Professional Documents
Culture Documents
AMI PUSPITASARI
SINONIM
Allergic drug eruption
DEFINISI
Erupsi obat adalah reaksi alergik yang timbul di kulit /mukokutan
akibat pemberian obat yang biasanya sistemik.
.
Obat mulanya berperan sbg antigen tidak lengkap / hapten, disebabkan
berat molekul rendah rendah.
URTIKA
Type II (Sitostatik)
PURPURA
Type III (Komplex Imun)
ANAMNESIS :
Obat-obatan yang didapat, jangan lupa menanyakan tentang jamu.
Kelainan yang timbul secara akut atau beberapa hari sesudah masuk
obat.
Rasa gatal yang dapat disertai demam yang biasanya subfebril.
Terapi :
Prompt cessation of the causative
drug results in resolution over 1-2
weeks. No specific treatment is • Seringkali terdapat erupsi generalisata dan
required but topical simetris terdiri atas eritema, selalu ada
corticosteroids or gejala pruritus. Kadang-kadang ada demam,
oral antihistamines may give malaise, dan nyeri sendi.
symptomatic relief of itch. • Lesi biasanya timbul dalam 1-2 minggu
setelah dimulainya terapi.
URTIKA
Urtikaria terjd akb : degranulasi sel mas / basofil & ekskresi vasoaktif
amin Vasoaktif amin :
a. Histamin
b. Serotonin
c. Bradikinin
d. Asetilkolin
e. Prostaglandin
f. Slow reacting substance of anaphylaxis (SRS-A)
g. Fibrin degranulation product
h. Anafilaktoksin
MDL/EO/Peb/2006
MDL/EO/Peb/2006
AGIOEDEMA
DEFINISI
Angioudema : kelainan kulit & membran mukosa –
udem non pitting setempat, eritem, difus disertai
dengan rasa terbakar dan atau rasa gatal
ETIOLOGI
Paling sering : obat : penisilin & derivatnya
Penyebab lain : sinar x & enzim
PATOGENESIS
Sama seperti urtikaria
SIMTOMATOLOGI
Kelainan : udem, eritem setempat, difus, + rasa panas, terbakar, gatal
Kelainan timbul mendadak, menetap tidak > 24 – 48 jam
Kambuh kembali pd wakut tertentu selama masih terpajan obat penyebab
Biasanya timbul bersama urtikaria
Lokasi kelainan : wajah: bibir, mukosa mulut, lidah, kelopak mata
Bila udem (+) di laring suara serak, stridor, sesak nafas bahkan
kematian
MDL/EO/Peb/2006
PENGOBATAN
Hentikan pemakaian obat penyebab
Hindari pemakaian obat terduga
Anti histamin golongan H1 (Citirizine, Loratadin,
Diphenhidramin,dll)
Bila udem glotis (+) dg gejala asfiksia, segera diberikan :
a. Inj adrenalin 1/100, 0,3 ml, subkutan, tiap 3 menit dg dosis
maksimal : 1 ml
b. Anti histamin (kloferinamin) secara parenteral
c. Hidrokortison subsinat 100 mg, i.v.
Bila udem laring (+) : pasien harus segera dirujuk ke RS untuk
tindakan intubasi / trakeotomi
Perbedaan antara urtikaria & angioudema
Urtikaria Angioudema
Timbulnya Akut, (+) dlm beb menit Subakut, (+) dlm beb jam
Disebut juga Eritema Fikstum (E.F) : Erupsi obat yang akan timbul ulang dengan
kelainan di tempat yang sama. Penyebab : Sulfonamide, Barbiturate, Trimetoprim,
dan Analgesic.
PROGNOSIS
Pada umumnya baik
ERITODERMA
<>
ERITODERMA DERMATITIS
EKSFOLIATIVA
ETIOLOGI
Penyebab:
a. Obat : Alupurinol, sulfa, preparat emas, Penisilin, fenitoin, fenobarbital,
isoniazid & yodida
b. Peny. dermatosis luas : psoriasis, neurodermatitis, pitiriasis rubra pilaris,
dermatitis seboreik; infeksi sistemik : TBC paru, keganasan : sindrom
Sezary, mikosis fungoides, Hodgkin, leukemia limfositik
c. Penyebab lain : tidak diketahui
SIMTOMATOLOGI
Kelainan utama : eritema luas, difus, seluruh / hampir seluruh tubuh (90 % / >)
+ skuama halus /kasar
Biasanya rasa gatal ringan sp berat (+)
Kasus berat : gangguan sirkulasi, gangguan fungsi ginjal / hati
Keluhan : berkaitan gangguan regulasi suhu (hipo /hipertermia, gangguan
metabolisme protein, hiperestrogenemia (ginekomastia)
Eritroderma, erupsi di wajah, lengan dan tubuh
MDL/EO/Peb/2006
PENGOABATAN
Pasien dirawat di RS
Hentikan obat terduga
Th/ sistemik :
a. Kortiko Steroid : prednison 3-4 x 10 mg/h, sth peubahan (+) dosis di ↓ scr bertahap
b. Anti histamin : bl gatal (+)
Th. Topikal : Emolien : salep lanolin 10 %, luas pengolesan hny 1/3 luas tubuh setiap x oles
Tindakan lain :
a. Bila menggigil : selimut. Selimut yang bean hiperpireksia memberatkan kerja jantung
b. Konsult ke peny dlm u kelainan sistemik & gangguan keseimbangan cairan & elektrolit
PROGNOSIS
P/ eritroderma akibat obat sistemik > baik dr akibat lain
PURPURA
DEFINISI
Purpura : perdarahan dalam kulit / mukosa, bercak /
pembengkakkan, warna merah / kebiruan yang tidak dapat
menghilang bila ditekan biasanya muncul di sekitar kaki.
