You are on page 1of 15

LAPORAN KASUS

Keterlambatan bicara dan bahasa

Ni Nyoman Novia Candra Dwipa


1710029038

Pembimbing:
Dr. Waode Sri Nikmatiah, Sp.KFR
LAPORAN KASUS
 IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. MAR
 Usia : 2 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Alamat : Madrasah Gg Pembelaan
Sanga- Sanga
Anamnesis
 KU: belum bisa bicara
 RPS:
 pasien hanya bisa mengoceh dan mengucapkan
satu sampai dua suku kata
 belum bisa mengucapkan kata seperti “mama”,
“papa”, “makan”, dan kata-kata lain
 belum bisa mengenal nama dirinya sendiri, sulit
menyebutkan nama-nama benda, dan sulit
mengungkapkan keinginan/berinteraksi
 saat dipanggil pasien jarang menoleh, menoleh ketika
disentuh atau jika ada suara keras
 Jarang memahami perintah sederhana yang
diberikan kedua orang tuanya
Anamnesis
 Orang tua pasien sering mengajak bicara &
bermain  anak lebih tertarik handphone
 Pasien tinggal bersama ayah dan ibu serta
kedua saudaranya, tidak mendapat ASI
eksklusif sejak lahir
 Pasien tidak pernah mengeluhkan nyeri
telinga, keluar cairan dari telinga, riwayat
trauma pada telinga, riwayat benda asing
pada telinga juga disangkal.
 Setelah menyadari pasien dibawa ke
dokter THT  diberi obat tetes telinga dan
rencana pemeriksaan saraf telinga
Anamnesis
 RPD:
 Riwayat kejang (-), demam (-)
 Riwayat alergi :(+)
 Riwayat sesak napas: (+)
 Riwayat dirawat di RS: pasien pernah
dirawat di RS satu kali dengan keluhan
sesak napas 1 tahun yang lalu
 Riwayat trauma dan jatuh : pasien sering
jatuh dari tempat tidur
Anamnesis
 RPK:
 Riwayat penyakit serupa: saudara ibu
pasien pernah mengalami
keterlambatan bicara saat usia 3 tahun
 Riwayat kelainan bawaan: (-)
 Riwayat alergi : (+)
 Riwayat kejang pada keluarga: (-)
Anamnesis
 Riwayat pemeriksaan kehamilan dan prenatal
 Ibu pasien hamil dalam usia 31 tahun dan merupakan
kehamilan yang ke-3
 memeriksakan kehamilannya secara teratur ke bidan
 mendapatkan nutrisi yang cukup selama kehamilan
 TD tinggi saat hamil (+)
 Riwayat konsumsi obat-obatan atau trauma saat
kehamilan (-)
Anamnesis
 Riwayat Kelahiran
 Pasien lahir secara SC atas indikasi PEB, UK 38 minggu
 BB lahir 2800 gram, PB lahir 50 cm
 Riwayat sakit kuning ataupun kejang setelah
melahirkan (-)

 Riwayat Pemeriksaan Post Natal


 Rutin ke posyandu tiap bulan untuk timbang dan
mendapatkan imunisasi dasar lengkap
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : komposmentis
Status gizi : kesan gizi cukup
Tanda vital
S : 36 oC
N : 98 x/menit, reguler
RR : 24 x/menit, reguler
Pemeriksaan Fisik
 Kepala : wajah sembab (-), wajah down syndrome (-),
laserasi (-)
 Mata : cowong (-/-), madarosis(-/-), konjungtiva anemis (-
/-), sklera ikterik (-/-), strabismus (+), xeroftalmia (-)
 Hidung : deformitas(-), napas cuping hidung (-), deviasi
septum (-), hipertrofi konkha (-), sekret (-)
 Mulut : sianosis (-), mukosa basah (+)
 Tenggorokan : uvula di tengah, faring hiperemis (-)
 Telinga : bentuk aurikula dextra et sinistra normal,
microtia (-/-), kelainan MAE (-), serumen (-/-), sekret (-/-)
 Leher : bentuk normal, trakea ditengah, kelenjar thyroid
ataupun KGB tidak membesar.
Pemeriksaan Fisik
Thorax : bentuk normothorax, retraksi (-), gerakan
simetris kanan = kiri
 Cor :
 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
 Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
 Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, bising (-)
 Pulmo :
 Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri
 Palpasi : Fremitus raba kanan = kiri
 Perkusi : Sonor di semua lapang paru
 Auskultasi : vesikuler (+/+), ST (-/-)
Pemeriksaan Fisik
 Abdomen :
 Inspeksi : dinding dada sejajar dinding perut
 Auskultasi : peristaltik (+) normal
 Perkusi : tympani
 Palpasi : supel, nyeri tekan (-), pembesaran organ (-)
 Ekstremitas :
 Akral hangat, CRT < 2 detik, clubbing finger (-)
Status Neurologis
 N. II : dalam batas normal
 N. III, IV, VI : dalam batas normal
 N. V : dalam batas normal
 N. VII : dalam batas normal
 N. VIII : sulit dinilai
 N. IX, X, XI, XII : dalam batas normal
 Refleks Fisiologis : dalam batas normal
 Refleks Patologis : (-)
 Meningeal Sign : (-)
 DIAGNOSIS KERJA
 Keterlambatan bicara dan bahasa

 PENATALAKSANAAN
 Terapi wicara
 Edukasi orangtua pasien tentang penyakit

 PLANNING
 Pemeriksaan Audiometri
 Pemeriksaan OAE (Otoacoustic Emissions)
 Pemeriksaan BERA (Brainstem Evoked Response
Audiometry
ICF Condition
Speech & language delays

Body Function & Activities Participation


- sulit menyebutkan
Structure - hanya bisa mengoceh
nama-nama benda,
- Penurunan fungsi dan mengucapkan 1-2
- sulit mengungkapkan
berbicara (reseptif, suku kata
keinginan/interaksi
- belum bisa
ekspresif, integratif) - saat dipanggil pasien
mengucapkan
jarang menoleh
kata/kalimat
- Jarang memahami
- belum bisa mengenal
nama sendiri perintah sederhana

Environmental factors Personal factors


- Interaksi keluarga masih ada - Ada riwayat trauma
- Tinggal bersama kedua orangtua, - Tidak menerima ASI
bukan anak tunggal eksklusif
- Sering diberi handphone - Lahir secara SC
- Ada keluarga dengan riwayat - Lahir cukup bulan
speech delay

You might also like