You are on page 1of 33

Anatomi dan Fisiologi

Sistem Pernafasan

dr. Ramzi
Jakarta, Juni 2007
Fungsi Sistem Pernafasan
► Sistem pernapasan  penting!  Didukung
Sistem transport (jantung dan pembuluh
darah).
► Memberikan suplai O2 ke seluruh tubuh
► Mengeluarkan CO2 dari dalam tubuh
Jalan Nafas
► Jalan nafas atas:
 Hidung atau mulut
 Faring:
► Nasofaring
► Orofaring
► Laringofaring

► Jalan nafas bawah:


 Laring
 Trakea
 Bronkus
Hidung
► Jalannafas (utama pada anak)
► Udara  nostril (lubang hidung eksternal)
 rongga hidung  koana (lubang
hidung internal)
► Udara mengalami penghangatan dan
humidifikasi, serta pembersihan dari partikel
yang berukuran 1-5 µm.
Nostril
► Ukuran nostril menjadi pedoman
menentukan NPT (Nasopharyngeal tube)
 Dewasa pria: 8-10 mm ID (internal diameter).
 Dewasa wanita: 5-8 mm ID
► Jarak Nostril-Karina (percabangan trakea):
 Dewasa pria:  32 cm
 Dewasa wanita:  27 cm
Rongga Hidung
► Dipisahkanmenjadi 2 oleh septum.
► Masing-masing:
 3 buah konka: konka superior, mediana,
inferior.
 Vaskularisasi yang meliputi seluruh permukaan
konka  trauma kecil  sangat rentan
terhadap perdarahan masif. Juga untuk
menghangatkan.
 Hati-hati kemungkinan adanya polip/sumbatan
lainnya (bekuan darah, makanan).
Koana
► Ukuran sama dengan nostril
► Udara akan memasuki faring (nasofaring)
Nasofaring
► Mempunyai kelenjar Adenoid  jaringan
limfe.
► Biasa ditemukan pada anak-anak, dan akan
menghilang saat pubertas.
► Adenoid dapat:
 Menghambat jalannya udara
 Menghalangi masuknya tube (NGT/NPT/ETT)
 Sumber perdarahan jika trauma
Mulut - Orofaring
► Gigi
► Lidah  inervasi
dari n. vagus 
vagal, terutama di
bagian pangkal
lidah
► Uvula
► Tonsil
Laringofaring
► Valecula  tempat
meletakkan bilah
laringoskop
► Epiglotis  Berupa
flap yang menutup
laring  makanan
masuk ke…
► Esofagus
Laring
► C4-6
► Sensoris: n. vagus
 n. internal
laringeal dan n.
rekuren laringeal
Trakea
► Berupa pipa yang panjangnya
sekitar 11-12 cm dengan
diameter 2,5 cm.
► Dimulai dari C6 (setelah
kartilago krikoid) sampai
dengan T5-6 yaitu karina
(daerah mediastinum)
► Terdiri dari 15-20 cincin
kartilago berbentuk “C” 
melindungi jalan nafas dari
kolaps.
Bronkus
► Setelah karina  bronkus kiri dan bronkus
kanan.
► Bronkus kanan: paling landai  25o,
panjangnya dari karina  2,5 cm, diameter
lebih besar  aspirasi.
► Bronkus kiri: 45o, panjangnya dari karina 
5 cm.
► Kartilago  supaya jalan nafas tetap
terbuka
► Bermukus dan bercilia
Dari Konduksi Sampai Respirasi
Bronkiolus
► Ototpolos
► Otonom:
 Simpatis konstriksi
 Parasimpatis dilatasi
Alveolus
► Struktur terakhir
setelah bronkiolus.
► Seperti anggur
► Langsung berhubungan
dengan kapiler
► Diselubungi Surfaktan
 mencegah kolaps.
VENTILASI PARU
PROSES MEKANIK, KELUAR
MASUKNYA UDARA DARI LUAR KE
DALAM PARU DAN SEBALIKNYA
 YAITU BERNAFAS

EKSTERNA
PERTUKARAN GAS
TERJADI ANTARA UDARA DALAM ALVEOLUS
DENGAN DARAH DALAM KAPILER, PROSESNYA
DISEBUT DIFUSI
PROSES
RESPIRASI
PERTUKARAN GAS
PERTUKARAN GAS ANTARA
DARAH DENGAN SEL
INTERNA JARINGAN