ETIOLOGI
Vaskulitis Radang pembulu darah berupa palpable purpura yang mengenai kapiler. Bila
mengenai pembuludarah sedang maka disebut Eritema Nodosum.
Simtomatologi :
- Kelainan kulit berupa eritema dan nodus yang nyeri dengan eritema diatasnya disertai
gejala umum berupa demam dan malese.
- Tempat presileksinya : di daerah ekstensor tungkai bawah.
- Eritema nodosum dapat pula disebabkan oleh beberapa penyakit lain, misalnya
tuberculosis, infeksi streptokok, dan lepra.
Obat yang dianggap sering menyebabkan eritema nodosum ialah sulfonamide dan kontrasepsi
oral.
TERAPI
In most cases general measures are all that is required to keep the patient comfortable until the rash
spontaneously resolves.
• Rest and elevate affected limb, simple analgesics
• Protect fragile skin from injury
If an underlying cause is found, removing the trigger usually clears the rash.
• Treat infection
• Discontinue responsible medication
Some patients have a more persistent vasculitis limited to the skin. Medications used to control severe
cutaneous vasculitis include:
• Corticosteroids (e.g. Prednisone)
• Colchicine
• Non-steroidal anti-inflammatory drugs (eg. indometacin)
• Dapsone
• Hydroxychloroquine
If cutaneous vasculitis is a manifestation of systemic vasculitis then treatment of the systemic disorder is
required.
FOTOSENSITIVITAS
Obat golongan ini dpt menginduksi terjadi reaksi kulit blila terpajan sinar
FOTOSENSITIVITAS
ETIOLOGI
Obat-obat photosensitizer butuh sinar dengan panjang gelombang
tertentu seperti UVA, UVB / sinar kasat mata : sinar matahari / buatan
PATOGENESIS
Mekanisme non imunologi yang berperan : Rx fototoksik
Mekanisme imunologi yang berperan : Rx fotoalergik
a. Fototoksik
1. Bentuk terbakar sinar matahari (sunburn). Timbul cepat, rasa terbakar,
eritum, urtika,udem. Kadang-kadang vesikel / bula (+)
2. Betuk reaksi lambat : Timbul > lambat : beberapa jam seteha pajanan
3. Reaksi hiperpigmentasi : Timbulnya > lambat : 3 – 4 hari
B. Fotoalergik
Klinis Sama dengan dermatitis Kontak Alergik
Pada akut : eritem, vesikel
Pada pajanan berikutnya dapat berkembang subakut, kronik : eritem,
skuama & likenifikasi
Kelainan akan sembuh bila pajanan dihilangkan & dilindungi dari pajanan
sinar matahari
Tabel 2. Perbedaan antara fototoksik & fotoalergik
Fototoksik Fotoalergik
MDL/EO/Peb/2006
Reaksi Fotoalergik akibat Bramida
MDL/EO/Peb/2006
PENGOBATAN
Over 90% of cases of AGEP are provoked by medications, most often beta lactam
antibiotics (penicillins, cephalosporins and quinolones).
Other drugs that may cause AGEP include: Tetracyclines, Sulfonamides, Oral
antifungals, particularly terbinafine , Calcium channel blockers such as diltiazem,
Hydroxycholoroquine , Carbamazepine , Paracetamol.
