You are on page 1of 21

Nur Hajriya Brahmi

FK UPN Veteran Jakarta


2010

SENGKETA MEDIK
Sengketa Medik

 Dikenal 2 istilah : conflict (konflik) dan dispute


(sengketa).
 Konflik = situasi dimana 2 (dua) pihak atau lebih
dihadapkan pada perbedaan kepentingan.
 Sengketa = bila pihak yang dirugikan telah
menyatakan rasa tidak puas/keprihatinannya,
baik secara langsung kepada pihak yang
dianggap sebagai penyebab kerugian, atau pada
pihak lain.
Sebab Sengketa

 Isi informasi tidak disampaikan secara


lengkap
 Informasi diberikan sesudah atau sesaat
sebelum tindakan kedokteran dilakukan
 Cara pemberian informasi
 Pihak yang berhak mendapatkan informasi
 Pihak yang wajib memberi informasi
Malpraktek Medis

 WMA (1992) : Medical malpractice involves


the physician failure to conform to the
standard of care for treatment of the
patient’s condition, or lack of skills, or
negligence in providing care to the patient
which is the direct cause of an injury to the
patients.
Standar Profesi Medik

 Tenaga kesehatan harus sesuai dengan


pedoman atau ukuran tertentu, yang dikenal
sebagai standar profesi medik.
 Prof. Van Der Mijn berpendapat : dalam
melaksanakan profesinya, dokter harus
berpegang pada 3 ukuran umum, :
 Kewenangan
 Kemampuan rata-rata
 Ketelitian yang umum
Unsur Malpraktek Medis

 Ada 4 unsur :
 Duty : kewajiban yang harus dilaksanakan
 Deliriction of duty : penyimpangan kewajiban
 Damages : kerugian
 Direct caused relationship : hubungan sebab
akibat
Pembuktian dalam Sengketa Medis

 Terdiri dari :
 Berdasarkan Hukum Pidana
 Berdasarkan Hukum Perdata
Pembuktian Menurut Hk.Pidana

 Ps 1 KUHP = tiada suatu perbuatan yang dapat


dipidana kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam
peraturan perundangan yang telah ada, sebelum
perbuatan dilakukan.
 Perbuatan pidana dapat bersifat kesengajaan (delik
culpa) atau kealpaan (delik alpa).
 Criminal malpractice = delik culpa.
 Pembuktian tunduk pada KUHAP. Beban
Pembuktian : JPU.
 Perbuatan pidana didasarkan minimal 2 alat bukti,
hakim memperoleh keyakinan.
 Ps. 184 KUHAP tentang alat bukti : keterangan saksi,
keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan
terdakwa.
Pembuktian Menurut Hk.Pidana

 Kelalaian/kealpaan mengandung unsur :


 Pelaku berbuat (atau tidak berbuat) lain daripada
apa yang seharusnya ia perbuat (atau tidak
perbuat), sehingga dengan berbuat demikian
(atau dengan tidak berbuat), ia telah melakukan
perbuatan melawan hukum.
 Pelaku telah berbuat lalai, lengah, atau kurang
berpikir panjang
 Perbuatan pelaku tersebut dicela, oleh karena itu
pelaku harus mempertanggung jawabkan atas
akibat yang terjadi karena perbuatan.
Pembuktian Menurut Hk.Perdata

 Ps.1365 KUHP : setiap orang yang


mendalilkan adanya perbuatan melawan
hukum, maka ia harus dapat membuktikan
telah terjadi perbuatan melawan hukum
tersebut.
 Hakim dapat mengalihkan beban
pembuktian kepada dokternya.
Doktrin Res Ipsa Loquitor

 Dalam keadaan dimana kelalaian dokter telah


sedemikian jelasnya, sehingga orang awam pun
telah dapat menilainya, maka merupakan
kebebasan hakim untuk mempersilahkan dokter
untuk membuktikan ketidak salahannya.
 Unsur-unsur yang harus dipenuhi untuk
pemakaian doktrin ini adalah :
 Resulted from an occurrence which does not ordinarily occur in the absence
of negligence.
 Been caused by an instrumentiality or agency under the exclusive
management or control of the defendant
 Occurred under circumstances indicating the jury was not due to any
voluntary act or negligence on the part of the plaintiff.
Joseph King, The Law of Malpractice in a Nutshell, St.Paul Minnesota : West Publishing Company,
1986, p. 114, 116
Kecelakaan Medik

 Adalah peristiwa yang tidak terduga, tindakan


yang tidak disengaja
 Kecelakaan berbeda dengan kesalahan
 Bila kecelakaan terjadi akibat kelalaian, maka itu
termasuk kesalahan (error, schuld).
 3 unsur kesalahan :
 Akibat sebenarnya dapat dibayangkan sebelumnya
 Dapat dicegah
 Timbulnya akibat tersebut dapat dipersalahkan
kepada pelaku.
Alternatif Penyelesaian
Sengketa Medis
 Dapat melalui :
 MKEK
 MKDKI
 Pengadilan Umum :
 Pidana
 Perdata
Alur Penyelesaian Sengketa
mealalui MKEK
Alur Penyelesaian Sengketa
Melalui Peradilan Perdata
Alur Penyelesaian Sengketa
Medik Melalui Peradilan
Pidana
Keuntungan dan Kerugian
Masing – masing alur
penyelesaian

You might also like