You are on page 1of 24

AUDIT EKUITAS

AUDITING 2
SIFAT EKUITAS

PSAK No.103 (2017)


Dari segi perusahaan, modal merupakan kewajiban
perusahaan kepada pemilik perusahaan.

Sedangkan dari segi pemilik perusahaan, modal adalah bagian


hak pemilik atas kekayaan bersih perusahaan (harta dikurangi
kewajiban)
CONTOH EKUITAS
Pada badan hukum yang
berbentuk koperasi, modal
pokoknya adalah simpanan
Pada firma (partnership)
Pada perusahaan perorangan modal terdiri atas modal pemilik pokok anggota yang tak
modal terdiri atas modal
tunggal; dapat dipindahtangankan
lebih dari satu partner.
dan dapat diambil kembali
pada saat seseorang
anggota mengundurkan diri.

Modal masing-masing
partner akan bertambah
Kekayaan bersih koperasi
laba yang diperoleh dan dengan adanya pembagian
kerugian yang diderita dan adalah simpanan pokok,
tambahan setoran modal laba atau tambahan setoran
pengambilan prive akan simpanan lain, pinjaman-
akan menambah saldo modal dan akan berkurang
dikurangi saldo modal. pinjaman, penyisihan hasil
modal dengan adanya pembagian
usaha termasuk cadangan.
kerugian atau pengambilan
prive.
CONTOH EKUITAS

Modal Perseroan Terbatas terdiri atas


saham.
Tanggung jawab persero
terbatas pada jumlah modal Modal saham meliputi saham Akun Tambah Modal Disetor
saham yang akan disetor jika preferen, saham biasa dan terdiri atas berbagai macam
Perseroan Terbatas telah akun Tambahan Modal unsur penambahan modal,
disahkan Menteri Kehakiman Disetor. seperti agio saham.
dan Hak Asasi Manusia.
PERMODALAN PT

Modal menurut akta pendirian


yang telah disahkan Menteri
Kehakiman:
• Modal dasar (authorized capital) Treasury stock (saham
Premium (agio) atau discount
• Modal ditempatkan (issued capital) perusahaan yang sudah beredar
(disagio) selisih dari penjualan
• Modal disetor ( paid-up/paid-in capital) lalu dibeli kembali oleh
saham
• Modal yang berasal dari sumbangan perusahaan).
(donated capital) bisa dilaporkan
sebagai bagian dari tambahan modal
disetor.
PERMODALAN PT

Selisih Penilaian
Retained earnings (
Kembali Aset Tetap ,
saldo laba/sisa laba
untuk perusahaan
Selisih kurs atas modal tahun lalu) atau
yang melakukan
disetor deficit/accumulated
revaluasi aset tetap
losses (sisaa rugi tahun
berdasarkan peraturan
lalu).
pemerintah.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM AUDIT EKUITAS
Jika akta pendirian suatu PT belum mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM menurut Undang-
Undang Perseroan Terbatas yang baru (No. 1 Tahun 1995, yang mulai berlaku tanggal 7 Maret 1996), transaksi
hukum perusahaan (pernjanjian-perjanjian yang dibuat perusahaan) belum dianggap sah.

Modal disetor dan modal ditempatkan tidak dapat melebihi modal dasar.

• Jika modal disetorkan melebihi modal dasar maka harus dilakukan perubahan akta pendirian yang harus disahkan oleh Menteri Hukum.

Akta pendirian yang telah disahkan Menteri Hukum dan HAM akan diumumkan dalam Berita Negara (Lembaga
Negara).

• Selama perubahan akta belum disahkan Menteri Hukum dan HAM, kelebihan modal disetor atas modal dasar dilaporkan sebagai utang
pemegang saham.
• Modal yang tercantum dilaporkan posisi keuangan (neraca) adalah modal disetor.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM AUDIT EKUITAS
Tujuan pembelian kembali saham (treasury stock) adalah:

• Untuk meningkatkan harga pasar saham perusahaan;


• Untuk dibagikan sebagai saham bonus kepada para manajer dan pegawai perusahaan.

