Professional Documents
Culture Documents
Achmad Ridwan MO
achmad.ridwanmo@yahoo.com
Sub pokok bahasan
1. Konseling
2. Hubungan Dr-Pasien (Komunikasi efektif/
Konsultasi dr-pasien)
3. Konsultasi –TS Rujukan
KONSELING DALAM
KEDOKTERAN KELUARGA
3
Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa memahami definisi konseling
• Mahasiswa memahami proses konseling
• Mahasiswa mengetahui teknik konseling
4
Pengertian Konseling
Konseling adalah hubungan komunikasi antara
Dokter dengan Pasien yang bertujuan untuk
mengenali dan memecahkan masalah kesehatan yang
dihadapi. Dalam Konseling, pengambilan keputusan
adalah tanggung jawab Pasien.
Adalah st proses dimana seseorang membantu seorg
lain dlm membuat keputusan atau mencari jalan utk
mengatasi masalah, melalui pemahaman ttg fakta2
dan perasaan yg terlibat didalamnya
5
Apa itu Konseling?
Counselling is a process by means of which
the helper expresses care and concern
towards the person with a problem, and
facilitates that person's personal growth and
brings about change through self-
knowledge
6
Apa itu Konseling?
Itis designed to help people to understand
and clarify their views, and learn how to
reach their self-determined goals through
meaningful, well-informed choices, and
through the resolution of emotional or
interpersonal problems.
7
Manfaat Konseling
1. Dapat lebih meningkatkan pemahaman pasien
ttg dirinya dan masalah kes yg sdg dihadapi
spy pasien dpt menyesuaikan sikap dan
perlakunya shg tdk memperberat penyakit
2. Dpt lebih meningkatkan kepercayaan diri
pasien dlm menghadapi masalah kesehatan
3. Dpt lbh meningkatkan kemandirian pasien dlm
menghadapi penyakitmendorong tg jwab
menghadapi penyakit yg sering diderita
8
Dua hal penting utk diperhatikan
dalam konseling
1. Hak Pasien (10 Hak: info,akses,memilih,
keamanan/keselamatan, kerahasiaan, privasi,
harkat martabat, kenyamanan, kesinambungan,
berpendapat)
2. Nilai dan Sikap
1. Nilai=prinsip, standar atau pedoman yg diyakini
dan diangap penting oleh individu.
2. Sikap=kesiapan individu utk bertindak sesuai
perasaan dan pikirannya, berdasarkan nilai-nilai yg
diyakini. 9
Contoh Nilai dan sikap
Contoh
Ibu Nina menganjurkan temannya memakai
IUD (=tingkah laku), karena ia puas memakai
IUD, jadi setuju dg IUD (Sikap)
Pak Heri melarang isterinya memakai program
KB (=tingkah laku), karena ia tidak setuju KB
(=sikap). Menurut Pak heri “ banyak anak
banyak rezeki” (=nilai).
10
Kenapa perlu memahami
konseling?
Dokter bertemu dg pasien yg memiliki ‘masalah
kehidupan.
Keadaan depresi, kesepian, kesulitan uang
keluhan lelah, lemah, sulit tidur, nyeri perut, sakit
kepala
Pasien tidak menceritakan masalah hidupnya
menganggap tidak pantas dibicarakan kepada dokter
Jika keluhan berupa masalah kesehatan pantas
dibicarakan kepada dokter
11
Kenapa perlu memahami
konseling?
Dokter perlu memahami latar belakang
‘masalah kehidupan’ untuk dapat
memberikan tata laksana yang tepat
Konseling : membantu pasien
menyelesaikan permasalahannya sebagai
bagian dari pelayanan medis
12
Kenapa perlu memahami
konseling?
Pasien dengan keluhan dispepsia, sulit tidur,
tekanan darah tinggi : wanita, 50 th, ibu rumah
tangga, suami telah meninggal dunia,
Jika dokter tidak paham ‘masalah kehidupan’
pasien hanya memberikan resep obat
(captopril, ranitidine, ctm) bgmn ?
13
Kenapa perlu memahami
konseling?
