You are on page 1of 62

SISTEM MUSKULOSKELETAL

dr. Christian Lombogia, MARS


De La Salle Catholic
University, Manado
Anatomi

• Muskuloskeletal terdiri dari kata :


- Muskulo : otot
- Skeletal : rangka/tulang
• Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-
otot tubuh ( ilmu = Myologi )
• Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka
tubuh ( ilmu = Osteologi )
• Muskuloskeletal disebut juga “Lokomotor”

2
Faktor Pertumbuhan Tulang

• Herediter
• Nutrisi
• Faktor Endokrin
• Faktor persarafan
• Faktor mekanis
• Penyakit-penyakit

3
Sistem Pergerakan

• Saraf
• Tulang
• Sendi
• Otot

4
Lanjutan…

• Sistem otot terdiri dari :


- Otot
- Fascia
- Tendon

5
Lanjutan……………….

• Otot: 40% BB
• Fungsi: gerakan volunter dan
menegakkan tubuh
• Sebagian besar pada tulang
• Otot dapat dirangsang secara kimia,
listrik dan mekanik
• Otot khusus: otot jantung

6
Lanjutan …
• Otot terdiri dari 3 jenis:
a. Otot bergaris (otot lurik, otot rangka, otot
sadar ) dan akan berkontraksi jika dirangsang
oleh stimulus syaraf.
Mis. Otot pada ekstremitas
b. Otot polos (otot tidak bergaris, otot licin, otot
tidak sadar ) dan berkontraksi tanpa stimulus
syaraf.
Mis. Pembuluh darah, pembuluh limfe, dll
c. Otot spinkter, mis. Spinkter ani, spinkter
pilorus
7
Lanjutan …

 Fascia adalah jaringan yang membungkus dan


mengikat jaringan lunak
Fascia perifer terdapat di bawah kulit dan
profunda.

8
Lanjutan…

• Tendon adalah pengikat otot pada tulang berupa


serabut-serabut, putih dan memiliki sedikit
elastis
• Sebuah pita jaringan ikat yang melekat pada otot
dan ujung yang lain berinsersi kedalam tulang

9
SISTEM
SKELETAL
• Sistem skeletal dibentuk
oleh 206 buah tulang, yang
terbagi dalam 2 bagian
besar :
1. Axial skeletal
2. Appendicular skeletal

10
Gbr. Skeletal
Berdasar lokasi dan fungsi
 Axial skeleton
 Membentuk sumbu panjang tubuh.
 Tdd: cranium, columna vertebralis, dan costae.
 Fungsi: proteksi, support.
 Appendicular skeleton
 Tulang2 ekstremitas sup dan inf
 Fungsi: lokomosi dan perlindungan thd
lingkungan.
Lanjutan …
• Tulang-tulang digabungkan pada persendian
oleh ligamen, kartilago dan otot.
• Tulang terdiri atas 2 jenis jaringan :
1. Jaringan kompak (padat) : Tl. Pipih dan
Tl. Pipa.
2. Jaringan seperti spons (berbentuk jala) :
ujung tulang pipa, dalam tulang pendek
dan sebagai lapisan tengah pada tulang
pipih seperti skapula, kranium, sternum dan
iga-iga.

14
Lanjutan …
• Peroisteum adalah membran vaskuler
filtrus yang melapisi tulang dan banyak
pembuluh darah dijumpai di dalamnya.
• Kartilago (tulang rawan) dijumpai pada
sendi dan diantara dua tulang; tidak
mengandung pembuluh darah tetapi
diselubungi membran yaitu
perikodrium.

15
Lanjutan …
• Macam-macam tulang kartilago :
a. Tl. Rawan Hyalin : kuat dan elastis
terdapat pada ujung tulang pipa
b. Tl. Rawan Fibrosa : memperdalam rongga
dari cawan-cawan (tl. Panggul) dan rongga
glenoid dari skapula.
c. Tl. Rawan Elastik : terdapat dalam daun
telinga, epiglotis dan faring.

