You are on page 1of 47

KEJANG DEMAM DAN TONSILITIS AKUT

Oleh :
Asep Budiyanto
2010-83-020
Pembimbing :
dr.Ratnah Hafid, Sp.A, M.Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


ILMU KESEHATAN ANAK
DI RSUD ANDI MAKKASAU
PARE-PARE
2015
1
Defenisi
Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rectal diatas 380C) yang di sebabkan oleh
suatu proses extracranium

Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang


paling sering dijumpai pada anak-anak, terutama pada
golongan umur 3 bulan sampai 5 tahun

Dari penelitian didapatkan bahwa sekitar 2,2%-5%


anak pernah mengalami kejang demam sebelum
mereka mencapai usia 5 tahun

2
Identitas
• No.RM : 04.93.99
• Nama : An. DSY
• Tanggal lahir/Umur : 13 Agustus 2013/ 02
tahun 4 bulan
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Anak ke : 3 dari 3 bersaudara
• Alamat Orang Tua : Jl. Bau massepe,
No.155, Pare-Pare
• Bangsa/suku : Indonesia/Bugis

3
• Orang tua
• Ayah
Nama : Tn. A
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : PNS
Pendidikan terakhir : S1
• Ibu
Nama : Ny. DA
Umur : 31 tahun
Pekerjaan : PNS
Pendidikan terakhir : S1

4
• Tanggal masuk Rumah Sakit: 25 juni 2015
• Ruang perawatan : Bangsal
Anak/Melati (II3)
• Tanggal/jam pemeriksaan : 26 Juni 2015
12.00 WITA

5
Status Umum
• Keluhan utama:
Kejang
• Anamnesis:
o Keluhan utama sudah dialami sudah ± 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit,
kejang dialami sebanyak 2x, kejang pertama dialami ± 1 menit, kejang
bersifat umum dan kejang kedua berlangsung ± 10 menit juga bersifat
umum, setelah kejang pasien sadar.
o Demam (+) juga dialami 2 hari sebelum kejang, demam tinggi dialami
mendadak dan tiba-tiba
o Batuk (+) frekuensi cukup sering dimulai sejak 1 hari sebelum masuk
Rumah sakit, lendir (+) warna putih, darah (-), Pilek (-).
o Muntah (+) 1x, bila batuk terlalu kuat.
o Anak malas makan dan minum sejak sakit
o BAB: tidak lancar, BAK baik
o Riwayat kejang sebelumnya belum pernah
o Di keluarga tidak ada yang kejang
o Riwayat pengobatan : pasien diberikan sanmol syrup untuk demam
o Riwayat Imunisasi : Lengkap
6
Status Neonatologi dan
Tumbuh Kembang
Status neonatologi:
• Lahir spontan per vaginam, cukup bulan, di Rumah
Sakit ditolong oleh bidan, segera menangis, dan air
ketuban jernih.
• Berat badan lahir (BBL) ±3100 gram. Panjang badan
lahir 60cm.
• Riwayat pemberian vitamin K1 tidak diketahui,
riwayat inisiasi menyusui dini tidak diketahui.

7
Status tumbuh kembang:
• Tengkurap : sejak pasien usia 4 bulan (normal
usia 2-4 bulan)
• Merangkak : 7 bulan (normal usia 5 - 8 bulan)
• Bicara : Lupa (normal usia 6,8 - 9, 4 bulan)
• Duduk : Lupa (normal usia 6,8 - 8, 3 bulan)
• Berdiri : Lupa (normal usia 9,5 - 12,5 bulan)
• Berjalan : 11 bulan (normal usia 10,2 - 13, 1
bulan)

8
Status Gizi
• Makanan
o Sudah mendapatkan makanan tambahan selain ASI sejak usia 5 bulan

• ASI
• ASI mulai dari umur 0 bulan hingga 3 bulan

9
Antropometry
BB : 16 Kg LK : 49 cm cm) 
Normal (lampiran 1)

TB : 98 cm LD : 50 cm

BB/TB: SD 0 - 1  Gizi LP : 52 cm
baik (lampiran 2) LLA : 17 cm

10
11
12
Imunisasi

13
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sakit Sedang / Gizi baik / Compos
mentis
• Tanda Vital
• Tekanan darah : 90/60 mmHg
• Nadi : 116 x/menit; reguler, isi
cukup, kuat angkat
• Pernapasan : 30 x/menit; reguler
• Suhu : 37.80C; per axilla
Kulit : Warna kecokelatan, pucat (-),
petekie (-), ikterus (-); Turgor baik; Scar BCG (+);
Tonus kesan normal

14
Kepala
• Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut
• Bentuk : Normocephal
• Ubun-ubun : Menutup
• Ukuran : 49 cm

15
• Wajah
o Simetris kiri dan kanan

• Mata :
o Cekung (-), palpebra edema (-),
o conjungtiva anemis (-),
o sklera ikterik (-), refleks pupil (+/+),isokor 3mm/3mm.

