You are on page 1of 34

AUDIT LIABILITAS

JANGKA PANJANG
(LONG TERM
LIABILITIES)
AUDITING 2
PENGERTIAN DAN SIFAT LONG TERM
LIABILITIES
PSAK No.1.8
(2017)
Liabilitas jangka
panjang adalah
kewajiban
perusahaan
kepada pihak
ketiga, yang jatuh
tempo atau harus
dilunasi dalam
waktu lebih dari
satu tahun
CONTOH LONG TERM LIABILITIES

Utang kepada Pemegang


Wesel Bayar (Promissory
Saham atau Perusahaan
Kredit Investasi (Long Utang Obligasi (Bond Notes/Pronotes) yang
Induk (Holding Company)
Term Loan) Payable) Jatuh Temponya Lebih
atau Perusahaan Afillasi
dari Satu Tahun
(Afilliated Company)

Utang Leasing (Utang


Utang Subordinasi
Bridging Loan dalam Rangka Sewa
(Subordinated Loan)
Gedung)
TUJUAN AUDIT LONG TERM
LIABILITIES
• Terdapat internal control yang baik atas liabilitas jangka panjang;
1.

• Liabilitas jangka panjang yang menjadi kewajiban perusahaan sudah dicatat


seluruhnya per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan diotorisasi oleh pejabat
2 perusahaan yang berwenang;

• Liabilitas jangka panjang yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) betul-
betul merupakan kewajiban perusahaan;
3
TUJUAN AUDIT LONG TERM
LIABILITIES

• Liabilitas jangka panjang yang berasal dari legal claim atau aset yang
dijaminkan sudah diidentifikasi;
4
• Liabilitas jangka panjang dalam valuta asing per tanggal laporan posisi
keuangan (neraca) sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan kurs tengah
Bank Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan selisih kurs
5 yang terjadi sudah dibebankan/dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan;
TUJUAN AUDIT LONG TERM
LIABILITIES
• Biaya bunga dan bunga yang terutang dari liabilitas jangka
panjang serta amortisasi dari premium/discount obligasi
6 telah dicatat per tanggal laporan posisi keuangan (neraca);

• Biaya bunga liabilitas jangka panjang yang tercatat pada


tanggal laporan posisi keuangan (neraca) betul telah terjadi,
7 dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan;
TUJUAN AUDIT LONG TERM
LIABILITIES
• Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaan sehingga tidak terjadi
bank ”default”;
8

• Bagian dari liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun yang akan datang
sudah direklasifikasi sebagai kewajiban lancar;
9

• Liabilitas jangka panjang berikut didiscount, premium, dan bunga yang timbul sudah dicatat
dengan akurat dan diklasifikasikan serta diungkapkan dalam laporan keuangan, termasuk
10 catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS.
TUJUAN AUDIT LONG TERM
LIABILITIES
1. Menentukan apakah terdapat internal control yang baik atas liabilitas jangka panjang

