You are on page 1of 23

Referat

Oleh:
Rahmad Nopriady
Dessi Hardiyanti
Tika Suryani
Efra Sandi Saputra
Wira Norman Azika

Preseptor:
dr.Rita Hamdani, Sp. JP

BAGIAN KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR


RSUP DR. M. DJAMIL PADANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
Gagal jantung merupakan Penyebab gagal jantung adalah
Penyakit jantung koroner
masalah kesehatan yang seluruh spektrum kerusakan
merupakan etiologi gagal
menyebabkan penurunan pada jantung baik secara
jantung akut pada 60-70%
kualitas hidup. Pasien yang struktural maupun fungsional
pasien pasien usia lanjut,
yang tidak tertangani dengan
menderita gagal jantung sedangkan pada usia muda,
baik yang dalam waktu tertentu
biasanya sering kembali gagal jantung akut diakibatkan
akan bermanifestasi sebagai
datang ke rumah sakit oleh kardiomiopati dilatasi,
gagal jantung pada saat jantung
aritmia, penyakit jantung
karena kekambuhan yang tidak mampu lagi
kongenital atau valvular dan
tinggi dan peningkatan mengkompensasi kerusakan
miokarditis
angka kematian yang tinggi tersebut
• Gagal jantung adalah bentuk terparah atau fase
terminal dari setiap penyakit jantung
• Pengetahuan dan keterampilan dokter umum
dalam mendiagnosa dan mentatalaksana pasien
dengan gagal jantung sangat dibutuhkan untuk
mencegah morbiditas dan mortalitas

Penulis tertarik untuk membahas


mengenai gagal jantung
Tujuan Penulisan
Batasan Masalah
Meningkatkan
pengetahuan dan Membahas mengenai
pemahaman mengenai definisi, epidemiologi,
Metode Penulisan
definisi, epidemiologi, faktor resiko, klasifikasi,
faktor resiko, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, Merujuk pada berbagai
etiologi, patofisiologi, diagnosis, tatalaksana, literatur
diagnosis, tatalaksana, edukasi, dan prognosis
edukasi, dan prognosis dari Congestive Heart
dari Congestive Heart Failure
Failure
Definisi
•Gagal jantung adalah suatu
kumpulan
Epidemiologi gejala kompleks
karena adanya
•Prevalensi gagalkelainan
jantungfungsi
pada
jantung yangpopulasi
keseluruhan berakibat jantung
antara 2-
gagal memompakan
30%. Prevalensi darah tajam
meningkat untuk
memenuhi kebutuhan
pada populasi usia 75 tahun,
metabolisme jaringan
sehingga prevalensi dan atau
pada
Faktor Risiko
Klasifikasi

Klasifikasi gagal jantung menurut New York Heart Association, (NYHA)


 NYHA kelas I: Penderita dengan kelainan jantung tanpa pembatasan
aktivitas fisik sehari-hari tidak menyebabkan kelelahan, palpitasi,
dispnea, atau angina
 NYHA klas II: Penderita dengan kelainan jantung yang berakibat
terhadap pembatasan ringan aktivitas fisik. merasa enak pada saat
istirahat. Aktivitas fisik sehari – hari menyebabkan kelelahan, palpitasi,
dispnea, atau angina
 NYHA klas III: Penderita dengan kelainan jantung yang berakibat pada
pembatasan berat aktivitas fisik. merasa enak pada saat istirahat.
Aktivitas yang kurang dari aktifitas fisik sehari-hari menyebabkan
kelelahan, palpitasi, dispnea, atau angina
 NYHA klas IV: Penderita dengan kelainan jantung dengan akibat tidak
mampu melakukan aktivitas fisik apapun. Keluhan timbul meski dalam
keadaan istirahat
Klasifikasi

Klasifikasi gagal jantung menurut American Heart Association/American


College of Cardiology (AHA/ACC)
Etiologi

 Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas miokard,


dapat disebabkan oleh hilangnya miosit (infark miokard),
kontraksi yang tidak terkoordinasi (left bundle branch block),
berkurangnya kontraktilitas (kardiomiopati)
 Kegagalan yang berhubungan dengan overload (hipertensi)
 Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas katup
 Kegagalan yang disebabkan abnormalitas ritme jantung
(takikardi)
 Kegagalan yang disebabkan abnormalitas perikard atau efusi
perikard (tamponade)
 Kelainan kongenital jantung
Patofisiologi

Kegagalan pada jantung dapat disebabkan oleh 1 atau lebih dari beberapa
mekanisme utama di bawah ini:
 Kegagalan pompa

