You are on page 1of 38

SEMINAR HASIL

AULIYA BINTAN NURIANA


G0015032
HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT
BADAN PADA TRIMESTER 3
TERHADAP KEJADIAN
PREEKLAMPSIA DI RSUD DR.
MOEWARDI SURAKARTA

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
LATAR BELAKANG

Di Indonesia, menurut WHO,


kasus kematian ibu terjadi sekitar
126 jiwa per 100.000 kelahiran hidup

Sustainable Development Goals


Menurunkan Angka Kematian Ibu
KURANG DARI 70 per 100.000
kelahiran hidup di tahun 2030

http://www.who.int/gho/maternal_health/countri
es/idn.pdf
LATAR BELAKANG

24%
PREEKLAMPSIA

Di Indonesia, 24% Kematian Ibu Hamil disebabkan


oleh preeklampsia, setelah perdarahan (28%)
(Depkes, 2012)

Preeklampsia merupakan penyebab


kematian ibu ke-2 di dunia setelah
perdarahan

(Saifuddin, 2009)
OUTLINE
Perumusan Masalah Manfaat Aplikatif

Untuk meningkatkan langkah promotif dan


Apakah ada Hubungan Pertamba preventif kepada masyarakat dalam mengontrol
han Berat Badan Ibu Hamil pada berat badan atau IMT sebaik mungkin
Trimester 3 terhadap kejadian agar mengurangi faktor risiko terjadinya
preeklampsia? preeklampsia

Tujuan Penelitian Manfaat teoritis

Mengetahui Hubungan Pertambahan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan


Berat Badan Ibu Hamil pada Trimester informasi ilmiah mengenai hubungan
Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil pada
3 terhadap kejadian preeklampsia
Trimester 3 terhadap kejadian preeklampsia
KERANGKA
PEMIKIRAN
Ho : Hi :
Tidak ada hubungan
HIPOTESIS Terdapat hubungan
pertambahan berat badan pertambahan berat badan
ibu hamil pada trimester 3 ibu hamil pada trimester 3
terhadap kejadian terhadap kejadian
preeklampsia preeklampsia
01 02
METODE SUBJEK PENELITIAN
JENIS PENELITIAN

PENELITIAN • Observational • POPULASI : Perempuan


analitik yang menjalani
• Pendekatan case pengobatan obstetri dan
control dengan ginekologi di RSUD
konsep retrospektif Moewardi 2016-2018

• SUBJEK : Perempuan
dengan preeklampsia dan
LOKASI DAN WAKTU tidak preeklampsia

• Bagian instalasi
Rekam Medis RSUD
Moewardi Surakarta
• Oktober 2018 –
Desember 2018
03
METODE
PENELITIAN KRITERIA INKLUSI SUBJEK KRITERIA EKSKLUSI SUBJEK

• Ibu hamil dengan ANC • Catatan RM tidak lengkap


lengkap di RM atau buku KIA • Ibu hamil usia < 20 tahun
• Ibu hamil yang terdiagnosis atau > 35 tahun
preeklampsia dan tidak • Mengidap hipertensi sebelum
preeklampsia di RSUD kehamilan
Moewardi • Kehamilan ganda
• Kehamilan tunggal
• IMT awal kehamilan normal
04
BESAR SAMPEL
METODE
28
PENELITIAN sampel

Rumus analitik komparatif kategorikal


tidak berpasangan menurut
Dahlan (2011),

Dengan perbandingan yang


dikehendaki oleh peneliti 1 : 1
Didapatkan n1 = 14,26

*Zα = 1,96 (Kesalahan tipe 1


ditetapkan 5%)
*Zβ = 0,84 (Kesalahan tipe 2
ditetapkan 20%)
TEKNIK VARIABEL
SAMPLING PENELITIAN
• Random Sampling • Variabel bebas :
Menganggap bahwa Pertambahan berat
setiap sampel dalam badan pada trimester 3
populasi memiliki • Variabel terikat :
peluang yang sama Kejadian preeklampsia
(Mardalis, 2014) • Variabel perancu : IMT
≥ 25, hipertensi
sebelum kehamilan dan
kehamilan ganda
RANCANGAN
PENELITIAN
ANALISIS DATA
Statistical Package for the Social Sciences 5.0
(SPSS 5.0)