• Perlu diperhatikan beberapa ciri internal control yang baik atas liabilitas jangka panjang:
• Perolehan liabilitas jangka panjang harus mendapatkan persetujuan pejabat perusahaan yang
berwenang (Direksi, Dewan Komisaris, Rapat Umum Pemegang Saham), biasanya dalam bentuk
notulen rapat.
• Liabilitas jangka panjang yang harus dibayar kembali dalam mata uang asing di-cover dengan
SWAP, untuk mencegah kerugian yang timbul jika terjadi depresiasi nilai rupiah ataupun devaluasi.
• Perusahaan yang menjual obligasi sebaiknya menggunakan independent trustee (biro administrasi
efek) untuk:
• Mengadministrasikan obligasi yang beredar;
• Mengurus pembayaran bunga obligasi;
• Mengurus pelunasan obligasi yang jatuh tempo.
TUJUAN AUDIT LONG TERM
LIABILITIES
2. Menentukan apakah liabilitas jangka panjang yang menjadi kewajiban perusahaan
sudah dicatat seluruhnya per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan diotorisasi
oleh pejabat perusahaan yang berwenang
• Auditor harus yakin bahwa seluruh liabilitas jangka panjang perusahaan sudah dicatat
dan dilaporkan seluhunya di laporan posisi keuangan (neraca) per tanggal laporan
posisi keuangan (neraca), jangan sampai ada yang belum tercatat (unrecorded)
• misalnya jika ada utang leasing untuk pembelian mesin, maka harga perolehan mesin
dan utang leasing harus dicatat sebesar nilai tunainya. Selain itu auditor harus yakin
bahwa seluruh liabilitas jangka panjang sudah diotorisasi oleh Direksi, Dewan
Komisaris, atau Rapat Umum Pemegang Saham
TUJUAN AUDIT LONG TERM
LIABILITIES
3. Menentukan apakah liabilitas jangka pajang yang tercantum di laporan posisi keuangan
(neraca) betul-betul merupakan kewajiban perusahaan
• Auditor harus yakin bahwa liabilitas jangka panjang yang diperoleh perusahaan dari pihak
ketiga dan dilaporkan di laporan posisi keuangan (neraca) perusahaan, betul-betul digunakan
untuk kepentingan membiayai kegiatan operasi perusahaan, bukan digunakan oleh pihak lain.
• Kadang-kadang terjadi bahwa suatu perusahaan mendapatkan kredit investasi dari bank,
namun sebagian besar dana dari kredit investasi tersebut digunakan oleh anak perusahaan.
• Misalnya: PT ABC Holding memperoleh kredit investasi dari Bank XYZ sebesar Rp5.000.000.000.
Dari jumlah tersebut, yang digunakan PT ABCD hanya Rp1.000.000.000. yang lainnya digunakan
oleh anak perusahaannya, yaitu PT A (Rp1.000.000.000), PT B (Rp2.000.000.000) dan PT C
(Rp.1.000.000.000)
TUJUAN AUDIT LONG TERM
LIABILITIES

4. Untuk menentukan apakah liabilitas jangka panjang yang berasal dari


legal claim atau aset yang dijaminkan sudah diidentifikasi
• Auditor harus yakin bahwa bila ada kewajiban yang berasal dari tuntunan
hukum yang sudah pasti, kewajiban tersebut sudah dicatat oleh pihak
perusahaan dan dilaporkan di laporan posisi keuangan (neraca).
• Selain itu jika ada aset perusahaan yang dijadikan jaminan atas liabilitas
jangka panjang maka liabilitas jangka panjang tersebut sudah dicatat dan
dilaporkan di laporan posisi keuangan (neraca) oleh perusahaan
TUJUAN AUDIT LONG TERM
LIABILITIES
5. Menentukan apakah liabilitas jangka panjang dalam valuta asing per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) sudah
dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan
(neraca) dan selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan/dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan
• Misalnya: Tanggal 1 Desember 2011 PT A memperoleh kredit investasi sebesar US$1.000.000. kurs saat itu Rp9.200 per 1 US$.
Kurs tengah Bank Indonesia per 31 Desember 2011 adalah Rp9.500 per 1 US$.

• Journal entry yang seharusnya dibuat perusahaan adalah:

• 1 Desember 2011 :DR. Bank Rp9.200.000.000


• CR. Liabilitas Jangka Panjang Rp9.200.000.000

• 31 Desember 2011 :DP. Laba/Rugi Selisih Kurs Rp300.000.000


• CR. Liabilitas Jangka Panjang Rp300.000.000

• Untuk mencatat kerugian selisih kurs sebesar: Rp300 x Rp1.000.000 = Rp300.000.000


TUJUAN AUDIT LONG TERM
LIABILITIES
6. Menentukan apakah biaya bunga dan bunga terutang dari
liabilitas jangka panjang serta amortisasi dari premium/discount
obligasi telah dicatat per tanggal laporan posisi keuangan
(neraca) dalam jumlah yang akurat.
• Kadang-kadang klien lupa untuk mencatat biaya bunga yang
terutang, atau tidak mengecek lagi obligasi.
• Oleh karena itu, auditor harus mengecek perhitungan
pembebanan bunga dan amortisasi premium/discount obligasi
TUJUAN AUDIT LONG TERM
LIABILITIES

