You are on page 1of 26

KELOMPOK 7

1.VIVIANA NINGSI MELLA


2. MARIANA E.P. MANDALA
3. SEPRY Y. NALLE
4. IMBERD R. LIUNIMA
A.SIFAT FISIK AIR
1. Air memiliki panas spesifik tinggi.
2. Air memiliki ph netral (7) bukan asam maupun basa.
3. Molekul air dalam bentuk cair berada dalam rentang
suhu 0° – 100°c. Rentang ini menjadikan air tersedia di
hampir semua bagian dari bumi kita.
4. Air lebih mudah menyerap panas dibanding cairan lain,
selain mercury (air raksa).
B. PERAN HIDROGEN DALAM STRUKTUR AIR

Dalam proses pembentukan air


membutuhkan 2 atom hidrogen yang saling
terikat dengan atom oksigen secara kovalen
atom oksigen mengikat 2 atom hidrogen di
karenakan tingkat keelektronegatifan pada
oksigen yang sangat tinggi sehingga dapat
mengikat hidrogen
REAKSI H2O <-> H+ + OH-
C. ADHESI DAN KOHESI AIR TERHADAP MEKANISME FISIOLOGI

Kohesi memberikan sifat pada air suatu kekuatan regang


yang besar yakni kemampuan menanam regangan tanpa putus
dalam kolom air yang kecil seperti dalam elemen xilem batang
kekuatan regang sangat tinggi sehingga memungkinkan air
tertarik ke puncak pohon yng tertinggi tanpa terputus

Kohesi antar molekul air menimbulkan tegangan permukaan


berperan dalam fisiologi tumbuhan misalnya pada tekanan
normal lalu lalangnya gelembung udara melalui pori dan dinding
sel di hambat oleh tegangan permukaan
 mekanisme pertama air dan mineral yang diserap dari dalam tanah
yang menuju sel-sel akar.
Pengangkutan ini dilakukan diluar berkas pembuluh yang sehingga
disebut sebagai mekanisme pengangkutan ekstravaskuler melalui
proses difusi. Kedua air dan mineral diserap oleh akar. Yang
kemudian diangkut dalam berkas pembuluh yakni pada pembuluh
kayu (xylem),. Air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki
tumbuhan melalui epidermis akar, menembus korteks akar, masuk
ke stele dan kemudian mengalir naik ke pembuluh xylem sampai
pucuk tumbuhan
 Struktur tanah  Tekstur tanah merupakan
merupakan sifat fisik suatu fisik tanah yang
tanah yang secara praktis dapat
menggambarkan susunan dipakai sebagai alat
partikel-partikel tanah evaluasi atau
yang tergabung satu perkembangan dalam
dengan yang lain suatu potensi penggunaan
membentuk agrogat dari tanah.
hasil proses petogenesis.
Tanah-tanah yang bertekstur pasir biasanya
mempunyai luas permukaan yang kecil sehingga sulit
untuk menahan air maupun unsur hara. Tanah yang
bertekstur lampung mempunyai luas permukaan yang
besar sehingga mempunyai kemampuan menahan air
dan mengedarkan unsur hara. Dan tanah yang
bertekstur halus mempunyai kemampuan menyimpan
air dan hara makanan bagi tanaman.
Pergerakan air maupun laju perubahan kadar air
didalam tanah sangat ditentukan oleh karakteristik
pori tanah yang menyusun struktur tanah, seperti,
distribusi pori, kontinuitas pori, dan fertuositas pori.
Perfect et al(2002) menyatakan bahwa laju
pergerakan air dapat mempengaruhi istribusi air dan
kelarutan hara dalam tanah, sehingga hara
terdistribusi secara merata pada zona perakaran.
Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk
menyerap air, maka porositas tanah akan semakin
mengecil. Begitupun sebaliknya semakin mudah
tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki
porosita tanah yang besar.
KTK (Kapasitas Tukar Kation), secara kualitatif ktk
tanah dapat dilihat dari teksturnya, tanah dengan
kandugan pasir yang tinggi memiliki ktk yang rendah
dibandingkan dengan liat tanah atau debu.
A.PERAN MAKRO DAN MIKRO DALAM
TUMBUHAN

Unsur Hara Makro adalah unsur-unsur


hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah yang relatif besar,sedangkan unsur
hara mikro adalah kebalikannya
Fosfor atau Phosphor
Nitrogen (N Kalium (K)
(P)