1 2 3 4

Analisis Univariat Uji Normalitas Chi-square


dengan Independent
Saphiro Wilk T-test
- Frekuensi
- Mean
- Persentase
HASIL
PENELITIAN
KARAKTERISTIK SAMPEL
ANALISIS UNIVARIAT

Preeklampsia / Tidak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Preeklampsia 18 50.0 50.0 50.0
Tidak 18 50.0 50.0 100.0
Total 36 100.0 100.0

Gravida
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Primigravida 16 44.4 44.4 44.4
Multigravida 20 55.6 55.6 100.0
Total 36 100.0 100.0
KARAKTERISTIK SAMPEL
ANALISIS UNIVARIAT

Frekuensi Persentase (%) Mean

Usia ibu hamil 20 2 5.6


(tahun) 21 1 2.8
22 1 2.8
23 3 8.3 28.4167
24 1 2.8
25 3 8.3
26 3 8.3
27 3 8.3
28 1 2.8
29 2 5.6
30 1 2.8
31 3 8.3
32 3 8.3
33 1 2.8
34 5 13.9
35 3 8.3
Total 36 100.0
KARAKTERISTIK SAMPEL
ANALISIS UNIVARIAT

Frekuensi Persentase (%) Mean

Pertambahan BB 2.50 1 2.8


pada trimester 3
3.00 6 16.7
(kg)
3.50 1 2.8 5.5139
4.00 5 13.9
4.50 1 2.8
5.00 6 16.7
6.00 3 8.3
7.00 5 13.9
8.00 6 16.7
9.00 1 2.8
10.00 1 2.8
Total 36 100.0
Rata-rata pertambahan berat badan

Group Statistics
Preeklampsia / Std. Error
Tidak N Mean Std. Deviation Mean
Pertambahan Preeklampsia 18 6.2222 2.21108 .52116
BB Tidak 18 4.8056 1.62823 .38378
Trimester 3
UJI NORMALITAS DATA
Tests of Normality
Preeklampsia / Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tidak Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pertambahan Preeklampsia .193 18 .075 .904 18 .068
BB Tidak .144 18 .200* .938 18 .264
Trimester 3
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
INDEPENDENT T-TEST
Syarat Uji Chi-Square
Crosstab
Preeklampsia / Tidak
Preeklampsia Tidak Total
Pertambahan Lebih Count 10 3 13
BB trimester (>= 7 kg) Expected Count 6.5 6.5 13.0
3 % within Pertambahan 76.9% 23.1% 100.0%
BB trimester 3
% within Preeklampsia / 55.6% 16.7% 36.1%
Tidak
% of Total 27.8% 8.3% 36.1%
Normal Count 8 15 23
(<7kg) Expected Count 11.5 11.5 23.0
% within Pertambahan 34.8% 65.2% 100.0%
BB trimester 3
% within Preeklampsia / 44.4% 83.3% 63.9%
Tidak
% of Total 22.2% 41.7% 63.9%
Total Count 18 18 36
Expected Count 18.0 18.0 36.0
% within Pertambahan 50.0% 50.0% 100.0%
BB trimester 3
% within Preeklampsia / 100.0% 100.0% 100.0%
Tidak
% of Total 50.0% 50.0% 100.0%
Chi- Square
Kategori Preeklampsia Tidak Total p-value OR

Lebih (≥ 7 kg) 10 3 13

55.6% 16.7% 36.1% 0.037 6.250

Normal (< 7kg) 8 15 23 (1.327 –

29.432)

44.4% 83.3% 63.9%

Total 18 18 36

100.0% 100.0% 100.0%


PEMBAHASAN
dan
PENELITIAN TERDAHULU
Faktor risiko Preeklampsia
• usia tua
• tekanan darah tinggi pada trimester 2 atau pada
awal trimester 3,
• hipertensi pra kehamilan,
• diabetes pra kehamilan,
• IMT tinggi,
• pertambahan berat badan selama kehamilan
• riwayat keluarga,
• primipara dan ukuran plasenta yang besar
(Lindheimer, 2009).
Yudianti, 2015

Uji Koefisien Kontingensi


didapatkan nilai α=0.00,
sehingga dapat dikatakan
bahwa Ho ditolak karena
α<0,05 yang berarti
bahwa ada hubungan
yang signifikan.