UTILISASI O2
PEMAKAIAN OKSIGEN
DALAM SEL PADA REAKSI
PELEPASAN ENERGI
Paru-Paru
► Terdiridari 2 lobus
► Diselubungi oleh
pleura viseral –
parietal, ada
cairan serosa 
mencegah
pergesekan.
Diafragma

► Otot pernapasan utama


► Berbentuk kubah
► Memisahkan rongga toraks dan abdomen
► Kontraksi  kubah rata, rongga toraks
bertambah luas
► Otot lain: otot interkostal interna dan
eksterna
Otot abdomen
► Otot ekspirasi utama
► Otot abdominal trasversal, oblik interna dan
eksterna
► Kontraksi  tek. intraabdomen , diafragma
terdorong ke atas, rongga toraks <<
Kontrol Pernafasan
► Pernafasan diatur oleh pusat ritme di medulla spinalis
► Medula menstimulasi otot-otot pernafasan (diafragma
& otot-otot interkostal)
Kontrol Pernafasan
► Faktor utama yang
mempengaruhi pusat
ritme adalah CO2
►  CO2 arteri menyebabkan
 keasaman LCS.
►  keasaman LCS dideteksi
oleh sensor pH di dalam
medula
► medula  ritme dan
kedalaman pernafasan.
Hukum Boyle
HUKUM BOYLE PRESSURE DARI
GAS BERBANDING
TERBALIK DGN VOL
CONTAINER

TABRAKAN PARTIKEL2 GAS


KE DINDING KONTAINER
MENIMBULKAN PRESSURE

PERUBAHAN VOLUME VOLUME VOLUME


MENYEBABKAN
PERUBAHAN PRESSURE PRESSURE PRESSURE
VENTILASI PARU
INSPIRASI
MEKANISME INSPIRASI

KONTRAKSI DIAFRAGMA & INTERKOSTALIS EKST

VOLUME INTRATORAKS >>

INTRAPLEURAL PRESSURE >> NEGATIF

PARU EKSPANSI (MENGEMBANG)

INTRAPULMONAL PRESSURE >> NEGATIF

UDARA MENGALIR KE DALAM PARU


VENTILASI PARU
EKSPIRASI
MEKANISME EKSPIRASI

RELAKSASI DIAFRAGMA & INTERKOSTALIS EKST

VOLUME INTRATORAKS <<

INTRAPLEURAL PRESSURE << NEGATIF

PARU MENCIUT

INTRAPULMONAL PRESSURE << NEGATIF

UDARA KELUAR DARI PARU


VENTILASI PARU
INSPIRASI EKSPIRASI

KONTRAKSI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA  RELAKSASI OTOT INTERKOSTALIS EKSTERNA


IGA TERANGKAT  IGA KE POSISI SEMULA

KONTRAKSI DIAFRAGMA DIAFRAGMA RELAKSASI DIAFRAGMA  DIAFRAGMA


BERGERAK INFERIOR BERGERAK KE POSISI SEMULA

INSERT

VOLUME VOLUME
INTRATORAK PRESSURE
PRESSURE
Pertukaran Gas
► Atmosfir mengandung 78% Nitrogen dan 21%
O2
► Apa yang terjadi pada udara pernafasan kita?
GAS INSPIRASI EKESPIRASI
O2 20.71% 14.6%
CO2 .004% 4.0%
H2O 1.25% 5.9%
► 300 juta alveoli di dalam paru-paru yang
sehat.
UDARA BEBAS:
PiO2 : 20.9 % x 760 = 159 mmHg
PiCO2 : 0.04 % x 760 = 0.3 mmHg
ALVEOLUS
PiN2 : 78.6 % x 760 = 597mmHg
PiH2O : 0.46 % x 760 = 3.5 mmHg
N2 H2O
KAPILER PARU
PAN2: PAH2O:
573 mmHg 47 mmHg
PROSES DIFUSI
PAO2: PACO2:
104 mmHg 40 mmHg

O2 O2 CO2 O2
PaO2: 104
PaO2: 40 mmHg
mmHg CO2
CO2
PaCO2: 45 PaCO2: 40
mmHg mmHg
Pertukaran gas di dalam paru
ROKOK  PENYEBAB UTAMA
KEPUNAHAN DINOSAURUS
Terima Kasih…

You might also like