You are on page 1of 42

SISTEM PENANGGULANGAN

GAWAT DARURAT TERPADU


(SPGDT)

RUDI HAMARNO, M.Kep


Basic Trauma Cardiac Life
Support (BTCLS)
KEBERHASILAN PENANGGULANGAN
KORBAN BENCANA TGT 4 :

1. Kec Ditemukan Korban

2. Kec & Respon Petugas

3. Kec Minta Tolong

4. Kemampuan & Kualitas Penolong


LATAR BELAKANG
• PP No 83 Tahun 2005 ttg pembentukan :
a. BAKORNAS PB(Nas),
b. SATKORLAK PB (Prov),
c. SATLAK PB (Kab/Kota)
d. Jajaran Keseh

• Perlu dibentuk Sistem Gawat Darurat Terpadu


(SPGDT) sbg salah satu starategi dasar menuju
Indonesia Sehat 2010 & “Safe Community”
PENGERTIAN SPGDT
• Sistem koord berbagai unit kerja (multi
sektor), didukung berbagai giat profesi
(multi disiplin & multi profesi) u/
selenggarakan pelay terpadu p/ gadar, dl
keadaan bencana maupun sehari-hari.

• Sistem penanggulangan p/ gawat darurat


yg tdr dari unsur pra RS, RS dan antar RS.
TUJUAN SPGDT
• Umum : Mewujudkan masyarakat sehat aman
dan sejahtera (Safe Community) melalui
implementasi SPGDT
• Khusus :
1. Adanya komando giat sesuai peran masing2
2. Tersedianya SDM kesh dg kualitas &
kuantitas sesuai kebut
3. Tersedianya sarana yang standar
4. Adanya sistem pembiayaan yang jelas
5. Adanya dasar peraturan yang kondusif
PRINSIP SPGDT
1. Respon cepat
2. Menekankan time saving is life (WAKTU
ADALAH NYAWA) dan limb saving
(MENCEGAH TIMBULNYA CACAT FISIK)
3. Melibatkan masy awam umum &
khusus, petugas medis, pelayanan
ambulans gawat darurat
4. Melibatkan sistem komunikasi terpadu.
UNSUR SPGDT
1. Sumber Daya Manusia
2. Sub. Sistem Transportasi
3. Sub. Sistem Komunikasi
4. IGD yang Prima
5. Sistem Rujukan
6. Sistem Manajemen Penjagaan Mutu
Terpadu (SMPMT)
UNSUR YANG TERLIBAT DALAM SPGDT

PERAWAT : (BTCLS, BNLS, BPLS, PPGD)


DOKTER : (ATLS, ACLS, ANLS, APLS)
Awam Khusus (Polisi,
MANAJEMEN PENANGGULANGAN
Petugas Pemadam
Paramedic BENCANA
Kebakaran,
Satpam, Palang (Emergency
Merah) Ambulance Service)
Awam (MFR & BTCLS) (PHTLS/PHCLS)_
(BLS)
Bangsal Perawatan
IGD ICU

Bencana

Akses Pusat
Emergency Telp.
Rehabilitasi
Kesehatan
Number Masyarakat
?

Fase Pre-Hospital Fase Hospital

“ The right patient, to the right hospital, by the right


ambulance and the right time “
TAHAPAN SPGDT

1. Tahap Deteksi
2. Tahap Supresi
3. Tahap Pra Rumah Sakit
4. Tahap Rumah Sakit
5. Tahap Rehabilitasi
JENIS SPGDT
1. SPGDT- S (Sehari-hari)
Rangkaian upaya pelay gawat darurat oleh
unsur2 SPGDT pd kasus2 yg bersifat lokal & tjd
tiap hari spt laka lalu lintas.

2. SPGDT- B (Bencana)
Kerja sama unsur2 SPGDT pd kejadian bencana
yg menimbulkan korban massal yg memerlukan
peningkatan kegiatan pelay sehari-hari.
LAYANAN SPGDT SEHARI-HARI

• Pelay sekaligus dl satu akses :

1) Layanan Informasi Kesehatan


2) Layanan Dukungan Ambulans
3) Layanan rujukan RS
SPGDT-SEHARI-HARI
1.Pelayanan pra RS
– Adanya p/ gawat darurat oleh masy
– P/ dilaporkan ke pelay gawat darurat u/
mendapatkan pertolongan medik

– Pertolongan di tempat kejadian oleh masy awam /


awam khusus (satpam, pramuka, polisi, dll)
– Pengangkutan p/ gadar u/ pertolongan lanjutan
dari tempat kejadian ke RS (sistim pelay ambulan)
SPGDT-SEHARI-HARI

2. Pelayanan di Rumah Sakit


–IGD RS
–OK (jika diperlukan)
–ICU/ICCU
–Kamar Jenasah
SPGDT-SEHARI-HARI
3. Pelayanan antar Rumah Sakit.
– Jejaring berdsr kemampuan RS dl kualitas & kuantitas.
– Rujukan ke rumah sakit lain (jika diperlukan)
– Evakuasi, Antar RS dan dari pra RS .
– SIM (Manajemen Sistem Informasi) u/ hadapi
kompleksitas permasalahan dl pelayanan.
– Koord dl pelay rujukan, diperlukan pemberian info
keadaan p/ & pelay yg dibutuhkan
– Organisasi dan komunikasi
SIKLUS MANAJEMEN BENCANA
BENCANA