Jika dokter paham ‘masalah kehidupan’ pasien, apa
yang dapat dilakukan dokter ???
Pasien memiliki 1 org anak penderita schizophrene,
tiga anak lainnya normal dan sudah bekerja
Tanyakan apa yg menjadi kekhawatiran pasien.
Biaya ? Sarankan solusi :
–Terangkan kondisi pasien pd 3 anak yg normal,
minta membantu & perhatikan ibu
–Keluarga tak mampu PBI Jamkesnas
14
Tiga Fase Konseling
Relationship Building
Exploration and Understanding
Rational Discussion
15
Relationship Building
Siap dan mau untuk mengunjungi pasien
Mendengar pasien secara hati-hati
Mencoba memahami perasaan dan fikiran
yg disampaikan
Menstruktur, paraphrase, merefleksi dan
menympulkan pernyataan pasien
Beri perhatian ke pasien, kembangkan
sebuah hubungan yg mendukung.
16
B. Exploration and Understanding
Dokter lebih lanjut masuk kedlm dunia pasien
Dokter memerlukan ketrampilan probing,
pemberi informasi, klarifikasi utk memastikan
arti pesan dan perasaan yg disampaikan pasien
Tujuan: untuk memungkinkan memperoleh
pemahaman lebih baik, situasinya, dan masalah
yg dia hadirkan
Pasien ditolong, menghadapi diri sendiri dan
dimotivasi melalui diskusi u pemecahan masalah
17
C. Rational Discussion
18
C1.Problem definition and
assessment
19
C2. Therapeutic goal setting and
implementation
Memperoleh harapan perbaikan sespesipik
dan sejelas mungkin
Dokter mendefinisikan sebuah gejala-gejala
sasaran atau outcome spesifik=harapan
pasien utk dicapai
negosisasi untuk memodifikasi harapan
yg tdk realistik dan untuk mengarahkan ke
tujuan yg dpt disetujui timbal balik
20
C2. Therapeutic goal setting and
implementation
Dokterdan pasien: membangun sebuah
kontrak therapeutik
21
C3. Termination and evaluation
22
Tingkatan ketrampilan konseling
KONFRONTASI
(Membedakan, mengetahui ktdk sesuaian)
KETRAMPILAN
MEMPENGARUHI
KETRAMPILAN MENDENGAR
& BERTANYA
25
Ciri-ciri konseling
2. Pelaksanaan (P2)
Dalam pelaksanaan, dokter menggali data/informasi
kepada Pasien atau keluarganya, sebagai berikut:
1. umum, berupa data individu/keluarga dan data
lingkungan;
2. khusus, meliputi:
a. identifikasi perilaku/kebiasaan;
b. identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;
c. dugaan penyebab; dan
d. saran dan rencana tindak lanjut.
29
Ada enam langkah dalam melaksanakan
Konseling yang biasa disingkat dengan
"SATU TUJU“/GATHER
U-Uraikan (Tell):
Uraikan tentang hal-hal yang ingin diketahuinya
atau anda menganggap perlu diketahuinya agar
lebih memahami dirinya, keadaan dan
kebutuhannya untuk memecahkan masalah.
Dalam menguraikan anda bisa menggunakan
media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
(KIE) supaya lebih mudah dipahami.
32
Langkah-langkah konseling
TU – Bantu (Help) :
Bantu Pasien mencocokkan keadaannya dengan
berbagai kemungkinan yang bisa dipilihnya untuk
memperbaiki keadaannya atau mengatasi masalahnya.
J – Jelaskan (Explain) :
Berikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai cara
mengatasi permasalahan yang dihadapi Pasien dari segi
positif dan negatif serta diskusikan upaya untuk
mengatasi hambatan yang mungkin terjadi. Jelaskan
berbagai pelayanan yang dapat dimanfaatkan untuk
memecahkan masalah tersebut. 33
Langkah-langkah konseling
U – Ulangi (Return):
Ulangi pokok-pokok yang perlu diketahui
dan diingatnya. Yakinkan bahwa anda
selalu bersedia membantunya. Kalau Pasien
memerlukan percakapan lebih lanjut
yakinkan dia bahwa anda siap
menerimanya.
