You are on page 1of 33

CLINICAL LEADERSHIP

Dr Djoni Darmadjaja,SpB,FinaCS,MARS
HP 08129146524
kapuyux@centrin.net.id
kapuyux@gmail.com
DEFINISI KEPEMIMPINAN KLINIS

• Kepemimpinan klinis adalah istilah yang


digunakan untuk menggambarkan dokter
sebagai pemimpin dalam pelayanan kesehatan
• Kepemimpinan klinis selalu diikuti dengan visi
yang ingin membawa perubahan dalam
kepentingan terbaik pasien.
• Proses klinis yang dimulai dengan pasien,
memastikan sistem bekerja dalam satu set
modalitas manajemen klinis

DJONI DARMADJAJA
• CIRI CIRI PEMIMPIN
KLINIS

• Kepemimpinan klinis berbasis keterampilan,


memimpin dengan contoh, inovatif, terlibat
secara klinis, menunjukkan keahlian dan
memberikan visi kepada peer group.

DJONI DARMADJAJA
• Clinical Leader : “The individual who,
based on his or her training, competencies
and experience, is best able to synthesize
and interpret the evidence and data
provided by the patient and the team, make
a differential diagnosis and deliver
comprehensive care for the patient. The
clinical leader is ultimately accountable to
the patient for making definitive clinical
decisions.”

• IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN KLINIS


• MENJADI PEMIMPIN KLINIS

DJONI DARMADJAJA
DOMAIN INTI KEPEMIMPINAN KLINIS

1. Menunjukkan kualitas pribadi

2. Bekerja dengan orang lain

3. Mengelola layanan

4. Meningkatkan pelayanan

5. Menetapkan arah
KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN KLINIS

1. Keterampilan komunikasi

2. Keterampilan persuasi

3. Kredibilitas Klinis
KEPEMIMPINAN KLINIS
versus
OTONOMI KLINIS
a) Otonomi klinis : seorang klinisi memiliki otoritas penuh
dalam pengambilan keputusan medis dan
penatalaksanaan klinis pasiennya. (sering juga
disebutkan sebagai kebebasan klinis)
b) Kepemimpinan klinis : setiap upaya medis harus dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah berdasarkan hasil
hasil penelitian yang terbaru dan valid. Penatalaksanaan
yang hanya berdasar pengalaman dan pendapat individu
sudah ditinggalkan.

DJONI DARMADJAJA
KEPEMIMPINAN KLINIS
dan
EVIDENCE BASED MEDICINE

a) Evidence based medicine telah mengubah budaya medis


yang semula lebih mendewakan kemampuan klinis
seseorang menjadi suatu upaya medis yang harus dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, yang menimbulkan
tuntutan terhadap adanya tanggung jawab profesional
secara kolektif (collective professional accountability)
b) Kepemimpinan klinis : kemampuan mengombinasikan
antara klinis dengan kemampuan manajerial tapi juga
harus mampu menetapkan ukuran2 dan indikator yang
secara visual dapat digunakan untuk menilai kinerja
pelayanan kesehatan secara komprehensif.
DJONI DARMADJAJA
SIAPA PEMIMPIN KLINIS ?

DPJP, DPJP UTAMA, KETUA KELOMPOK


STAF MEDIS, KETUA KOMITE MEDIS.
Model Patient-centered Care
Staf Klinis
Perawat
“Dokter = Fisio
Team Leader” terapis Apoteker

“Interdisciplinary Dokter/
Asuhan Pasien
Team DPJP Ahli
Model” Integrasi Gizi

Radio
Kompetensi grafer Lainnya
Analis
yg memadai

Case
Manager
Pengumpulan Analisis data
data klinis -> Dx
Lab, Rad Rencana Asesmen Transfer Terminal
Asesmen asuhan Ulang
Rencana Rujuk
Registrasi awal asuhan