Jika akumulasi kerugian suatu perusahaan mencapai 50% dari modal disetor, perusahaan
harus melaporkan hal tersebut ke Pengadilan Negeri untuk diumumkan dalam Berita Negara.
• Jika akumulasi kerugian mencapai 75% dari modal disetor, maka menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD) di Indonesia, secara hukum perusahaan harus bubar kan dan kalau masih diteruskan beroperasi, maka para
manager harus bertanggungjawab atas kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga jika suatu saat perusahaan
dibubarkan.

Menurut SAK aset tetap harus dicatat/disajikan dalam laporan posisi keuangan (neraca)
berdasarkan harga perolehannya (acquisition cost)
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM AUDIT EKUITAS
Adjustment ke retained earnings (deficit) hanya diperbolehkan jika menyangkut laba rugi tahun lalu
yang jumlahnya material (besar) atau menyangkut pembayaran pajak yang berasal dari STP (Surat
Tagihan Pajak) atau SKP (Surat Ketetapan Pajak) walaupun jumlahnya kecil.

Setoran saham dalam bentuk barang (inbreng), harus menggunakan nilai wajar aset bukan kas yang
diserahkan (disetor), yaitu nilai appraisal yang disetujui Dewan Komisaris untuk PT yang sahamnya
terdaftar di Bursa Efek, atau nilai yang disepakati oleh Dewan Komisaris dan penyetor bentuk barang.

Waktu yang dibutuhkan dalam pemeriksaan permodalan biasanya tidak banyak, kecuali jika:

• Perusahaan banyak membuat koreksi retained earnings (deficit), sehingga auditor harus memeriksa koreksi tersebut secara
rinci (detailed).
• Perusahaan dalam proses go public.
TUJUAN AUDIT EKUITAS

• Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas permodalan, termasuk internal
control atas transaksi jual beli saham, pembayaran dividen dan sertifikat saham.
• Beberapa ciri dari internal control yang baik atasekuitas adalah sebagai berikut.
• Setiap perubahan modal (penambahan atau pengurangan) harus di otorisasi oleh pejabat perusahaan
yang berwenang dan instansi pemerintah
• Besarnya dividen yang akan dibagikan, diusulkan oleh Direksi Perusahaan dan disahkan dalam RUPS
• Digunakannya Biro Administrasi Efek (Stock Transfer Agent) untuk mengurus pengadministrasian

1. saham dan pembayaran dividen, terutama untuk perusahaan yang sudah go public
• Setiap perubahan (adjustment) retained earnings/deficit diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang
berwenang dan didukung oleh bukti-bukti yang lengkap
TUJUAN AUDIT EKUITAS

• Untuk memeriksa apakah struktur permodalan yang tercantum di


laporan posisi keuangan (neraca) sudah sesuai dengan apa yang
2. tercantum di akta pendirian perusahaan.

• Untuk memeriksa apakah izin-izin yang diperlukan dari pemerintah


yang menyangkut ekuitas (misalkan dari KemHumKam, BKPM, BKPMD,
3. BAPEPAM-LK, KPP dan SK Presiden RI) telah dimiliki oleh perusahaan.
TUJUAN AUDIT EKUITAS
• Untuk memeriksa apakah perubahan terhadap ekuitas mendapat otorisasi baik dari
pejabat perusahaan yang berwenang (direksi, dewan komisaris), Rapat Umum
4. Pemegang Saham (RUPS) maupun dari instansi pemerintah.

• Untuk memeriksa apakah setiap perubahan pada retained earning atau acuumulated
losses didukung oleh bukti-bukti yang sah.
5.