34
Tindak Lanjut
Setelah proses SATU TUJU dilaksanakan, dokter
menindaklanjuti dengan:
1. melakukan penilaian terhadap komitmen Pasien
(Formulir tindak lanjut konseling) yang telah diisi dan
ditandatangani untuk mengambil keputusan yang
disarankan, dan besaran masalah yang dihadapi;
2. menyusun rencana kunjungan rumah untuk Inspeksi
sesuai hasil Konseling; dan
3. menyiapkan langkah-langkah untuk intervensi.
35
CONTOH TINDAK LANJUT KONSELING
37
The BATHE technique in counselling
H Handling
(Perilaku mengatasi masalah yg telah di lakukan)
“Apa telah anda coba untuk memecahkan masalah?”
“siapa yg memberikan anda dukungan untuk
menghadapai masalah ini?”
E Empathy
(Menyampaikan pemahaman kesedihan pasien)
“Itu pasti telah menyulitkan”
“Saya dapat mengerti bahwa anda merasa marah”
40
KOMUNIKASI EFEKTIF
/KONSULTASI DR-PASIEN
41
Core Skills of Effective
Communication
Antara Anamnesis Biopsikososiospiritual dan
Diagnosis Holistik harus Inline
Diagnosis Holistik
- Komunikasi
- Aspek Personal
- Isi : Pesan yang disampaikan
- Proses : Bagaimana pesan - Aspek Klinis
tersebut disampaikan - Aspek Faktor Risiko
- Perseptual : Bagaimana kita
mengolah pesan termasuk
Internal
clinical reasoning - Aspek Faktor Risiko
(intrapersonal
communication)
Eksternal
- Derajat Fungsional
(1-5)
Perhatian !
Establishinginitial rapport
Bahasa non verbal
Keterampilan mendengar aktif (Active
listening)
Keterampilan bertanya
(Raising question)
1
Oh jadi ibu
mengalami nyeri
perut ya
semalam,.. Ya dok
Refleksi Perasaan
Kelihatanya ibu
bingung....ibu takut
hamil lagi tapi betul
suami tidak setuju dok
Kelihatannya ibu
bingung
mendengar
bermacam-macam Ya
dok
pendapat orang
tentang KB ya....
Menyimpulkan (Summarising)
10. Dsb
The Calgary – Cambridge Model
I. Tradisional
• KELUHAN UTAMA
• RIWAYAT PENYAKIT SAAT INI
• RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• RIWAYAT SOSIAL
• RIWAYAT PENGOBATAN DAN
ALERGI
• PERTANYAAN
TAMBAHAN/REVIEW SISTEM
Model Komunikasi Dokter-Pasien
THE CALGARY-CAMBRIDGE GUIDE
Gathering Information
• Memberikan sejumlah
informasi yang benar
Memberikan • mengingat lagi dan dimengerti
penjelasan & • Memperoleh kesepahaman;
perencanaan termasuk harapan pasien
• Perencanaan: pengambilan
keputusan bersama
Pemeriksaan
fisik
• Mengeksplorasi masalah pasien
Mengumpulkan • Kemampuan mengetahui
Informasi harapan pasien
• Persiapan
Memulai sesi konsultasin • Menjalin hubungan (Rapport)
1/30/2019
• Mengidentifikasi alasan konsultasi 74
Memulai Sesi Konsultasin
Mengumpulkan Informasi
Memberikan penjelasan dan
perencanaan
Cara Memberi Informasi
• Bahasa sederhana, hindari medical jargon
• Harus benar dan up to date
• Lengkap tetapi diberikan secara bertahap
• Berikan informasi dalam potongan-potongan
dan meneliti pemahaman pasien (chunk and
check)
• Memberikan jeda diantara potongan-potongan
untuk memberi kesempatan pasien mencerna
dan memberikan respon
Menutup sesi konsultasi
Modifikasi THE CALGARY CAMBRIDGE OBSERVATION
GUIDE (CCOG)(35 butir)
Memulai Sesi Konsultasi
1 Menyapa dan menanyakan nama pasien
2 Memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan sesi, meminta persetujuan pasien bila diperlukan
3 Mengidentifikasi masalah pasien atau hal yang ingin dibicarakan pasien menggunakan pertanyaan pembuka yang
sesuai (misal: ”sakit apa?” atau ”ada masalah apa?” atau ”apa yang bisa saya bantu?”)
