You are on page 1of 18

Teori evolusi Plato (427 – 347 SM)

Plato percaya pada dua dunia, yaitu dunia


yang ideal dan abadi, serta dunia maya
(khayal) yang tidak sempurna. Kedua dunia
tersebut dapat dipahami dengan
menggunakan alat indera manusia. Plato
membayangkan pencipta yang menciptakan
dunia dari kehancuran kemudian
menciptakan para dewa yang akan
membuat manusia berjenis kelamin laki-
laki, perempuan dan hewan muncul dari
hasil reinkarnasi jiwa laki-laki,
makin cacat jiwa tersebut, makin rendah
reinkarnasinya
Teori evolusi Aristoteles (384-322 SM)

Aristoteles mengatakan
bahwa evolusi yang terjadi
berdasarkan metafisika
alam, maksudnya metafisika
alam dapat mengubah
organisme dan habitatnya
dari bentuk sederhana ke
bentuk yang lebih kompleks
Teori evolusi Anaximander (500 SM )
Ia berpendapat bahwa manusia
berawal dari makhluk akuatik mirip
ikan dan mengalami proses evolusi.
Ia dipandang sebagai pelopor dari
ajaran desendensi (ajaran
penurunan ) oleh karena ia
mengajarkan bahwa kosmos
mungkin terbentuk dari kekacauan
(chaos), kehidupan muncul dari zat
mati, dan makhluk tingkat tinggi
muncul dari makhluk tingkat rendah
Teori evolusi Empedoclas (495-435 SM)

Ia mengemukakan teori
bahwa kehidupan berasal
dari lumpur hitam yang
mendapat sinar dari
matahari dan berubah
menjadi makhluk hidup.
Evolusi terjadi dengan
dimulainya makhluk hidup
yang sederhana kemudian
berkembang menjadi
sempurna dan akhirnya
menjadi beraneka ragam
seperti sekarang ini
Teori evolusi Erasmus Darwin (1731-1802)

Erasmus Darwin, yang


tiada lain kakek Charles
Robert Darwin, dalam
bukunya “Zoonomia”
menyatakan bahwa
kehidupan itu berasal dari
asal mula yang sama.
Respons fungsional yang
dimiliki oleh individu
makhluk hidup akan
diwariskan kepada
keturunannya
Teori evolusi Count de Buffon (1707-1788)

Buffon berpendapat
bahwa variasi-variasi
yang terjadi karena
pengaruh alam sekitar
diwariskan sehingga
terjadi penimbunan
variasi
Teori evolusi Sir Charles Lyell (1797-
1875)
Lyell membuat buku terkenal berjudul
Principles of Geology yang terbit pada
tahun 1830. Lyell mengemukakan
bahwa gunung dan lembah dan ciri-ciri
fisik permukaan bumi tidak diciptakan
seperti bentuknya sekarang atau tidak
dibentuk oleh bencana yang berturut-
berturut, tetapi terbentuk oleh
berlanjutnya proses vulkanis,
pergolakan, erosi, glasiasi dan
sebagainya dalam jangka waktu yang
sangat lama dan masih berlangsung
sampai sekarang
Teori evolusi Jean Baptise de Lamarck (1744 – 1829)

Jean Baptise de Lamarck


seorang ahli biologi
kebangsaan Perancis,
yang membuat suatu
teori mengenai makhluk
hidup yang sederhana
dan yang modern
memiliki suatu asal-
muasal.memiliki suatu
gagasan tentang use and
disuse dan menuliskannya
dalam bukunya berjudul
“Philoshopic
August Weismann (1934 – 1914)

Weismann berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak


dipengaruhi oleh lingkungan dalam
penurunannya, melainkan berdasarkan pada
prinsip genetika.Weismann melakukan percobaan
untuk membuktikan teorinya tersebut. Perlakuan
diberikan kepada dua tikus yang dipotong
ekornya dan kemudian kedua tikus tersebut
dikawinkan. Hasilnya adalah generasi
keturunannya masih berekor panjang sampai
generasi ke-21. Dari percobaan yang dilakukan
tersebut maka akhirnya Weismann menarik
kesimpulan seperti berikut:
Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan
tidak diwariskan kepada generasi berikutnya.
Evolusi merupakan masalah genetika, artinya evolusi
adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor
genetika.
Masa Teori Evolusi Darwin

• Teori Darwin muncul setelah Darwin mengumpulkan


berbagai data yang menunjukkan jika evolusi organic
terjadi di lingkungan makhluk hidup. Konsep utama dalam
teori Darwin mengenai evolusi adalah tentang seleksi
alam
• Wawasan mengenai seleksi alam dan hubungannya
dengan evolusi ini ditulis dalam karya tulisnya yang
berjudul “ On The Origin of Species by Means of Natural
Selection, or The Preservation of Favoured Races”. Dalam
karya tulisnya ini Darwin mengemukakan jika makhluk
hidup yang ada pada saat itu adalah makhluk hidup yang
mampu beradaptasi dengan lingkungannya sedangkan
yang tidak sesuai akan mati.
• Darwin melakukan observasi
tentang asal-usul burung di
kepulauan Galapagos. Dalam
ekspedisi ini yang dikerjakan oleh
Darwin adalah mengoleksi
burung-burung (burung Finch).
Darwin menemukan fakta bahwa
berbagai spesies finch,
berdasarkan pada tempat hidup
(habitat khusus) dan jenis
makanannya, terdapat variasi
Perbedaan Paruh pada Burung Finch pada struktur paruh mereka.
Berdasarkan pengamatannya
tersebut Darwin melihat adanya
keanekaragaman makhluk hidup
Darwin menunjukkan bukti-bukti Darwin menyatakan inti (konsep pokok) teori
bagaimana evolusi dapat evolusi dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
berlangsung, data tersebut sbb:

• Kecepatan reproduksi semua spesies • Variasi pada tumbuhan dan hewan


(jenis) melebihi kecepatan merupakan suatu variasi karakteristik
penambahan persediaan makanan. yang muncul dalam penampakan
• Semua organisme menunjukkan fenotip organisasi tersebut.
variasi. • Rasio pertambahan terjadi secara
• Semakin banyak individu memiliki geometric, yaitu jumlah setiap
peluang untuk hidup, tetapi karena spesies relative tetap.
keterbatasan makanan, tiap individu • Struggle for existence merupakan
harus berjuang mempertahankan suatu usaha individu organisme
hidup untuk bertahan hidup.
• Ciri yang mendukung kemampuan • The survival of fittest, ketahanan
bertahan hidup akan diwariskan didapat dari organisme yang memiliki
kepada generasi berikutnya. kualitas paling sesuai dengan
• Sepanjang masa geologic, variasi- lingkungan.
variasi yang mampu bertahan akan
mengahsilkan perbedaan yang kian
nyata, dan terbentuklah jenis baru.
Masa Teori Evolusi Pasca Darwin

• Para ahli pada saat ini dapat • Pada tahun 1930, teori seleksi
melihat keterkaitan antara alam Darwin digabungkan
ilmu satu dengan ilmu lainyya. dengan teori pewarisan
Pada awal 1900-an penemuan Mendel, membentuk sintesis
oleh Hugo de Vries dan lainnya evolusi modern, yang
memberikan dorongan menghubungkan satuan
terhadap pemahaman evolusi (gen) dengan
bagaimana variasi terjadi pada mekanisme evolusi (seleksi
sifat tumbuhan dan hewan. alam)
• Penemuan genetika dan riset
selanjutnya oleh Hugo de Vries
pada akhirnya memberikan
dasar yang kuat terhadap
evolusi
Neo-Darwinisme

• Neo-darwinisme adalah pandangan yang


mengatakan peristiwa seleksi alam bukanlah
sebab utama evolusi organik. Seleksi alam
hanya berperan sebagai faktor yang
menentukan arah perubahan dan bukan
merupakan faktor penuntun. Hasil
pengembangan dan penyempurnaan teori
seleksi alam “Neodarwinisme” ini
mengerucut pada penemuan bahwa ilmu
genetika sangat perlu dalam menerangkan
proses evolusi
Teori Genetika

1. Diawali oleh seorang ahli 2. De Vries dan Tschernov:


dalam bidang genetika yaitu Pada masa Darwin teori Genetika
Gregor Johan Mendel. dan teori Evolusi merupakan dua
Pengkajian kembali kembali ilmu yang berkembang bersama.
karya Gregor Johan Mendel Sehingga teori Evolusi mampu
mengenai genetika, yang tidak memberikan penjelasan tentang
diketahui oleh Darwin dan bagaimana perubahan sifat yang
Wallace, dikemukakan oleh terjadi itu dilatarbelakangi oleh
Hugo de Vries untuk mutasi gen-gen, dan kemudian
menjelaskan tentang pewarisan diwariskan kepada keturunannya.
sifat makhluk hidup kepada Dalam perjalanan waktu, mutasi
keturunannya. dapat berlangsung berulang kali,
sehingga perbedaan (penyimpangan)
sifat (yang dibawa oleh gen hasil
mutasi) semakin jauh. Hasilnya
adalah makhluk hidup yang makin
beragam hingga kini
3. Bateson menyatakan bahwa 4. Weismann, seorang ahli
kesesuaian antara warna tubuh biologi berkebangsaan
makhluk hidup dengan lingkungannya,
atau disebut mimikri, merupakan Jerman yang hidup pada
adaptasi dalam bentuk warna tahun 1834-1912,
penyamaran, sehingga tidak tampak menyatakan bahwa evolusi
mencolok. terjadi karena adanya seleksi
alam terhadap faktor genetis.
Variasi yang diwariskan dari
induk kepada anaknya bukan
diperoleh dari lingkungannya
tetapi perubahan yang diatur
oleh faktor genetik atau gen.
Evolusi Modern

• Pada masa ini para ilmuwan mulai berpikir untuk


mengadakan pendekatan molekuler, fisologis
perkembangan dan banyak pendekatan lainnya
terhadap teori evolusi.
• Konsep evolusi tidak hanya dikembangkan dengan
mengandalkan ilmu genetika, namun juga tinjauan
tentang struktur DNA. Adanya gen yang tidak
banyak berubah selama proses evolusi sehingga
dapat dilakukan perbandingan DNA untuk
menentukan derajat persamaan antara spesies yang
berbeda

You might also like