Professional Documents
Culture Documents
• Hiperglikemia
• Ketosis
• Asidosis Metabolik
defisiensi insulin absolut atau
relatif
Diagnosis
• Gejala
Sesak nafas
Dehidrasi
Nafas berbau aseton
Mual dan muntah
Penurunan kesadaran
Terdapat faktor pencetus:
Infeksi
Infark miokard
Stroke
Pankreatitis. dll
Pemeriksaan fisik
• Penurunan kesadaran
• Pernafasan cepat dan dalam
(Kussmaul)
• Dehidrasi
• Nyeri abdomen
• Terdapat infeksu fokal
Pemeriksaan Penunjang
• Hipergikemia (GDS : >250mg/dL)
• HCO3 < 18
• Asidosis metabolik
• Ketonemia dan/atau ketonuria
• Anion gap meningkat >12.5
• Darah perifer, SGPT, kreatinin, UL,
• Foto thorax
• Pemeriksaan enzim jantung, amilase,
lipase, dll
Tatalaksana
1. Penggantian cairan dan garam yg
hilang
2. Menekan lipolisis sel lemak dan
glukoneogenesis
3. Mengatasi stres metabolik sebagai
faktor pencetus
4. Mengembalikan keadaan fisiologi
normal
5. Penyesuaian pengobatan
Cairan
• Mengatasi dehidrasi
Jam pertama diberikan 1 – 2 liter cairan fisiologis
Jam kedua diberikan 1 liter dan selanjutnya sesuai dengan
protokol
Target kadar glukosa 200 – 300 mg/dL, bila kadar glukosa
darah kurang dari 200 mg/dL maka perlu diberikan cairan
atau larutan yang mengandung glukosa
Insulin
• Harus segera dimulai
Bolus (IV) 180mU/KgBB dilanjutkan dengan drip insulin 90
mU/KgBB
Dosis drip disesuaikan dengan GDS, dititrasi bertahap
Kalium
• KCl drip dimulai bersamaan dgn drip
insulin dgn dosis 25 mEq/6 jam
Syarat: tidak ada kontra indikasi
• Dosis KCl kemudian disesuaikan
dengan hasil pemeriksaan Kalium
• sebaiknya diberikan melalui vena
sentral
Bikarbonat
• Diberikan hanya bila pH < 7.1
Pengobatan suportif
Monitoring
1. Kadar gula darah tiap jam selama fase akut
2. Elektrolit setiap 6 jam
3. Analisis gas darah setiap 6 jam
4. Tanda vital tiap jam
5. Keadaan hidrasi, balans cairan tiap jam
sampai stabil
6. Waspada kemungkinan DIC
Prognosis
• Tergantung beratnya gejala dan respon terapi
Definisi
kadar glukosa darah < 60 mg/dL
atau
kadar glukosa darah < 80 mg/dL
dengan gejala klinis
Keadaan klinik gangguan saraf yg
disebabkan penurunan kadar glukosa darah
Etiologi
• OHO terutama sulfonil urea
• Kadar insulin yg berlebihan
• Peningkatan sensitivitas insulin
• Asupan karbohidrat yg kurang
• Alkohol, sulfonamid, B bloker non selektif
Klasifikasi/derajat
• Ringan:simtomatik, dapat diatasi
sendiri, tidak ada gangguan aktifitas
• Sedang : simtomatik, dapat diatasi
sendiri, terdapat gangguan aktifitas
• Berat: gangguan kognitif
Membutuhkan pihak ketiga utk mengatasi
Memerlukan terapi parenteral
Disertai koma atau kejang
Tanda-tanda hipoglikemia
1. Sta. parasimpatis: lapar, mual, TD turun
2. Sta. gangguan otak ringan: lemah, lesu,
sulit bicara, kesulitan menghitung
sementara
3. Sta. simpatik: keringat dingin pada
wajah, bibir atau tangan gemetar
4. Sta. gangguan otak berat: tidak sadar
dengan atau tanpa kejang
Tatalaksana
1. Stadium permulaan
Pemberian cairan gula murni
Stop OHO sementara
2. Stadium lanjut
Penanganan harus cepat
Larutan D40% 2 flakon melalui intra vena
D10% /6 jam
Bila belum teratasi diberikan antagonis insulin
seperti glukagon 1 mg IM atau iv, kortikosteroid atau
adrenalin
Prognosis
• Tergantung beratnya staddium dan cepatnya
terapi