4 Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan pasien tanpa memotong atau mengarahkan jawaban
pasien.
5 Mengkonfirmasi masalah yang ada dan menanyakan adakah masalah lainnya (mis: ”jadi ada sakit kepala dan
capek-capek, ada lagi yang lain?”
Mengumpulkan Informasi
6 Mendorong pasien menceritakan perjalanan penyakitnya mulai awal sampai saat ini menggunakan kata-katanya
sendiri (gali apa yang menyebabkan kedatangannya hari ini)
7 Menggunakan pertanyaan terbuka dan tertutup dengan tepat, dimulai dengan pertanyaan terbuka dilanjutkan
dengan pertanyaan tertutup.
8 Mendengarkan pasien dengan penuh perhatian, membiarkan pasien menyelesaikan perkataannya tanpa
diinterupsi, memberikan waktu bagi pasien untuk berpikir sebelum menjawab, atau meneruskan pembicaraan
setelah jeda sejenak.
9 Mengamati respon pasien secara verbal maupun non-verbal (mis: mendorong pasien berbicara, memberikan
kesempatan kepada pasien untuk mengatur apa yang akan diutarakan, melakukan refleksi isi, membuat
interpretasi) dan Mengamati komunikasi verbal dan non-verbal pasien (mis: bahasa tubuh, ucapan, ekspresi
wajah), menanyakan kembali dan menanggapi secara tepat.
10 Mengklarifikasi pernyataan pasien bila kurang jelas atau meminta penjelasan lebih lanjut (mis: ”bisa jelaskan apa
yang dimaksud dengan kepala terasa melayang?”)
THE CALGARY CAMBRIDGE OBSERVATION
GUIDE (CCOG)(35 butir)
Membangun Struktur Konsultasi
11 Beberapa kali merangkum pada akhir satu bagian konsultasi untuk memastikan bahwa pengertian dokter
sama dengan pasien sebelum pindah ke bagian berikutnya; meminta pasien mengoreksi bila ada interpretasi
yang kurang tepat atau meminta pasien memberikan penjelasan lebih lanjut.
12 Mengatur pembicaraan dalam urutan yang logis.
13 Memperhatikan waktu untuk setiap bagian konsultasi dan fokus terhadap tujuan konsultasi.
15 Jika membaca, menulis catatan atau menggunakan komputer, tidak mengganggu jalannya sesi.
16 Menerima pendapat dan perasaan pasien; tidak menghakimi.
17 Menggunakan empati untuk menyampaikan pengertian dan menghargai perasaan atau situasi yang dihadapi
pasien; secara terbuka menghormati pendapat dan perasaan pasien.
22 Nilai pengetahuan awal pasien: tanyakan apa yang sudah diketahui pasien sebelumnya pada awal
pemberian informasi, tentukan sampai seberapa jauh pasien menginginkan informasi.
23 Berikan penjelasan pada waktu yang tepat: hindari memberikan saran, informasi, dan harapan yang terlalu
dini.
24 Menggunakan pertanyaan dan kalimat yang mudah dimengerti dan ringkas; menghindari penggunaan
istilan medis atau menjelaskan istilah tersebut.
25 Menggunakan metode visual untuk menyampaikan informasi: diagram, model, informasi dan petunjuk
tertulis.
26 Cek pemahaman pasien terhadap informasi (atau perencanaan) yang diberikan: misalnya dengan meminta
pasien mengulangi dengan kata-katanya sendiri, melakukan klarifikasi bila perlu.
27 Menghubungkan penjelasan dengan pandangan pasien: terhadap pemikiran, harapan serta kekhawatiran
yang sudah disampaikan pasien.
