Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 1
LANDASAN TEORI
(CRANIOTOMY)
Definisi
Craniotomi adalah setiap tindakan bedah dengan cara membuka
sebagian tulang tengkorak (kranium) untuk dapat mengakses struktur
intrakranial. Operasi ini adalah sebuah operasi pada otak yang dilakukan
dengan cara mengangkat flap tengkorak untuk sementara dan akan
langsung mengembalikannya pada saat operasi telah selesai dilakukan.
Indikasi Kraniotomi
1. Cedera kepala.
2. Perdarahan otak.
3. Stroke.
4. Aneurisma otak.
5. Tumor otak.
6. Abses otak.
7. Hidrosefalus.
8. Parkinson.
9. Epilepsi.
Resiko
Operasi Craniotomi
c. Pneumonia elektrolit.
d. Kejang d. Nyeri.
5. Hematom intrakranial.
a. Perdarahan intraserebral ± 25 cc atau lebih.
b. Selalu diikuti oleh kontosio.
c. Herniasi
ASUHAN KEPERAWATAN
POST OPERASI KRANIOTOMI
ANAMNESA
Pasien merupakan rujukan dari RSUD Dr.R.Soedjono Selong tanggal 2/1/2019 dengan
keluhan tidak sadar setelah kecelakaan lalu lintas jatuh dari boncengan motor dan terjadi
perdarahan di telinga kanan disertai muntah saat di RSUD Dr.R.Soedjono Selong dilakukan
tindakan pemberian O2 3 lpm, pasang mayo, Suction, infus Rl 20 tpm, injection Cefotoxim
1 gr, inj ketorolac 3%, ranitidin 50 mg, pasang Dower Cateter, dengan persetujuan keluarga
klien dirujuk ke RSUD Provinsi NTB pada tanggal dan hari yang sama jam 17.50 WITA.
Klien tiba di IGD RSUD Provinsi NTB TD: 140/70 mmHg , N: 80x/menit, SPO2: 94%,
Suhu: 36,5º, RR: 20x/menit dilakukan pemeriksaan CT scan, foto thorak dan pelvis serta
pemeriksaan laboratorium, konsul bedah syaraf : pro craniotomy decompresi dan
trakeostomy, persiapan transfusi prc 3 kolf, tanggal 3/10/2018 jam 03:00 WITA, klien
dilakukan operasi cito craniotomy dan trakeostomy, post operasi klien dipindahkan ke ICU
jam 10.00 WITA.
Saat pengkajian tanggal 7/1/2019 jam 15.00 WITA, keadaan umum : lemah, GCS : E2
M3 Vx, kesadaran: stupor, muntah (-), suara nafas ronchi, terdapat akumulasi secret pada
kanul trakeostomi, secret berwarna kuning kehijauan, pupil reaksi terhadap cahaya +/+,
pupil isokor, ukuran 3, bentuk bulat, terpasang ventilator dengan mode BIPAP, f: 12x/menit,
F102:60%, peep: 5, Tinsp: 1.60, f spontan = 4.
PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama :Ny.”M”
Umur :1-7-1957
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/bangsa : Sasak / Indonesia
Status perkawinan : Sudah kawin
Alamat : Dusun Pedamekan, RT 02 Sambelia, Lotim
2. Penanggung Jawab
Nama : Nn. “N”
Umur : 10 April 1990
Agama : Islam
Hubungan : Anak
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Tidak sadar post kecelakaan lalu lintas.
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien biasanya BAB 1-2 kali sehari ,
konsistensi padat, bau khas feses, berwarna kuning kecoklatan,
BAK 3-4 kali sehari berwarna kuning jernih , bau khas urine
Saat sakit : Klien BAB 1 kali selama klien dirawat di icu, klien BAK 200 cc
selama 3 jam
d. Kolom Aktivitas dan Latihan
6. Pengkajian B6
a. B1 breath (pernafasan)
Pergerakan dinding dada : simetris, irama teratur
Pemakaian otot bantu nafas : tidak ada
Suara nafas : ronchi, nafas spontan : 4x/m
Batuk : tidak produktif
Sputum : kental berwarna kuning kehijauan
Alat bantu nafas : penggunaan ventilator mode BIPAP,
t:12x/m, F102: 60%, peep: 5, T insp: 1.60,
fspon:4 trakeostomy.
