Professional Documents
Culture Documents
PEDIATRIK
ANESTESI REGIONAL PADA PEDIATRIK
Anestesi Epidural
• Anestesi epidural pada anak biasa diindikasikan pada operasi abdomen dan
ekstremitas bawah. Obat yang paling sering digunakan pada teknik anestesi ini
adalah Bupivacaine 0.25% dengan dosis injeksi tunggal 1 ml/Kg maksimal 20ml dan
dosis injeksi berulang 0.2-0.4 mg/Kg/jam.
Anestesi spinal/Sub-arachnoid block
• SAB pada anak diindikasikan sama seperti pada anestesi epidural namun durasi
operasi harus <90 menit. Jarum yang digunakan pada teknik ini lebih kecil daripada
anestesi epidural dan dimasukkan pada L4-L5 ruang interspinalis. Obat yang biasa
digunakan sama seperti pada teknik anestesi epidural yakni bupivacaine dengan
dosis 1 mg/kg untuk anak berusia <1 tahun, 0.5 mg/kg untuk anak berusia 2-7
tahun dan 0.3 mg/kg untuk anak berusia >7 tahun
Kontraindikasi:
• Tidak ditemukan perbedaan pada pasien anak maupun dewasa.
• Kontraindikasi absolut yang ada adalah keadaan hipovolemia dan syok,
koagulopati atau trombositopenia, dan peningkatan tekanan intrakranial.
• Kontraindikasi relatif yang terdapat adalah sepsis, infeksi di daerah pungsi,
riwayat gangguan neurologi, riwayat pembedahan spinal, kelainan tulang
belakang, dan kondisi jantung yang dipengaruhi oleh preload seperti
stenosis aorta atau hipertrofik obstruktif kardiomiopati.
PREMEDIKASI
Tujuan pemberian premedikasi pada pasien anak sama dengan orang dewasa yakni untuk
mengurangi ansietas pasien, mengurangi rasa nyeri yang dialami, menurunkan dosis obat
untuk induksi, serta mengurangi sekresi jalan napas, namun pemberian pre-medikasi pada
anak dapat memfasilitasi perpisahan dengan orang tua dan memudahkan proses intubasi bila
dibutuhkan.
Sesuai anatomi jalan napas pasien anak, pada intubasi disarankan menggunakan
blade lurus, namun blade bengkok dapat digunakan bila pasien memiliki berat
6-10 kg. Penggunaan ETT lebih disarankan jenis tanpa cuff pada pasien berusia
dibawah 8 tahun, serta usahakan terdapat sedikit bocoran pada ETT.
TATALAKSANA JALAN NAPAS
PEDIATRIK
• Pada saat induksi pasien sebaiknya ditempatkan dalam posisi bernafas yang pasien paling
nyaman, namun pada saat sudah dipasang intubasi sebaiknya pasien ditempatkan dalam posisi
sniffing untuk membuka jalan udara
• Pasien diberikan ganjalan agar dapat membuka LA (Laryngeal Angle), OA (Oral Angle), dan PA
(Pharyngeal Angle) agar memudahkan proses ventilasi.
• Pasien dilakukan jaw thrust agar mandibula dapat terangkat dan membuka glotis sehingga mulut,
laring dan faring akan lebih besar dan lebih mempermudah proses ventilasi
TERAPI CAIRAN PERIOPERATIF
Pemberian terapi cairan sangat penting mengingat tubuh pasien anak yang lebih banyak TBW-nya
(Total Body Water) serta mudah terjadi dehidrasi
Tahap 1 (memberikan Tahapan 2 (pemberian
Tahap 3 (pengganti
kebutuhan cairan cairan rumatan
kehilangan cairan
pengganti yang masih menggunakan rumus
intraoperative)
kurang sebelum operasi) holliday segar)
• Pasien diperiksa apakah • 4cc/kg/jam untuk 10 kg • 1cc/kg/jam untuk
ada tanda dehidrasi pertama operasi superfisial
dari 4 gejala klinis yaitu • 2 cc/kg/jam untuk 10 • 4-7cc/kg/jam untuk
Pengisian kapiler >2 kg berikutnya operasi thorakotomi
detik, tidak ada air • 1 cc/kg/jam untuk • 5- 10cc/kg/jam untuk
mata, mukosa membran setiap penambahan operasi abdomen.
kering dan keadaan berat badan berikutnya.
umum sakit berat
• bila 2 dari 4 gejala
tersebut terpenuhi
maka pasien dehidrasi
dan dapat diberikan
cairan inisial sebanyak
10-20 ml/kg.