You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN

GANGGUAN MOBILISASI
By. Hj. Kasmi Juwita, S.Kep
MOBILISASI ........................ ?

“ Kemampuan Untuk Bergerak dengan


Bebas (Potter,1993)”
Perubahan-perubahan Biologis
Sistem Pergerakan:
1. Perubahan Tulang
 Usia 40 Th: tulang Koortikal 3 % tiap dekade pada laki-laki dan
perempuan.
 Wanita Menopause 9-10 % tiap dekade
2. Perubahan Otot
 Pe Fungsi dan hilangnya kekuatan dan ketahanan otot o/k hilangnya massa
otot akibat me jumlah serat otot.
3. Sendi dan Jaringan
 Me cairan sinovial, degenerasi sel kologen dan elastisitas Kesulitan
ektensi dan fleksi,
Penyebab Gangguan Mobilisasi ...?
Jatuh/kecelakaan
 Osteoporosis
 Arthritis
 Keterbatasan aktifitas karena penyakit
menahun.
Lansia Mengalami Jatuh/
kecelakaan di sebabkan Oleh :
• faktor dari dalam
pe pengelihatan, perubhan cara berjalan, pe kekuatan otot,
keseimbangan hipotensi, penyakit yang diderita seperti :
Parkinson, penyakit hati, penyakit jantung.
• faktor dari luar
lantai basah/licin, kabel-kabel listrik tangga, getaran-getaran.
(Annete, 1996)
Tanda-tanda Gangguan Mobilisasi
• Nyeri bila digerakkan
• Kaku pada sendi dan tulang
• Keterbatasan dalam bergerak
• Lumpuh

Akibat Lanjut Gangguan Mobilisasi


• Perubahan Fisiologis
• Perubahan Psikososial
OSTEOPOROSIS
Kelainan yang didapat, akibat pembentukan matriks tulang berkurang
Tulang Tipis

Pelebaran Rongga sumsum tulang dan saluran havers

Tulang mudah retak : t.u tlg vertebra, pelvis dan tengkorak.


Penyebab Oteoporosis
 Defisiensi esterogen/androgen pada wanita menopause
 Disuse
Osteoblast tidak mendapat rangsang dari tekanan dan
tarikan sehingga pembentukan tulang menghilang
Arthritis Rheumatoid
 Gangguan kelenjar Endokrin
Hipersekresi kelenjar adrenal
Peran Keluarga :
1. Kaji sejauh mana kemampuan lansia :
-. ROM, Latihan gerak
-. Toleransi terhadap aktivitas dan posisi tubuh.
2. Mempelajari cara mengangkat/memindahkan lansia, mengatur posisi
tidur, kegiatan yang boleh/tidak dilakukan
3. Mempelajari cara mencegah dan merawat lansia ;
-. Olahraga
-. Makanan yang boleh/tidak
-. Cara mencegah kekakuan sendi
-. Cara merawat sendi yang bengkak.
4. Pertahankan lingkungan yang aman dan nyaman ;
-. Lantai kamar mandi tidak licin
-. Pencahayaan yang cukup
-. Lingkungan psikologis yang tenang
5. Memeriksakan kesehatan lansia minimal 6 bulan sekali.
Proses keperawatan
1. Pengkajian
Fokus : Identifikasi faktor risiko jatuh dan osteoporosis.
Pengkajian terhadap faktor risiko jatuh menurut Miller,1995 :
• Pencahayaan
• Bahaya
• Perabotan rumah tangga
• Tangga
• Kamar mandi
• Kamar tidur
• Dapur
• Alat-alat bantu
2. Diagnosa Keperawatan
 Risiko terjadinya jatuh\
 keterbatasan pergerakan

3. Intervensi Keperawatan
 Pemberian kalsium
 Diet Nutrisi
 Intervensi pola hidup
Terapi Medik (kolaborasi)
Pemberian Kalsium dan Diet
Nutrisi
 Intake kalsium : 1500 mg/hari laki-laki,
Post Menoupose : >>
 Tambahan kalsium: susu, keju, yoghurt es krim, tahu, kismis, ikan
salmon, brokoli, dan sayuran hijau lain,
 suplemen kalsium tidak direkomendasikan untuk lansia dengan gangguan
fungsi hati atau resiko terjadinya batu.
Kalsium konstipasi
pe fungsi bowel eliminasi
seperti : latihan gerak, intake serat
Intervensi Pola Hidup
 Anjurkan lansia untuk latihan/berjalan
 Berhenti merokok
 Batasi alkohol/kafein

TERAPI MEDIK
 Pemberian terapi esterogen

4. Evaluasi
masalah risiko tidak terjadi masalah
Kasus 1

Ny. K (82 th) tinggal di panti werdha sejak ±10 th yang lalu dengan alasan
tidak ada keluarga yang mengurus. Selama 4 th terakhir, klien merasa nyeri
pada kedua lutut sampai kejari-jari kaki.
“ kaki saya sering ngilu, rasanya seperti dihentak-hentakkan dan kaki
saya susah ditekuk”
“ pagi hari dan bila cuaca dingin, kaki saya terasa kaku dan nyeri,
terutama pada daerah lutut “
Pada Pemeriksaan Fisik :
 Inspeksi : Bengkak pada kedua lutut.
 Palpasi : Nyeri tekan pada daerah lutut
TANDA VITAL :
TD : 130/80 mmHg N ; 68x/’
RR : 20 x/’ S: 36 º C
TUGAS :
SUSUN RENCANA KEPERAWATAN BERDASARKAN DATA
DIATAS..........
Kasus 2

Ny. M (55 th), 3 hari yang lalu jatuh terduduk dari tangga. Saat
dilakukan pengkajian ternyata Ny.M sering mengeluhkan timbulnya
nyeri secara mendadak pada daerah pinggul dan rasa nyeri tersebut
akan hilang/berkurang saat klien istirahat.
“ Jika saya istirahat nyerinya berkurang, tapi setelah saya beraktivitas
ternyata nyerinya bertambah “
Pada Pemeriksaan Fisik :
Palpasi : Nyeri pada daerah Pinggul
TANDA VITAL
TD : 140/90 mmHG N : 70x/’
RR : 20 x/’ S : 37º C
TUGAS :
1. Data-data apa yang harus dikaji lebih lanjut.
2. Susun rencana keperawatan berdasarkan data diatas.

You might also like