118 subjek, random sampling


Pendekatan cross sectional
RSUD Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang
Nurmiati, 2015

Uji statistik Chi-Square


mendaptakan nilai p-value
= 0,000  ada hubungan

132 subjek
Pendekatan cross sectional
RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
Islam, 2014

Uji statistik Chi-Square


Berat badan berlebih saat kehamilan me
p = 0,000 (< 0,05) yang
ningkatkan risiko preeklampsia,
menyatakan bahwa
dalam penelitian ini menghasilkan OR =
kenaikan berat badan
8,0 (trimester 1)
kehamilan berdasarkan
8,6 (trimester 2)
IMT prakehamilan memiliki
6,8 (trimester 3)
hubungan yang signifikan

60 pasang responden
Pendekatan cace-control
RSUD Sidoarjo, Surabaya
Fatriani, 2014

Uji Student T-test  Selisih


Uji Chi-square p<0.001
pertambahan BB pada trim
Terdapat hubungan pertambahan berat
ester 3 antara kelompok
badan pada trimester 3 dengan kejadian
kasus dan kontrol = 3.571 ±
preeklampsia berat/eklampsia
1.051 (p= 0.0011)

84 responden
Pendekatan cace-control
RSUP Dr. Sardjito dan RSKIA Sadewa Yogyakarta
TEORI
MENGENAI PENELITIAN

IMT yang tinggi pada minggu ke 20-37 menyebabkan peningkatan sintesis leptin
oleh plasenta. Dimana leptin merupakan predictor risiko penyakit kardiovaskuler
(Roberts et al., 2011).

O’brien et al, 2003 Elizabeth, 2011


. 2x 1,5x
terjadinya preeklampsia lebih peningkatan IMT pada saat
besar sebanyak 2 kali lipat pemeriksaan ante natal
pada ibu hamil dengan meningkatkan risiko terjadin
pertambahan berat sebanyak ya preeklampsia sebanyak
5-7kg/m2 dari IMT 1,5 kali lipat.
sebelum hamil.
KETERBATASAN PENELITI
• Waktu yang cukup singkat
• Data di RM banyak yang tidak lengkap karena
menggunakan data sekunder yang lampau
KESIMPULAN Penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan
antara pertambahan berat badan ibu hamil pada
KESIMPULAN trimester 3 terhadap kejadian preeklampsia
DAN di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

