You are on page 1of 30

INFEKSI VIRUS

P E N YA K IT KU L I T DA N K E L A M IN
MOH. ALMUHAIMIN
VINA AMALIA
VARISELA
Infeksi akut oleh virus Vaisela Zooster
yang bersifat swasima, mengenai kulit
dan mukosa.

Disertai gejala konstitusi


(demam,malaise) dan kelainan kulit
polimorfik.
GEJALA KLINIS
1. Gejala Prodormal ( demam, nyeri kepala, dan lesu )
2. Ruam mulai dari wajah, skalp dan menyebar ke tubuh
3. Lesi berupa eritematosa → vesikel → keruh → pustul
dan krusta → sembuh
4. Anak : Erupsi bentuk vesikular dan dapat
berkelompok
5. Kadang lesi dapat berbentuk bula atau hemoragik
6. Selaput lendir sering terkena (mulut, konjungtiva
palpebra dan vulva )
7. KU dan TTV → petunjuk berat ringannya penyakit
HAND, FOOT
AND MOUTH
DISEASE

GIGITAN
IMPETIGO
SERANGGA

DIAGNOSA
BANDING
DERMATITIS
ERUPSI OBAT
HERPETIFORMIS

SKABIES DERMATITIS
IMPETIGENISATA KONTAK
DARAH
TEPI

PEMERIKSAAN TZANK
PCR PENUNJANG TEST

KULTUR
VIRUS
TATALAKSANA
S I M TO M AT I K
• ANTIPIRETIK
Diberikan bila demam, hindari salisilat → sindrom Reye
• ANTIPRURITUS
Antihistamin yang mempunyai efek sedatif
TATALAKSANA
TO P I K A L

• LESI LENTIKULAR : Bedak agar vesikel tidak pecah, dapat


ditambahkan mentol 2% atau antipruritus lain
• Vesikel yang sudah pecah/krusta : Salep Antibiotik
TATALAKSANA
S I ST E M I K
• ANTIVIRUS
Diberikan pada pasien dan orang serumah yang tertular
• VAKSINASI

 Asiklovir oral 5x800 mg /hari selama minimal 10 hari


• Bayi/anak = 4 x 10-20 mgKgBB (maks 800 mg /hari) selama 7 hari
• Dewasa = 5 x 800 mg/hari selama 7 hari
 Va l a s i k l o v i r 3 x 1 0 0 0 m g / h a r i s e l a m a 7 h a r i
MOLUSKUM KONTANGIOSUM
PENYAKIT KULIT INFEKSI KULIT YANG
DISEBABKAN OLEH POXVIRUS
GEJALA KLINIS
1. Terutama pada anak usia sekolah, dewasa muda (aktif secara seksual ) dan pasien
imunokompromais
2. Tidak ada keluhan subyektif
3. berupa papul berbentuk kubah ditengahnya terdapat lekukan (delle)
4. Dapat terjadi infeksi sekunder sehingga imbul supurasi
5. Lokasi = wajah, badan dan ekstremitas
VERUKA

GRANULOMA
XANTOMA
PIOGENIK

PAPILOMA
DIAGNOSA MELANOMA
BANDING AMELANOTIK

KARSINOMA
EPITELIOMA
SEL BASAL

VARISELA
PEMERIKSAAN PENUNJANG

DERMOSKOPI

PEMERIKSAAN GIEMSA

PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGIK
TATALAKSANA
N O N M E D I K A M E N TO SA

JAG A H I G I E N E D E N G A N M A N D I 2 K A L I S E H A R I
M E N G G U N A K A N SA B U N
TATALAKSANA
M E D I K A M E N TO SA

Prinsip → mengeluarkan badan moluskum

1 . Ti n d a k a n :
Bedah kuretase/enukleasi
Bedah beku/Nitrogen Cair
TATALAKSANA
TO P I K A L
• Kantaridin 0,7 % atau 0,9 % dioleskan pada lesi
• Podofilin 10%-25% (resin), 0,3% atau 0,5% (Krim) oles pada lesi
• Pasta perak Nitrat 40 %
• Kalium Hidroksida 10% 2 kali/hari selama 30 hari
• Gel Asam Salisilat 12 %
• Krim Adapalen 1% selama 1 bulan
• Pulsed dye laser
• Benzoil Peroksida 10%
• Solusio Povidon Iodine 10% dan Plester Asam Salisilat 50%
TATALAKSANA
S I ST E M I K

