Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN
KASUS TN. S
Pembimbing :
dr. Hotma Marintan, Sp. KJ
dr. Dini Mirsanti, Sp. KJ
Disusun oleh:
Ni Ketut Adhi, S.Ked
FAB 118 008
DEPRESI
Sosio
Jenis Status
Usia Ekonomi
Kelamin Perkawinan
Budaya
Jenis Kelamin Usia
• Depresi lebih
• Paling sering
sering terjadi di
terjadi pada daerah pedesaan
orang yang dibanding daerah
tidak perkotaan.
mempunyai • Kelompok dengan
hubungan pendapatan rendah
ditemukan tingkat
interpersonal depresi yang cukup
yang erat atau tinggi yaitu sebesar
pada mereka 51%.
yang bercerai • Depresi yang
atau berpisah. tertinggi
ditemukan pada
kelompok
pendidikan yang
lebih tinggi sebesar
13,4%.
ETIOLOGI
Genetik
Biokimia
Hormonal
Kepribadian
Lingkungan
Genetik Biokimia Hormonal
• Penelitian keluarga • Hipotesis • Wanita dua kali lebih
menemukan bahwa Katekolamin: depresi sering dihubungkan
sanak saudara derajat berhubungan dengan dengan depresi saat
pertama dari defisiensi katekolamin menopause. Bunuh
penderita gangguan pada reseptor otak. diri dan saat masuk
depresif berat Reserpin yang rumah sakit biasanya
berkemungkinan 2 menekan amina otak sebelum menstruasi.
sampai 3 kali lebih diketahui kadang- Selama penyakit
besar daripada sanak kadang menimbulkan afektif berlangsung
saudara derajat depresi lambat sering timbul
pertama • Hipotesis indolamin : amenore. Hal ini
5-hidroxitriptamin (5 menggambarkan
HT), metabolit bahwa gangguan
utamanya asam 5- endokrin mungkin
hidroksi indolasetat merupakan faktor
(5HIAA) menurun penting dalam
dalam LCS pasien menentukan etiologi.
depresi, dan 5 HIAA
rendah pada otak
pasien yang bunuh
diri.
Kepribadian Lingkungan
Episode
depresif • Episode depresif berat yang memenuhi kriteria menurut F32.2
tersebut di atas, disertai waham, halusinasi atau stupor depresif.
berat Wahamnya biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau
dengan malapetaka yang mengancam, dan pasien dapat merasa
bertanggung jawab atas hal itu. Halusinasi auditorik atau olfaktorik
gejala biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh atau bau
kotoran atau daging membusuk.
psikotik
Episode • Episode yang termasuk di sini adalah yang tidak
sesuai dengan gambaran yang diberikan untuk
depresif episode depresif pada F32.0-F32.3, meskipun
kesan diagnostik menyeluruh menunjukkan
Nama : Tn. S
Usia : 69 tahun (6 agustus 1949)
Alamat : Palangka Raya
Jenis kelamin : Laki-laki
Status pernikahan : Menikah
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : pensiunan PNS
Tanggal masuk RS : 26 Desember 2018
RIWAYAT PSIKIATRI
Keluhan utama:
Sulit tidur
RIWAYAT PSKIATRI
Riwayat gangguan sekarang:
1 . Riway at P re n a ta l
Pasien hanya tahu lahir di daerah jatilawang, jawa
tengah
Di tolong oleh bidan kampung
Tidak didapatkan informasi yang cukup
2 . Riway at m as a k an a k aw al (0 -3 ta h un )
Pasien termasuk anak yang pendiam.
Tidak di dapatkan informasi yang cukup.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
6. Riwayat P e rn i k ah an
pasien menikah satu kali pada tahun
1987-sekarang
Istri pasien meninggal tahun 2013
karena sakit stroke
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
: Pasien : Tinggal
: Laki-laki
Serumah
: Perempuan : Meninggal
SITUASI KEHIDUPAN SEKARANG
PENAMPILA N :
laki-laki roman wajah sesuai usia, wajah
tampak murung, mata terlihat mengantuk,
rambut pendek sebagian beruban, tidak
berjenggot dan tidak berkumis. Penampilan rapi
dan bersih, menggunakan kemeja batik dan
celana kain berwarna coklat, kuku tangan
pendek dan bersih, tidak tercium aroma tidak
sedap. Pasien menggunakan sandal coklat.
STATUS MENTAL (DESKRIPSI
UMUM)
PEMBICARAA N :
Pasien menggunakan bahasa Indonesia dengan
aksen kedaerahan.
Volume cukup, intonasi cukup, artikulasi jelas.