7. Menentukan apakah biaya bunga liabilitas jangka panjang yang


tercatat pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca) betul-betul telah
terjadi, dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan.
• Auditor harus yakin bahwa biaya bunga yang tercantum di laporan laba
rugi, betul-betul merupakan beban perusahaan, bukan beban
perusahaan lain yang dijadikan beban perusahaan untuk tujuan tertentu.
• Selain itu auditor harus yakin bahwa perhitungan pembebanan bunga
terhindar dari kesalahan hitung
TUJUAN AUDIT LONG TERM
LIABILITIES
8. Menentukan apakah semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh
perusahaan sehingga tidak terjadi “Bank default”.
• Bank default maksudnya pelanggan terhadap kriteria-kriteria yang tercantum dalam
perjanjian kredit.
• Misalnya:
• Tidak boleh membagi dividen sebelum kewajiban kepada bank dilunasi.
• Tidak boleh mengganti “manajer kunci” tanpa seizin bank.
• Current ratio harus dijaga pada tingkat tertentu.
• Penambahan aset tetap melalui leasing atau pinjaman baru harus seizin bank.
• Jika terjadi bank default, maka hal tersebut harus diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan
TUJUAN AUDIT LONG TERM
LIABILITIES
9. Menentukan apakah baian dari liabilitas jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun yang akan datang sudah direklasifikasi
sebagai liabilitas lancar.
• Auditor harus yakin bahwa tidak ada kesengajaan dari klien untuk
tidak mereklasifikasi, dengan tujuan agar current ratio perusahaan
menjadi lebih baik.
• Reklasifikasi harus dilakukan terhadap bagian dari kredit inventaris,
utang leasing, maupun utang obligasi yang jatuh tempo dalam satu
tahun yang akan datang.
TUJUAN AUDIT LONG TERM
LIABILITIES
10. Menentukan apakah liabilitas jangka panjang berikut discount, premium, dan
bunga yang timbul sudah dicatat dengan akurat dan diklasifikasikan serta diungkapkan
dalam laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS.

• Auditor harus yakin bahwa hal-hal yang penting mengenali liabilitas jangka panjang
dan perkiraan laba rugi yang berkaitan sudah dijelaskan dengan cukup dalam catatan
atas laporan keuangan.
• Misalnya: plafon kredit, tingkat bunga, jaminan kredit, jenis leasing, nilai nominal
obligasi, tanggal jatuh tempo, dan lain-lain.
• Selain itu auditor harus yakin bahwa liabilitas jangka panjang disajikan sesuai dengan
SAK ETAP/PSAK/IFRS.
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
LIABILITIES 1
Pelajari
dan Gunakan internal control questionnaires
evaluasi atau penjelasan narrative , tidak perlu
internal flow chart. Auditor harus melihat
control apakah di perusahaan terdapat ciri-ciri
atas
liabilitas
internal control yang baik atas liabilitas
jangka jangka panjang
panjang
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
LIABILITIES 1
Pelajari Untuk tes transaksi (complaiance test) perlu dilakukan:
Pemeriksaan atas penerimaan pinjaman;
dan
Pemeriksaan atas pembayaran cicilan pinjaman;
evaluasi Pemeriksaan atas perhitungan Bungan pinjaman;
internal Pemeriksaan atas pembayaran bunga pinjaman.
control
Tes transaksi tersebut biasanya sudah dilaksanakan pada saat auditor
atas melaksanakan test atas penerimaan kas dan pengeluaran kas (cash receipts and
liabilitas cash disbursement test)

