You are on page 1of 20

SUFRENSI A. MANAN, SH.

Sekilas Hukum Perdata.

1
Pengantar
 Pengertian “Hukum yang
mengatur kepentingan atau
hubungan hukum antara
manusia atau badan hukum
satu sama lain”

2
Sistematika KUHPerdata
A. BUKU I Tentang Orang Berisi:
HK Perorangan dan Hukum Keluarga
B. BUKU II Tentang Benda
C. BUKU III Tentang Perikatan Berisi
D. BUKU IV Tantang Pembuktian dan
Daluarsa

3
Subjek Hukum
Manusia
(naturlijk Persoon)

Orang (Person)

Badan Hukum
Subyek Hukum
(Rechts Persoon)
(Pengemban hak
dan Kewajiban
dalam lalulintas hukum)

4
Manusia Sebagai Subjek Hukum

Mulai SEJAK LAHIR

Pengecualian Pasal 2 KUHPedata:


1. Telah dibenihkan
Manusia sebagai 2. Lahir Hidup
Subyek Hukum
3. Ada kepentingan yang menghendaki

Berakhir MENINGGAL

5
Kecakapan Bertindak
Menurut Hukum
Tidak Cakap menurut hukum (Ps 1330 BW)
1. Mereka yang belum dewasa
2. Perempuan Bersuami
3. Mereka yang ditaruh di bawah pengampuan

Berdasarkan Ps 31 UU No 1/1974, Perempuan Bersuami dianggap


Cakap Melakukan Perbuatan Hukum

6
Dewasa dan Pengampuan
Dewasa (Ps 330 BW)
1. Mereka yang telah berusia 21 tahun, atau
2. Mereka yang telah menikah

Ditaruh Di bawah Pengampuan (Ps 433 BW)


1. Mereka yang sakit Ingatan
2. Mereka yang lemah Ingatan
3. Mereka yang Boros
4. Mereka yang tidak dapat mengurus dirinya
sendiri.

7
Pertanggungjawaban Perdata
Pertanggung Jawaban
Dlm Hk. perdata

Wanprestasi PMH

Tanggung jawab
Ps. 1365 KUHPerdata
Kontraktual

Perjanjian

8
Perikatan

Pacta sunt servada

Perjanjian (1313)

PERIKATAN UU saja
Ps.1233 1354, 1359
Halal
UU (1352)

Krn Prb Man.

PMH (1365)

Ad.1 Pelanggaran terhadap perjanjian disebut wanprestasi (ingkar Janji)


Ad.2.Pelanggaran Terhadap Ketentuan UU atau Hukum disebut Perbuatan 9
Melawan Hukum/ PMH
Perjanjian
 Pengertian
“Suatu perbuatan antar subjek hukum
mengikatkan diri untuk memberikan sesuatu,
berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu”

 Hal yang diperjanjikan (Prestasi)


– Memberikan Sesuatu
– Berbuat Sesuatu
– Tidak Berbuat Sesuatu

10
Syarat Sahnya Perjanjian

Kesepakatan (consensus)
Subyektif Ex Nunc
Kecakapan (capacity)

1320 KUHPer.

Hal tertentu (certainty of Terms)


Obyektif Ex Tunc
Sebab yg Halal (legality)

11
Wanprestasi
 Pengertian
“tidak terlaksananya perjanjian karena kelalaian salah satu pihak”

 Bentuk wanprestasi (Ps. 1234 KUHPerdata)


1. Tidak Melaksanakan Perjanjian
2. Tidak Sempurna Melaksanakan
3. Terlembat Melaksanakan
4. Melakukan Hal yg tidak boleh.

 Hukuman bagi debitur lalai


1. Ganti Rugi
2. Pembatalan Perjanjian/pelaksanaan perjanjian
3. Peralihan resiko
4. Membayar Biaya Perkara

12
Keadaan Memaksa (Overmacth/
force majeur)
 Pengertian :
Suatu peristiwa yg terjadi diluar kesalahan salah satu pihak yang tidak
dapat diperhitungkan terlebih dahulu pada saat dibuatnya perikatan atau
sepatutnya tidak dapat memperhitungkannya dan yang merintangi
pelaksanaan perjanjian

 Bentuk keadaan memaksa


1. Bentuk umum
keadaan iklim, kehilangan, dan pencurian

2. Bentuk khusus
Undang-undang, peraturan pemerintah dan pemogokan

13
Perikatan Pasien dan Dokter
 Perikatan Hasil (resultaats verbintenis)
– “ Perikatan hasil apabila debitur berkewajiban
menghasilkan suatu hasil/akibat”
– misalkan dokter gigi menambal gigi yg berlubang

 Perikatan Usaha (inspannings verbintenis)


– Perikatan usaha ialah suatu perikatan di mana
debitur berkewajiban dengan suatu usaha
(pemeliharaan, Perawatan, Pengabdian) mencoba
mencapai suatu tujuan tertentu
– Misalkan seorang ahli beda dalam melakukan
operasi klep jantung

14
Perikatan Pasien dan Dokter

 Ps 39 UU No. 29 Tahun 2004 Tentang


Praktek Kedokteran menyatakan bahwa
praktek kedokteran diselenggarakan
berdasarkan kesepakatan antara dokter
dan pasien.

 Hub. Dokter dan pasien terjadi dengan


adanya kesepakatan.

15
Perbuatan Melawan Hukum
Pengertian (Ps. 1365 KUH Pdt)
“ Tiap perbuatan yang
melanggar hukum dan
membawa kerugian kepada
orang lain, mewajibkan
orang yang menimbulkan
kerugian itu karena Harus ada perbuatan
kesalahannya untuk
mengganti kerugian
tersebut” Melawan Hukum

unsur-unsur
Ada kesalahan
PMH

Ada kerugian

Hubungan kausal antara perb. Dgn akibat

16
Unsur-Unsur PMH
1. Perbuatan
– Perbuatan Aktif
– Perbuatan Pasif

2. Melawan Hukum
– Melanggar hak subjektif orang lain
– Melangggar kewajiban hukum pelaku
– Melanggar Kesusilaan
– Melanggar Kepatutan, Ketelitian dan Kehati-hatian

17
Unsur-Unsur PMH
3. Kesalahan
– Sengaja (Dolus)
– Kelalaian (Culpa)

4. Kerugian
– Kerugian Materil: Biaya, Rugi, dan Bunga
– Kerugian Immaterial: Kehilangan kesenangan hidup

5. Hubungan kausal antara perbuatan dengan


kerugian

18
PMH Lanjutan

Dasar Pembenar
1. Keadaan Memaksa (Overmacht)
2. Pembelaan Terpaksa (Noodweer)
3. Peraturan Undang-Undang atau kewenangan menurut undang-
undang
4. Perintah Jabatan

Dasar Gugatan PMH


1. Pribadi (Ps 1365 BW)
2. Badan Hukum (Ps 1365 dan 1367 BW)

19
Terima Kasih

20

You might also like