You are on page 1of 22

Nunuk Nugrohowati, drg, MS

 Dokter: sebagai profesi dan pengusaha


 Lingkungan eksternal yang berubah
 Jiwa seorang dokter
 Rantai nilai bagi pasien
 Pemasaran strategis
 Dukungan network
 Kekuatan nama baik
 Evaluasi kerja
 Prof. Dr. Gan Kun Han: “Menjadi dokter adl
baik, menjadi pedagang juga baik. Tetapi
dokter menjadi pedagang itu tdk baik. “
dlm melaksanakan profesi dokter tdk boleh
berfikir sbg pedagang
 Zaman kini beda, bbrp tdk sesuai lg dg lafal
sumpah dokter: “Saya akan mengutamakan
kepentingan pasien di atas kepentingan
pribadi”
• Adakah dokter yg memperdagangkan profesi
msh dpt menjunjung sumpah tsb?
Jawaban adlh sesuai hati nurani masing2, krn peran
aspek etika dan moral/akhlak berbicara

 Penggabungan ant profesi dokter & pedagang dpt


terjd, karena:
 Dokter memp hak u/ mendpt penghasilan dr profesinya,
ttp penghasilan bukan tujuan utama
 Imbalan jasa dr pasien adlh bentuk penghargaan dr
pasien atas hsl karya profesi
 Terjd perub paradigma krn perub sos-ek masy, intervensi
industri dlm pelayanan medik, konsumerisme, kesadaran
pasien sbg konsumen, tek psikologis dr kelrg & msy.
 Harus jg dimengerti mengapa hal diatas bs
terjadi:
 Adanya perubahan aturan, semula langsung
diangkat jd PNS, menjd kebijakan dokter PTT mslh
karier dokter diserahkan kpd masing2 dokter setlh
lulus.
 Terkonsentrasinya lulusan dokter diperkotaan,
menumpuk shg banyak dokter tdk mendpt ‘jatah
kue’ secara memadai
 Persaingan ketat dengan pelayanan medik yg
berasal dr luar negeri /medical tourism
 Yg terjd adl benturan kepentingan/nilai,
melaksanakan kegiatan setengah matang
 Sedangkan pola hub dokter-pasien yg tdk
seimbang, tdk sejajar. Pasien dlm posisi
lemah/sakit shg tdk dpt memilih, shg kdng
dimanfaatkan sebagian dokter utk dikuras
kantongnya demi memperkaya dokter
 Perlu suatu pemikiran bgmn seorang dokter
menjd pengusaha yg profesional dan memp
visi jauh ke depan dlm menawarkan jasanya.
 Adanya core dokter umum =Jualan obat +Jasa
dokter
 Dahulu ada DISPENSING: pasien berobat ke dokter
umum, diperiksa, dan mendapatkan obat dari
dokter tsb. Ini adlh persaingan langsung dgn apotek
 Penerapan UU baru melarang praktek dispensing,
timbul kerjsama ant praktek dokter-apotek, kmd
diperluas dg tambahan pem lab, radiologi dan jasa
lain spt fisioterapi, konsultasi gizi, akupunktur
(konsep one stop service) dgn lingkup bisnis bid
promotif, preventif, kuratif. Misal Kimia farma,
Prodia
 Globalisasi dan teknologi informasi
 Konsumen kes menjd terdidik dan tercerahkan
 Masuknya era perdagangan bebas; terut pd lay kes
dimana thn 2005 dokter neg ASEAN boleh praktek
di neg angg ASEAN (Kesepakatan antar menkes
ASEAN di Laos 2004)
 Adanya pemain asing yang efisien, reputasi
tinggi, berpengalaman dan dipersepsi excellent
 Akan menjd ancaman jk kita blm mempunyai
rencana atau persiapan utk menghadapinya
 Keadaan hiperkompetitif terutama diperkotaan
 16 juta warga Indonesia berstandar sama
dengan kelas atas penduduk Singapura (2004)
 Perubahan Pola Pelayanan Kesehatan
 US Labor department: Industri lay kes adlh suatu bisnis yg
