You are on page 1of 41

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

SUBTITLE
Pendahuluan

Terdiri dari beberapa komponen:


1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik:
a. Umum: Keadaan umum, payudara, abdomen
b. Ginekologik
3. Pemeriksaan Khusus/Penunjang
Anamnesis

1. Data Identitas:
• Nama
• Umur
• Jenis Kelamin
• Paritas (GPA)
• Status pernikahan (Nona/ Nyonya)
• Pekerjaan
• Alamat
• Nama suami, umur, pekerjaan
Anamnesis
2. Keluhan Utama:
• Keluhan yang membawa pasien berobat
(kata-kata pasien sendiri)
• Durasi, onset, beratnya keluhan
• Contoh:
• Nyeri haid yang hebat sejak 4 bulan yang lalu
• Haid yang banyak sejak 2 minggu yang lalu
Anamnesis

*Dalam anamnesis,pasien perlu diberi kesempatan untuk


menyampaikan keluhan-keluhannya secara spontan lalu kemudian
ditanyakan mengenai gejala-gejala tertentu yang mengarah ke suatu
diagnosis.

Gejala/keluhan ginekologi:
1. Perdarahan per vaginam
2. Gangguan haid
3. Keputihan / discharge
4. Massa / benjolan
5. Nyeri panggul
6. Sulit mendapat anak (infertilitas)
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
• HPHT: kalau bisa siklus tiga bulan
terakhir
• Deskripsi lebih detail dari keluhan
utama: onset, durasi, periodesitas,
beratnya gejala
• Gejala-gejala lain
• Pengobatan yang telah dilakukan,
membaik atau tidak
Anamnesis: perdarahan
• Hubungan dengan siklus haid: menorrhagi,
metrorrhagi
• Banyaknya: ganti pembalut/hari,
• Lamanya
• Prapubertas  anovulasi
• Usia reproduksi  komplikasi kehamilan, KB
• Post coital bleeding
• Perdarahan pada usia menopause Kanker ?
• Apakah pernah terjadi sebelumnya
Anamnesis: keputihan
• Fisiologis  menjelang, sesudah haid, hamil,
kontrasepsi hormonal
• Patologis  infeksi, benda asing, alergi,
keganasan
• Deskripsi: encer, seperti nanah (puluren),
bercampur darah ?
• Warna, disertai gatal atau tidak, bau, fishy odour
 inf. Trikomonas
• Pemakaian obat-obat/sabun, tampon, pembalut
• Riw. Infeksi sebelumnya
Anamnesis: nyeri
• Lokasi
• Waktu munculnya nyeri: berhubungan dengan
siklus haid ? Nyeri saat koitus
• Sifat rasa nyeri: kolik, panas
• Penyebaran rasa nyeri ke daerah lain
• Lamanya
• Hal-hal yang menambah/mengurangi rasa nyeri:
obat, posisi
• Bisa saja disebabkan oleh organ non
ginekologik
Anamnesis
4. Riwayat Ginekologi
• Menstruasi: HPHT, usia menarkhe (>8 th), lama
haid (3 – 7 hari), siklus haid (21 – 35 hari), jumlah,
nyeri
• Pada wanita menopause: usia berhenti haid, sudah
berapa lama tidak haid, gejala menopause lain (ggn
tidur, hot flahes), penggunaan hormon
• Perdarahan di luar siklus
• Pap smear ? Hasil, pengobatan
Anamnesis: riwayat ginekologi (lanj.)

• Pada pasien infertilitas:


• Lamanya
• Dispareunia
• Riwayat pengobatan
• Gangguan berkemih dan BAB
• Penggunaan kontrasepsi: lama, jenis
• Riwayat infeksi ginekologi: faktor resiko, pengobatan
• Riwayat operasi ginekologi: op. kista, pengangkatan
rahim, KET
Anamnesis
5. Riwayat Obstetri
• Gravida
• Paritas: aterm, preterm, cara persalinan
• Abortus:spontan, elektif, mola, kehamilan ektopik
• Anak hidup
• Contoh P5A2 anak hidup 2
• Kelainan bawaan, komplikasi, pengobatan
Anamnesis

6. Riwayat Penyakit Lain


• Penyakit sistemik: DM, jantung, kelainan pembekuan
darah
• Riw. Alergi (sulfa, penisilin)
• Pengobatan (baik yang diresepkan dokter atau
pengobatan sendiri), riw. Operasi
• Merokok, alkohol
7. Riwayat Penyakit Keluarga
• Riw penyakit di keluarga yang penting: kelainan bawaan,
kelainan pembekuan darah (thalasemi), kanker payudara,
ovarium, DM, ggn kejiwaan
• Orang tua, saudara sekandung
Pemeriksaan Fisik

• Persiapan:
• Penjelasan sebelum memulai pemeriksaan
• Pasien BAK terlebih dahulu
• Privasi
• Pencegahan infeksi
• Alat-alat
Pemeriksaan fisik umum
• Umum: keadaan fisik secara umum (baik,
sakit ringan, sedang, berat), kesadaran, berat
badan, tinggi badan, tanda vital (yang
berhubungan dgn keluhan utama)
• Secara sistematik diperiksa seluruh sistem
organ  mata, tiroid, payudara, tanda seks
sekunder, perut: bentuk, asites, massa
Pemeriksaan Ginekologi