• Nitrogen memiliki • Fosfor dipakai • fotosintetis,


fungsi utama untuk merangsang akumulasi,
sebagai bahan proses translokasi,
sintetis klorofil, pembungaan transportasi
protein, dan asam • berperan pada karbohidrat,
amino. pertumbuhan membuka
benih, akar, bunga, menutupnya
dan buah. stomata, atau
mengatur distribusi
air dalam jaringan
dan sel.
. Belerang atau Sulfur
. Magnesium (Mg) Kalsium (Ca)
(S)

• memperlancar • komponen yang • belerang


proses fotosintesis menguatkan , dan dibutuhkan
• dalam transportasi mengatur daya tanaman dalam
energi beberapa tembus , serta pembentukan asam
enzim di dalam merawat dinding amino sistin, sistein
tanaman. sel. Perannya dan metionin.
sangat penting Disamping itu S
pada titik tumbuh juga merupakan
akar. bagian dari biotin,
tiamin, ko-enzim A
dan glutationin.
1. Boron (B)
Boron memiliki kaitan erat dengan proses pembentukan ,
pembelahan dan diferensiasi , dan pembagian tugas sel
2. Tembaga (Cu)
Fungsi penting tembaga adalah aktivator dan membawa
beberapa enzim. Dia juga berperan membantu kelancaran proses
fotosintesis.
3. Seng atau Zinc (Zn)
sengat berperan dalam aktivator enzim , pembentukan klorofil
dan membantu proses fotosintesis.
4. Besi atau Ferro (Fe)
Besi berperan dalam proses pembentukan protein ,
sebagai katalisator pembentukan klorofil.
5. Molibdenum (Mo)
Mo bertugas sebagai pembawa elektron untuk mengubah
nitrat menjadi enzim. Unsur ini juga berperan dalam
fiksasi nitrogen.
6. Mangan (Mn)
Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil selain itu
berperan sebagai koenzim, sebagai aktivator beberapa
enzim respirasi, dalam reaksi metabolisme nitrogen dan
fotosintesis
7. Khlor (Cl)
Terlibat dalam osmosis (pergerakan air atau zat terlarut dalam
sel), keseimbangan ion yang diperlukan bagi tanaman untuk
mengambil elemen mineral dan dalam fotosintesis.
8. Natrium (Na)
Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion
pada tumbuhan.
9. Cobalt (Co)
Cobalt berperan penting dalam fiksasi Nitrogen
10. Silicone (Si)
meningkatkan hasil melalui peningkatan efisiensi fotosintesis
dan menginduksi ketahanan terhadap hama dan penyakit
Ditemukan sebagai komponen dari dinding sel.
1. BAHAN ORGANIK
2. MINERAL ALAMI
3. UNSUR HARA
YANG TERIKAT
4. PEMBERIAN PUPUK
. Kandungan tanah P tersedia seringkali terikat oleh unsur mikro
Al dan Fe, unsur ini akan berpengaruh buruk bagi tanaman bahkan
bersifat racun bila kandungannya terlampau tinggi. Jika Fe dan Al
tinggi unsur P akan terikat, untuk menguraikan unsur Fe dan Al
.Keadaan ini di dukung oleh hasil analisis tanah menunjukkan
bahwa kejenuhan Al yang sangat tinggi, dijelaskan oleh Hakim dkk.
(1986) bahwa pada tanah yang bereaksi masam, Al menjadi sangat
larut dan merupakan penyebab kemasaman atau penyumbang ion
H+. Ion H+ yang dibebaskan tersebut menyebabkan pH tanah
rendah bagi larutan tanah.
1. Mengapa terjadi Difisiensi unsur Hara akan
berdampak pada mekanisme fisiologi
Tumbuhan ?
2. Kemukakan gejala Difisiensi unsur Hara
gejala Makro dan Mikro ?
3. Dampak apa yang terjadi pada Tumbuhan
jika gejala Difesiensi terjadi ?
4. Bagaimana mengatasi gejala Difesiensi
tersebut ?
A. Defisiensi atau kahat unsur hara adalah kekurangan meterial
(bahan) yang berupa makanan bagi tanaman untuk
melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akan unsur hara
berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya, ada jenis
tanaman yang rakus makanan dan adapula yang biasa saja.