mengombinasikan teknologi kedokteran & sentuhan
manusia, yg dijalankan selama 24jam u/merespons
kebutuhan ber juta2 mns dr bayi lahir hingga peny2
kritis. Batasan layanan tergant kreativitas para pelaku
dlm menent batasan lay.
 Sec umum def industri lay kes terkonsentrasi pada
managing disease (mengobati & mengelola penyakit).
Dgn adanya globalisasi, visi diubah dg menambah
cakupan pencegahan dan pengelolaan penyakit
(preventing disease and managing health)
 Contoh: Usaha menangani mslh medis &psikososial, dgn
melalui pendekatan konsultasi dan obat2an : On Clinic
Indonesia berdiri 1996, franchise dari OCInternational
Australia
 Melihat usaha pelaku bisnis lay kes di neg lain &
usaha memperluas pasar dlm rangka pasar global,
maka kt hrs mel perubahan & pembenahan
disemua hal shg dpt menjd tuan rumah di neg
sendiri
 Selalu waspada dan membaca perkemb yg ada
disekitar kita
 Jangan terpancang pd satu cara penyelesaian mslh,
ciptkan sebanyak mungkin alternatif penyelesaian
masalah
 Selalu membumi, sesuaikan rencana dlm
menghdpi perubahan dg SDA dan SDM yg ada
 Bertawakal kpd Alloh SWT setlh segala upaya yg
dilakukan
 Dokter berjiwa kaya adl dokter yg kaya akan
alternatif cara utk menciptakan kebahagiaan bg
diri & kelrgnya, pasien & kelrgnya, sesama
kolega, pandai mewujudkan kebahagiaan yg
bs dirasakan ber sama2
 Dokter miskin adl dokter yg miskin alternatif
cara mewujudkan kebahagiaan yg seimbang
u/diri sendiri, keluarga, kolega sesama dokter
dan pasien & kelrgnya
 Bisa jadi dia kaya materi ttp kualitas interaksi, hub
dg kelrgnya, kolega, pasien kurang. Interaksi dokter-
pasien bersifat matematis transaksional
 Dokter berjiwa kaya menunjukkan akhlak yg
baik dan tinggi kpd semua orng yg berinteraksi
dgnnya.
 Penguasaan strategi canggih tanpa moral yg baik
akan mempercanggih kejahatan yg dilakukan, jika
didasari akhlak yg baik penguasaan strategi akan
melipat gandakan dampak produk kebaikan yg
dihasilkan.
 Terbentuk respons konstruktif yg dibangun
diatas kekayaan jiwa dokter, yg akan
menyangga 4 pilar yaitu pemahaman rantai
nilai, pemasaran strategis, dukungan network
dan kekuatan nama baik. Ujung senjata dlm
respons konstruktif adalah evaluasi kerja.
1. Akidah/belief harus lurus (tdk campur mistik,
syirik, dokter dukun)
2. Ibadah sahih (setiap peribadatan ada rujukan)
3. Berakhlak terpuji
4. Mengusahakan mandiri sec ekonomi
5. Berwawasan luas
6. Menjaga kebugaran & kekuatan fisiknya
7. Serius dlm mengerj segala amal perbuatan
8. Cermat dan rapi dlm bekerja
9. Menjaga wkt tdk terbuang tanpa target yg jelas
10. Selalu usahakan diri agar bermanfaat bg orang
lain
 Penting bg pasien u/ memahami rantai
nilai/rangkaian produk2 jasa layanan kes yg
ditawarkan, shg pasien akan membuat perhit
strategis menjd lebih terarah dan sistematis.
 Juga ketika membandingkan rantai nilai yg
ditawarkan o/ pesaing, shg pasien lbh mudah
mengukur, mengapresiasi, sbg keunggulan
bersaing
 Misal: ibu dg operasi caesar, dgn rangkaian
tindakan mulai operasi ibu, paket perawatan
bayi sampai kembali kerumah, disertai SOP hrs
jelas
 Membuat rantai nilai layanan2 yg dilalui