2. B2 Blood (kardiovaskular)
Irama jantung : reguler
Akral : hangat
Pulsasi : teraba kuat
Perdarahan : drain terpasang dalam keadaan tervakual, jumlah produksi
drain dikepala ±200 cc
CVP : tidak terpasang
CRT : <2 detik
Vital sign : TD: 142/98 mmHg,HR:101x/m, spo2:100%
Edema : terdapat oedema pada kedua ekstremitas atas, albumin 2,4
mg/dl, petting oedema <5detik
3. B3 Brain (persyarafan)
GCS : E2M3Vx
Tanda TIK : tidak ada muntah, pusing(-),gelisah(-)
Konjungtiva : mata kanan normal, mata kiri merah
Reflex pupil : reaksi terhadap cahaya +/+, pupil isokor ukuran 3+/+3mm,
bentuk pupil bulat
4. B4 Bladder (perkemihan)
Urine : jumlah urine 200 cc selama 3 jam, berwarna kuning
jernih, bau khas urine
Kateter : ada, jenis poli kateter
Genetalia : bersih
5. B5 Bowel (pencernaan)
Mukosa bibir : kering
Turgor kulit : Elastis
Lidah : bersih
Keadaan gigi : rapi dan bersih
Nyeri telan : tidak ada reflek menelan
Abdomen : tidak ada distensi
Peristaltik usus : 18x/menit
Hematesis : tidak ada
Melena : tidak ada
Terpasang NGT : terpasang dan di klem
BAB : 1 kali selama dirawat di ICU konsistensi cair, ada ampas,
berwarna kuning kecoklatan
6. B6 Bone (muskuloskeletal)
Turgor kulit : kulit baik kembali cepat
Perdarahan kulit : tidak ada, terdapat luka laserasi di kepala
Pergerakan sendi : terbatas
Fraktur : tidak ada
Decubitus : tidak ada
Kekuatan otot : 2/5 (tidak mampu melawan gravitasi)
Rentang gerak : trace (1) tidak ada gerakan sendi tetapi kontraksi otot
dapat dipalpasi
7. Pemberian Terapi
Nebu combivent / 8 jam
Phenitoin 100 mg/ 8jam
Paracetamol infus 1 gr / 8 jam
Santagesic 1 amp/ 18 jam
Ceftriaxon 2 gr/12 jam
Citicoline 500 mg/ 12 jam
OMZ 40 mg/12 jam
Manitol 100 ml/ 8 jam
Flummucyl tablet 2x600 mg
Infus RL 1500 ml /24
8. Pemeriksaan penunjang tanggal 10/1/2019
Ro pelvis
Hasil : tak tampak fraktur subluksasi dislokasi
Ds : - Cedera otak
Do : GCS = E2M3VX, kesadaran
supor, pupil isokor, reflek Kerusakan sel otak
cahaya +/+, ukuran pupil
berdiameter 3 mm, bentuk
pupil bulat, SPO2 : 100%, N Gangguan Autoregulasi
: 101 x/m, TD : 142/98
mmHg. Hasil CT-Scan : Gangguan perfusi jaringan serebral
Perifocal edema Aliran darah ke otak menurun
disekitarnya, muntah (-).
Gangguan metabolisme
Asam laktak
Odema otak
Ds : -
Do : GCS = E2M3VX, kesadaran Cedera Otak
supor, pola aktivitas dan latihan
tergantung total nilai = 4,
kekuatan otot 2/5 (tidak mampu GCS < 8 dan pingsan > 6 jam Gangguan mobilitasi fisik
melawan gravitasi), rentang
gerak trace 1.
Tirah baring lama
Kelemahan otot
Diagnosa Keperawatan
2. Menunjukkan jalan nafas yang paten. adanya suara tambahan 7. Membantu mengencerkan