 Jika unsur hara dalam tanah tidak tersedia maka pertumbuhan


tanaman akan terhambat dan produksinya menurun. Kita
sebagai petani tidak mungkin mengecek kandungan hara tanah
setiap saat untuk mengetahui ketersediaan unsur hara tersebut,
salah satu upayanya adalah dengan mengetahui gejala defisiensi
unsur hara pada tanaman.
 Unsur hara Makro yaitu unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang
cukup banyak.
a. Kalium
Gejala kekurangan kalium ditandai dengan mengerutnya daun terutama
daun tua meski tidak merata, tepi dan ujung daun menguning yang kemudian
menjadi bercak coklat. Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga daun tampak
bergerigi dan akhirnya mati. Buah yang terbentuk tidak sempurna, kecil,
kualitas jelek dan tidak tahan simpan.
b. Calsium
Gejala kekurangan kalsium ditandai dengan pertumbuhan kuncup yang
terhenti dan mati, pertumbuhan tanaman lemah dan merana, tepi daun muda
mengalami klorosis, buah muda banyak yang rontok dan masak sebelum
waktunya, warna buah kurang sempurna. Dan sebagainya
 Unsur hara Mikro yaitu: zat yang dibutuhkan tanaman dalam
jumlah sedikit
a. Zeng
Gejala kekurangan seng ditandai dengan daun tua
berwarna kekuningan atau kemerahan, daun berlubang,
mengering dan akhirnya mati. Molibedenum (Mo). Gejala
kekurangan molibdenum ditandai dengan warna daun
memudar, keriput dan mengering, pertumbuhan tanaman
seolah terhenti dan akhirnya mati. Dan sebagainya
DAMPAK PADA TUMBUHAN AKIBAT GEJALA DIFESIENSI

a). Klorosis ; yaitu keadaan jaringan tumbuhan, khususnya pada daun, yang
mengalami kerusakan atau gagalnya pembentukan klorofil sehingga daun

berubah warna menjadi kuning atau pucat hampir putih yang munculnya

seragam.

b). Nekrosis ; yaitu kerusakan yang disebabkan adanya kerusakan pada sel
atau kerusakan bagian sel daun, gejala nekrosis muncul pada tepi daun atau

ujung daun.

c). Kurangnya pertumbuhan baru ; yaitu terhentinya pertumbuhan baru, baik


pada tunas maupun daun. Hal ini bisa mengakibatkan kematian pada bagian

ujung atau tunas dan daun, dieback atau rosetting.


d). Akumulasi antosianin ; yaitu timbulnya warna
merah, biru dan ungu pada semua bagian daun
dan batang. Antosianin adalah satu pigmen fenolik
yang terekspresi sebagai karakter warna merah,
biru dan ungu, terdapat pada vakuola sel.

e). Stunting ; pertumbuhan tanaman kerdil dengan


warna hijau normal atau hijau tua atau kuning.
CARA MENGATASI GEJALA DIFESIENSI
 Kekurangan Unsur Nitrogen (N)
Cara penanganan kekurangan unsur nitrogen adalah dengan menambahkan
pupuk kimia berupa urea (N=46%), ZA (N=21%), KNO3, NPK serta pupuk daun
kandungan N tinggi.
 Kekurangan Unsur Fosfor (P)
Cara penanganan kekurangan unsur fosfor adalah dengan menambahkan
pupuk kimia SP36 (P=36%), NPK, MKP serta pupuk daun kandungan P tinggi.
 Kekurangan Unsur Kalium (K)
Cara penanganan kekurangan unsur kalium adalah dengan menambahkan
pupuk kimia KCl (K=52%), NPK, MKP, serta pupuk daun kandungan K tinggi.
 Kekurangan Unsur Sulfur (S)
Cara penanganan kekurangan unsur sulfur adalah dengan menambahkan
pupuk kimia ZA (S=20%), Phonska (S=10%), serta pupuk daun yang mengandung
unsur S.
 Kekurangan Unsur Kalsium (Ca)
Cara penanganan kekurangan unsur kalsium adalah dengan
menambahkan kapur dolomite (Ca=38%), kalsium karbonat
(Ca=90%), serta pupuk kalsium kandungan Ca 80-99%.
 Kekurangan Unsur Magnesium (Mg)
Cara penanganan kekurangan unsur magnesium adalah
dengan menambahkan pupuk kimia kieserite, kapur dolomite
(Mg=18%), serta pupuk daun yang mengandung unsur Mg.

 Kekurangan Unsur Besi (Fe), Kekurangan Unsur Boron (B),


Kekurangan Unsur Tembaga (Cu), Kekurangan Unsur Mangan (Mn),
Kekurangan Unsur Seng (Zn)
Cara penanganan adalah dengan menambahkan pupuk
organik yang tinggi, pemberian pupuk organik cair untuk
pemupukan susulan, serta penyemprotan pupuk daun dengan
kandungan mikro lengkap.

You might also like