SARAN • Wanita yang sedang hamil harus melakukan cek ANC


(berat badan dan tekanan darah) secara rutin
SARAN • Wanita hamil yang dengan berat badan berlebih
disarankan untuk melakukan konsultasi mengenai
asupan gizi seimbang
• Penelitian selanjutnya dapat menghubungkan dengan
variabel obesitas pra kehamilan atau pola hidup
pasien dengan desain cohort
• Kepada peneliti dapat melakukan penelitian ini di ting
kat fasilitas kesehatan tipe B atau C agar data ANC da
pat dicari lebih mudah.
DAFTAR PUSTAKA
• Addo, V.N. (2010). Body Mass Index, Weight Gain during Pregnancy and Obstetric Outcomes, Ghana Medical Journal,
pp. 64-69.
• Agudelo-Conde A, Rosas-Bermúdez A dan Kafury-Goeta AC. (2007). Effects of birth spacing on maternal health: a syste
matic review. Am J Obstet Gynecol; 196:297.
• Aksornphusitaphong, A. and Phupong, V. (2012). Risk factors of early and late onset pre-eclampsia. Journal of Obstetric
s and Gynaecology Research. vol. 39. no. 3. pp. 627-631.
• Angsar, MD. (2013). Hipertensi dalam kehamilan. Dalam : Sarwono Prawirohardjo. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pu
staka Sarwono Prawirohardjo, pp: 530 – 559
• Badan Pusat Statistik. (2015) Profil Penduduk Indonesia Hasil Supas 2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik
• Bandiyah, (2010). Kehamilan, Persalinan, Gangguan Kehamilan. Jakarta : Nuha Medika.
• Barisic T, Mandic V, dan Barac I. (2017). Association of Body Mass Index and Gestational Weight Gain with Term Pregn
ancy Outcomes. Materia Socio-Medca. vol. 29. no. 1. pp. 52-57.
• Bdolah Y., Lam C., Rajakumar A. (2008). Twin pregnancy and the risk of preeclampsia: bigger placenta or relative ische
mia. Am J Obstet Gynecol. Apr;198(4):428.e1-6.
• Bilano VL, Ota E, Ganchimeg T, Mori R, Souza JP. (2014). Risk Factors of Pre-Eclampsia/Eclampsia and Its Adverse Ou
tcomes in Low- and Middle-Income Countries: A WHO Secondary Analysis. PLoS ONE 9(3): e91198.
• Briana, Despina D, and Ariadne Malamitsi-Puchner. (2009). Review: Adipocytokines In Normal and Complicated Pregan
ancies. Reproductive Sciences. 16: 921.
• Catalano, P.M. and Shankar, K. (2017) 'Obesity and pregnancy: mechanisms of short term and long term adverse cons
equences for mother and child', BMJ, p. 356.
• Cunningham, F.G., Gant, N.F., Leveno, K.J., Gilstrap III, L.C., Hauth, J.C. dan Wenstrom, K.D. (2005). Obstetri William
s , Jakarta: EGC.
• Dahlan, M. (2011). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan, edisi 5, Jakarta: Salemba Medika.
• Departemen Kesehatan RI. (2000). Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta: Departement Kesehatan RI.
• Departemen Kesehatan RI. (2015). Aplikasi Data Rutin Kesehatan Ibu Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan R
I
• Departemen Kesehatan RI. (2011). Lima Strategi Operasional Turunkan Angka Kematian Ibu. Tersedia dari: http://www
.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1387-limastrategi-operasional-turunkan-angka-kematian-ibu.htm. (diunduh
4 April 2018).
• Departemen Kesehatan RI (2012) Profil Kesehatan Indonesia 2012. Tersedia di : http://www.depkes.go.id/resources/do
wnload/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2012.pdf. Jakarta: Kementerian Kesehatan Rep
ublik Indonesia.
• Dinas Kesehatan. (2012). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2011. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republ
ik Indonesia.
• Dollar. (2008). Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Kejadian Preeklampsia/Eklampsia di RSUD dr. Pirngadi Med
an Tahun 2006-2007. Skripsi FKM USU
• Elizabeth, R.S. (2011). Patologi Pada Kehamilan Manajemen dan Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
• El-Makhzangy, Ibrahim M, Lisa M. Bodnar, Thelma E. Patrick, and Robert W. Powers. (2010). Relationship Between M