jangka
panjang
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
LIABILITIES 2
Dapatkan dan Kewajiban harus terlihat saldo awal tahun,
periksa ringkasan
Ringkasan tersebut harus tambahan kewajiban dalam periode yang diperiksa,
perubahan ekuitas menunjukkan perubahan selama jumlah pembayaran yang dilakukan dan saldo akhir
tahun.
jangka panjang setahun (periode yang diperiksa),
berikut baik untuk liabilitas jangka Bunga harus terlihat utang bunga pada awal tahun
tersebut dan bunga yang terutang pada akhir tahun.
discount,premium, panjang maupun bunganya.
dan bunga selama
periode yang
diperiksa Perlu juga diminta perubahan
discount dan premium dari
obligasi selama periode yang
diperiksa.
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
LIABILITIES 3
Kirim konfirmasi
kepada bank
yang antara lain Surat konfirmasi bisa dibuat
menanyakan
mengenai plafon
kredit, saldo per
khusus untuk konfirmasi
tanggal laporan
posisi keuangan
liabilitas jangka panjang atau
(neraca), tingkat
bunga, jangka tergabung dalam konfirmasi
waktu pinjaman
dan jaminan
kredit
bank yang standar
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
LIABILITIES 4
Minta Salinan
(copy) perjanjian Untuk memudahkan, perlu dibuat excert (ringkasan) dan perjanjian
kredit untuk kredit untuk permanent file. Data yang perlu dibandingkan antara lain:
permanent file, lalu plafon kredit, tingkat bunga, jangka waktu kredit, jaminan apakah
perhatikan apakah berupa aset tetap, persediaan, piutang, jaminan pribadi (personal
data yang terdapat guarantee) atau jaminan perusahaan (comporate guarantee).
dalam perjanjian
kredit tersebut
sesuai dengan data
yang tercantum Perlu diperhatikan pembatasan yang terdapat dalam perjanjian kredit,
dalam kertas kerja yang bila dilanggar oleh perusahaan akan mengakibatkan terjadinya
pemeriksaan bank default, yang harus diungkapkan dalam catatan atas laporan
liabilitas jangka keuangan.
panjang
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
LIABILITIES 4
Minta Salinan
(copy) perjanjian Perhatikan juga apakah pembayaran kembali
kredit untuk
permanent file, lalu pinjaman dan pembayaran bunga harus dilakukan
perhatikan apakah
data yang terdapat
dalam mata uang asing atau rupiah.
dalam perjanjian
kredit tersebut
sesuai dengan data
yang tercantum Jika pinjaman berasal dri luar negeri (off-shore-
dalam kertas kerja
pemeriksaan loan) perhatikan apakah PPh 26 menjadi
liabilitas jangka
panjang
tanggungan perusahaan atau kreditur luar negeri.
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
LIABILITIES 5

Periksa apakah perolehan/penambahan


liabilitas jangka panjang sudah mendapat
persetujuan tertulis dari direksi/dewan
komisaris/pemegang saham, yang
biasanya diberikan melalui notulen rapat
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
LIABILITIES 6
Periksa perhitungan bunga, pembayaran Bunga dan
amortisasi discount/premium dari obligasi. Tie-up jumlah
beban Bunga dan amortisasi discount/premium dengan
jumlah yang tercantum pada laporan laba rugi.
discount/premium yang belum di amortisasi harus
dilaporkan sebagai pengurangan/penambahan dari nilai
nominal obligasi
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
LIABILITIES 7
Periksa apakah ada liabilitas jangka panjang atau wesel bayar yang
diperpanjang (di-renewed) setelah tanggal laporan posisi keuangan (neraca),
untuk mengetahui apakah utang tersebut harus tetap disajikan sebagai
liabilitas jangka panjang atau wesel bayar yang (benar-benar telah) dilunasi
setelah tanggal laporan posisi keuangan (neraca) walau belum jatuh tempo.
Maksudnya untuk mengetahui apakah liabilitas jangka panjang tersebut
harus direklasifikasi sebagai liabilitas jangka pendek atau tidak
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
LIABILITIES 8

