You are on page 1of 17

TUBERCULOMA

Tutorial A1
Kasus
ny S 21th RPD :

batuk lama, keringat dingin , BB turun

KU : kelemahan anggota kiri sejak 1 ada sejak 6 bulan yang lalu. Benjolan

minggu disertai dengan gangguan lehernya 2 bulan yang lalu katanya

pendengaran kiri . pecah dan ada cairan yang keluar

RPS : RKeluarga :

2 bulan yang lalu ada pembesaran ada bapak yang serumah menderita

leher kiri. Pada saat diperiksa batuk

penderita mengeluhkan nyeri kepala lama dan meninggal karena TB.


dan muntah dan tampak mulut kanan
saja yang mencong
Pemeriksaan neurologis : CM, GCS 15

Hemiparesis kiri tipe spastik, paresis N VII perifer kiri, tes


pendengaran kurang dengan tes bisik
Hipotesis
Intracranial Tuberculoma

1. Ada gangguan pendengaran (bisa karena lokasi cranial


nerve nya)

2. Muntah (bisa karena kena tuberculoma di supratentorium)

3. RPD + RPK (faktor resiko dari tuberculoma)


Pemeriksaan Penunjang
CT-SCAN/MRI

The CT/MRI diagnosis of tuberculoma is largely presumptive in view of its nonspecific appearance.
Cysticercus granuloma, pyogenic abscess, metastases, fungal granuloma, and at times, glioma may
be indistinguishable from tuberculoma.

BIOPSY

Accurate diagnosis of tuberculoma is not possible till brain lesion in question is subjected to
histopathological examination.

NEWER METHODS OF RAPID DIAGNOSIS

Gene amplification by the polymerase chain reaction (PCR) to identify mycobacterial DNA has
been used with great sensitivity and specificity. If this technique is available, it offers great promise
for rapid diagnosis
Lokasi Lesi
Definisi
 Tuberkuloma intrakranial adalah suatu infeksi
granulomatosa yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis yang melibatkan parenkim otak dan kadang
kadang melibatkan selaput otak (meninges).
Epidemiologi
 Pada tahun 2005, terdapat 8,8 juta kasus baru tuberkulosis aktif dilaporkan
setiap tahunnya, dengan 1,6 juta kematian diperkirakan per tahun.
 Tuberkulosis tetap menjadi beban di seluruh dunia, dengan sebagian besar
kasus baru tuberkulosis aktif terjadi di negara-negara terbelakang dan
berkembang.
 80% kasus baru tuberkulosis berhubungan dengan faktor demografi seperti
kemiskinan, jumlah penduduk yang padat, malnutrisi, sistem kekebalan tubuh
dan memainkan peran utama dalam epidemi di seluruh dunia.
 20% sisanya berhubungan dengan HIV (Human Immunodefisiensy Virus) di
Sub-Sahara Afrika
Etiologi
Faktor resiko
1. Penderita campak

2. Alkoholisme

3. Keganasan

4. Pengguna agen imunosupresif pada orang dewasa


Gejala Klinis

 Manifestasi klinis tuberkulosis  Sedang tuberkuloma di infratentorial


intrakranial tergantung lokasi. akan menunjukkan gejala brainstem

 Pasien sering mengeluh sakit kepala, syndrome, cerebellar syndrome dan

kejang, edema papil, atau tanda cranial nerve palses

peningkatan tekanan intrakranial lain.  Seringkali disertai riwayat tuberkulin

 Demam ringan, mual, pusing, kejang, tes positif, riwayat paparan

deficsit neurologi fokal, dan papil tuberkulosis, atau adanya faktor risiko

udem merupakan karakteristik klinis individu terjangkit tuberkulosis

dari tuberkuloma supratentorial.


Klasifikasi
Tuberkulosis intrakranial antara lain : Berdasarkan lokasi tuberkuloma intrakranial di bagi

 Tuberkulosis meningitis (TBM)TBM dengan tuberkulosis menjadi


miliar, ensefalopati tuberkulosis, tuberkulosis  Tuberkuloma di supratentorial,
vasculopathy, dan space occupying lesion yang meliputi  Tuberkuloma di infratentorial dan
tuberkuloma (tunggal atau multipel), tuberkuloma
 Tuberkuloma di brain stem.
dengan tuberkulosis milier dan abses tuberkulosis
Berdasarkan perjalanannya, tuberkuloma di bagi
Tuberkuloma diklasifikasikan menjadi 2 tipe.
menjadi
 Tipe 1 adalah tipe vaskuler superfisial yang
 Stadium akut
memproduksi tanda fokal awal dan
 Stadium infamasi granuloma dan
 Tipe 2 adalah tipe vaskuler dalam berhubungan
 Stadium kaseosa/perkejuan.
dengan peningkatan tekanan intrakranial.
Peningkatan tekanan intrakranial bisa berupa udema Stadium akut dan granuloma disebut juga sebagai
papil stadium non kaseosa
Diagnosis
Pemeriksaan darah

 Erythrocyte sedimentation rate (ESR) dianggap membantu dalam diagnosis


tuberkulosis paru dan ekstra paru.

 ESR ini dilaporkan meningkat pada tuberkuloma cerebral namun pada


prosentase kasus yang kecil

 Diagnosis definitif tuberkulosis intrakranial adalah adanya deteksi basil


tuberkulum dalam CSF, baik dengan pemeriksaan BTA atau kultur bakteri.

 Namun kultur bakteri diperlukan waktu yang lama.

 Pada pemeriksaan CSF pasien tuberkuloma menunjukkan adanya limfomonositik


pleositosis dengan level glukosa yang rendah dan proten yang tinggi
Pemeriksaan Radiologi

 Pencitraan dengan CT dan MR merupakan pencitraan awal yang digunakan


untuk melihat lokasi dan karakter tuberkulosis intrakranial, yang kemudian
biasanya di konfirmasi dengan bedah atau otopsi.

 MR lebih unggul dibanding CT

 Tuberkuloma intrakranial tampak sebagai nodul dengan densitas rendah


(hipodens) sampai densitas tinggi (hiperdens) pada pencitraan CT.

 Nodul ini biasanya tunggal namun sering multiple dan disertai dengan efek
massa dan udem.

 Kalsifikasi jarang terjadi dengan presentase <20%. Jika tuberkuloma


membesar dapat menempel pada dura menyebabkan hiperostosis dan bisa
mirip dengan meningioma
 Gambaran khas tuberkuloma
berupa nodul dengan area
pusat yang kecil (nekrosis
perkejuan)

 Evaluasi pencitraan sesudah


pemberian terapi OAT
menunjukkan adanya
penurunan ukuran nodul dan
pada CT menunjukkan adanya
area kalsifikasi bentuk bercak
Patologi Anatomi

 Tuberkuloma mempunyai ciri ukuran yang kecil kira-kira 0,5-2 mm yang terdiri
atas sel epitheloid dengan basil TBC, tepi fibroblas dan sel inflamasi
mononuklear.

 Sel raksasa yang terdiri atas inti yang ganda merupakan ciri khasnya.

 Tuberkuloma yang keras (hard tuberculoma) tidak menunjukkan nekrosis di


pusatnya, namun dengan adanya reaksi hipersensitivitas tipe lambat, terjadi
nekrosis perkejuan di pusat lesi dan terjadi nekrosis koagulatif serta terjadi
likuefaksi yang terdiri atas cairan jernih kekuningan yang meyerupai materi
perkejuan.

 Bentuk dengan pusat yang mengalami perkejuan disebut sebagai tuberkuloma


tipe lunak (soft tuberculoma).

You might also like