You are on page 1of 21

DENGUE SHOCK

SYNDROME
dr. Sasadara Pramudita

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS PULOMERAK
2018-2019
Pendahuluan
Demam Berdarah Dengue (DBD):
Penyakit menular yang disebabkan
virus dengue dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Dengue Syok Sindrom (DSS):


Penyakit DBD yang disertai renjatan.
ETIOLOGI
 Virus dengue ( Genus: Flavivirus)

 Terdiri 4 serotipe:
* DEN-1
* DEN-2
* DEN-3
* DEN-4

Vektor:
- Ae.Aegypti
- Ae.Albopictus Nyamuk Aedes aegypti
EPIDEMIOLGI
PATOFISIOLOGI
Teori Antigen - Antibodi:
1. Aktivasi sistem komplemen  zat
anafilatoksin  peningkatan permeabilitas
kapiler perembesan plasma (PLASMA
LEAKAGE)
tanda : peningkatan kadar ht, penurunan kadar
natrium,terdapatnya cairan pada rongga
serosa (efusi pleura, asites)
PATOFISIOLOGI
2. Agregasi trombositjumlah trombosit turun,
menyebabkan kelainan fungsi trombosit.
Perlekatan kompleks ag ab pada membran
trombosit -> pengeluaran adenosin diphosfat->
trombosit melekat satu sama lain->
dihancurkan pada RES shg terjadi
trombositopenia

3. Kerusakan sel endotel pembuluh darah


penurunan faktor pembekuan
PATOFISIOLOGI
Ketiga faktor diatas menyebabkan:

A.Peningkatan permeabilitas kapilerperembesan plasma,


hipovolemia dan syok.
Cairan didalam rongga pleura dan rongga peritoneal yang
berlangsung singkat(24-48 jam)

B. Kelainan hemostasis
Disebabkan vaskulopati, trombositopenia, dan koagulopati 
perdarahan hebat
INFEKSI VIRUS DENGUE

Demam Manifestasi hepatomegali Permeaabilitas trombositopenia


anoreksia perdarahan vascular 
muntah Derajat I

Dehidrasi Derajat II
Kebocoran plasma : Komplek Ag Ab
Hemokonsentrasi komplemen
Hipoalbuminemia
Efusi pleura
Asites
Demam dengue

Derajat III
Hipovolemia

DIC Syok

Derajat IV
Perdarahan saluran Anoksia Asidosis
cerna (Kontraktilitas jantung
Hipoksia lama menurun)

Meninggal
Perjalanan Penyakit Infeksi Dengue
WHO Classification of Dengue Infection
and Grading of Severity
WHO-SEARO 2011
DF / DHF Grade Signs & Symptoms Laboratory

DF Fever with 2 following signs : - Leukopenia ( ≤5000 cells/mm3)


-Headache - Trombocytopenia
-Retro-orbital pain ( ≤150.000 cells/mm3)
-Myalgia - Rising hematocrit (5-10%)
-Arthralgia/bone pain - No evidence of plasma loss
-Rash
-Hemorrhage manifestations
-No evidence of plasma leakage

DHF I Fever & hemorrhagic manifestations ( - Trombocytopenia <100.000


positive tourniquet test) and evidence of cells/mm3
plasma leakage - Hematocrit rising ≥20%

DHF II As grade I + spontaneous bleeding - Trombocytopenia <100.000 cells/


mm3
- Hematocrit rising ≥20%

DHF III As grade I or II plus circulatory failure - Trombocytopenia <100.000


(weak pulse, narrow pulse pressure (≤ 20 cells/mm3
mmHg), hypotensive, restless - Hematocrit rising ≥ 20%

DHF IV As grade III plus profoundshock - Trombocytopenia <100.000


withundetectable BP & pulse cells/mm3
- Hematocrit rising ≥20%
Manifestasi Klinis
• Fase demam : Demam tinggi mendadak, terus menerus, 2-7
hari, naik turun, tidak berpengaruh dengan antipiretik.
Suhu dapat mencapai 40ºC, dapat terjadi kejang demam.
Terkadang terdapat eritema, myalgia, sakit kepala, nyeri
tenggorok dan infeksi pada konjungtiva. Anoreksia, mual,
muntah
• Fase kritis : Pasien akan tampak sehat padahal harus
mewaspadai awal kejadian syok pada hari ke 3-7, dapat
terjadi kebocoran plasma dalam 24 – 48 jam, progresif
leukopenia dan trombositopenia pada pasien dengan
kebocoran plasma.
• Fase resolusi : Dapat melewati masa kritis selama 24 – 48
jam, KU membaik, nafsu makan membaik, hemodinamik
stabil dan
• Tanda-tanda perdarahan : Petechiae (hari ke-1,
atau 3, 4, 5), purpura, ekimosis, perdarahan
konjungtiva, epistaksis, melena dan hematemesis.
• Hepatomegali : Pada permulaan penyakit, 2-4 cm
di bawah arcus aorta
• Nyeri sendi : Hari ke-3-7
• Syok : Karena ggn. Permeabilitas vascular,
memicu hipovolemi dan syok suhu tubuh mulai
menurun hinggal normal, pada hari ke-3-7
GAMBARAN KLINIS DSS