Seandainya ada utang dari pemegang


saham atau dari direksi atau dari
perusahaan afilliasi, harus dikirim
konfirmasi dan diperiksa apakah ada
pembenaran bunga atas pinjaman
tersebut.
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
LIABILITIES 9
seandainya ada
Penyewa guna usaha memiliki hak opsi
utang leasing auditor harus meminta untuk membeli aset yang disewa guna
periksaapakah
pencatatannya Salinan (copy) dari lease usaha pada akhir masa sewa guna usaha
dengan harga yang telah disetujui bersama
dan penyajiannya agreement (perjanjian pada saat dimulainya perjanjian sewa guna
dilaporan posisi usaha.
keuangan (neraca) leasing) dan memeriksa
sudah sesuai apakah leasing tersebut Seluruh pembayaran berkala yang
dengan standar dilakukan oleh penyewa guna usaha
akuntasi sewa
memenuhi kriteria dari ditambah dengan nilai sisa mencakup
guna usaha (PSAK suatu capital lease, pengembalian harga perolehan barang
modal yang disewa guna usaha serta
No. 30 Revisi 2007
tentang sewa)
yaitu sebagai berikut: bunganya, sebagai keuntungan perusahaan
sewa guna usaha (full payout lease)
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
LIABILITIES 9
seandainya ada
utang leasing auditor harus meminta Masa sewa guna usaha minimum
periksaapakah dua tahun.
pencatatannya Salinan (copy) dari lease
dan penyajiannya agreement (perjanjian
dilaporan posisi
keuangan (neraca) leasing) dan memeriksa
sudah sesuai apakah leasing tersebut Jika salah satu kriteria tersebut
dengan standar
akuntasi sewa
memenuhi kriteria dari tidak terpenuhi maka transaksi
guna usaha (PSAK suatu capital lease, sewa guna usaha dikelompokkan
No. 30 Revisi 2007 sebagau transaksi sewa menyewa
tentang sewa)
yaitu sebagai berikut: biasa (operating lease).
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
10
LIABILITIES

Periksa apakah ada bagian dari liabilitas


jangka panjang yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun yang akan
datang, sehingga harus direklasifikasi
sebagai liabilitas jangka pendek
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
11
LIABILITIES
Seandainya ada liabilitas jangka panjang yang harus
dibayar kembali dalam mata uang asing, periksa apakah
per tanggal laporan posisi keungan (neraca) sudah
dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan
kurs tengah Bank Indonesia per tanggal laporan posisi
keuangan (neraca) dan selisih kurs yang terjadi sudah
dibebankan/dikreditkan kepada laba rugi tahun berjalan
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
12
LIABILITIES

Lakukan penelaahan analitis (analytical


review procedures) terhadap liabilitas
jangka panjang dan biaya bunganya,
untuk melihat kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam pencatatan biaya bunga
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
13
LIABILITIES
Tarik kesimpulan,
apakah penyajian
liabilitas jangka Biasanya di top schedule auditor
panjang dilaporan
posisi keuangan mencantumkan kesimpulan dan
(neraca) dan
catatan atas pemeriksaannya, berdasarkan semua
laporan keuangan
dilakukan sesuai audit prosedur yang telah
dengan standar
akuntansi dilakukannya, mengenai kewajaran
keuangan
ETAP/PSAK/IFRS penyajian liabilitas jangka panjang.
PROSEDUR AUDIT LONG TERM
13
LIABILITIES
Tarik kesimpulan, Nomor dan tanggal perjanjian kredit serta plafon kredit;
apakah penyajian
liabilitas jangka
panjang dilaporan
Dalam catatan Nama kreditur;

posisi keuangan
(neraca) dan
atas laporan Tingkat bunga dan jangka waktu kredit;
catatan atas
laporan keuangan keuangan Mengenai jaminan, apakah berupa aset, jaminan
pribadi atau jaminan perusahaan;
dilakukan sesuai
dengan standar
akuntansi
harus Apakah pembayaran bunga dan pembayaran kembali
pinjaman dalam rupiah atau mata uang asing;
keuangan
ETAP/PSAK/IFRS dijelaskan : Apakah ada bank default .

You might also like