• Untuk memeriksa apakah penyajian permodalan di laporan keuangan (neraca) sesuai


dengan SAK dan hal-hal yang penting sudah diungkapkan dalam catatan atas laporan
6. keuangan.
PROSEDUR AUDIT EKUITAS 1
Pelajari dan
evaluasi
internal control
Untuk mempelajari dan
atas
permodalan
mengevaluasi internal control atas
dan transaksi
jual beli saham,
ekuitas biasanya digunakan untuk
pembagian dan
pembayaran
internal control questionnaures
dividend an
sertifikat saham
(ICQ) atau penjelasan narrative
PROSEDUR AUDIT EKUITAS 2

Minta Salinan (copy) dari akta


pendirian, SK Pengesahan Mentri
Hukum dan HAM, SK BKPM/BKPMD,
SK BAPEPAM-LK, SK PRESIDEN, Untuk
disimpan dalam permanent file
PROSEDUR AUDIT EKUITAS 3

Cocokkan data yang ada dalam akta


pendirian tersebut dengan modal
yang tercantum di laporan posisi
keuangan (neraca) dan penjelasan
dalam catatan atas laporan keuangan
PROSEDUR AUDIT EKUITAS 4

Untuk perusahaan yang baru didirikan dan


perusahaan yang mempunyai tambahan
setoran modal dalam periode yang diperiksa,
periksalah bukti setoran dan bukti pembukuan
lainnya serta otorisasi dari pejabat perusahaan
yang bermodal dan instansi pemerintah
PROSEDUR AUDIT EKUITAS 5
Jelaskan dalam kertas kerja pemeriksaan:
Berapa modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor
serta modal premium dan discount dari penjualan saham;
Jenis saham yang dimiliki perusahaan, berapa jumlah
common stock dan preferred stock, dalam jumlah lembar
maupun nilai nominalnya;
Rincian pemegang saham.
PROSEDUR AUDIT EKUITAS 6

Periksa dokumen pendukung dari setiap


perubahan dalam perkiraan retained
earnings/deficit, untuk mengetahui apakah
perubahan tersebut sudah diotorisasi oleh
pejabat perusahaan yang berwenang dan apakah
adjustment ke retained earnings/deficit memang
reasonable dan jumlahnya cukup material
PROSEDUR AUDIT EKUITAS 7
Seandainya Dividen dibagikan dalam bentuk cash dividend,stock dividend, atau
property dividend;
ada
pembagian Pencatatannya sudah benar (pada waktu deklarasi dividen maupun
dividen, pada saat pembayaran dividen);
periksa
Sudah diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang
apakah: (melalui notulen rapat direksi dan rapat umum pemegang saham);

Aspek perpajakannya sudah sesuai dengan peraturan perpajakan


yang berlaku.
PROSEDUR AUDIT EKUITAS 8

Periksa apakah akumulasi kerugian


perusahaan (accumulated losses/deficit)
sudah mencapai 75% dari modal disetor,
kalau ini terjadi harus ada penjelasan
dalam catatan atas laporan keuangan.
PROSEDUR AUDIT EKUITAS 9

Pertimbangkan untuk mengirin


informasi ke pemegang saham
atau Biro Administrasi Efek
(Stock transfer Agent)
PROSEDUR AUDIT EKUITAS 10

Seandainya Periksa bukti pembelian dan otorisasinya.

ada
Treasury Periksa bukti penjualannya dan otorisasinya(jika treasury stock dijual kembali)
stock:
Tanyakan kepada manajemen tujuan pembelian treasury stock (apakah untuk
memperbaiki harga pasar saham perusahaan atau untuk dibagika sebagai saham
bonus).
Perhatikan bahwa treasury stock tidak berhak atas pembagian dividen.
PROSEDUR AUDIT EKUITAS 11

Periksa apakah penyajian permodalan


dilaporan posisi keuangan (neraca)
dan catatan atas laporan keuangan
sudah sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS.
PROSEDUR AUDIT EKUITAS 12

Buat kesimpulan mengenai


kewajaran ekuitas

You might also like