28 Memberikan kesempatan dan mendorong pasien untuk berpartisipasi: meminta pasien untuk mengajukan
pertanyaan, meminta klarifikasi serta menyatakan keraguannya, merespon dengan tepat.
84
KONSULTASI (DR-TS) & RUJUKAN
DLM YAN DR KELUARGA
85
TUJUAN
86
STANDAR KOMPETENSI
DOKTER INDONESIA
87
Berkomunikasi dengan sejawat …
Menulis surat rujukan dan laporan
penanganan pasien dengan benar, demi
kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran
Melakukan presentasi laporan kasus secara
efektif dan jelas demi kepentingan pasien
maupun ilmu kedokteran
88
Konsultasi & Rujukan
Konsultasi adalah upaya meminta bantuan
profesional penanganan suatu kasus
penyakit yang sedang ditangani oleh seorang dokter
kepada dokter lainnyayang lebih ahli
Rujukan adalah upaya melimpahkan wewenang
dan tanggungjawab
penanganan kasus penyakit yang sedang ditangani
oleh seorang dokter kepada dokter lain yang sesuai
89
Rujukan Medis
90
Jenis-jenis Rujukan Medis
91
Jenis-jenis Rujukan Medis
2. Rujukan ilmu pengetahuan (transfer
of knowledge),
pengiriman dokter/ tenaga kesehatan yang lebih
ahli dari strata pel. kes. Yang lebih mampu ke
strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu
untuk bimbingan dan diskusi atau sebaliknya,
untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
92
Jenis-jenis Rujukan Medis
3. Rujukan bahan pemeriksaan
laboratorium (transfer of specimens),
pengiriman bahanbahan
pemeriksaan bahan laboratorium dari strata
pelayanan kesehatan yang kurang mampu
ke strata yang lebih mampu atau
sebaliknya, untuk tindak lanjut.
93
Rujukan Kesehatan
94
Jenis-jenis Rujukan Kesehatan
1. Rujukan tenaga, pengiriman dokter/
tenaga kesehatan dari strata pelayanan
kesehatan yang lebih mampu ke strata
pelayanan kesehatan yang kurang mampu
untuk menanggulangi masalah kesehatan
yang ada di masyarakat atau sebaliknya,
untuk pendidikan dan latihan
95
Jenis-jenis Rujukan Kesehatan
2. Rujukan sarana, pengiriman berbagai
peralatan medis/ non medis dari strata
pelayanan kesehatan yg lebih mampu ke
strata pelayanan kesehatan yang kurang
mampu untuk menanggulangi masalah
kesehatan di masyarakat, atau sebaliknya
untuk tindak lanjut
96
Jenis-jenis Rujukan Kesehatan
3. Rujukan operasional, pelimpahan
wewenang dan tanggungjawab
penanggulangan masalah kesehatan
masyarakat dari strata pelayanan kesehatan
yang kurang mampu ke strata pelayanan
kesehatan yang lebih mampu atau
sebaliknya untuk pelayanan tindak lanjut
97
Karakteristik konsultasi dan
rujukan
1.Ruang lingkup kegiatan,
konsultasi memintakan bantuan
profesional dari pihak ketiga.
Rujukan, melimpahkan wewenang dan
tanggung jawab penanganan kasus
penyakit yang sedang dihadapi kepada
pihak ketiga
98
Karakteristik konsultasi dan rujukan
2. Kemampuan dokter,
konsultasi ditujukan kepada dokter yang
lebih ahli dan atau yang lebih pengalaman.
Pada rujukan hal ini tidak mutlak (Misalnya
dr klg cuti, dilimpahkan ke dr klg lain)
3. Wewenang dan tanggung jawab,
konsultasi wewenang dan tanggung
jawab tetap pada dokter yang meminta
konsultasi. Pada rujukan sebaliknya. 99
KENAPA PERLU KONSULTASI
&RUJUKAN
100
Manfaat konsultasi & rujukan
103
Tata cara
konsultasi dan rujukan
107
Pembagian
wewenang & tanggungjawab
109
1/30/2019 Ridwan MO 110