Perbendaharaan kata cukup
KESADARAN :
Compos mentis (kesadaran normal)
ORIENTASI :
Waktu : Baik
( pasien dapat menjelaskan tadi berangkat jam 6
pagi)
Tempat : Baik
(Pasien dapat menjelaskan posisinya saat ini
berada di RS doris)
Orang : Baik
(Pasien dapat menjelaskan bahwa pasien sendiri
ke RS karena anak b ungsunya sedang tidur)
STATUS MENTAL
MO O D dan A F EK :
Mood : Hipotimik
Afek : murung
( pasien mengatakan perasaannya hari ini lelah
dan mengantuk karena kurang tidur. Perasaan
pasien akhir- akhir ini mudah lelah padahal
dirumah saja, mungkin karena kurang tidur)
Keserasian : A P P R O P R I ATE
STATUS MENTAL
PRO SES PI KI R :
Bentuk Pikir : - realistik
GANGGUAN P ERS EP S I:
Tidak ada keluhan
KEM AU AN :
Aktivitas sehari-hari seperti merawat diri (mandi,
makan) dilakukan sendiri. Pasien menggunakan
waktu luang untuk menonton tv, menyapu rumah
dan mencuci. Pasien jarang bersosialisasi dengan
tetangga dan lebih sering dirumah
FUNGSI INTELEKTUAL
KEMAMPUAN BERBAHASA :
Pasien menggunakan bahasa Indonesia dengan
aksen kedaerahan. Volume cukup, intonasi cukup,
artikulasi jelas. Perbendaharaan kata cukup
DAYA INGAT
Long term : Baik
(pasien dapat mengingat tahun saat menikah)
Short term : menurun
( pasien tidak ingat obat-obatan yang diminum)
DAYA KONSENTRASI :
dapat mengeja nama pemeriksa secara terbalik.
VISUOSPASIAL :
dapat menggambarkan jam yang menunjukkan
pukul 02.00 WIB
Dapat menggambar bentuk geometri, seperti kotak
dan segitiga.
FUNGSI INTELEKTUAL
I N T E L E GE N SI D A N D A Y A IN F O R MA SI :
Pasien mengetahui nama Presiden saat ini dan
mengenai sistem jaminan kesehatan sekarang.
P I K I R A N A B ST R A K :
Pasien dapat menjelaskan perbedaan RS
umum dan RS jiwa.
P I K I R A N K R E A T IF :
Pasien dapat berangkat dari rumah jam 6 pagi
naik motor supaya tidak antri di rumah sakit.
FUNGSI INTELEKTUAL
K E M A M P U A N M E NO L O NG D IR I :
Pasien mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari
secara mandiri yaitu mandi, makan, dan minum obat
DAYA NILAI
Da y a n i l a i s o s i a l
Pasien mengatakan akan menolong jika menemukan orang
yang pingsan di depannya
Uji daya nilai
Pasien mengetahui jika berada di rumah terus
tidak baik untuk kesehatan
P e n i l a i a n r ea l i t a
Pasien tidak pernah mendengar bisikan atau
melihat sesuatu yang tidak bisa orang lain lihat.
P e n g e n d a l i a n i m p u l s : Mampu mengendalikan impuls.
B. D a ya N i la i
Daya nilai sosial : Baik
Daya daya nilai : Baik
Penilaian realita : Baik
C. Pe ng e nd a l ia n i mp u ls : Baik
D. In sig ht : Derajat 6
E. Ta ra f d i p e rca ya : Dapat dipercaya
FORMULASI DIAGNOSIS
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan psikiatri
yang dilakukan, menurut PPDGJ-III memenuhi kriteria
Depresi, yaitu :
Pada pasien didapatkan gejala utama: afek depresif,
keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas
Gejala lainnya yang didapatkan pada pasien: tidur
terganggu dan nafsu makan berkurang
Tingkat keparahan lebih dari 2 minggu
Pasien menghadapi sedikit kesulitan untuk meneruskan
kegiatan sosial, dan urusan rumah tangga
DIAGNOSIS BANDING
EVALUASI MULTI AKSIAL
Aksis I : F. 3 2 . 0 Episode depresif ringan
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah terkait primary support group
Aksis V : GAF scale 70-61
GAF scale 80-71 ( terbaik 1 tahun terakhir)
FORMULASI ETIOLOGI
FARMAKOTERAPI
Sertraline tab 50 mg (1 – 0 – 0)
merlopam tab 2 mg (0 – 0 – 1/4)
NON-FARMAKOTERAPI
Psikoedukasi :
Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan isi
hati dan keinginannya sehingga pasien merasa lega
Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien
tentang penyakitnya agar pasien memahami kondisi
dirinya dan memahami cara menghadapi serta
memotivasi pasien agar tetap minum obat secara teratur
DISKUSI TERAPI