You are on page 1of 23

IMUNOLOGI DASAR

MUTHMAINNAH
P062181013
DEFINISI
• Imunitas:
Didefinisikan sebagai pertahanan terhadap
penyakit, terutama penyakit infeksi.
• Sistem imun:
Kumpulan sel-sel, jaringan dan molekul-
molekul yang berperan dalam pertahanan
infeksi.
• Respon imun:
Reaksi terkoordinasi sel-sel dan molekul
tersebut dalam pertahanan terhadap infeksi.
• Imunologi:
Ilmu yang mempelajari sistem imun, termasuk
respons terhadap mikroba patogen, dan
kerusakan jaringan serta peranannya pada
penyakit.
SEJARAH IMUNOLOGI
• Edward Jenner (1796): menggunakan virus
cowpox(vaccinia) untuk menginduksi
kekebalan tubuh terhadap virus small pox
pada manusia.
(Eradikasi small pox sukses semenjak 1979
(WHO))
• Louis Pasteur (1822-1895): menemukan vaksin
cholera(vimbrio cholerae) dan rabies
(Rhabdovirus)
• Robert Koch (1843-1910): membuktikan
bahwa penyebab penyakit Anthrax dan
Tuberculosis adalah bakteri.
Koch’s Postulates:
“A set of criteria to be used when establishing
a causative link between a particular
microorganism and a particular disease”
• Berdasarkan Koch’s Postulates, penyebab
suatu penyakit adalah salah satu dari 4
patogen : virus, bakteri, parasit, dan jamur
patogen.
Musuh dari Sistem Imun
• Mikroorganisme
• Sel-sel tumor
• Zat-zat asing/radikal bebas
IMUNITAS ALAMI DAN ADAPTIF
• IMUNITAS ALAMI (natural immunity dan
native immunity) selalu ada pada individu yg
sehat dan disiapkan untuk menghambat
masuknya mikroba dan untuk mengeliminasi
mikroba yg berhasil memasuki jaringan inang
(host) secara cepat.
Imunitas Alami
• Pertahan imunitas alami:
Lini pertama dilakukan oleh barier epitelial kulit
dan mukosa serta oleh sel dan antibiotik alami yg
berada di epitel  u/ menghambat masuknya
mikroba.
Selanjutnya bila mikroba berhasil masuk, mereka
akan di serang oleh fagosit, limfosit spesifik yg
disebut sel limfoid alami misalnya sel NK (natural
killer) dan beberapa protein plasma.
Keseluruhan mekanisme imunitas alami ini
secara spesifik mengenali dan bereaksi
terhadap mikroba. Jadi, selain memberikan
pertahanan awal terhadap infeksi, respon
imun alami meningkatkan respon imun
adaptif terhadap agen-agen infeksius.
• IMUNITAS ADAPTIF (imunitas spesifik
/imunitas yg didapat) memerlukan ekspansi
dan diferensiasi limfosit sebagai respon
terhadap mikroba sebelum memberikan
pertahanan yg efektif.
imunitas adaptif berkembang lebih lambat
namun memberikan perlindungan yg lebih
spesifik terhadap infeksi.
Mekanisme prinsip imunitas alami dan adaptif
Imunitas Adaptif
Terdapat dua jenis imunitas adaptif, yaitu:
1. Imunitas Humoral
2. Imunitas Selular
• Imunitas Humoral diperantai oleh protein
yang dinamakan antibodi, yg diproduksi oleh
sel-sel yg disebut limfosit B.
• Imunitas Seluler melakukan pertahanan
terhadap mikroba intraseluler karena
prosesnya diperantai oleh sel-sel yg disebut
sel limfosit T.
Beberapa limfosit T mengaktivasi fagosit untuk
menghancurkan mikroba yg telah dimakan
oleh sel fagosit ke dalam vesikel intraseluler.
Limfosit T lainnya membunuh berbagai jenis
sel inang yg terinfeksi mikroba infeksius di
dalam sitoplasmanya
Imunitas Adaptif
Menurut cara imunitas ini di dapat terbagi
menjadi dua, yaitu:
1. Dapat diinduksi oleh infeksi atau vaksinasi
(imunitas aktif)
2. Dapat diberikan pada seseorang melalui
transfer antibodi atau limfosit dari seseorang
yg terimunisasi aktif (imunitas pasif)
• Pada imunitas aktif, seseorang yg terpapar
antigen dari suatu mikroba memberikan suatu
respon aktif untuk menghilangkan infeksi dan
membentuk kekebalan terhadap infeksi
berikutnya oleh mikroba tersebut.
• Pada imunitas pasif, individu menerima sel-sel
(misalnya limfosit, yg hanya dpt dilakukan pd
hewan coba) atau antibodi dari individu lain yg
telah imun terhadap suatu infeksi.
Resepien mempunyai kemampuan melawan
infeksi tersebut hanya sampai sel atau antibodi yg
diberikan td telah habis.
Oleh karena itu, respon pasif sangat bermanfaat
untuk membangkitkat imunitas secara cepat.
SIFAT-SIFAT RESPON IMUN ADAPTIF
• Spesifitas: memastikan antigen yang berbeda
menimbulkan respon spesifik
• Keragaman : memungkinkan sistem imun utk
memberi respon terhadap berbagai macam
antigen
• Memori : menyebabkan peningkatan respon
pada paparan ulangan dengan antigen yang
sama
• Ekpansi klonal : meningkatkan jumlah limfosit
spesifik antigen yang berasal dari limfosit naif
yang berjumlah sedikit
• Spesialisasi : menimbulkan respon yang
optimal untuk pertahanan terhadap berbagai
jenis mikroba
• Kontrakksi dan homeostasis : memungkinkan
sistem immun untuk memberi respom
terhadap antigen yang baru ditemui
• Tidak berekasi terhadap diri sendiri :
mencegah cedera pada inang selama
berlangsungnya respon terhadap antigen
asing
TERIMA KASIH

You might also like