You are on page 1of 7

Menurut Jahya (1998) secara garis besar bahaya yang dihadapi

dalam laboratorium dapat digolongkan dalam

1. Bahaya kebakaran dan ledakan 5. Syok akibat aliran listrik


dari zat/bahan yang mudah
terbakar atau meledak.
6. Luka sayat akibat alat gelas yang pecah
dan benda tajam
2. Bahan beracun, korosif dan
kaustik
7. Bahaya infeksi dari kuman, virus atau
3. Bahaya radiasi parasit.

4. Luka bakar
Peralatan Laboratorium dibagi 3 kategori :
cara pengoperasian dan perawatannya
sulit, risiko penggunaan tinggi,
akurasipengukurannya tinggi, sistem kerja
Kategori 3 rumit yang pengoperasiannya perlu
pelatihan khusus

cara pengoperasian dan perawatannya


sedang, risiko penggunaan sedang,
akurasipengukurannya sedang, serta
Kategori 2 sistem kerja yang tidak begitu rumit dan
pengoperasiannya memerlukan pelatihan
khusus

cara pengoperasian dan perawatannya


mudah, risiko penggunaan rendah,
akurasi/ kecermatan pengukurannya
Kategori 1 rendah, serta sistem kerja sederhana,
pengoperasiannya cukup dengan
menggunakan panduan
Menurut Wirjosoemarto (2004) penggolongan penyimpanan alat dan
bahan di laboratorium IPA antara lain:

1. Dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan, golongan percobaan dan bahan
pembuat
2. Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang
lampu yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah
tumbuhnya jamur.
3. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak
terpasang.
4. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan
beaker glass.
5. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya
tidak melebihi tinggi bahu.
6. Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut
abjad.
7. Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia
yang mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang
baik.
Tata cara untuk menyimpan bahan di laboratorium IPA, antara
lain:

1. Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol plastik.
2. Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan dalam botol kaca.
3. Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung, sebaiknya disimpan
dalam botol gelap dan diletakkan dalam lemari tertutup. Sedangkan bahan yang
tidak mudah rusak oleh cahaya matahari secara langsung dalam disimpan dalam
botol berwarna bening.
4. Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan
lainnya.
5. Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang berukuran besar dan dapat
pula menggunakan botol berkran.
6. Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masingmasing
bahan.
Sumber terjadinya
kecelakaan

1. Kurangnya pengetahuan dan 4. Kuranganya atau tidak tersedianya


pemahaman tentang bahan-bahan perlengkapan keamanan dan perlengkapan
kimia dan proses-proses serta pelindung kegiatan laboratorim.
kperlengkapan atau peralatan yang
digunakan dalam melakukan 5. Kurang atau tidak mengikuti petunjuk atau
kegiatan di laboratorium. aturan-aturan yang semestinya harus
ditaati.
2. Kurang jelasnya petunjuk kegiatan
laboratorium dan juga kurangnya 6. Tidak menggunakan perlengkapan
pengawasan yang dilakukan selama pelindung yang seharusnya digunakan atau
melakukan kegiatan laboratorium menggunakan peralatan atau bahan yang
tidak sesuai.
3. Kurangnya bimbingan terhadap
mahasiswa yang sedang melakukan
kegiatan laboratorium. 7. Tidak bersikap hati-hati di dalam
melakukan kegiatan.
Perlengkapan
keselamatan kerja

Pelindung lengan, tangan, dan jari

Pelindung
Jas laboratorium
mata

Respirator
Layar
Sepatu dan lemari
pelindung
uap

You might also like