HANYA DIBERIKAN UNTUK PASIEN IMUNOKOMPROMAIS


(INTERFERON α SUB KUTAN)
Herpes Zoster
Penyakit infeksi yang disebabkan
o l e h r e a k t i v a s i v i r u s Va r i c e l l a
Zoster yang laten endogen di
ganglion sensoris radiks dorsalis
s e t e l a h i n f e k s i p r i m e r.
Herpes Zoster
Masa tunas 7-12 hari, lesi baru tetap timbul selama 1-4 hari dan kadang- kadang selama ±1 minggu.
Gejala prodromal berupa nyeri dan parestesi di dermatom yang terkait biasanya mendahului erupsi kulit
dan bervariasi mulai dari rasa gatal, parestesi, panas, pedih, nyeri tekan, hiperestesi, hingga rasa ditusuk-
tusuk.1,2 Dapat pula disertai dengan gejala konstitusi seperti malaise, sefalgia, dan flu like symptoms yang
akan menghilang setelah erupsi kulit muncul.
Kelainandiawali dengan lesi makulopapular eritematosa yang dalam12-48jam menjadi vesikel berkelompok
dengan dasar kulit eritematosa dan edema. Vesikel berisi cairan jernih, kemudian menjadi keruh, dapat
menjadi pustul dan krusta dalam 7-10 hari. Krusta biasanya bertahan hingga 2-3 minggu.
Lokasi unilateral dan bersifat dermatomal sesuai tempat persarafan.
Bentuk Khusus:
◦ Herpes zoster oftalmikus (HZO): timbul kelainan pada mata dan kulit di daerah persarafan cabang pertama nervus
trigeminus
◦ Sindrom Ramsay-Hunt: timbul gejala paralisis otot muka (paralisis Bell), kelainan kulit, tinitus, vertigo, gangguan
pendengaran, nistagmus dan nausea, juga gangguan pengecapan
Neuralgia Pasca Herpes
Neuralgia pasca herpes (NPH) didefinisikan sebagai nyeri menetap
pada dermatom yang terkena setelah erupsi herpes zoster (HZ)
menghilang. Batasan waktunya adalah nyeri yang menetap hingga 3
bulan setelah erupsi kulit menyembuh

• Antidepresan trisiklik (amitriptilin dosis awal 10 mg /hari


ditingkatkan 20 mg setiap 7 hari hingga 150 mg.
• Pemberian hingga 3 bulan, diberikan setiap malam sebelum
tidur
• Gabapentin 300 mg/hari 4-6 minggu.
• Pregabalin 2x75 mg /hari 2-4 minggu.
TATALAKSANA
Sistemik
Antivirus diberikan tanpa melihat waktu timbulnya lesi pada
• Usia >50 tahun
• Dengan risiko terjadinya NPH
• HZO/sindrom Ramsay Hunt/HZ servikal/HZ sakral
• Imunokompromais, diseminata/generalisata, dengan komplikasi
• Anak-anak, usia <50 tahun dan ibu hamil diberikan terapi anti-virus bila disertai NPH, sindrom Ramsay
Hunt (HZO), imunokompromais, diseminata/generalisata, dengan komplikasi.

 Asiklovir oral 5x800 mg /hari selama 7-10 hari


• anak <12 tahun 30 mg/kgBB/hari selama 7 hari
• anak >12 tahun 60 mg/kgBB/hari selama 7 hari
 Va l a s i k l o v i r 3 x 1 0 0 0 m g / h a r i s e l a m a 7 h a r i
 Famsiklovir 3x250 mg /hari selama 7 hari
TATALAKSANA
To p i k a l
• Stadium vesikular: bedak salisil 2% untuk mencegah vesikel pecah atau bedak kocok kalamin untuk
mengurangi nyeri dan gatal.
• Bila vesikel pecah dan basah dapat diberikan kompres terbuka dengan larutan antiseptik dan krim
antiseptik/antibiotik.
• Jika timbul luka dengan tanda infeksi sekunder dapat diberikan krim/salep antibiotik