Terjadi akibat kontraksi otot jantung yang lemah, tidak adekuat, atau karena
relaksasi otot jantung yang tidak cukup untuk terjadinya pengisian ventrikel
 Obstruksi aliran

Obstruksi dapat disebabkan adanya lesi yang mencegah terbukanya katup atau
keadaan lain yang dapat menyebabkan peningkatan ventrikel jantung, seperti
stenosis aorta dan hipertensi sistemik
 Regurgitasi

Regurgitasi dapat meningkatkan aliran balik dan beban kerja ventrikel, seperti yang
terjadi pada keadaan regurgitasi aorta serta pada regurgitasi mitral
 Gangguan konduksi yang menyebabkan kontraksi miokardium yang tidak
maksimal dan tidak efisien
Diagnosis
Diagnosis gagal jantung juga dapat ditegakkan dengan kriteria Framingham.
Jika terdapat minimal 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor
 Setelah memastikan diagnosis gagal jantung, maka dari
keseluruhan anamnesis sampai pada pemeriksaan penunjang
kita dapat menentukan derajat berat ringannya gagal jantung
pada pasien
 Derajat berat ringannya gagal jantung ini sangat menentukan
tatalaksana atau rencana terapi dari seorang dokter baik di
layanan primer maupun sekunder terutama pasien dengan
penyakit komplikasi atau penyakit komorbid yang berarti
Pemeriksaan Penunjang

 EKG
 Ekokardiografi
 Foto Thoraks
Tatalaksana

Konsep terapi farmakologis ditujukan terutama pada:


 Menurunkan preload melalui pemberian diuretik termasuk
aldosteron receptor antagonist dan nitrat. Diuretik juga digunakan
untuk mengatasi retensi cairan badan
 Meningkatkan kontraktilitas jantung (pada gangguan kontraktilitas
miokard) melalui pemberian digitalis, ibopamin, β-blocker generasi
ketiga atau fosfodiesterase inhibitor
 Menurunkan afterload dengan ACE-inhobitor, Angiotensin Receptor
Blocker (ARB), Direct rennin inhibitor, atau Calcium Channel Blocker
(CCB) golongan dihidropiridin
 Mencegah myocardial remodeling dan menghambat progresivitas
gagal jantung dengan ACE-inhibitor dan ARB
Menurunk
an
Menurunk Afterload
Obat
an dan
Inotropik
Preload
•Diuretik •Digoksin Mencegah
•ACE
Remodeli
Inhibitor
•Nitrat •β-
ng
Blocker •Angiote
nsin
Receptor
Blockers
Mekanisme kerja obat gagal jantung
Edukasi

 Edukasi kepatuhan minum obat


 Edukasi kepatuhan diet rendah garam, rehabilitasi
jantung
 Edukasi cara mengatasi bila terjadi perburukan sesak
napas
 Edukasi timbang berat badan dan lingkar perut, ukur
jumlah cairan masuk dan keluar agar seimbang
 Edukasi kontrol tekanan darah, nadi dan pemeriksaan
fisik ke Psekesmas terdekat
Prognosis

 Ad vitam : dubia ad bonam


 Ad sanationam : dubia ad bonam
 Ad fungsionam : dubia ad bonam
Kesimpulan

 Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kumpulan gejala kompleks karena adanya
kelainan fungsi jantung berakibat jantung gagal memompakan darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai
peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri
 Prevalensi gagal jantung pada keseluruhan populasi antara 2 sampai 30%. Angka
prevalensi meningkat tajam pada populasi usia 75 tahun, sehingga prevalensi pada
kelompok usia 70-80 tahun sekitar 10-20%. Kurang dari separuh jumlah orang dengan
gagal jantung simptomatik yang dapat bertahan lebih dari 5 tahun
 Penyebab gagal jantung dapat diklasifikasikan dalam 6 (enam) kategori utama, yakni:
Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas miokard, overload (hipertensi),
abnormalitas katup, abnormalitas ritme jantung (takikardi), abnormalitas perikard atau
efusi perikard (tamponade) dan kelainan kongenital jantung
 Diagnosis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan EKG, ekokardiografi dan foto toraks
 Tatalaksana gagal jantung terdiri atas farmakologis berupa obat-obatan dan edukasi
pasien penderita gagal jantung. Pengendalian faktor risiko serta tatalaksana yang tepat
dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas CHF
Saran

 Diharapkan pengetahuan dan keterampilan dokter umum


dalam mendiagnosa dan mentalaksana pasien dengan gagal
jantung dapat meningkat sehingga bisa mencegah morbiditas
dan mortalitas

You might also like