You are on page 1of 18

TATA NAMA TUMBUHAN

PERLUKAH
PENGATURAN
DALAM MEMBERI
NAMA
TUMBUHAN??

DAPATKAH HANYA
DENGAN NAMA
DAERAH SAJA??
Nama lokal Nama ilmiah
• Bersifat lokal • Bersifat internasional
• Dimengerti oleh masy • Dimengerti oleh masy
internasional min
lokal kalangan ilmuwan
• Bahasa sehari2 • Bahasa yg diperlakukan
• Mudah dieja & sbg bhs latin
dilafalkan • Kadang sulit dieja &
dilafalkan
• Tidak mengikuti • mengikuti kesepakatan
ketentuan manapun internasional : KITT
• Punya banyak • Hanya py 1 nama yg
sinonim & homonim benar, kecuali dlm hal2 yg
dinyatakan sec khusus.
Hibiscus sabdariffa

Hibiscus inermis foliis serratis


inferioribus oboratis integris
superioribus trilobis

“Hibiscus yg tidak
berduri dg daun
bergerigi, bagian
bwhnya rata berbentuk
telur ,bagian atasnya
berlekuk tiga”
Asas-asas Tatanama Tumbuhan
Tatanama tumbuhan dan tatanama hewan
1
berdiri sendiri-sendiri

Penerapan nama-nama takson ditentukan


2 dengan perantaraan tipe tatanamanya

Tatanama takson didasarkan atas prioritas


3
publikasinya
4 Setiap takson dengan sirkumskripsi dan tingkat
tertentu hanya dapat mempunyai satu nama
yang benar, yaitu nama tertua yang sesuai
dengan peraturan, kecuali dalam hal2 yg
dinyatakan secara khusus

5 Nama-nama ilmiah diperlakukan sebagai bahasa


Latin tanpa memperhatikan asalnya

6 Peraturan tatanama berlaku surut kecuali bila


dibatasi dengan sengaja
Peraturan dan Saran
Tingkat-tingkat takson dan istilah-istilah untuk
menyebutnya

1.Bahwa dalam taksonomi tumbuhan setiap


kelompok taksonomi dari kategori manapun
disebut suatu takson

2.Dari sederetan takson yang dijadikan unit


dasar adalah kategori jenis.
Bahwa tingkat-tingkat takson yang pokok berturut-
turut dari bawah keatas disebut dengan istilah
jenis (species), marga (genus), suku (familia)),
bangsa (ordo), kelas (classis), dan divisi (divisio)

Bila dikehendaki jumlah tingkat takson dapat


ditambahkan atau disisipkan asal tidak berakibat
terjadinya kekeliruan atau kekacauan

Urut-urutan tingkat takson tidak boleh diubah


TIPIFIKASI
Tipe Tatanama atau tipifikasi adalah bukti
sahnya sebuah nama ilmiah suatu tumbuhan,
mulai dari spesies, genus dan famili yang
dinyatakan dengan sebuah spesimen herbarium
yang dikaitkan dengan nama takson yang
bersangkutan untuk selamanya.
Tingkatan tipe tata nama tumbuhan
1. Holotipe = tipe utama, adalah suatu spesimen atau
unsur lain yang dipakai oleh seorang pengarang atau
ditunjuk olehnya sebagai tipe tatanama.
2. Lectotipe = tipe pengganti, adalah suatu spesimen
atau unsur-unsur lain dari spesimen asli yang dipilih
untuk menjadi tipe tatanama, jika holotipe hancur
atau hilang
3. Isotipe = duplikat dari holotipe adalah spesimen yang
dikoleksi pada lokasi yang sama dan mempunyai
nomor koleksi yang sama dengan holotipe
4. Sintipe = salah satu dari beberapa spesimen atau
contoh yang disebutkan pengarang kalau holotipe
tidak ditentukan, atau salah satu dari beberapa
spesimen yang bersama2 ditunjuk sebagai tipe.
5. Neotipe = tipe tata nama baru adalah spesimen
yang dipilih untuk menjadi tipe tatanama kalau
holotipe hilang atau rusak dan tidak mungkin
untuk menunjuk tipe pengganti karena tidak
adanya isotipe atau sintipe
TIPE DARI SPESIES ADALAH SPESIMEN HERBARIUM
Ketentuan Umum Nama-Nama Takson
1. Nama sah (legitimate name), bila sesuai
dengan peraturan yang berlaku, &
illegitimate bila sebaliknya
2. Nama yang benar (correct name) merupakan
nama sah yang tertera dalam publikasi ilmiah
TATA NAMA TAKSON SESUAI DENGAN
TINGKATANNYA
Nama ilmiah untuk takson tingkat manapun lazim ditulis
dengan menggunakan huruf kapital untuk huruf pertama
setiap nama. Untuk nama-nama satuan taksonomi
Divisio, Kelas, Ordo dan Famili ditandai dengan akhiran
kata tertentu seperti :
Divisio, ditandai dengan akhiran phyta (untuk tumbuhan
secara umum) dan mycota (untuk jamur)
Kelas, ditandai dengan akhiran phyceae ( untuk
tumbuhan secara umum) dan mycetes (untuk jamur)
Ordo, ditandai dengan akhiran –ales
Famili, ditandai dengan akhiran -aceae
Beberapa istilah yang berkaitan
dengan nama takson
Sinonim = dua nama atau lebih untuk menunjuk suatu takson
Basionim= nama dasar yang dijadikan pangkal tolak dalam pemberian
nama takson tertentu
Homonim= satu nama digunakan untuk dua takson yang berbeda
Tautonim= nama jenis yang nama marga dan nama sebutannya
mempunyai kata-kata yang sama
Nomen nodum= nama yang diberikan tanpa candra atau deskripsi
dalam bahasa Latin yang sesuai dengan ketentuan
Nomen ambiguum= nama yang meragukan karena tidak jelas
ditujukan untuk tingkat takson yang mana
Nomen conservanda= nama yang dipertahankan untuk terus dipakai
walaupun tidak sesuai dengan peraturan dalam KITT, misalnya untuk
keperluan konservasi
Beberapa catatan dalam penulisan
nama jenis
1. Nama jenis terdiri dari dua suku kata yang
huruf pertama suku katanya selalu ditulis
dengan huruf kapital
2. Penulisan nama jenis harus digaris bawahi
atau ditulis miring
3. Nama jenis yang tepat selalu dilengkapi
dengan nama author
Contoh

Gluta renghas L. (Gluta = nama genus, renghas =


penunjuk jenis, L.= Linnaeus, author
Impatiens holsttii Engl. et Warb. (nama jenis
diberikan oleh dua orang, yang penulisannya
disingkat dari Engler dan Warburg)
Cinnamomum iners Reinw. ex Bl (nama jenis
diberikan oleh 2 orang, Reinwardt adalah orang
pertama yang memberikan nama, tetapi tidak
dilengkapi dengan deskripsi yang jelas sehingga
namanya tidak sah, deskripsinya dilengkapi oleh
Blume.
Medicago orbicularis (L.) Bartal
Author kedua merubah posisi takson yang
ditetapkan author pertama.
Dalam contoh ini Linnaeus memberikan nama
takson tumbuhan ini sebagai Medicago
polymorpha var. orbicularis. Kemudian Bartal
merubahnya menjadi Medicago orbicularis (L.)
Bartal

You might also like