You are on page 1of 15

Batu Saluran Kemih

• Di negara-negara berkembang banyak dijumpai


pasien batu buli-buli sedangkan di negara maju
lebih banyak dijumpai penyakit batu saluran
kemih bagian atas

• Hal ini karena adanya pengaruh status gizi dan


aktivitas pasien sehari-hari.

• Prevalensi di Amerika Serikat 5 - 10 %

• Di seluruh dunia rata-rata terdapat 1 - 12 %


penduduk yang menderita batu saluran kemih.
Etiologi

• Faktor intrinsik
– Hereditair (keturunan) : penyakit ini diduga
diturunkan dari orang tuanya

– Umur : penyakit ini paling sering didapatkan


pada usia 30 - 50 tahun

– Jenis kelamin : jumlah pasien laki-laki tiga kali


lebih banyak dibanding kan dengan pasien
perempuan.
• Faktor ekstrinsik
– Geografi : pada beberapa daerah
menunjukkan angka kejadian batu saluran
kemih yang lebih tinggi daripada daerah lain
– Iklim dan temperatur
– Asupan air
– Diet : diet banyak purin, oksalat, dan kalsium
mempermudah terjadinya penyakit batu
saluran kemih.
– Pekerjaan
Teori terbentuknya batu saluran kemih

• Teori Nukleasi : Batu terbentuk di dalam


urine karena adanya inti batu sabuk batu
(nukleus).
• Teori Matriks : Matriks organik terdiri atas
serum/protein urine (albumin, globulin dan
mukoprotein) merupakan kerangka tempat
diendapkannya kristal-kristal batu.
• Penghambat kristalisasi : Urine orang
normal mengandung zat penghambat
pembentuk kristal,
Komposisi Batu
1. Batu Kalsium (kurang lebih 70 - 80 % dari
seluruh batu saluran kemih)
• Faktor terjadinya batu kalsium
– Hiperkalsiuri (kalsium di dalam urine lebih besar dan 250-300 mg/24
jam)
• Hiperkalsiuri absorbtif
• Hiperkalsiuri renal
• Hiperkalsiuri resorptif
– Hiperoksaluri adalah ekskresi oksalat urine yang melebihi 45 gram
perhari
• teh, kopi instan, minuman .soft drink, kokoa, arbei, jeruk sitrun, dan sayuran
berwarna hijau terutama bayam
– Hiperurikosuri adalal kadar asam urat di dalarn urine yang melebihi 850
mg/24 jam
• Sumber asam urat di dalam urine berasal dari makanan yang mengandung
banyak purin/asam urat maupun berasal dari metabolisme endogen
– Hipositraturi
• penyakit asidosis tubuli ginjal atau renal tubular acidosis, sindrom
malabsobsi, atau pemakaian diuretik golongan thiazide dalam jangka
waktu lama
– Hipomagnesiuri
2. Batu Struvit (batu infeksi )
CO(NH2)2 +H20 2NH3 +CO2
• Kuman-kuman yang termasuk pemecah urea
diantaranya adalah : proteus spp, Klebsiella,
Serratia, enterobakter, pseudomonas dan
Stafilokokus.

3. Batu Urat (Batu asam urat merupakan 5-10% dari


seluruh batu saluran kemih)
• Faktor yang menyebabkan terbentuknya batu asam
urat adalah :
– Urine yang terlau asam (pH urine <6 )
– Volume urine yang jumlahnya sedikit (<2 liter/hari) atau
dehidrasi
– Hiperurikosuri.
Gambaran Klinik dan Diagnosis
• Pada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan
nyeri ketok di daerah kostovertebra, teraba
ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis,
terlihat tandatanda gagal ginjal, retensi
urine, dan .jika disertai infeksi didapatkan
demam/menggigil.
• Pemeriksaan sedimen urine menunjukkan
adanya : lekosituria, hematuria, dan
dijumpai kristal-kristal pembentuk batu.
• Pemeriksaan kultur urine mungkin
menunjukkan adanya pertumbuhan kuman
pemecah urea
• Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang
diduga sebagai faktor penyebab timbulnya
batu saluran kemih (antara lain kadar :
kalsium, oksalat, fosfat maupun urat di
dalam darah maupun di dalam urine).
Tabel 4-1: Urutan Radio-opasitas Beberapa Jenis Batu Saluran Kemih

Jenis batu Radioopasitas


Kalsium Opak
MAP Semi opak
Urat/Sistin Non opak

• Foto Polos Abdomen


• Pielografi Intra Vena
(PIV)
• Ultrasonografi
Letak Batu di dalam saluran kemih

• Batu Ginjal
• Batu Ureter
• Batu buli-buli
• Batu Uretra
Penatalaksanaan
• Medikamentosa
• ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
• Endourologi
– PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) : yaitu
mengeluarkan batu yang berada di saluran
ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi
ke sistem kaliks melalui insisi pada kulit. Batu
kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih
dahulu.
– Litotripsi : yaitu memecah batu bull-buli atau
batu uretra dengan memasukkan alat pemecah
batu (litotriptor) ke dalam buli-buli. Pecahan
batu dikeluarkan dengan evakuator Ellik.
– Ureteroskopi atau uretero-renoskopi
– Ekstraksi Dormia
Pencegahan
• menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan
diusahakan produksi urine sebanyak 2-3 liter per hari
• diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen
pembentuk batu
• aktivitas harian yang cukup
• medikamentosa
Diet yang dianjurkan untukmengurangi
kekambuhan
• Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi
kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi
lebih asam
• Rendah oksalat,
• Rendah garam karena natriuresis akan memacu
timbulnya hiperkalsiuri
• Rendah purin
• Rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada
hiperkalsiuri absorbtif Type ll

You might also like