Compensated Decompensated
Profound shock
shock shock
Tachycardia Tachycardia
Unpalpable pulse
Tachypnea
Hypotensive
Pulse rate ˂20 mmHg Undetectable blood
Narrow of pulse rate pressure
Cap. refill time ˂ 2 sec
Hyperpnea or Kausmull
Cold skin
Cyanosis
Decresed urin output

Restless Cold and clamp skin


“Warning Signs”

untuk mendeteksi dini syok


- Tidak ada perbaikan klinis - Pucat, ekstremitas dingin
setelah demam reda - Perdarahan : epistaksis, BAB
- Menolak makan/minum hitam, hematemesis,
- Muntah berulang menoragia, BAK coklat
- Nyeri perut hebat (haemoglobinuria atau
- Letargi, perubahan prilaku hematuria)
- Diuresis menurun selama 4-6
jam
Dengue Shock Syndrome

Beberapa jam Beberapa menit


Kolaps
kardiovaskular

• Takikardia • Asidosis
Syok • Diastolik Syok • Hipotensi
berkepanja
metabolik
meningka Profound berat
terkom dekomp ngan syok • Multi
pensasi t tanpa ensasi • Hipoksia organ
peningkat
an sistolik failure

Gangguan Perdarahan masif


koagulasi (akibat DIC)
Trombositopenia

Tanpa pengobatan tepat dan segera, kematian terjadi dengan


cepat (“tsunami storm”)
- Gangguan
elektrolit
- Kelebihan cairan
(fluid overload)

Komplikasi
infeksi dengue

Expanded
dengue
syndrome
Manifestasi
klinis yang
tidak lazim - Ensefalopati dengue
(unusual - Perdarahan hebat
manifestations) (massive bleeding)
- Infeksi ganda (dual
infections)
- Kelainan ginjal
- Miokarditis
LABORATORIUM
• Trombositopenia (kurang dari 100.000/mm3)
• Hemokonsentrasi (Ht meningkat sebanyak 20% )
• Eosinofilia
• Leukopenia
• Hipoproteinemia
• Hiponatremia
• SGOT-SGPT 
• Ureum 
• Waktu tromboplastin partial & protrombin memanjang
• Faktor koagulasi & fibrinolitik 
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• FOTO TORAKS:
- Gambaran efusi pleura (terutama di
hemitoraks kanan)
Diagnosis serologis :
- NS 1 : pada gari 1 dan 2 (ag virus)
- DBT hari ke 4/5 (IgM & IgG)
DSS

Oksigenasi (berikan 02 2-4 liter/menit


Penggantian volume plasma segera
(cairan kristaloid isotonis)
ringer iakta/NaCl 0,9%
10-20 ml/kgBBsecepatnya (bolus dalam 30 menit)

Evaluasi 30 menit, apakah syok teratasi ?


Pantau tanda vital tiap 10 menit, catat balans cairan
selama pemberian cairan intravena

Syok teratasi Syok tidak teratasi

Kesadaran membaik Kesadaran menurun


Nadi teraba kuat Nadi lembut/tidak teraba
Tekanan nadi > 20 mmHg Tekanan nadi < 20 mmHg
Tidak sesak nafas/sianosis Distres pernafasan/sianosis
Ekstrimitas hangat Kulit dingin dan lembab
Diuresis cukup 1 ml/kgBB/jam Ekstrimitas dingin
Periksa kadar gula daarah
Cairan dan tetesan disesuaikan
10 ml/kgBB/jam Lanjutkan cairan
15-20 ml/kgBB/jam
Evaluasi ketat
Evaluasi ketat Tambahkan koloid/plasma
Tanda vital
HAES 10-20 ml (maks
Tanda perdarahan
30)ml/kgBB/jam
Diuresis
Hb, Ht, trombosit Koreksi asidosis
Balance Cairan Evaluasi 1 jam

Stabil dalam 24 jam


Tetesan 5 ml/kgBB/jam Syok belum teratasi
Syok teratasi

Ht turun Ht tetap tinggi naik koloid


Tetesan 3 ml/kgBB/jam
20 ml/kgBB
Transfusi darah segar 10 ml/kgBB
Infus stop tidak melebihi 48 jam dapat diulang sesuai kebutuhan
DIAGNOSA BANDING
- Perjalanan Demam
- Tifoid, campak, hepatitis, demam
chikungunya, leptospirosis, malaria.
Adanya trombositopenia yang jelas disertai
hemokonsentrasi dapat membedakan DBD
dengan yang lain.
PROGNOSIS
• Tergantung beberapa faktor:
- Lama dan beratnya renjatan, waktu, metode, adekuat tidaknya
penanganan.
- Ada tidaknya rekuren syok 6 jam pertama pemberian infus.
- Panas selama renjatan.
- Tanda-tanda serebral

Ad vitam: dubia ad malam


Ad fungsionum: dubia ad bonam
Ad sanationum: dubia ad bonam

You might also like