You are on page 1of 7

Fisiologi TIDUR

BETHARI LEKSO AJI


D1
Definisi
“ suatu keadaan bawah sadar dimana orang tersebut dapat
dibangunkan dengan pemberian rangsang sensori atau rangsangan
lain”

Tidur = suatu proses AKTIF (Aktivitas sinkronisasi bagian ventral dari


substansia retikularis MO)  tingkat aktivitas otak secara keseluruhan
tidak berkurang selama tidur
Selama stadium-stadium tertentu  penyerapan O2 otak meningkat
melebihi tingkat terjaga normal
TIDUR vs KOMA?
KOMA : keadaan bawah sadar dimana orang tersebut tidak dpat
dibangunkan ketika diberi rangsang apapun
TIPE TIDUR

 Tidur gelombang lambat (gelombang otak sangat lambat)/NREMS


 Tidur dengan gerakan cepat mata (REMS)  mata bergerak
dengan cepat meskipun orang tetap tidur
1. TIDUE GELOMBANG-LAMBAT
/NREMS
 Tahap tidur begitu tenang
 Penurunan tonus PD perifer
 BP,RR, kecepatan metabolisme menurun 10-30%
 Kadang-kadang mimpi buruk terjadi
 Berlangsung dalam 4 stadium/4 tahap
 Pada permulaan tidur  seseorangberpindah-pindah dari tidur
ringan stadium 1 ke tidur dalam stadium 4 (30-45 menit) berbalik
kembali ke stadium awal
 Pada akhir setiap siklus tidur gelombang lambat tdp periode tidur
paradoksal (10-15 menit)
2. TIDUR PARADOKSAL/REMS

 Berhubungan dengan mimpi yang aktif


 Orang lebih sukar dibangunkan, namun mudah terbangun sendiri
 Tonus otot sangan berkurang
 HR,RR ireguler
 Otak sangat aktif, metabolisme di seluruh otak meningkat 20%
 Sifat Paradoks (seseorang tetap tertidur walaupun aktivitas otaknya
nyata

“Tidur REMS= tipe tidur dimana otak benar-benar dalam keadaan


aktif, namun aktifitas otak ≠ disalurkan ke bagian otak lain  orang
tidak bangun”
Tahap-Tahap TIDUR

Seluruh otot menjadi lemas, kelopak mata menutup dan kedua bola mata
bolak-balik ke kesua sisi

NREMS Kedua bola mata berhenti bergerak, tetapi tonus otot masih terpelihara

Lemah tungkai (karena tonus otot sangat rendah)

Tonus otot meninggi kembali, otot-otot anggota gerak dan badan dapat
REMS berkejang, bola mata mulai bergerak kembali dengan kecepatan yang lebih
tinggi
*selama tidur yang berlangsung 7 jam REMS dan NREMS berselingan 4-6 kali
SIKLUS TIDUR-SIAGA
Pusat tidur tidak diaktifkan

Pembebasan dari inhibisi mesensefalik


dan nuklei retikular pontin bagian atas neuron-neuron inhibisi kurang mudah dirangsang

Regio ini menjadi aktif secara spontan neuron-neuron eksitasi dr sistem RAS semakin mudah
dirangsang

Merangsang korteks serebri dan SST keadaan tidur yang panjang

Keadaan siaga peralihan siaga  tidur

Otak aktif selama beberapa jam efek inhibisi diambil alih oleh pusat tidur

neuron2 dalam sistem aktivasi lelah silkus umpan balik + memudar

You might also like