• Telinga :
o Otorea (-)

• Hidung :
o Rhinorea (-), epistaksis (-), sekret (-), Pernafasan cuping hidung (-)

• Mukosa mulut :
o Stomatitis (-)

• Bibir :
o Kering (-), Sianosis (-)

• Gigi : 2212 2212


• 2212 2212

16
• Faring : Hiperemis (-), tonsil palatina T2/T2
hiperemis (+), Kripta (-), detritus (-), post
Nasal-drips (-)
• Leher : Kaku kuduk (-), kelenjar limfe
submandibular teraba membesar,
NT(-)

17
• Thorax
o Bentuk : Simetris kiri dan kanan,

• Paru
o Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, pelebaran sela iga
tidak ada, retraksi dinding dada (-)
o Palpasi : Vokal fremitus simetris kiri dan kanan,
nyeri tekan kesan tidak ada, massa tumor (-)
o Perkusi : Sonor (+), batas paru hepar interkostal (ICS)
VI kanan, batas bawah paru belakang kiri
setinggi Vertebra Torakal XI dan batas bawah
paru belakang kanan setinggi Vertebra Torakal X
o Auskultasi : Bunyi Pernapasan
Bronkovesikuler, Bunyi Tambahan Rhonki (-/-) basah halus wheezing(-/-)

• Jantung
o Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
o Palpasi : Thrill tidak ada
o Perkusi :Batas kiri linea midklavikularis sinistra; batas kanan
parasternalis dextra; batas atas ICS III sinistra
o Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni reguler; bising (-)

18
• Abdomen
o Inspeksi : Cembung, ikut gerak napas
o Palpasi : Nyeri tekan (+) Regio Hipocondrium Sinistra, masa
tumor (-)
• Hepar : Tidak teraba
• Lien : Tidak teraba
o Perkusi : Timpani
o Auskultasi : Peristaltik (+) Kesan Normal
o Genitalia
o Tidak ada kelainan
o Ekstremitas : Edema pretibial (-) edema dorsum pedis (-)
wasting (-), Lingkar Lengan Atas 9 cm

• Neurologis
o Kesadaran : GCS E4V5M6
o SSP : N. Cranial I-XII dalam batas normal
o Tanda meningeal : Tanda Brudzinki I (-), II (-), III (-), IV (-), tanda kernig (-)

19
Resume
• An DSY, laki-laki usia 2 tahun 4 bulan datang
dengan keluhan kejang sejak ± 1 hari SMRS,
• Kejang dialami sebanyak 2 kali, kejang pertama
berlangsung selama ± 1 menit dan yang kedua
berlangsung ± selama 10 menit, kejang bersifat
umum. Setelah kejang pasien sadar
• Demam juga dialami sejak 2 hari sebelum datang
ke RS, demam tinggi dialami mendadak dan tiba-
tiba. Batuk dialami sejak 4 hari setelah masuk RS
Batuk frekuensi sering, berlendir warna putih.
Muntah 1x.
• Jarang BAB, BAK baik, pasien malas makan dan
minum.Pasien sudah minum sanmol syrup namun
masih demam.

20
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum
sedang, kesadaran komposmentis, Nadi : 116
x/menit, Pernapasan: 30 x/ menit, Suhu: 37,8º C,
• Pada pemeriksaan tonsila palatine ditemukan
T2/T2, hiperemis (+), kripta (-), detritus (-), teraba
kelenjar limfe submandibular membesar, nyeri
Tekan (-).
• Pada pemeriksaan antropometri termasuk status
gizi baik.