• Informed consent.
• Persiapan alat: Bed litotomi, Sarung tangan, Spekulum
Simm dan Spekulum cocor bebek, Cunam kapas /
korentang, Kateter nelaton dan kateter logam, Kapas
lisol, Kaca benda untuk pemeriksaan sitologi vagina,
Spatel Ayre dan etil alcohol untuk sitologi vagina, Kapas
lidi Cunam porsio, Sonde uterus,Cunam biopsy,
Mikrokuret, Lampu sorot.
• Posisi pasien:
• Lithotomi
• Miring
• Sims
Posisi Pemeriksaan Ginekologi
Inspeksi
Genitalia
eksterna
Palpasi

PF
Inspeksi
Ginekologi
Genitalia
interna
Palpasi
Rectovaginal
Exam
Pemeriksaan Genitalia
Eksterna
• Informed consent
• Posisi pasien lithotomi
• Arahkan lampu ke vagina pasien
• Inspeksi
• Mons pubis: rambut (tanda seks
sekunder, lecet)
• Labia minora dan mayora:
• OUE: bengkak/ peradangan/ nanah/ polip
• Klitoris
• Struktur himen
• Introitus vagina: benjolan, tanda
radang,darah, fluor albus, ulkus
• Kelenjar Bartholin: peradangan, tumor
• Perineum: jaringan parut
Palpasi
• Perabaan pada Gl.
Bartholini dgn jari2 dari luar,
dilanjutkan perabaan antara
2 jari dlm vagina dan ibu jari
luar. Nilai: bartholinitis,
abses atau kista.
Pemeriksaan Genitalia Interna

• Minta pasien mengosongkan kandung kemih


• * sebaiknya tidak dilakukan pada pasien dengan
status “NONA”
• INSPEKSI
• Disinfeksi area vagina dan sekitarnya
• Siapkan alat
• Masukan spekulum cocor bebek
PERIKSA DALAM VAGINA

• Jari telunjuk dan jari tengah dimasukkan ke dalam


vagina  di daerah forniks posterior, tangan lain di
luar, di bawah umbilikus
• Vagina, forniks dan serviks dipalpasi
• Pemeriksaan bimanual  nilai uterus : besar, ukuran,
bentuk, posisi, konsistensi
• Adneksa kiri, kanan : pembesaran  besar, ukuran,
bentuk, konsistensi, mobilitas, sensitivitas
• Pemeriksaan rektal rutin pada wanita menopause
• Nilai : sfingter ani, mukosa usus, massa hemoroid

24
Pemeriksaan bimanual

25
PALPASI BIMANUAL
• Masukkan jari telunjuk dan jari tengah ke dalam
vagina dgn posisi lurus ke depan, ibu jari ke atas, jari
lain fleksi.
• Nilai kondisi vagina: dinding vagina, teraba
tumor atau polip, fistula
• Periksa kondisi serviks:
• Perbatasan endo dan ektoserviks
• Tumor
• Posisi
• Ukuran
• Nyeri goyang
• Palpasi uterus: tangan kiri letakkan di dinding abdomen di
atas simfisis pubis
• Nilai: Letak, ukuran, bentuk, nyeri tekan, benjolan

Letak: anteversi, antefleksi, retroversi, retrofleksi

Bentuk: bulat dengan fundus uteri lebih besar


dibandingkan bagian bawah,

Ukuran sebesar telur ayam dan konsistensi lunak

Permukaan rata, Jika berbenjol-benjol  mioma


uteri

Pergerakan mudah ke segala arah


28
POSISI UTERUS

29
PEMERIKSAAN ADNEKSA

30
PEMERIKSAAN ADNEKSA

31
Pemeriksaan Rektovaginal

32
33
Pemeriksaan rektovaginal
• Menilai:
• Tonus M. sphincter ani,
hemoroid, tumor,striktur
rekti,rektokel
• Ovarium
• Penebalan parametrium
abses cavum douglasi
• Penyebaran tumor ke
rektum
• Pemeriksaan Rektal, pada:
• Pasien yg masih perawan
• Pasien yg mengaku belum pernah bersetubuh
• Pasien korban pemerkosaan
• Kelainan bawaan: atresia himenalis atau atresi
vaginalis
Alat-Alat
• Nilai:
• Dinding vagina (rugae vaginalis, fluor albus)
• Porsio vaginalis servisi uteri (bulat, terbelah melintang, apakah
mudah berdarah, polip, tumor, ulkus)
• Dapat ditambahkan dengan pemeriksaan tambahan seperti
swab vagina dan serviks.
• Setelah selesai, keluarkan spekulum dan masukkan ke
larutan dekontaminan.
*Tambahan: Pap smear

• Pengambilan sampel porsio


(ektoserviks) dengan spatula
ayre diputar 360º. Oleskan ke
object glass.
• Pengambilan sampel
endoserviks (kanalis
servikalis) dengan kapas lidi /
cyto brush dengan diputar
360º sebanyak 1 atau 2
putaran. Oleskan ke object
glass.
TERIMA KASIH
THANK YOU

You might also like