aternal Obesity and Increased Risk Of Preeclampsia. Bull. Alex. Fac. Med. 46 No. 2 : 207-219
• Fred A, Louise C Kenny, dan Fergus P McCarthy. (2015). Risk factors and effective management of preeclampsia. Inte
grated Blood Pressure Control. vol:8. pp. 7–12.
• FK UNPAD. (2004). Obstetri Patologi, Jakarta: EGC.
• Grill , S., Rusterholz, C., Zanetti-Dällenbach, R., Tercanii, S., Holzgreve, W., Hahn, S. dan Lapaire, O. (2009). 'Potential markers of pr
eeclampsia – a review', Reproductive Biology and Endocrinology, vol. 7, no. 1, pp. 70.
• Gunawan, (2010). Bab 1-2.pdf (Secured). Bab-II Landasan Teori. Tersedia dari: http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4S1kedokteran/207
311168/Bab%201.pdf. (diunduh 7 Mei 2018)
• Hernández-Díaz, S., Toh S., dan Cnattingius S. (2009). Risk of pre-eclampsia in first and subsequent pregnancies: prospective cohort
study. BMJ 2009;338:b2255
• Hillary, S, G., Carol, L., Carl, A, H., 2007. Endhothelian Progenitor Cells and Preeclamsia. Bioscience. Vol. 12, pp 2383-2390. Availab
ble at http://www.bioscience.org/2007/v12/af/2240/2240.pdf
• Huppertz, B. (2008). 'Placental Origins of Preeclampsia: Challenging the Current Hypothesis', Hypertension, vol. 51, no. 4, pp. 970-97
5.
• Hutahean, S. (2013). Perawatan Antenatal, Jakarta: Salemba Medika.
• Institute of Medicine. (2009). Weight gain during pregnancy: reexamining the guidelines. Washington, DC: National Academies Press.
• Istiany, Ruslianti. (2013). Gizi Terapan. Bandung: Remaja Rosdakarya
• Kumar V. Abbas A.K. dan Fausto N. (2016). Robbins and Cotran’s Pathologic Basic of Disease : Toxemia of Pregnancy, Ed. 9. Philad
elphia: Elseviers
• Langie, Y.N., Tomuka, D. dan Kristanto, E.G. (2015). 'Peran Visum Et Repertum dalam Penegakan Hukum Pidana pada Kasus Kema
tian Tidak Wajar di Kota Manado', Journal Biomedik (JBM), pp. 48-53.
• Lemeshow, S. (1997). Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University.
• Lim KH. (2009). Preeclampsia, Harvard Medical School. Tersedia dari: http://emedicine.medscape.com/article/1476919-overview
(diunduh 2 Juni 2018).
• Lindheimer, Marshall D, james M Roberts, dan F Garry Cunningham. (2009). Hipertensive Disorders in Pregnancy: 3rd ed. USA: Elser
vier Inc.
• Lisonkova S, dan Joseph K. (2013). Incidence of Preeclampsia: Risk Factors and Outcomes Associated with Early-Versus Late-Onset
Disease. American Journal of Obstetrics and Gynecology.;209(6):544. e1-. e12.
• Luealon, P., Phupong, V., 2010. Risk Factors of Preeclampsia in Thai Women. J Med Assoc Thai. Department of Obstetrics and Gy
necology, Faculty of Medicine, Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand
• Luo, Z.-C., An, N., Xu, H.-R., Larante, A., Audibert, F. dan Fraser, W. D. (2007), The effects and mechanisms of primiparity on the r
isk of pre-eclampsia: a systematic review. Paediatric and Perinatal Epidemiology, 21: 36–45.
• Macdonald-Wallis, C., Tilling, K. dan Fraser, A. (2013). Gestational weight gain as a risk factor for hypertensive disorders of pregna
ncy. American Journal of Obstetrics and Gynecology, vol. 209, no. 4, pp. 327.e1-327.e17.
• Mansjoer, Arif. (2007). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
• Manuaba, Candradinata.. (2008). Gawat Darurat Obstetri Ginekologi Dan Obstetri Ginekologi Social Untuk Profesi Bidan. Jakarta :
EGC
• Manuaba, I.B.G. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
• Manuaba, I.B.G. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri. Jakarta: EGC.
• Mardalis. (2014). Metode penelitian (suatu pendekatan proposal). 1st edition, Jakarta: Bumi Aksara.
• Maryunani, A. dan Sari, E.P. (2013). Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal, Jakarta: Trans Info Media.
• Masuyama, Hisahi, Etsuko Nomuboto, Tomonori Segawa, dan Yuji Hiramatsu. (2012). Severe Superimposed Preeclampsia with O
besity; Diabetes and a Mild Imbalance of Angiogenic Factors. Acta Med Okayama. Vol: 66. No.2 pp. 171-175
