You are on page 1of 56

REFERAT

PENYAKIT KULIT AKIBAT VIRUS

Arrum Anggraeni
406172124
Pembimbing: dr. Erna Kristiyani, SpKK
RS SOEWONDO, PATI
PENDAHULUAN
Infeksi virus pada kulit dan mukosa tubuh memberikan gambaran klinis dengan
spectrum yang sangat luas.

Berbagai bentuk lesi kulit yang hampir mirip terdapat pada beberapa jenis
penyakit.

Penyakit kulit yang disebabkan oleh virus:

Varicela
Herpes-zoster
Herpes simpleks
Variola
Moluskum kontagiosum
Veruka
VARISELA
Varisela/Chicken Pox
Definisi Infeksi akut primer oleh virus varisela-zooster yang menyerang kulit
dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf,
terutama berokasi di bagian sentral tubuh

Epidemiologi Infeksi ini terutama menyerang anak-anak tetapi dapat pula terjadi
pada dewasa. Anak <10 tahun (90%), usia >15 tahun (5%).

Etiologi Virus varicella-zooster. Virus ditransmisikan melalui airborne


(droplet), kontak langsung
Patogenesis

Virus masuk
melalui mukosa
saluran
pernapasan atas Replikasi Deseminasi ke
dan orofaring di RES kulit dan mukosa

masuk ke Masuk ke VZV melalui


aliran aliran saraf sensorik,
darah dan darah menetap di
limfe (Viremia ganglia sensoris
(Viremia sekunder)
Primer)
Gejala klinis
Masa inkubasi 14-21 hari

Gejala Prodromal : 2-3 hari  demam yang tidak terlalu tinggi, malaise, dan nyeri
kepala
Erupsi : papul eritematosa  Vesikel (tear drops)  Pustula yang berumbilikasi 
krusta  krusta lepas (hari ke 7)
Polimorf (papul, vesikel, pustule, krusta)

Distribusi: Awal lesi di badan  sentrifugal  ekstrimitas dan wajah (generalisata)


Gejala klinis

beberapa 8-12 jam 7 hari (5-20 hari)


jam
• Papul
• Vesikel • Pustul • Krusta • Krusta
eritematosa
(tear drop) lepas
Distribusi
Diagnosis Banding
• Variola
• Hand, Foot, and Mouth Disease
• Skabies
Tata laksana

Sistemik
• Antipiretik & Analgesik  Paracetamol (jgn diberikan Aspirin dan as. Salisilat)
 sindrom reye
• Menghilangkan rasa gatal  anti-histamin sedative
• Acyclovir  Dewasa: 5 x 800 mg, Valasiklovir 3 x 1 g/hari, Famsiklovir 3 x 250
mg selama 7 hari. Anak-anak: Acyclovir 10-20 mg/KgBB/hari selama 7 hari

Topikal
• Bedak yang mengandung zat anti gatal seperti mentol dan kamfora (lusio
calamine)
HERPES ZOSTER
Herpes Zoster/Shingles/Cacar ular
Definisi Penyakit neurokutan dengan manifestasi erupsi vesikular
berkelompok dengan dasar eritematosa, ditandai adanya nyeri
radikuler unilateral yang terbatas pada satu dermatom

Epidemiologi muncul disepanjang tahun karena tidak dipengaruhi oleh musim dan
tersebar merata di seluruh dunia, Angka morbiditas meningkat
dengan peningkatan usia.

Etiologi reaktivasi virus varisela zooster dari infeksi endogen yang telah
menetap dalam bentuk laten setelah infeksi primer oleh virus
varicella-zooster.
Patogenesis

VZV melalui saraf


sensorik, menetap
di ganglia sensoris Reaktvasi kembali
(laten) virus

Menurunnya imunitas, Menyusuri saraf


dipicu oleh sensoris menuju
• Trauma kulit/ mukosa
• Tumor
• Terapi radiasi
• Kelelahan, stress emosional
Gejala klinis
Gejala Prodromal : 1-2hari  rasa sakit, nyeri tekan, parestesia pada dermatom yang
terkena dapat disertai gejala konstitusi

Stadium aktivasi infeksi: maculopapular eritem Vesikel Vesikel hemoragik


dan/Pustulakrustakrusta mengelupas(2-3mgg)

Neuralgia post herpetika: Rasa sakit segmental dapat menetap, walaupun krustanya
sudah menhilang, berlangsung sampai berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun,
khususnya pada orang tua
Gejala klinis

12-24 jam 3 Hari 7-10 Hari 2-3 minggu


• Makulopapula
• Vesikel • Pustul/vesi • Krusta • Krusta
r eritem
kel lepas
hemoragik
Gejala Klinis
• Distribusi
• Dermatomal, terbatas pada kulir
yang dipersyarafi saraf ganglion,
tidak melewati garis tengah tubuh

• dermatom yang terbanyak pada


dermatom torakal (55%), kranial
(20%), lumbal (15%), dan sakral
(5%).
Herpes Zoster Oftalmikus
Mengenai cabang
pertama nervus
trigeminus (N. V1)