16
Tulang
 Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang
rawan yang merupakan pusat osifikasi.
 Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang
(diafisis) dan 2 ujung (epifisis)

17
18
Tulang menurut bentuknya
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran
panjangnya terbesar, cth: os humerus
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga
ukurannya kira-kira sama besar, cth: ossa carpi
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg
ukuran lebarnya terbesar, cth: os parietale
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os
sphenoidale
5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), cth:
os maxilla

19
Sistem skeletal/ rangka

20
Berdasar struktur
 Pars cartilaginosa (tulang rawan)
 Perichondrium

 Pars ossea

1. Periosteum, tdd: osteoprogenitor, osteoblast.


2. Endosteum, tdd: osteoblast, osteoclast.
3. Substantia compacta
4. Substantia spongiosa (trabecularis)
Garis epifise
Tulang rawan 1
sendi 4 2 3 Cavum medulare
A.Nutricia
KOMPOSISI
Matrix Interseluler :
* Serabut :Kolagen tipe I  tersusun helix
* Ground substance
ORGANIK : proteoglikan, glikoprotein, keratan sulfat
INORGANIK : * Calcium * Fosfat
 Ca-phosphat amorph (hydroxyapatite)
- bicarbonat, sitrat, Mg, K, Na
Sel2 : * osteoblast 
* osteosit
* osteoclast
- sel osteopregenitor
PERIOSTEUM
 Lapisan luar tulang  vascular fibroelastic
• Tdd : - serabut kolagen  Sharpey’s fiber
- Fibroblast
- (lapisan dalam) : sel2 osteoprogenitor
ENDOSTEUM
• Melapisi seluruh ruangan dalam tulang
• Selapis sel2 osteoprogenitor pipih +
sedikit jaringan ikat
• Lebih tipis drpd periosteum
Penulangan INTRAMEMBRANOSA
kondensasi sel2 mesenchym  Mineralisasi matrix
langsung o/ osteoblast
Pada : tulang pipih, pertumbuhan tulang pendek,
penebalan pd tulang panjang
 TITIK AWAL = Pusat Penulangan Primer

1. sekelompok sel b’differensiasi  osteoblast

2. osteoblast membentuk matrix tulang  kalsifikasi 

osteoblast berkapsul (  osteosit)

3. Tbtk jar. Tulang primer ( dlm grup/pulau)

4. Tbtk dinding  ruang memanjang berisi kapiler, sel-


sel sumsum tulang dan sel-sel undifferentiated

5. Pusat2 penulangan timbul hampir bersamaan 


fusi dinding2  spt spon
• Penulangan ENDOCHONDRAL
 Deposisi matrix tulang di matrix kartilago
 Kartilago hyalin memberikan model
PUSAT PENULANGAN
- Di tulang panjang :
* primer : mid-diafise
* sekunder : epifise

Meluas  dipisahkan epiphyseal plate

* tersier : membentuk tuberkel/tonjolan untuk


perlekatan otot/ligamen
 Osteoporosis
Cx : pembentukan tulang <<
Resorbsi tulang >>
 penurunan masa tulang (dg ratio mineral : matrix
normal)
nutrisi Calcium  kalsifikasi matrix tulang tidak
- Defisiensi
 Faktor
sempurna
# kronis pd anak : Rickets (deformitas tulang)
# kronis pd dewasa : Osteomalacia ( penurunan masa
tulang ,dg ratio mineral : sub
normal)
 Pertumbuhan Tulang
- s/d dewasa muda, bersamaan dg remodelling
- ARAH :
# pemanjangan tulang panjang :
via pembelahan chondrosit di epifiseal zone
FX : GH  pembentukan kartilago pd epifiseal plate 
tulang endochondral
# pertumbuhan ke arah luar
• via proliferasi & differensiasi sel2 osteoprogenitor di
lapisan dalam periosteum
• deposisi tulang di permukaan luar tulang
Sendi

 Persambungan/ artikulasio :
pertemuan antara dua atau lebih dari
tulang rangka.
 Artrologi: ilmu yang mempelajari
persendian.

33
3 Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya
 Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
 Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan
dengan tulang rawan.
 Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk
mempertahankan persendian.

Sendi Sinovial
Sendi Fibrosa

Sendi Kartilago

34
Sendi berdasarkan jenis
persambungannya
Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara
kedua ujung tulang yang bersendi tdp suatu
jaringan
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di
antara tulang yg bersendi terdapat rongga
(cavum articulare)

35
Sinartrosis
1. Syndesmosis: jaringan penghubungnya mrp
jaringan ikat
a. Sutura: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat yg tipis. Cth: di antara tulang-
tulang tengkorak
b. Schindylesis: lempeng pd tulang yg satu
terjepit di dlm celah pada tulang lain. Cth
antara rostrum sphenoid & vomer
c. Ghomphosis: tulang yg 1 berbentuk kerucut
masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk
itu pd tlng lain.Cth: antara gigi dg rahang
d. Syndesmosis elastica: jar ikat penghubungnya
mrp jar ikat elastin. Cth: di antara arc.
Vertebra oleh lig.flavum
e. Syndesmosis fibrosa: jar ikat penghubungnya
mrp serat kolagen. Cth: antara ulna & radius
oleh membran interossa antebrachii

