You are on page 1of 10

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

DALAM PERSPEKTIF ISLAM


Kelompok 18

Yustri Oktaviani (17104080019)


Septivianti Putri Indra N (17104080035)
PSIKOLOGI BELAJAR DALAM ISLAM

• Pengertian psikologi islam : adalah pandangan Islam terhadap ilmu


pskologi modern dengan berbagai aspek.

• Prinsip Dasar Psikologi Perkembangan Islami


A. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia Memiliki Pola Tertentu
• Fase-fase Perkembangan Manusia

a. Fase Menjadi Tanah (Potensi Makanan)


b. Fase-fase Menjadi Nutfah (gamet)

• Fase Hidup di Alam Rahim (Qirar Maqin/Tube Uterina)

a. Stadium zigot
b. Stadium embrio (alaqah)
c. Stadium janin (mudghah)
d. Stadium tulang-belulang (‘idzam)
e. Stadium daging pembungkus tulang (lahm)
f. stadium bentuk lain (khalak akhar)
• Fase Hidup di Dunia

a. Bayi (ath-thift) terhitung sejak lahir – 2 minggu


b. Kanak yang belum cukup usia (shaby) terhitung sejak usia 2 minggu
– 7 tahun
c. Aqil (mumayyiz) terhitung sejak usia 7 thn sampai 9 thn
d. Awal andolose (muhariq) anak yang hampir baligh. sejak usia 9 – 11
thn
e. Andolesen (yafi) mulai baligh sejak usia 11 thn
f. Mature (baligh) sejak anak berusia 17 thn
g. Syabab/fata (youth) sejak usia 25 – 40 thn

h. Tua (azm al-‘usia/syuyukh) sejak usia 47 thn

i. Ardhzal al-usia (senile) terhitung sejak usia 70 thn –


meninggal

j. Sakaratul maut
• Perkembangan Emosional

a. Kekayaan Emosi Manusia : pembawaan emosi yang bersifat unik,


manusia memiliki kekayaan dalam mengekspresikan emosinya.
b. Perkembangan Ekspresi Emosi : Bayi yang lahir umumnya
menangis. Pada usia enam sampai sepuluh minggu, senyum sosial
muncul, diikuti dengan tindakan yang menunjukkan ksenangan lain,
seperti menggumam dan mengunyah dst.

• Perkembangan Sosial
a. Identitas Diri Manusia sebagai Khalifah Allah
Islam mengajarkan bahwa manusia merupakan khalifah Allah di muka
bumi yang mengemban tanggung jawab sosial yang berat. Selain itu, sebagai
khalifah manusia juga memiliki kewajiban untuk memeperhatikan alam
semesta dan memanfaatkannnya dengan aturan yang benar.

b. Pembentukan Identitas dan Konflik Psikososial


Pembentukan ini dapat terjadi melalui perdebatan atau konflik berupa
berbagai pertanyaan yang harus dijawab satu persatu. Al-Quran
menggambarkan konflik dalam kehidupan manusia sebagai berikut:
“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. Tetapi dia tidak
menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.” (QS Al-Balad [90]: 10-11)
c. Mengetahui Orang Lain: Kognisi Sosial
Kemampuan kognisi sosial anak tergantung pada perkembangan
kognitif mereka. kemampuan kognisi sosial juga berhubungan dengan
keterampilan untuk mengambil peran.
d. Perkembangan Ruang Sosial dan Sistem Biokologikal
Untuk mempelajari perkembangan anak, kita tidak dapat hanya
melihat lingkungan langsung, tetapi juga interaksi denagn lingkungan
yang lebih besar. Berbagai interaksi, seperti kematangan biologis anak,
lingkungan langsung anak serta lingkungan alamiah sosial yang lebih
besar akan mengisi dan megarahkan perkembangannya.
• Tipe Kepribadian

a. Kepribadian Ekstrovert : ektrovert adalah sifat terbuka dari energi


fisik. Artinya, kepribadian ektrovert adalah suatu yang menarik
minat terhadap seseorang terhadap manusia (objek atau benda)
disekelilingnya dan berfungsi sebagai penghubung antarobjek-objek
tersebut.
b. Kepribadian Introvert : Dalam pandangan psikologi kepribadian,
orang yang memiliki sikap introvert selalu mengarahkan pandangan
terhadap dirinya sendiri. Artinya tingkah lakunya ditentukan
ditentukan dengan apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Dunia luar
baginya tidak banyak berlaku bagi tingkah laku dan sangat sedikit
beraktivitas dengan lingkungan biasanya dikenal dengan pendiam
dan sukar diselami jiwanya.
Terimakasih

You might also like