21
Pemeriksaan Darah rutin tanggal 4 Desember 2015

Pemeriksaan 20/08/2015 Nilai Rujukan

HB 12.0 g/dl 10.8-14.2 g/dl

Leukosit 6.190 3700-10.100

Trombosit 142.000 155.000- 366.000

Eritrosit 4.73. 106 4,06.106 – 4,69.106

HCT 36.7% 37.7-53.7%


MCV 77.5 fL 81.1-96.0
MCH 25.4 pg 27.0-31.2
MCHC 32.8 g/Dl 31.8-35.4

22
Diagnosis Kerja
• Kejang demam
• Tonsilitis akut

23
Terapi
• O2 nasal kanul 1-2 liter per menit
• IVFD RL 20 tetes makro per menit
• Ceftazidine 400mg/12 jam/IV
• Sanmol 160 mg/6 jam / IV
• Luminal tab 2x15 mg per oral
• Stesolid rektal 10mg/5 ml (bila kejang)
• Puyer batuk 2 x 1
• Ambroxol syr 3 x ½ cth

24
Tanggal Subjektive (S), objective (O), Assasement (A) Planning

4/12/15 S: Kejang (+) 2x dirumah, Demam (+) mengigil (-), Batuk  O2 nasal kanul 2 liter per menit
berlendir (+), muntah 1x BAB encer (-), BAK baik, malas  IVFD RL 20 tetes makro per menit
makan dan minum  Ceftazidine 400mg/12 jam/IV
O: Keadaan umum: lemah, Composmentis  Sanmol 160 mg/6 jam / IV
Tekanan Darah : 90/60 mmHg  Luminal pyr 2x15 mg per oral
Respirasi: 50 x/ menit  Stesolid rektal 10mg/5 ml (bila kejang)
Nadi : 136 x/ menit  Puyer batuk 2 x 1
Suhu : 38,5 0 C  Ambroxol syr 3 x ½ cth
Mata : cekung (-)
Conjungtiva Anemis (-/-),
Sklera Ikterik (-/-)
Pulmo: Sesak (+) Retraksi (-)
Bunyi Napas : Bronkovesikuler
Bunyi Tambahan : Ronkhi (-/-) Wheezing (-/-)
Cor : Bunyi Jantung I-II murni regular
Bunyi Tambahan : Bising (-)
Abdomen : Peristaltik (+)
Kesan Normal
Ekstremitas: Edema pretibial(-), edema dorsum
pedis(-), wasting (-)
A : Kejang Demam

25
26
6/12/15 S: kejang (-), Demam (-),Batuk  IVFD RL 20 tetes makro
berlendir (+) per menit
O: Keadaan umum: baik,  Ceftazidine 400mg/12
Composmentis jam/IV
Tekanan Darah : 90/70 mmHg  Sanmol 160 mg/6 jam /
Respirasi: 26x/ menit IV
Nadi : 80 x/ menit  Luminal pyr 2x15 mg
Suhu : 37,0 0 C per oral
A : Kejang Demam  Stesolid rektal 10mg/5
ml (bila kejang)
 Puyer batuk 2 x 1
 Ambroxol syr 3 x ½ cth

27
28
8/12/15 S: Kejang (-) Demam (+), Batuk (-)  IVFD Ka-En 3B 26 tpm
O: Keadaan umum: baik,  Ampicillin 400mg/6jm/IV
Composmentis  Sanmol 180 mg/6 jam / IV
Respirasi: 28 x/ menit  Kloramfenikol 400mg/6
Nadi : 96/ menit jam/IV
Suhu : 39,20 C  Luminal pyr 2x15 mg per
Darah Rutin: - WBC : 2.110 oral
- Hb: 11.2g/dL  Puyer batuk 2 x 1
- Hct: 34.8%  Ambroxol syr 3 x ½ cth
- PLT : 112.000  Periksa IgM dan IgG
LED : 25mm/Jam untuk dengue
THT : - M.Timpani Sinistra Hiperemis THT
- Tonsil palatine T2/T2, Hiperemis  Ekstraksi serumen
Anti Dengue IgM dan IgG (-)  Parasintesis
A : Kejang Demam + Faringitis  B.Tampon
OMA Sinistra + Tonsilitis akut

29
30
S: KU lemas, Demam (-), Batuk berlendir  IVFD Ka-En 3B 26 tpm
(+) tapi jarang, BAB (-) 3 hari, malas  Ampicillin 400mg/6jm/IV
makan dan minum  Sanmol 180 mg/6 jam / IV
O: Keadaan umum: baik, Composmentis  Kloramfenikol 400mg/6
Tekanan Darah : 90/60 mmHg jam/IV
Respirasi: 30 x/ menit  Luminal pyr 2x15 mg per
Nadi : 114/ menit oral
Suhu : 36,5 C  Puyer batuk 2 x 1
Hasil DR: - WBC : 3.670 uL  Ambroxol syr 3 x ½ cth
- RBC : 4.680.000 uL  Foto thorax LDK
- PLT: 87.000 uL
A : Kejang Demam + Tonsilitis Akut