Va k s i n a s i
Dosis VVZ hidup yang dilemahkan dosis tunggal
direkomendasikan kepada populasi yang berusia lebih dari 50
tahun, baik yang sudah memiliki riwayat varisela ataupun belum.
Tidak boleh diberikan pada pasien imunokompromais
VERUKA

•I n f e k s i v i r u s h u m a n p a p i l l o m a h u m a n u s y a n g b e r m a n i f e s t a s i p a d a k u l i t
dan bersifat jinak.
•P r e d i l e k s i p e n y a k i t i n i b i a s a n y a p a d a j a r i , p u n g g u n g t a n g a n m a u p u n
kaki.
•V i r u s d a p a t d i t u l a r k a n m e l a l u i k o n t a k l a n g s u n g m a u p u n t i d a k
langsung , namun kemungkinan penularan meningkat jika virus
b e r ko nta k d e n ga n ku lit ya n g me n ga la mi lu ka .
VERUKA
 DItemukan lesi kulit tunggal atau berkelompok,
bersisik, memiliki permukaan kasar berupa papul
atau nodul yang seperti duri. Lesi muncul secara
perlahan dan dapat bertahan dengan ukuran kecil,
atau membesar. Lesi dapat menyebar ke bagian
tubuh lain.
 Veruka vulgaris: berbentuk papul verukosa yang
keratotik, kasar, dan bersisik. Lesi dapat berdiameter
kurang dari 1 mm hingga lebih dari 1 cm dan dapat
berkonfluens menjadi lesi yang lebih lebar.
Veruka filiformis: berbentuk seperti tanduk
Veruka plana: papul yang sedikit meninggi
dengan bagian atas yang datar, biasanya
memiliki skuama yang sedikit
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Dermoskopi
Gambaran red-black (hemorrhagic) dot dikelilingi white
halo yang dihubungkan dengan papilomatosis, red-black
(hemorrhagic) streaks pada weight bearing area
palmoplantar, dan hairpin vessels. Pemeriksaan
dermoskopi dapat membantu diagnosis dan evaluasi
terapi.
Histopatologi
Gambaran epidermal akantosis dengan papilomatosis,
hiperkeratosis, parakeratosis, terdapat pemanjangan rete
ridges kearah tengah veruka, dan penonjolan pembuluh
darah dermis yang memungkinkan terjadinya trombus.
Pemeriksaan histopatologi diperlukan pada lesi yang
memiliki diagnosis banding atau kelainan yang luas.
TATALAKSANA
Agen destruktif Tindakan
◦ Asam salisilat
1. Bedah beku
◦ Fenol liquefaktum 80% 2. Bedah laser
◦ Kantaridin 3. Bedah pisau
◦ Asam trikloroasetat & asam monokloroasetat 4. Photodynamic therapy
◦ Perak nitrat 10%
◦ Asam format
Agen virusidal
• Glutaraldehyde
•Agen antiproliferasi
◦ Krim 5-florourasil 5%
◦ Topical retinoids
KUTIL ANOGENITAL
Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus papilloma humanus
( V P H ) t ip e te r te nt u d enga n ke la in a n p a d a ku lit d a n mu ko s a
anogenital.1 Sebanyak 90% disebabkan HPV tipe 6 dan tipe 11, masa
inkubasi 3 minggu sampai dengan 8 bulan, bahkan sampai dengan 18
bulan

ANAMNESIS
• Benjolan di daerah genital yang tidak nyeri
• A d a n y a r i w a y a t ko n t a k s e k s u a l s e b e l u m n y a
KUTIL ANOGENITAL
Gejala Klinis : Tatalaksana :
- Bentuk lesi vegetasi bertangkai, warna 1. Kemoterapi
kemerahan/kehitaman - Tingtura padofilin 25%
- Permukaan papilomatosa - Larutan asam trikloroasetat 50%
- Vegetasi besar  giant condyloma - Krim 5 fluorourasil
(Buschke)  maligna 2. Bedah listrik, bedak beku, skalpel, laser
- Lokasi :
3. Interferon
* ♂ : perineum, anus, sulkus koronarius,
glans penis, oue, korpus, pangkal 4. Imunoterapi

penis
* ♀ : vulva, introitus vagina, porsio uteri

You might also like