You are on page 1of 46

dr.

Andira Larasari SpS


Penyebab kecacatan
no1
AS (2008)
Penyebab kematian
no3

Prevalensi 12,1%
Riskesdas
Prevalensi meningkat (2013)
berdasarkan usia

SRS
Penyebab kematian
Indonesia utama (21,1%)
(2014)

2015  1,15 triliun Data BPJS


(2015 &
2016  1,27 triliyun
2016)
• promotif
Pengendalian • preventif
Stroke • kuratif
• rehabilitatif
 A syndrome characterized by rapidly
developing clinical symptoms and/or signs of
focal, and at times global (applied to patients
in deep coma and those with subarachnoid
haemorrhage), loss of cerebral function, with
symptoms lasting more than 24 h or leading
to death, with no apparent cause other than
that of vascular origin’.

Marchi N, Rasmussen P, Kapural M, Fazio V, Kight K, Mayberg MR et al.


Peripheral markers of brain damage and blood-brain barrier dysfunction.
Restor. Neurol Neurosci2003; 21:109–21.
 Iskemia
 Trombus
 Emboli
 Hipoperfusi

 Hemoragik
 Intraserebral
 Subaraknoid
Modifiable Non-modifiable
 Merokok  Usia > 65
 Hipertensi
 Riwayat keluarga
 DM
 AF. PJK  Stroke
 Stenosis arteri karotis  PJK
 Dislipidemia  PAD
 Inaktivitas fisik  jenis kelamin
 Narkoba
 Ras
 Alkohol
 OSA
 Kontrasepsi hormon Stroke Prone Profile
 Obesitas
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan Lab
 EKG
 Imaging (CT scan)
 Tanda vital
 Bruit carotis
 Jantung/ paru
 Ekstrimitas
 Fisik neurologi, termasuk fungsi luhur
 Face
 Pasien diminta senyum/ memperlihatkan gigi
 Arm
 Pasien diminta menutup mata, menjulurkan
tangan ke depan, telapak tangan menghadap
atas, selama 10 detik)
 Speech
 Bicara cadel. “ular melingkar di atas pagar”
 1 (+)  72% stroke
 3 (+)  85% stroke
 (2,5 x derajat Sadar) + (2 x Muntah) + (2 x Nyeri
kepala) + (0,1 x Diastolik) – (3 x Ateroma) – 12

 Derajat sadar = 0 (CM), 1 (apatis), 2 (tidak sadar)


 Muntah = 0 (tidak), 1 (ya)
 Nyeri kepala = 0 (tidak), 1 (ya)
 Diastolik = tekanan darah diastolik
 Ateroma = CAD, penyakit arteri perifer, DM
 Skor <(-1) = iskemik
 Skor >1 = hemoragik
 Skor (-1) sd 1 = indeterminate
 Pemeriksaan GDS  harus dilakukan
terutama pada kandidat fibrinolysis
 EKG  evaluasi jatung
 Troponin T  direkomendasikan namun tidak
boleh menghambat pemberian fibrinolysis
 Rontgen toraks  sesuai indikasi
 Time is brain
 A-B-C
 Airway management
 Sat O2 >94%
 Cairan isotonik
 Kandidat fibrinolisis TDS < 185 mmHg dan TDD < 110
mmHg
 Penanganan TIK
 Elevasi kepala 30°
 Analgetik
 Cegah hipertermia ( S<37o C)
 Normovolemia
 Cairan hiperosmotik (manitol, saline hipertonik)
 Operasi (kraniotomi dekompresi, VP shunt)
 Stroke iskemik
 Bila TDS >220 mmHg atau TDD >120 mmHg 
turunkan 15% dalam 24 jam pertama
 Stroke hemoragik
 Turunkan hingga target sistolik 140-150
 Hiperglikemia  prognosis lebih buruk  Target
140-180 mg/dl
 Drip insulin
 ICU, kontrol ketat
 Sliding scale insulin

 Hipoglikemia (< 60 mg/dL) harus ditatalaksana


 Ada riwayat tersedak/ Tes menelan
batuk?  Gunakan air putih
 Pasien sadar?  1 sendok makan, 3 x
 Ada paresis N.IX, X?  Bila tidak ada masalah,
lanjut minum 10 cc
 Bila ada yang (+) dari  Bila tidak ada masalah,
tiga hal di atas  NGT lanjut minum dari gelas
 Bila tiga hal di atas  Setiap tes yang gagal
negatif (-), maka  NGT
lakukan tes menelan
Pelayanan Pre Pelayanan Serangan Pelayanan Pasca
Stroke(PPK1) Stroke (PPK2/3) Stroke (PPK1)

• Sasaran : Individu • Sasaran : seluruh • Sasaran : pasien


yang memiliki kasus stroke pasca perawatan
faktor risiko • Program : Ranap, stroke yang
stroke restorasi, stabil, pasien
• Program : yang tidak
Register, dirawat
pemeriksaan • Program :
rutin, edukasi, prevensi
Manajemen FR sekunder
 Manajemen factor risiko awal  minggu
pertama purang perawatan di RS  stabil 
pemeriksaan 1x/bulan
 Pemeriksaan rutin faktor risiko
 Pemeriksaan komplikasi : pneumonia, ISK, PAD
 Pemeriksaan neurovaskuler & jantung
 Intervensi gizi
 Terapi farmakologi
 Pemeriksaan gangguan kognitif
 Antihipertensi
 Antiplatelet/ antikoagulan
 Statin
 Modifikasi gaya hidup
 Fisioterapi
 Home care

You might also like