31
12/12/15 S: KU baik, Demam (-), Batuk berlendir  Aff infus
(+) frekuensi jarang  Cefadroxil syr 2 x ¾ cth
O: Keadaan umum: baik,  Puyer Batuk 2 x 1
Composmentis  Luminal pyr 2 x 15mg
Tekanan Darah : 100/70 mmHg per oral
Respirasi: 28x/ menit  Ambroxol Syr 3 x ½ cth
Nadi : 100/ menit  Pasien Boleh Pulang
Suhu : 36,5 C  ½ cth
Hasil foto terlampir O/ dr. Haeruddin Pagarra
A : Kejang Demam + Tonsilitis Akut

32
Hasil foto thorax LDK 33
DISKUSI

34
TEORI vs KASUS
• Umur 3 bulan – 5 Tahun
• Demam ( suhu Rectal 38.º •Umur 2 tahun 4 bln
C, 37,8 º C Axilla) •Suhu per Axilla 38.5º
• Gangguan ekstrakranial C
• Kejang 2 kali / episode, •Batuk
lama kejang < 15 menit •Peradangan pada
• Setelah Kejang Pasien tonsil
Sadar •Kejang 1 kali, lama
kejang ± 10 menit
• Pasien sadar

35
Kejang Demam Sederhana, yaitu
kejang yang berlangsung singkat dan Kejang Demam Kompleks, yaitu
merupakan 80% di antara seluruh kejang demam dengan ciri berikut
kejang demam, memiliki ciri: ini:
• Durasi kejang <15 menit dan • Durasi > 15 menit (kejang lama)
umumnya akan berhenti sendiri. • Kejang fokal atau parsial satu sisi,
• Kejang berbentuk umum, tonik atau kejang umum didahului
dan/atau klonik, tanpa gerakan kejang parsial
fokal. • Berulang atau >1 kali dalam 24
• Kejang tidak berulang dalam jam
waktu 24 jam.

Kejang demam kompleks


36
Tatalaksana

37
Rehidrasi
• IVFD Kaen 3b 26 tetesan Macro per menit

38
Anti Konvulsan
• Dosis diazepam per rektal 10 mg untuk BB >10 kg.
• Bila kejang telah berhenti, pemberian obat
selanjutnya tergantung dari jenis kejang demam
dan faktor risikonya, apakah kejang demam
sederhana atau kompleks.
• Diazepam secara oral untuk profilaksis intermiten
dengan dosis 0,3-0,5 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3
dosis saat pasien demam.

39
• Pengobatan rumatan diberikan luminal 3-
4mg/kgbb/ hari dalam 2 dosis

40
Diazepam i.v. 0,3 - 0,5 mg/kgBB
KEJANG
(maks 20 mg) perlahan-lahan, atau
rektal: 5 mg (BB <10 kg), 10 mg
(BB>10 kg)
Tunggu 5 menit+oksigenasi

Kejang (+)
Diazepam iv 0,3-0,5 mg/KgBB
Kecepatan 0,5-1mg/mnt

Kejang (+)

Fenitoin iv 10-20 mg/kgBB dlm NaCl


0,9% drip selama 20 mnt

Kejang (+)
Masuk ICU - anestesi umum
( Ventilator )
41
Midazolam
Antipiretik
• Demam kejang
• Dosis parasetamol yang digunakan adalah 10-15
mg/kgBB/kali diberikan dalam 4 kali pemberian per
hari.

Sanmol 180mg/6jam/iv

42
Antibiotik
• Ampicilin dosis 25 mg/ kgBB/ kali( 4 x) dan
• Kloramfenikol dosis 25mg/ kgBB/ kali ( 4 x)

• Ampicilin dosis 25-50mg/ kgBB/ hari ( 4 x) dan


• Kloramfenikol dosis 25-50mg/ kgBB/ hari ( 4 x)

43
Simptomatik
• Ambroxol dengan dosis 1,5mg/KgBB/Hari (3x)

 Ambroxol syr 3 x ½ cth

44
Prognosis
• Quo et vitam : dubia et bonam
• Quo et fungsionam : dubia et bonam
• Quo et et sanasionam : dubia et bonam

45
Faktor resiko berulangnya kejang :
-Riwayat kejang demam dalam keluarga
-Usia saat kejang pertama < 12 bulan
-Temperatur yang rendah saat kejang (<40°C)
-Timbulnya kejang yang cepat setelah demam.

Bila semua faktor tersebut terpenuhi maka


resiko berulangnya kejang demam 80 % sedangkan
bila tidak terdapat faktor tersebut resikonya 10-15%.

46
Terima - Kasih

47

You might also like