36
Sinartrosis

2. Synchondrosis: jaringan
penghubungnya jaringan tulang rawan.
Cth:antara epifisis & diafisis sebelum
penulangan selesai, antara kedua ossa
pubica
3. Synostosis: jaringan penghubungnya
jaringan tulang. Cth: antara epifisis &
diafisis setelah penulangan selesai,
antara os ilium, os pubis, dan os
ischium

37
Diartrosis
Pada diartrosis tdp bgn2 sbb:
1. Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare)
& lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
2. Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bgn
luar) & stratum synoviale (bgn dlm)
3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial
4. Alat-alat khusus:
- tendon: membatasi gerak sendi & sbg penyokong
mekanik
- kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus &
meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan,
penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
- kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan
gerakan sendi
- ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular
ligaments)

38
39
Diartrosis bdskn kemungkinan gerak
1. Sendi kejur (amphiartrosis): kemampuan gerak sangat sedikit
-Symphysis; dihubungkan oleh fibrokartilago. Cth: intervertebral
disc, pubic symphysis

2. Articulationes: kemampuan gerak luas


a. Sendi sumbu 1
(1) sendi engsel/ hinge joint (ginglymus): sumbu gerak tegak lurus pd
arah panjang tulang. Cth: art.interphalangeae, humero-
ulnaris
(2) sendi kisar/ pivot joint (art trochoidea): sumbu gerak kira-kira
sesuai dgn arah panjang tulang. Cth: art.radioulnaris,atlantodentalis
b. Sendi sumbu 2: kedua sumbu gerak berpotongan tegak lurus
(1) Sendi telur/ ellipsoidal joint (art. Ellipsoidea): kepala sendi cekung
berbentuk ellipsoid dg sumbu panjang & sumbu pendek.
Cth: art.radiocarpae
(2) Sendi pelana/saddle joint (art.sellaris): permukaan sendi berbentuk
pelana; arah sumbu yg 1 permukaannya cembung &
arah sumbu yg lain cembung. Cth: art.carpo-metacarpea

40
Diartrosis bdskn kemungkinan gerak

c. Sendi sumbu 3 (arthroida): kemampuan gerak


paling luas; kepala sendi berbentuk bola
(1) Sendi peluru/ ball & socket joint (art.
Globoidea): lekuk sendi mencakup kurang
dari setengah kepala sendi. Cth: art.humeri
(2) Sendi buahpala (enarthrosis
spheroidea): lekuk sendi mencakup
lebih dari setengah kepala sendi. Cth:
art coxae

41
42
Penstabil sendi

1. Jaringan kolagen kapsula sendi &


ligamen.
2. Bentuk permukaan sendi 
menentukan gerakan spesifik sendi
3. Adanya tulang lain, otot rangka, &
bantalan lemak pd sendi
4. Tegangan pd tendon yg menempel pd
tulang yang bersendi

43
Gerakan Sendi
1. Gerakan lurus (linear motion) - gliding
2. Gerakan sudut (angular motion)
* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi
3. Gerakan putar (rotation)
* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
4. Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi
* protraksi-retraksi
* elevasi-depresi
* fleksi lateral

44
Otot
 Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-
nya mrpkn protein tubuh & ½-nya tempat
terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh
istirahat
 Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi
jantung, kontriksi pembuluh darah,
bernapas, peristaltik usus) terjadi krn adanya
aktivitas otot

45
3 Tipe jaringan otot
1. Otot polos
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom
(involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat di organ dalam
tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber energi terutama dr
metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadng mengalami tetani,
tahan thd kelelahan
2. Otot rangka
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik
(volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari retikulum
sarkoplasma (RS), sumber energi dr metabolisme aerobik & anaerobik,
awal kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah
3. Otot jantung
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom
(involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung, sumber Ca2+
dari CES & RS, sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi
lambat, tdk mengalami tetani, & tahan thd kelelahan

46
3 Tipe Jaringan Otot

Otot polos

Otot rangka

Otot jantung

47
Struktur Otot Rangka

 Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon:
jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih
yg menghubungkan otot rangka dengan tulang.

TENDON

48
Struktur Otot Rangka
 Fascia- Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas sel
otot
berbentuk silindris yg diikat oleh jaringan ikat).
- Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat

yg disebut epimysium (fascia).


- Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat perimysium
- Di dlm fascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.
- Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit
yg berfungsi dlm perbaikan jaringan otot yang rusak.

Sel otot
 serat otot (endomysium) fascicle  fasciculus (
perimysium) fascia (epimysium) otot rangka (orga
n) 49
Struktur Otot Rangka

Sarcolemma (membran sel/serat otot) &


Sarcoplasma
 Unit struktural jaringan otot ialah serat otot (diameter 0,01-
0,1 mm;panjang 1-40 mm).
 Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik, akan
meningkat sejalan dengan penambahan usia.
 Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis yg
disebut sarcolemma.
 Protoplasma serat otot yg berisi materi semicair disebut
sarkoplasmA.
 Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot
berdiameter 0,001 mm yg disebut miofibril.

50
Struktur Otot Rangka

Miofibril (diameter 1-2m)


 Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt
pita gelap & terang yang bersilangan.
 Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin
 Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin,
troponin & tropomiosin)

51
Struktur Otot Rangka
Sarkomer
 1 sarkomer tdd:
- filamen tebal,
- filamen tipis,
- protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, &
- protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal & tipis.
 Pita gelap (pita/ bands Aanisotropic); pita terang (pita/bands I
isotropic)
 Filamen tebal tdp di tengah sarkomer Pita A, tdd 3 bgn:
- garis M; zona H; dan zona overlap
 Filamen tebal tdp pd pita I;
 garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan &
mengandung protein Connectins yg menghubungkan filamen
tiois pd sarkomer yg berdekatan.

52
Struktur Otot Rangka

Retikulum sarkoplasma
 Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada
jaringan otot
  retikulum endoplasma di sel lain.
 Tdd tubulus-tubulus yg sejajar dg miofibril, yg pd garis
Z dan zona H bergabung membentuk kantung (lateral
sac) yang dekat dengan sistem tubulus transversal
(Tubulus T).
 Tempat penyimpanan ion Ca2+.
 Tubulus T  saluran untuk berpindahnya cairan yang
mengandung ion.
 Tubulus T dan retikulum sarkoplasma berperan dlm
metabolisme, eksitasi, dan kontraksi otot.

53
Struktur Otot Rangka
 Motor end plates
merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.

Motor end plates

54
Komposisi Otot Rangka
Otot rangka

Sel (85%) Ekstrasel (15%)

Air (75%) Solut (25%

Protein (80%) Lain-lain (20%)

Fibrilar (65%) Sarkoplasmic (35%)

Miosin (55%) Aktin (20%) Tropomiosin (7%) Troponin (3%) Lain-lain (15%)

55
Komposisi Otot Rangka
 Otot merah & putih
Otot merah  bny mengandung pigmen pernapasan yaitu mioglobin, yg
berfungsi membawa oksigen dari kapiler darah (ekstrasel) ke
mitokondria (intrasel)  kapasitas metabolisme oksidatif yang lebih
tinggi dgn aktivitas siklus Krebs dan enzim transport elektron
yang kuat
Otot putih  krn kurang mioglobin  kapasitas glikolisis anaerobik
yang tinggi dgn aktivitas enzim glikolisis dan fosforilase yang kuat.

 Ekstraktif
Yaitu zat non-protein yang larut dlm air meliputi kreatinin, kreatinin
fosfat, ADP, asam amino, asam laktat, dll. Zat yang memiliki struktur
grup fosfat mrpkn zat yang ‘kaya energi’

 Protein
Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai tahapan pd proses glikolisis
mrpkn protein sarkoplasmik. Protein lain yang membentuk struktur otot ialah
miosin, aktin, troponin, dan tropomiosin.

56
Axial & Appendicular Muscles

 Axial musculature
- melekat pd rangka aksial
- memposisikan kepala, tulang belakang;
menggerakkan tulang iga
- mencakup 60% otot rangka tubuh
 Appendicular musculature
- menstabilkan atau menggerakkan
komponen rangka appendikular
- mencakup 40% otot rangka tubuh

57
PEMBUNGKUS OTOT
• Merupakan jaringan ikat sejati
• Dari dalam ke keluar:
* endomysium  1 serabut otot (berupa jaringan ikat tipis)
* perimysium  bundel serabut otot
* epimysium  membungkus beberapa fasiculus
Berupa jaringan ikat padat.
• Komponen :
* serabut :kolagen, elastis, retikular
* fibroblast
* pembuluh darah
* saraf
SELAMAT BELAJAR

You might also like