Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Yoga Madani
NIM 1511011058
1. Ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi
2. Infeksi tampak setelah 48 jam pasien diterima dirumah sakit
3. Infeksi bukan merupakan sisa infeksi sebelumnya
4. Infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien pulang
5. infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehat
an terkait proses pelayanan kesehatan
Rantai Infeksi
1. Agen infeksi
bakteri, virus, jamur dan parasit. tiga faktor pada agen penyebab yang mempengar
uhi terjadinya infeksi yaitu: patogenitas, virulensi dan jumlah.
2. Reservoir atau wadah tempat/sumber agen infeksi dapat hidup.
manusia, alat medis, binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah, air, lingkungan
3. Portal of exit (pintu keluar)
saluran napas, saluran cerna, saluran kemih serta transplasenta.
4. Metode Transmisi/Cara Penularan
kontak: langsung dan tidak langsung.
Droplet`
Airborne
melalui vehikulum (makanan, air/minuman, darah) dan
melalui vektor (biasanya serangga dan binatang pengerat).
5. Portal of entry (pintu masuk)
saluran napas, saluran cerna, saluran kemih dan kelamin atau melalui kulit yang ti
dak utuh.
Lanjutan !!
6. Susceptible host (Pejamu rentan)
faktor : umur, status gizi, status imunisasi, penyakit kronis, luka bakar yang
luas, trauma, pasca pembedahan.
Pecegahan
dan
Pengendalian Infeksi
Universal Precoution
1. KEBERSIHAN TANGAN
Bila tangan tampak kotor, terkena kontak cairan tubuh pasien yaitu darah, c
airan tubuh sekresi, ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband, walaupun
telah memakai sarung tangan.
Bila tangan beralih dari area tubuh yang terkontaminasi ke area lainnya ya
ng bersih, walau pada pasien yang sama.
2. Masker
Masker bedah, untuk tindakan bedah atau mencegah penularan melalui droplet.
Masker respiratorik, untuk mencegah penularan melalui airborne.
3. Gaun Pelindung
Melindungi baju petugas dari kemungkinan paparan atau percikan darah atau cairan tu
buh, sekresi, ekskresi atau melindungi pasien dari paparan pakaian petugas pada tindakan st
eril.
Indikasi penggunaan gaun pelindung :
Membersihkan luka
Tindakan drainase
Menuangkan cairan terkontaminasi kedalam lubang pembuangan atau WC/toilet
Menangani pasien perdarahan masif
Tindakan bedah
Perawatan gigi
4. Goggle dan perisai wajah
Tujuan pemakaian Goggle dan perisai wajah Melindungi mata dan wajah dari percikan
darah, cairan tubuh, sekresi dan eksresi.
pemeriksaan kesehatan berkala terhadap semua petugas baik tenaga kesehatan maupu
n tenaga nonkesehatan. Petugas harus selalu waspada dan hati-hati dalam bekerja untu
k mencegah terjadinya trauma saat menangani jarum,l dan alat tajam lain yang dipakai s
etelah prosedur, saat membersihkan instrumen dan saat membuang jarum.
8. PENEMPATAN PASIEN
1. Memisahkan pasien infeksius dan no infeksius
2. Menempatkan pasien di sesuaikan dengan pola transmisi infeksi penyakit
3. Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau lingkungannya seyogyanya dipisahkan
tersendiri.
4. Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan pasien TB dalam satu ruangan teta
pi pasien TB-HIV dapat dirawat dengan sesama pasien TB.
9. KEBERSIHAN PERNAPASAN/ETIKA BATUK DAN BERSIN
Berdasarkan Transmisi
1. Kontak dengan pasien
Kontak langsung : Kontak permukaan kulit pasien(herpes) yang terbuka dengan k
ulit petugas . ( memakai handscoon)
Kontak tidak langsung : kontak dengan peralatan yang terkena cairan pasien di tr
ansmisikan lewat tangan pasien yang belum di cuci.
2. Melalui droplet
terjadi ketika partikel droplet berukuran >5 μm yang dikeluarkan pada saat batuk, bersin,dan
mengenai mukosa dan konjungtiva