Pelayanan fokus pasien: MULTI PROFESI - ASUHAN – EDUKASI

Asesmen Risiko
Skrining nyeri jatuh Implementasi Implementasi Rencana
Risiko Rencana Risiko Rencana pulang
asuhan
malnutrisi asuhan tinggi Ringkasan
Restraint pulang
SKP Hak pasien MKI PPI
Asuhan pasien dilaksanakan oleh para professional pemberi
asuhan yang bekerja secara tim ("Tim Interdisiplin") sesuai
DOKTER konsep Pelayanan Fokus pada Pasien (Patient Centered Care),
PENANGGUNG DPJP sebagai ketua tim (Team Leader) harus proaktif
melakukan koordinasi dan mengintegrasikan asuhan pasien,
JAWAB serta berkomunikasi intensif dan efektif dalam tim. Termasuk
PELAYANAN dalam kegiatan ini adalah perencanaan pulang (discharge plan)
yang dapat dilakukan pada awal masuk rawat inap atau pada
akhir rawat inap (Standar Akreditasi Rumah Sakit versi 2012)

Dalam pelaksanaan pelayanan dan asuhan pasien, bila DPJP


dibantu oleh dokter lain (a.l. dokter ruangan, residen), maka
DPJP yang bersangkutan harus memberikan supervisi, dan
DPJP melakukan validasi berupa pemberian paraf / tandatangan pada
setiap catatan kegiatan tsb di rekam medis.
DPJP

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan adalah dokter yang


memberikan asuhan medis lengkap (paket) kepada 1 pasien
dengan 1 patologi / penyakit sesuai dgn kewenangan klinis, dari
awal sampai dengan akhir perawatan, baik pada rawat jalan
maupun rawat inap. Asuhan medis lengkap artinya melakukan
asesmen medis sampai dengan implementasi rencana serta
tindak lanjutnya sesuai kebutuhan pasien.

Dokumen Implementasi: rekam medis


Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP dilakukan secara lisan dan
tertulis sesuai kebutuhan. Bila ada pergantian DPJP pencatatan di rekam
medis harus jelas tentang alih tanggung jawabnya.

DJONI DARMADJAJA
Rencana asuhan direview dan diverifikasi oleh DPJP

Dokumen :
1. Rekam medis (catatan terintegrasi)
2. Prioritas penanganan masalah

DJONI DARMADJAJA
DPJP UTAMA
Bila pasien dikelola oleh > 1 DPJP, asuhan medis terintegrasi dan
secara tim diketuai oleh seorang DPJP Utama.

Peran dan tugas DPJP Utama


Koordinator proses pengelolaan asuhan medis ("Kapten Tim"), tugas
: menjaga terlaksananya asuhan medis komprehensif - terpadu -
efektif, keselamatan pasien, komunikasi efektif, membangun
sinergisme, dengan mendorong penyesuaian pendapat (adjustment)
antar anggota, mengarahkan agar tindakan masing2 DPJP bersifat
kontributif (bukan intervensi), serta mencegah duplikasi.

DJONI DARMADJAJA
Keterkaitan DPJP dengan Alur Perjalanan Klinis / Clinical
Pathway, setiap DPJP bertanggung jawab mengupayakan
DPJP UTAMA proses asuhan pasien (baik asuhan medis maupun asuhan
keperawatan atau asuhan lainnya) yang diberikan kepada
pasien patuh pada Alur Perjalanan Klinis / Clinical Pathway
yang telah ditetapkan oleh RS. Tingkat kepatuhan pada Alur
Perjalanan Klinis / Clinical Pathway ini akan menjadi objek
Audit Klinis dan Audit Medis

Di unit pelayanan intensif DPJP Utama adalah dokter


intensifis. Koordinasi dan tingkatan keikut-sertaan para DPJP
terkait, tergantung kepada sistem yang ditetapkan misalnya
sistem terbuka / tertutup / semi terbuka. Bila rumah sakit
memakai sistem terbuka, gunakan kriteria DPJP Utama tsb
diatas.
DPJP UTAMA SEBAGAI PEMIMPIN KLINIS
Ada komunikasi diantara DPJP yang dirangkum
oleh DPJP Utama.