DEFINISI
Eritema multiformis (EM)
– penyakit akut dengan
kelainan kulit & mukosa
Kelainan berupa lesi iris /
sel target yang dapat
sembuh sendiri dalam 4 – 6
minggu & sering
mengalami kekambuhan
MDL/EO/Peb/2006
ETIOLOGI
Sebagian besar penyebab tidak diketahui
Faktor penyebab :
1. Infeksi : Virus (HSV, vaksin), fungi (Koksidioidomikosis, histoplasmosis),
bakteri, parasit
2. Ingestan : Obat (penisilin, barbiturat, sulfonamid, hidantoin, fenolftalein), food
additives & z warna
3. Kontaktan : krem mafenid asetat (sulfamilin) & 9 bromofluoren
4. Faktor fisik
5. Penyakit kolagen vaskular
6. Keganasan
PATOGENESIS
Belum diketahui dengan pasti
Dianggap : faktor imunologi humoral & selular ikut
berperan
KLASIFIKASI
Terbagi 2 golongan :
1. EM minor : kelainan hanya berupa kelainan kulit &
mukosa, tanpa gangguan sistemik
2. EM mayor : (Sindrom Stevens-Johnson) dengan
gangguan sistemik
SIMTOMATOLOGI
Kelainan (+) mendadak, tanpa gejala
prodromal
Lesi mulai : makula papel
eritematosa meluas secara
lambat (24 – 48 jam) dg diameter 1-2
cm
Tengah lesi pucat / purpurik, tepi
merah terang lesi iris / target
Kadang tengah lesi : bula, tepi berupa
cincin terdiri dari vesikel
Lesi mulai dari tangan, lengan
menyebar simetris ekstremitas
distal, sisi ekstensor, telapak tangan,
kaki dll
EM minor biasanya sembuh dalam
waktu 4 minggu, tapi dapat rekurens
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
Sinonim :
Ektodermosis erosiva pluriorifisialis
Sindrom mukokutanea – okular
Eritema multiformis tipe hebra
Eritema bulosa maligna
Etiologi
Penyebab utama : > 50% Alergi Obat.
Sebagian kecil karena : Inveksi, vaksinasi , penyakit graft versus host,
neoplasma.
Obat tersering : 45 % Antipiretik/Analgesik, 20 % Karbamazepin,
13,3% Jamu.
Gejala Klinis
• Jarang < 3 tahun, • Ringan berat
• Trias :
a. Kelainan kulit : Eritema, vesikel, bulla, purpura
b. Kel. selaput lendir di orificium
Mukosa mulut : 100%, Alat genital : 50%, Hidung : 8%, Anus : 4 %, Faring,
tract resp. bagian atas, esofagus
c. Kel. Mata
8% pada kasus SSJ dapat terjadi Conjunctivitis catarrhalis, dapat juga :
Conjunctivitas purulen, perdarahan,,simblefaron, ulkus kornea, iritis,
iridosiklitis
Komplikasi
• Bronkopneumonia : 18%
• Kehilangan cairan/darah
• Gangguan keseimbangan elektrolit
• Syok
• Kebutaan (oleh karena gangguan lakrimasi)
TERAPI :
Diet miskin garam tinggi protein mengurangi efek samping Kortikosteroid dan obat anabolik
KCL 3 x 500 mg/hr bila Kalium rendah.
Penderita sukar menelin WFD RL, D5%
Kalau tak ada respon setelah 2 -3 hr, beri transfusi darah 300 cc selama 2 hari.
berturut-turut (Purpura luas + leukoporim)
Purpura luas Vit. C 500 mg atau 1000 mg/hr/IV + Hemostatik
Topikal :
Lesi kulit yang erosi :
- Sofratule
- Sulfadiazin perak
Prognosis
Angka kematian 5 – 15%
NEKROSIS EPIDERMAL TOKSIK
Etiologi :
80-95 % ALERGI OBAT.
Gejala Klinis
• Pada dewasa
• Mirip SSJ yang berat, gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit, sepsis.
• Gejala prodromal ; Demam tinggi , Kesadaran
me↓
• Menyerupai combustlo, Epidermolysis
• Eritema generalisata + vesikel, bulla, purpura
(kadang-kadang)
• Sel lendir :
Erosi , Eksoriasi, Perdarahan Krusta hitam
kemerahan
• Onikolisis
• Kadang-kadang perdarahan GIT
Pengobatan
• Belum ada yang terbaik
− Kortikosteroid : Deksametason 40 mg IV dosis terbagi
kemudian teppering off.
− Sebagai luka bakar
(Xenograf + Plasmaferesis)
− Pengobatan cairan dan elektrolit
PENGOBATAN
UMUM
Stop obat tersangka
KHUSUS
SITEMIK
1. Kortikosteroid
Prednison 3 x 10 mg s/d 4 x 10 mg
2. Antihistamin : CTM, Loratadin
TOPIKAL
1. Bergantung kelainan kulit
2. Eritema dan urtikaria
Bedak salisil 2%
Menthol 0,5 – 1%
3. Dermatitis medikamentosa
Kompres asam salisilat 1%
4. Eritroderma
Deskuamasi : lanolin 10%