Professional Documents
Culture Documents
Hernia Inguinalis
PRECEPTOR
dr. Mizar Erianto Sp. B
Disusun oleh
Alyssa Fairudz Shiba
Andrian Rivanda
Jose Adelina Putri
Wanita
• 50% hernia inguinalis
• 34% hernia femoralis
• 16% hernia umbilicus
Anatomi – Kanalis Inguinalis
Kanalis Inguinalis merupakan saluran oblik yang
menembus bagian bawah dinding anterior
abdomen
Panjangnya sekitar 4cm pada orang dewasa
Terbentang dari annulus inguinalis profundus pada
fascia tranversalis, berjalan ke bawah dan medial
sampai annulus inguinalis superficialis(lubang
berbentuk segitiga) pada aponeurosis obliquus
externa. Kanalis inguinalis terletak sejajar dan
tepat diatas lig. inguinale.
Anterior : aponeurosis m. obliquus externus
Posterior : fascia tranversalis
Inferior : lig. Inguinale dan lig. Lacunare
Superior : serabut-serabut terbawah m. obliquus
internus abdominis dan m. tranversus abdominis
yang melengkung
Anatomi – Trigonum Hasselbach
Dibentuk oleh Oecten Pubis dan Lig.
Pectinea. Batas-batasnya :
◦ Inferior : Lig. Inguinale
◦ Lateral : Vasa epigastrica inferior
◦ Medial : tepi m. rectus abdominis
Dasarnya dibentuk fascia tranversal yang
diperkuat serat aponeurosis M. Tranversus
Abdominis.
Hernia yang melewati Trigonum ini disebut
hernia direk, sedangkan yang muncul lateral
dari trigonum ini adalah indirek.
Vasa Epigastrika Inferior Deep Inguinal Ring
Lig. Lacunare
Etiologi
Lemahnya dinding rongga perut. Dapat ada sejak lahir atau didapat
kemudian dalam hidup.
Kongenital
• Hernia congenital sempurna
• Hernia congenital tidak sempurna
Akuisita
• Tekanan intraabdominal yang tinggi (mengejan, batuk)
• Konstitusi tubuh
• Distensi dinding abdomen karena peningkatan tekanan intraabdominal (ascites, tumor jinak
dan ganas, kehamilan, obesitas, peritoneal dialysis,ventrikuloperitoneal shunt)
• Merokok
• Hernia inguinalis
• Hernia Inguinalis Lateralis
• Hernia Inguinalis Medialis
• Hernia umbilikus
• Hernia femoralis
Isi
Penyebab
Sifat
Dikenal sebagai indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran,
yaitu annulus dan kanalis inguinalis.
Dasar segitiga Hasselbach oleh fascia transversal yang diperkuat oleh serat
aponeurosis muskulus transfersus abdominis yang kadang-kadang tidak
sempurna sehingga daerah ini potensial untuk menjadi lemah.
Pada pemeriksaan fisik didapati massa tumor pada annulus inguinalis eksterna
yang mudah mengecil bila tidur, disebut direkta karena langsung menuju annulus
inguinalis eksterna.
Reponibel Ireponibel
Perkusi
• Bila didapatkan perkusi perut kembung
maka harus dipikirkan kemungkinan hernia
strangulata
Auskultasi
• Hiperperistaltis didapatkan pada auskultasi
abdomen pada hernia yang mengalami
obstruksi usus (hernia inkarserata).
Finger Test
Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.
Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal
inguinal.
Penderita disuruh batuk:
• Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis
• Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis
Ziemen Test
Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh
penderita).
Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.
Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada :
• jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.
• jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.
• jari ke 4 : Hernia Femoralis
Thumb Test
Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita
disuruh mengejan
• Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis medialis.
• Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis
Lateralis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologis
Nodus limfatikus
Kista sebasea
Hidraenitis
Abses psoas
Hematoma
Ascites
Terapi - Konservatif
Reposisi Reposisi spontan Bantal
bimanual pada anak penyangga
• Tangan kiri • Menidurkan anak • menahan hernia
memegang isi dengan posisi yang telah
hernia Trendelenburg, direposisi dan
membentuk pemberian harus dipakai
corong sedatif parenteral, seumur hidup.
sedangkan tangan kompres es di • Cara ini sudah
kanan atas hernia, tidak dianjurkan
mendorongnya kemudian bila • Relaps tinggi
ke arah cincin berhasil, anak
hernia dengan boleh menjalani
tekanan lambat operasi pada hari
dan menetap berikutnya.
sampai terjadi
reposisi
Terapi - Operatif
1. Open Anterior Repair
2. Open Posterior Repair
3. Tension Free Repair with Mess
4. Laparotomi
Open Anterior Repair
Operasi hernia (teknik Bassini, McVay dan Shouldice)
melibatkan pembukaan aponeurosis otot obliquus
abdomins ekternus dan membebaskan funikulus
spermatikus
Fascia transversalis kemudian dibuka, dilakukan inspeksi
kanalis spinalis, celah direct dan indirect
Kantung hernia biasanya diligasi dan dasar kanalis
spinalis di rekonstruksi.
Open Posterior Repair
Posterior repair (iliopubic tract repair dan teknik
Nyhus) dilakukan dengan membelah lapisan dinding
abdomen superior hingga ke cincin luar dan masuk
ke properitoneal space. Diseksi kemudian
diperdalam kesemua bagian kanalis inguinalis.
Posterior repair sering digunakan pada hernia
dengan kekambuhan karena menghindari jaringan
parut dari operasi sebelumnya
Tension Free Repair with Mess
Operasi hernia (teknik Lichtenstein dan Rutkow )
menggunakan pendekatan awal yang sama degan teknik open
anterior. Akan tetapi tidak menjahit lapisan fascia untuk
memperbaiki defek, tetapi menempatkan sebuah prostesis,
mesh yang tidak diserap.
Mesh ini dapat memperbaiki defek hernia tanpa menimbulkan
tegangan dan ditempatkan disekitar fascia
Hasil yang baik diperoleh dengan teknik ini
dan angka kekambuhan dilaporkan
kurang dari 1 persen.
Laparoskopi
Saat ini kebanyakan teknik laparoscopic herniorrhaphies dilakukan
menggunakan salah satu pendekatan transabdominal preperitoneal
(TAPP) atau total extraperitoneal (TEP)
TAPP dilakukan dengan meletakkan trokar laparoscopic dalam cavum
abdomen dan memperbaiki region inguinal dari dalam. Ini
memungkinkan mesh diletakkan dan kemudian ditutupi dengan
peritoneum
TEP adalah prosedur laparoskopic langsung yang mengharuskan masuk
ke cavum peritoneal untuk diseksi. Konsekuensinya, usus atau
pembuluh darah bisa cidera selama operasi.
Komplikasi
• Hernia berulang
• Menurunnya aliran darah, testis/saraf pada
pasien laki-laki karena radang, edema, dan
perdarahan skrotum post operasi
• Cedera v. femoralis, n. illioinguinalis, n.
illiofemoralis, duktus deferens, buli
• Perdarahan, infeksi, hematom, bendungan v.
femoralis, fistel urine/feses, luka di usus
• Atrofi testis, orkitis sistemik, emboli paru,
infeksi mesh, parestesi
THANK YOU