pasien
 Mengenali poin2 yg dianggap bernilai bg
pasien
 Mengenali unit2 yg berperan dlm
menghantarkan nilai itu
 Mengkoordinasikan unit2 yg berperan , mulai
dari siklus perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
 Pelayanan sempurna spt sebuah mesin, tdk boleh
ada hal terlewat adl tuntutan kesempurnaan yg
hrs ditegakkan o/setiap dokter yg bertugas
 Ini logis krn yg ditangani adl manusia dg harkat,
martabat, hak asasi yg dilindungi UU
 Kesalahan sering dilakukan o/dokter, lay kes adl
kesalahan yg dilakukan dg cara terpola & dpt
diramalkan, kesalahan laten/kesalahan yg
menunggu wkt utk terjd
 Titik tolak keunggulan bersaing dlm praktik
dokter adl berlomba menurunkan ketidak
sempurnaan pd titik terendah, meminimalkan
terjd kesalahan laten
 Masy semakin pandai, kaya informasi,
tercerahkan, lebih tahu ttg pusat praktek
kedokteran yg baik didunia
 Hadirnya pemain2 asing yg mulai masuk di
lingk strategis praktek dokter dlm negeri, dg
adanya kerjasama antara rumah sakit dr
negara ASEAN dan internasional dg RS lokal
dlm hal sistem rujukan dan kunj dokter
spesialis asing.
 Kerjasama tsb dari produk farmasi, alat2
kedokteran s/d furnitur, sampai pelay medis.
 Hal2 diatas yg menyebabkan terlihatnya
ketidak sempurnaan pelayanan kedokteran
lokal
 Dlm memaknai pemasaran pd ketidak
sempurnaan, hrs dipertimb dorongan
mendptkan keuntungan hrs berimbang dg
tuntutan etik yg utamakan kes pasien tanpa
melihat status sos-ek, suku, ras, agama
 Mengenali strategi, taktik, penciptaan value
dlm manajemen pemasaran Industri lay kes.
 Mengenali klpk masy yg dpt dilayani dg baik dg
sumber daya yg ada
 Alokasikan, kelola sumber daya utk layani
kelompok target dg menggunakan program kes,
mis: Sekolah dan presentasi desa, hari kes desa
lifebuoy, pengelolaan diare
 Misal pada kasus rokok, pengaruh rokok thd kes,
kampanye anti rokok, kontroversi pendapatan cukai
dan biaya kes, segmen dlm masy
 Segmen sasaran target
 Model pemasaran sesuai persepsi mrk
 Bagaimana segmen sasaran bersosialisasi
 Strategi komunikasi yg sesuai
 Eksekusi perencanaan
 Jaringan memp kekuatan memperbesar
penyebaran informasi, trend, perilaku baru yg
menguntungkan bg institusi lay kes, atau suatu
promosi perilaku sehat, misal:
 Jaringan yg dimiliki oleh pelanggan
 Jaringan bisnis rujukan vertikal (dr umum-spesialis):
meningkatkan kualitas lay kes sistem shg dpt
menurunkan penanganan kasus buruk di tk
pertama, dan keterlambatan rujukan yg seharusnya
dpt dihindari
 Strategi menggunakan Aktor pembuat tipping point:
Apple computer, P&G (Procter &Gamble), Oprah
Winfrey
 Dibutuhkan kesabaran dan ketekunan dokter2
u/mewujudkan pelayanan yg bermutu sec
kontinyu agar tertanam dlm benak konsumen,
disebabkan dokter/institusi lay kes memp
jaminan/nama baik dlm kualitas pelayanannya
 Dengan menetapkan tujuan jangka panjang,
siapa stakeholder, persepsi stakeholder,
strategi komunikasi, eksekusi rencana
 Teknik evaluasi
 Penentuan bidang2 yg menjd bahasan evaluasi
kinerja
 Relevansi dgn nilai yg dibutuhkan oleh
pelanggan atau konsumen

-----&&&----

You might also like