pencetak dan Pembina Muslimah Sejati untuk
menegakkan dan mengembangkan nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan.

Keanggotaan KOHATI
 Anggota KOHATI adalah HMI-Wati yang telah lulus Latihan Kader I (LK I).
LAMBANG KOHATI
 Bulan bintang, warna hijau, warna
hitam, keseimbangan warna hijau
dan hitam, warna putih, puncak tiga.
Maknanya sebagaimana yang
tercantum dalam lambang HMI.
 Melati berarti lambang kasih sayang
yang suci dan tulus.
 Penyangga berarti lambang
perempuan sebagai tiang Negara.
 Buku terbuka berarti lambang Al-
Quran sebagai dasar utama.
 Tiga kelopak bunga berarti
lambang tri darma perguruan tinggi.
 Tulisan KOHATI berarti singkatan
Korps HMI-Wati.
MARS KOHATI ()
WAHAI HMI-WATI SEMUA

SADARLAH KEWAJIBAN MULIA

PEMBINA PENDIDIK TUNAS MUDA

TIANG NEGARA JAYA

HIMPUNKAN KEKUATAN SEGERA

JIWAI SEMANGAT PAHLAWAN

TUNTUT ILMU SERTA AMALKAN

UNTUK KEMANUSIAAn

JAYALAH KOHATI, PENGAWAL PANJI ISLAM

DERAPKAN LANGKAH PERJUANGAN

KUATKAN IMAN

MAJULAH TABAH HMI-WATI

HARAPAN BANGSA,

MEMBINA MASYARAKAT ISLAM

INDONESIA
KOHATI harus duduk sama rendah dan
berdiri sama tinggi dengan HMI dalam setiap
momen. Tidak lebih di depan ataupun jauh
di belakang
Karena Kita (KOHATI) Menolak segala
sesuatu yang di marginalisasikan, di sub-
ordinasikan dan di kendalikan oleh
kebudayaan yang dominan.
YAKIN USAHA
SAMPAI
JAYALAH KOHATI

You might also like