Tanggap
Kesiapan Darurat

Pencegahan Pemulihan
dan Mitigasi
SPGDT-BENCANA
Pelay Pra Hospital pd SPGDT-B:

1. Koord jadi komando (Efektif & efisien)


2. Eskalasi dan mobilisasi sumber daya.
3. Simulasi.
4. Pelaporan, monitoring, evaluasi.
SPGDT-BENCANA

Pelayanan di Rumah Sakit:


Didirikan Rumah Sakit lapangan di
Posko induk.
SISTEM PELAYANAN RS PADA
SPGDT-BENCANA

Gambar: Rumah sakit lapangan didirikan 6


jam setelah terjadi gempa di Bengkulu
Gambar:
Operasi di RS
lapangan.
PELAYANAN ANTAR RUMAH SAKIT

• Jejaring berdsr kemamp RS


• Rujukan ke RS lain (jika diperlukan)
• Evakuasi..
• SIM (Manajemen Sistem Informasi).
• Koord dl pelay rujukan,
• Organisasi dan komunikasi
SISTEM KOMUNIKASI

Masalah Gawat Darurat ?

1. Polisi → 110
2. Pemadam Kebakaran → 113
3. Ambulance → ?
4. Rumah Sakit → ?
5. Sistem gawat darurat → ?
6. Penanggulangan Bencana → ?.
SISTEM KOMUNIKASI PPGD

1. Jenis jaringan : Intra sektor sistem tertutup/


terbuka, sistem penunjang
2. Bentuk jaringan : Intra Tim, lokal, regional, nas
3. Aspek Muatan : Gadar : S/B/KLB;
4. Aspek Teknis : Hardware / software Network
5. Pengembangan Teknis : teleconference ?
6. Aspek Pengembangan SDM
SENTRAL KOMUNIKASI
MASYARAKAT

KOMUNIKASI
110 / 113 / 118

AMBULANCE POLISI

RUMAH SAKIT GADAR DINKES


GEOMEDIK MAPPING

• Untuk memberikan gambaran


peta kekuatan (SDM, sarana,
prasarana fasilitas kesehatan)
serta lokasi rawan bencana baik di
kota /Kabupaten
GEOMEDIC MAPPING
Manfaat :
1. Keterpaduan konsep penyusunan
pelay kesehatan dl bencana
2. Memudahkan mobilisasi
sumberdaya (SDM, logistik medik,
ambulans)
GEOMEDIC MAPPING
Kandungan map :

1. Resource map : info sumber daya


2. Hazard map : info jenis dan karakter
hazard
3. Vulnerability map : distribusi masy
yg terancam
4. Community & environtmental map :
GEOMEDIC MAPPING
• Prinsip mapping :
1. Potensi ancaman gawat darurat
2. ? penanggulangan potensi saat ini & akan datang
3. Simbol seragam agar tdk terjadi miskomunikasi
4. Didistribusikan dan disosialisasikan
5. Termasuk sarana transport dan komunikasi
6. Tentukan koord intra dan lintas sektor serta pusat
informasi bersama
7. Tentukan kerjasama didaerah perbatasan
8. Perbaharui setiap 6 bulan
9. Perlu komitmen pihak terkait dalam kerjasama
lintas sektor
Pemetaan Bencana & Kedaruratan (V. Nath, WHO)

NAD W. Kalimantan C. Kalimantan S. Kalimantan E. Kalimantan Gorontalo N. Sulawesi


2,3,4,5,6,7,13,14 1,3,8,4,6,10,9,5,11,13,1 6.10,8,9,3,11,7, 3,10,5,13,14 3,10, 8,9,5,14 3,14 1,3,8,2,4,11,13,14
4 14

N. Sumatra C. Sulawesi
3,4,7,14 2,3,6,9,7,13,14

W Sumatra S. Sulawesi
1,2, 3,4,8,11,14 3,4,6,7,13,14

Bangka Belitung S.E Sulawesi


3,14 3,6,14
S. Sumatra
N.Maluku
3,4,14
2,4,6,7,9,13,14
Riau
3,5,7,8,14 Papua
2,3,4,6,7,9,11,13,1
Kep Riau 4
14
3
Lampung Maluku
2,3,14 2,3,6,7,9,11,13,14
Bengkulu
2,4,14 NTT
1,3,6,9,11,2,13,4,5
Jambi
,14
3,14
Jakarta W, Java C. Java Jogyakarta E. java Bali NTB
Banten
3,4,6,7,9, 14 2,3,4,5,6,7,11,14 1,2,3,4,5,9,11,12 1,2,11,14 1,2, 3,5,6,7,9 2,3,4,6,7,9,14 3,6,2,9,4,5,11,7,14
2,3,5,12,14
,14 ,11,12,13,14,

Type of Emergency and Disaster


1. Volcano 5. Hurricane 9. Disease outbreak 13. Tsunami
2. Earthquake 6. Conflict 10. storm 14. Transportation
3. Flood 7. Terrorism 11. Drought Accident
4. Landslide 8. Environment Pollution 12. Industrial Accident
TERIMA KASIH, MATUR SUWUN,

You might also like