You are on page 1of 23

Tria Puspa Ningrum

102013110
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Seorang anak berusia 14 tahun dibawa oleh ibunya ke
IGD RS karena mual, muntah, dan demam di sertai
nyeri perut kanan bawah. Setelah di lakukan
pemeriksaan, dokter mendiagnosis anak mengalami
appendicitis dan di anjurkan untuk operasi. Pasca
operasi dokter menyarankan agar anak
mengkonsumsi makanan yang lunak untuk sementara
waktu sampai fungsi pencernaannya kembali seperti
sebelum operasi
Seorang anak berusia 14 tahun di bawa ke IGD
RS karena mengaai mual, muntah dan demam
di sertai nyeri perut kanan bawah
Intestinum tenue

Makroskopis dan
Mikroskopis
Intestinum
crassum

Mekanisme

Rumusan Masalah
Pencernaan
Lemak, KH,
Protein

Hormon & Enzim


Seorang anak berusia 14 tahun di anjurkan
memakan makanan lunak setelah operasi
karena sistem pencernaan pada anak tersebut
belum stabil seperti sebelum operasi
khususnya pada daerah caecum
 Terdapat Lig. suspenriosum duodeni
 A. Gasticoduodenalis → A. Pancreaticoduodenalis
superior
 A. Mesenterika superior → A. Pancreaticoduodenalis
inferior
Gambaran sediaan
duodenum

Plica circularis

Vili2nya

Lapisan submukosa
terdapat bangunan
duodenalis Brunner

Tunika muskularis
Jejunum (2/5 proksimal)
Menempati kuadran kiri atas
Ileum (3/5 distal)
Menempati kuadran kanan bawah

Di perdarahi oleh Aa. Jejunalis et ilei


 sel goblet
 Crupty/ kelenjar
liberkuhn
Jenunum
Sel gobletnya makin
banyak makin ke
distal

Terdapat cryptus atau


kelenjar lieberkhun

Sel paneth yang


menghasilkan lisozim
untuk mencerna jenis
bakteri tertentu

Vili potongan
melintang
Ileum
Pappierinya

Submukosa

vili
 terletak di perbatasan ileum dan intestinum
crassum
 Aa. caecalis anterior &aa. caecalis posterior → Aa
ileocolica, (cabang a. mesenterica superior )
 Terdapat appendix vermiformis
 Appendix vermiformis Retrocaecalis
 Appendix vermiformis Retroilealis
 Appendix vermiformis Pelvicum
 Appendix vermiformis Epiploika
 Appendix vermiformis Subcaecal
 Appendix vermiformis Pre- ileal
 Melakukan motilitas segmentasi
(kontraksi otot polos) untuk
mencampur kimus Segmen
 Memaparkan seluruh kimus ke berkontraksi
permukaan arbsorbtif usus halus
 Berfungsi menerima zat-zat makanan
yang sudah di serap melalui kapiler-
kapiler darah dan saluran limfe Kontraksi ke
 memerlukan 3 sampai 5 jam untuk dua arah jeda singkat
melintasi usus halus (propulsif)
 Di pertemuan antara usus halus dan
usus besar( Sfingter ileosekum)
mencegah isi usus besar yang penuh
bakteri mencemari usus halus
 Di pengaruhi oleh hormon gastrin & Usus melemas
saraf ekstrinsik
 Melakukan motilitas haustrasi (
sangat lamban, 2 haustrasi 30)
 Berfungsi penyerapan air &
elektrolit
 Di pengaruhi Refleks gastroileum ( kontraksi
memindahkan isi usus halus ke
usus besar)
 Refleks gastrokolon (mendorong relaksasi
isi kolon ke dalam rektum)

kontraksi
 dicerna di usus halus dalam bentuk disakarida maltosa,
sukrosa, dan laktosa.
 Disakaridase (membran brush border sel epitel usus)
meneruskan penguraian disakarida ini menjadi unit-unit
monosakarida yang dapat diserap yaitu glukosa, galaktosa,
dan fruktosa.
 Glukosa dan galaktosa diserap oleh transpor aktif sekunder,
di mana pembawa kotranspor di membran luminal
memindahkan monosakarida dan Na+ dari lumen ke dalam
interior sel usus.
 setelah dipekatkan di sel oleh pembawa kotranspor,
meninggalkan sel menuruni gradien konsentrasi melalui
pembawa pasif di membran basolateral untuk masuk ke
darah di dalam vilus.
 Sekitar 20 sampai 40 g protein endogen masuk ke lumen setiap hari dari
ketiga sumber ini

 Asam-asam amino yang diserap dari protein makanan dan endogen


terutama digunakan untuk membentuk protein baru di tubuh.

 Protein yang disajikan ke usus halus untuk diserap terutama berada


dalam bentuk asam amino dan beberapa potongan kecil peptida.

 Asam amino diserap menembus sel usus oleh transpor aktif sekunder,
serupa dengan penyerapan glukosa dan galaktosa. untuk masuk dari
transpor Na+ yang membutuhkan energi.

 Peptida kecil memperoleh jalan masuk melalui pembawa yang berbeda


dan diuraikan menjadi asam-asam amino konstituennya oleh
aminopeptidase di membran brush border atau oleh peptidase intrasel.
 Lemak diemulsikan dari garam empedu di dalam usus kecil
dengan bentuk misel

 Di usus lemak berubah bentuk menjadi triasaigliserol

 Asam lemak dan produk turunan masuk ke dalam mukosa usus


dan mengalami perubahan

 Kilomikron yang telah terbentuk terdiri dari triasilgriserol,


kolestrol dan protein → kapiler sistem limfatik

 Lipoprotein lipase aktif oleh apoC-II di dalam kapiler drah, yang


mengubah triasilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol
 Hormon adrenalin nor adrenalin → syaraf simpatis atau parasimpatis

 pencernaan lemak telah selesai di dalam lumen usus halus, tetapi


pencernaan karbohidrat dan protein belum tuntas

 Asam-asam amino dan monosakarida yang berasal dari pencernaan


protein dan karbohidrat diabsorpsi olah sel-sel epitel oleh transport
aktif.

 Nantinya, pencernaan karbohidrat dan protein akan dituntaskan di brush


border , yang mengandung tiga kategori enzim yang melekat ke
membran,
 enterokinase (mengaktifkan enzim tripsinogen),

 disakaridase meliputi maltase-sukrase-laktase (menuntaskan


pencernaan karbohidrat), dan

 aminopeptidase (menghidrolisis fragmen-fragmen peptida kecil


menjadi komponen asam aminonya).
 Sekresi kolon terdiri dari larutan mukus basa
(NaHCO3) yang fungsinya adalah melindungi
mukosa usus besar dari cedera mekanis dan
kimiawi.
 Mukus menghasilkan pelumasan untuk
mempermudah feses bergerak
 NaHCO3 menetralkan asam-asam iritan yang
diproduksi oleh fermentasi bakteri lokal
Seorang anak yang setelah di operasi kara
appendicitis di anjurkan memakan makanan lunak
karena setelah melakukan eppendictomi
menyebabkan mekanisme pencernaa pada usus
halus dan usus besar terganggu dan tidak bisa
menjalankan fungsinya dengan baik sehingga tidak
bisa mencerna lemak, karbohidrat, protein dan zat-
zat lain dengan baik.

You might also like