• O’Brien, T., Ray, J. and Chan, W. (2003). Maternal Body Mass Index and the Risk of Preeclampsia: A Systematic Overview. Epide
miology, 14(3), pp.368-374.
• Prawirohardjo, S. (2008) Ilmu Kebidanan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
• Prawirohardjo, S. (2010) Ilmu Kebidanan, Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
• Preeclampsia foundation (2016), [Online], Available: https://www.preeclampsia.org/health-information/sign-symptoms [3 June 2018]
.
• Raymond, D. dan Peterson, E. (2011). A Critical Review of Early-Onset and Late-Onset Preeclampsia. Obstetrical & Gynecological
Survey. vol. 66, no. 8, pp. 497-506.
• Roberts, Christine L., Jane B Ford., Charles S Algert, Sussise Antonse dan James Chalmers. (2011). Population-based Trends
in Pregnancy Hypertension and Preeclampsia : an International Comparative Study. BMJ Open (1): 1-9.
• Roberts, James M., Bodnar Lisa M., Patrick Thelma E., dan Powers Robert W. (2011). The Role of Obesity in Preeclampsia.
Pregnancy Hypertens. January 1; 1(1): 6–16.
• Rosso P. (1990). Nutrition and Metabolism in Pregnancy. Oxford University Press. New York.
• Rozikhan. (2007). Faktor-faktor Risiko Terjadinya Preeklampsia Berat di Rumah Sakit dr. H. Soewondo Kendal. Jurnal Ilmiah
Universitas Diponegoro Semarang. Tersedia dari: http://eprints.undip.ac.id. (diunduh 1 Juni 2018).
• Rubin, R., Strayer, D.S. dan Rubin , E. (2011). Rubin’s pathology: clinicopathologic foundations of medicine., Philadelphia: W
olters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins.
• Saifuddin, A.B. (2009). 'Ilmu Kebidanan ' Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
• Saraswati, N. dan Mardiana (2016). Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil. Unnes
Journal of Public Health, vol. II, pp. 90-99.
• Sastroasmoro, S. dan Ismael, S. (2014). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta: Sagung Seto.
• Shao, Y., Qiu, J., Huang, H. dan Mao, B. (2017). Pre-pregnancy BMI, gestational weight gain and risk of preeclampsia: a birt
h cohort study in Lanzhou, China, BMC Pregnancy and Childbirth, vol. 17, no. 1.
• Valensise, H., Vasapollo, B., Gagliardi, G. dan Novelli, G.P. (2008). Early and Late Preeclampsia: Two Different Maternal He
modynamic States in the Latent Phase of the Disease. Hypertension AHA Journal, vol. 52, no. 5, November, pp. 874-880.
• Whitney, E.N. (1998). Understanding Normal and Clinical Nutrition. USA: Wadsworth Publishing Company.
• Wibisono dan Dewi. (2009). Solusi Sehat Seputar Kehamilan. Jakarta : Agromedia
• Wiknjosastro, Hanifa. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.
• World Health Organization. (2007). Report of a WHO Technical Consultation on Birth Spacing in Geneva, Switze
rland 13–15 June 2005. Tersedia dari: http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/69855/1/WHO_RHR_07.1_eng.pd
f. (diunduh 13 Mei 2018).
• World Health Organization. (2011). Overview of maternal health in ASEAN countries. ASEAN Interparliamentary
Assembly Seminar. Tersedia dari: http://www.aipasecretariat.org/wp-content/uploads/2011/03/2-DRHowardLawr
ence-Sobel.pdf (diunduh 3 Mei 2018).
• World Health Organization. (2015). Trends in maternal mortality: 1990 to 2015: estimates by WHO, UNICEF, UN
FPA, World Bank Group and the United Nations Population Division. Tersedia dari : http://apps.who.int/iris/bitstre
am/handle/10665/194254/9789241565141_eng.pdf?sequence=1 (diunduh 5 mei 2018)
• Yudianti, Ika. (2015). Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Trimester III dan Kejadian Preeklamsia-Eklamsia. Jurnal I
nformasi Kesehatan Indonesia (JIKI). Vol 1, No. 1, Mei, pp. 63-68
• Yulianti T. (2008). Faktor-Faktor Angiogenik Sebagai Prediktor Preeklampsia. Forum Diagnosticum. No:6, pp: 1-
10.
TERIMA KASIH

You might also like