Hutchinson
syndrome:
mengenai anak
cabang
nasosiliaris
(timbul lesi di
puncka hidung
Herpes Zoster Brakialis

Merupakan infeksi virus


herpes zooster yang
mengenai pleksus brakialis
yang ditandai erupsi
herpetik unilateral pada
kulit.
Herpes Zoster Torakalis
Merupakan infeksi virus
herpes zooster yang
mengenai pleksus
torakalis yang ditandai
erupsi herpetik
unilateral pada kulit.
Herpes Zoster Sakralis
• Merupakan infeksi virus
herpes zooster yang
mengenai pleksus sakralis
(S2, S3m atau S4) yang
ditandai erupsi herpetik
unilateral pada kulit, dapat
disertai dengan gangguan
berkemih, seperti retensi
urin dan polyuria
Komplikasi
• Herpes zoster diseminata
• Infeksi sekunder
• Kelainan pada mata (ptosis paralitik, keratitis, skleritis, uveitis,
korioratinitis dan neuritis optic)

• Paralisis motorik
Tatalaksana
Sistemik
• Analgesik  NSAID, Analgetik non-opioid
• Antivirus  Asiklovir PO 5×800 mg/hari, 7 hari ; Valasiklovir 3×1000 mg/hari 7 hari,
Famsiklovir 3×200 mg/hari, 7 hari
• Kortikosteroid
• Antidepresan & Antikonvulsan  gabapentin

Topikal
• Talc  mencegah pecahnya vesikel
• Kompres terbuka
• Salep Antibiotik  kalau sudah ada ulserasi
HERPES SIMPLEKS
Herpes Simpleks
Definisi Herpes simpleks merupakan infeksi virus yang ditandai dengan lesi
primer terlokalisir,laten dan adanya kecendurangan untuk kambuh
kembali

Epidemiologi Tersebar di seluruh dunia. Hampir 50%-90% orang dewasa memiliki


antibodi terhadap HSV 1

Etiologi Herpes simpez virus (HSV) tipe 1 dan 2


Cara penularan: HSV I  Kontak langsung; HSV II Hubungan seksual
Patogenesis
Local skin trauma (e.g.,
HSV naik ke ultraviolet light exposure,
saraf sensorik chapping, abrasion) or
perifer systemic changes (e.g., menses,
menuju fatigue, fever)
Terpapar HSV ganglia
melalui kontak sensorik/auto HSV aktif
langsung, droplet nom kembali

Virus replikasi Stadium HSV


di sel epitel, latensi berjalan
menyebabka sepanjang
n sel lisis, sensorik
pembentukan neuron ke
vesikel dan kulit dan
peradangan situs
lokal mukosa
Primer Sekunder

Laten
Gejala klinis
Infeksi Primer Infeksi Sekunder
• Asimtomatik/simtomatik • Asimtomatik/simtomatik
• Gejala prodromal: • Gejala prodromal:
• panas dan malaise, disertai pembengkakan • =Infeksi primer, -gejala sistemik, -
kelenjar getah bening regional. Limfadenopati
• + Nyeri tekan, parestesia ringan, atau
terbakar terjadi sebelum onset lesi di tempat
• Erupsi:
inokulasi • Vesikel berkelompok dasar eritematosa
pustul  krusta  ulserasi dangkal 
• Erupsi: sembuh (8 hari)
• Vesikel berkelompok dasar eritematosa • Loco/non loco
pustul  krusta  ulserasi dangkal 
sembuh tampa sikatriks. (2-4 minggu)
Gelaja Klinis

Lesi vesikuler dengan dasar eritema, berisi seropurulen, berkelompok


Herpetic whitlow
Diagnosis Banding
• Infeksi HSV Intraoral Primer.
• Stomatitis aphthous
• Hand foot and mouth disease,
• Eritema multiforme.

• Lesi rekuren.
• Fixed Drug Eruption
Tata laksana

Sistemik
• Antipiretik & Analgesik
• Acyclovir  Dewasa: 3 x 400 mg, Valasiklovir 2 x 1 g/hari, Famsiklovir
3 x 250 mg selama 7 hari. Anak-anak: Acyclovir 10-20 mg/KgBB/hari
selama 7 hari
Topikal
• Khasiat minimal
• Acyclovir 5% salep
VARIOLA
Variola/smallpox
Definisi Penyakit virus yang disertai keadaan umum yang buruk, dapat menyebabkan
kematian, eflorosensinya bersifat monomorf terutama terdapat di bagian
perifer tubuh.

Epidemiologi Sejak tahun 1984 oleh WHO seluruh dunia telah dinyatakan bebas dari
penyakit ini.