Bukti Dokumen :
Rekam medis

DJONI DARMADJAJA
STAF MEDIS FUNGSIONAL

Para staf medis yang tergabung dalam kelompok staf medis


fungsional/departemen klinik di organisasikan oleh kepala/direktur rumah
sakit.
Fungsi staf medis :
Sebagai pelaksana pelayanan medis di rumah sakit.
Bertanggung jawab atas keterlaksanaan pelayanan
medis
Pada dasarnya komite medis bukan merupakan
kumpulan atau himpunan kelompok staf medis
fungsional/departemen klinik sebuah rumah sakit.
KETUA
KELOMPOK Fungsi staf medis :
SMF  Sebagai pelaksana pelayanan medis di rumah sakit.
 Bertanggung jawab atas keterlaksanaan pelayanan
medis
Fungsi ketua kelompok staf medis :
 Koordinator pelaksanaan pelayanan medis kelompok
 Sebagai evaluator kinerja peer goup
PEMIMPINAN KLINIS BERTANGGUNG JAWAB
MENGIMPLEMENTASIKAN PCC

Implementasi PCC :
Interprofessional
collaboration
Asuhan pasien
terintegrasi
Clinical Pathway

DJONI DARMADJAJA
KOMITE MEDIS

Komite medis mempunyai tugas meningkatkan


profesionalisme staf medis yang bekerja di rumah sakit
dengan cara:
1. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan
pelayanan medis di rumah sakit;
2. Memelihara mutu profesi staf medis;
3. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.
Peraturan internal staf medis berfungsi sebagai
aturan yang digunakan oleh komite medis dan staf
medis dalam melaksanakan tata kelola klinis yang
baik (good clinical governance) di rumah sakit.
KETUA
KOMITE Ketua komite medis ditetapkan oleh
kepala/direktur rumah sakit. Sekretaris dan
MEDIS anggota diusulkan oleh ketua komite medis dan
ditetapkan oleh kepala/direktur rumah sakit.
Dalam hal wakil ketua komite medis diperlukan
maka wakil ketua diusulkan oleh ketua komite
medis dan ditetapkan oleh kepala/direktur
rumah sakit.
Apa yang Harus Dilakukan
Komite Medis

1. Membuat MSBL
2. Membuat prosedur kredensial & rekredensial
3. Membuat indikator kinerja profesional Staf (OPPE)
4. Melakukan audit terhadap Clinical pathway
5. Menetapkan standar etik profesi di RS
6. Melakukan penapisan teknologi yang cocok di RS (HTA)

DJONI DARMADJAJA
Ciri Ciri Pemimpin Yang Juga Harus Ada Pada Pemimpin Klinis
a) Memiliki visi dan tujuan kedepan yang jelas & terukur
b) Mampu secara dinamis mengomunikasikan visi dan nilai yang
terdapat didalamnya kepada kolega lain
c) Menciptakan iklim saling percaya, menghargai dan memiliki
keyakinan yang tinggi untuk dapat mencapai tujuan organisasi
secara optimal
d) Mendorong dan membantu kolega yang
lain untuk senantiasa meningkatkan
kapasitas masing masing berdasar
potensi yang ada
e) Memiliki kemampuan sebagai
dinamisator dilingkungan kerjanya dan
mampu meningkatkan semangat
DJONI DARMADJAJA
PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS
(MSBL)

Peraturan internal staf medis berfungsi sebagai aturan yang


digunakan oleh komite medis dan staf medis dalam melaksanakan
tata kelola klinis yang baik (good clinical governance) di rumah
sakit.

DJONI DARMADJAJA
1. Menunjukkan Kualitas Pribadi

• • 1.1 Mengembangkan kesadaran diri


• • 1.2 Mengelola diri
• • 1.3 Melanjutkan pengembangan pribadi
• • 1.4 Bertindak dengan integritas
2. Bekerja dengan orang lain

• 2.1 Bekerja dengan orang lain


• 2.1 Mengembangkan jaringan
• 2.2 Membangun dan memelihara hubungan
• 2.3 Mendorong kontribusi
• 2.4 Bekerja dalam tim
3. Mengelola Layanan

• 3.1 Perencanaan
• 3.2 Mengelola sumber
• 3.3 Mengelola orang
• 3.4 Mengelola kinerja
4. Meningkatkan Pelayanan

• 4.1 Memastikan keselamatan pasien


• 4.2 Kritis mengevaluasi
• 4.3 Mendorong peningkatan dan inovasi
• 4.4 Memfasilitasi transformasi
5. Pengaturan Arah

• 5.1 Mengidentifikasi konteks perubahan


• 5.2 Menerapkan pengetahuan dan bukti
• 5.3 Membuat keputusan
• 5.4 Mengevaluasi dampak
terima kasih ..
DJONI DARMADJAJA

You might also like