Etiologi virus pox variolae, 2 tipe virus, variola mayor dan minot. virus stabil pada
suhu ruangan dapat hidup berbulan-bulan diluar tubuh.
Penyebaran airborne
Patogenesis

Virus masuk
melalui masuk ke
aliran darah Masuk ke
mukosa
dan limfe Replikasi di aliran darah Menuju sel
saluran
RES (Viremia epidermis
pernapasan (Viremia sekunder)
atas dan Primer)
orofaring
Gejala klinis
Gejala Prodromal : 3-4 hari

Erupsi : maculopapular  vesikoputul  Pustula yang


berumbilikasi  krusta  krusta lepas  jaringan parut atrofi
monomorf

Distribusi: Perifer  sentral (sentripetal )


Gejala Klinis

Distribusi  sentripetal
• lesi muncul di lidah atau mulut
(ruam kemerahan)
• muka dan ekstrimitas atas
(telapak tangan, telapak kaki )
• generalisata (24 jam)
Gejala klinis
1. Stadium makulo-papular
2. Stadium Vesiko-putulosa
3. Stadium Resolusi
Diagnosis Banding
• Varisela
Tata laksana

Sistemik
• Antipiretik & Analgesik
• Antivirus  isoprinosi dan interfero, gamma globulin
Topikal
• Kompres antiseptic
• Salep antibiotic  apabila ada infeksi sekunder
MOLOSKUM
KONTAGIOSUM
Variola/smallpox
Definisi penyakit kulit yang disebabkan oleh Molluscum Contagiosum Virus (MCV)
yang menyerang kulit dan membrane mukosa

Epidemiologi Penyakit ini terutama menyerang anak-anak, usia dewasa dengan aktivitas
seksual aktif dan status imunodefisiensi

Etiologi Molluscum Contagiosum Virus (MCV); kelompok Pox Virus dari genus
Molluscipox virus.
Penularan melalui kontak langsung dengan lesi aktif atau autoinokulasi
Gejala klinis
Masa inkubasi : beberapa minggu - bulan

Gejala Prodromal :-

Lesi: Papul miliar, berbentuk kubah dengan delle  dipencet keluar masa putih
(mirip nasi)
Lokasi: Lesi >> wajah, badan, ekstrimitas. Dewasa: perigenital dan perianal

DD: milia, folikulitis dan lesi awal varisela.


Gejala Klinis

• Papul miliar,
berbentuk kubah
dengan delle
Gejala klinis
Tata laksana
Mengeluarkan badan moloskum  eviserasi dgn ekstraktor,
skalpel

Farmakologi

• Antivirus  Cidofovir 3%
• Podofilin 25% : kontraindikasi ibu hamil
• Cantarhadin 0,9%
• Tritenoin 0,1% atau 0,05%  Agen antiproliferasi sel
VERUKA
Veruka/kutil
Definisi hiperplasi epidermis disebabkan oleh human
papilloma virus tipe tertentu.
Epidemiologi Prevalensi terbanyak pada usia 5-20 tahun. Dan
hanya 15% terjadi setelah usia 35 tahun
Etiologi Human papilloma virus (HPV)
Patogenesis

Inokulasi virus Proliferasi pada


Infasi keratosit,
Infeksi virus ke dalam sel terbatas
induksi
melalui kontak epidermis yg pada lapisan
hiperkeratosis
tidak viabel epidermis
Klasifikasi
• veruka vulgaris dengan varian veruka filiformis
• veruka plana juvenilis
• veruka plantaris
• Epidermodisplasia Verikaformis
Veruka Vurgaris
Anak>>

Predileksi: Ekstrimitas bagain ekstensor,


tempat banyak terjadi trauma (tangan jari-
jari, lutut)
Lesi: Papul, Plakat, permukaan kasar
(verukosa)
Veruka Plana Juvenilis
Ana, usia muda, dapat juga pada orang
dewasa

Predileksi: muka dan leher, dorsum manus,


pedis, pergelangan tangan dan lutut

Lesi: Papul, permukaan licin dan rata warna


= kulit atau kecoklatan
Veruka Plantaris
Predileksi: Kaki, terutama daerah yang mengalami
tekakaan (metatarsal, tumit, jari kaki)

Lesi: Papul --> plak berbatas tegas, permukaan


kasar (hiperkeratotik), berbenjol, bitnik coklat-
kehitaman pada bagian tengah (thrombosis
kapiler)
Jumlah : soliter/ atau lebih dari satu
Epidermodisplasia Verikaformis
lesi papula, permukaan yang rata. Warna = kulit,
coklat muda, merah muda, hipopigmentasi.
Jumlah lesi multipel, besar dan konfluen.

Distribusi wajah, punggung telapak tangan,


lengan, tungkai, dan badan.

Lesi premalignant apabila terdapat di muka


Diagnosis Banding
• Keratosis seboroik
• Nevus Verukosus
• Molokum Kontagiosum
Tata laksana
Non-Farmako:
• menjaga higiene, menghindari kontak langsung agar tidak tertular
• Elektrokauterisasi, krioterapi, diseksi tumpul

Farmakologi
• As.Salisilat (keratolitik)
• Imiquimod (Aldara Cream))  imunomodulator
• Podofilin
• CImetidin
• Cantarhadin

Terapi lain:
• Apple cider vinegar
• Nitrogen cair

You might also like