You are on page 1of 14

1

EPISTAKSIS
BETHARI LEKSO AJI
2
Definisi

 Perdarahan dari dalam hidung.


 Tanda suatu penyakit, bukan suatu penyakit  perlu dicari penyebabnya
3
4
ETIOLOGI

 1. LOKAL (hidung dan nasofaring)  2. umum/sistemik :


 Hidung :  Sistem KV : Hipertensi, arteriosklerosis, stenosis
mitral, kehamilan
 Trauma
 Kelainan darah dan PD : anemia aplastik,
 Infeksi leukemia, trombositopenia, hemofilia,
 Benda asing christmas disease, scurvy, defisiensi vitamin K,
dll
 Neoplasma
 Perubahan atmosfer
 Penyakit hati : sirosis hepatik (defisiensi faktor
pembekuan)
 Deviasi septum
 Penyakit ginjal
 Nasofaring :
 Obat : NSAID, antikoagukan
 Adenoiditis
 Infeksi sistemik : DHF, malaria, dll
 Juvenil angiofibroma
 Tumor Maligna  3. Idiopatik
5
klasifikasi

Berdasarkan asal perdarahan :  2. epistaksis posterior :


 1. epistaksis Anterior :  Darah mengalir ke belakang
tenggorokan  muntah (coffee
 Darah mengalir keluar hidung jika coloured, dikira hematemesis)
pasien duduk tegak
 Dapat berasal dari A. Etmoidalis
 Berasal dari pleksus Kiesselbach posterior atau A sfenopalatina
 Biasanya ringan  Perdarahan hebat dan berat
 Banyak terjadi pada anak  Jarang dapat berhenti sendiri
 Sering berulang dan dapat berhenti  Usia lanjut (utamanya pasien
sendiri hipertensi)
 Mudah dikontrol
6
Penatalaksanaan

 Prinsip :
 perbaiki keadaan umum (Vital Sign)
 cari sumber perdarahan
 hentikan perdarahan
 cari faktor penyebab untuk cegah berulangnya perdarahan

Perhatian : JANGAN SAMPAI DARAH MENGALIR KE SALURAN NAFAS BAWAH !!!


7
CARI SUMBER PERDARAHAN

 Pasien diperiksa dalam posisi duduk, Biarkan darah mengalir keluar dari
hidung
 Kalau keadaan lemah, setengah duduk atau berabring dengan kepala
ditinggikan
 Pasien anak duduk dipangku, badan dan tangan dipeluk kepala
dipegang agar tegak dan tidak bergerak
 Pasang tampon sementara (kapas dibasahi adrenalin 1:5000-1:10000),
masukkan pantocain atau lidocain kedalam hidung  tampon dibiarkan
10-15 menit  vasokonstriksi  lihat apakah perdarahan dari anterior
atau posterior
8
Hentikan perdarahan

 1. perdarahan anterior :
 Apabila tidak berhenti dengan sendirinya tekan hidung dari luar (10-15
menit)  Bila tidak berhenti  tampon anterior
 Tampon anterior : terbuat dari kapas atau kasa yang diberi pelumas atau salep AB 
dimasukkan 2-4 buah  disusun secara teratur (harus menekan sumber perdarahan)
 pertahankan selama 2 hari  bila masih perdarahan  pasang tampon baru

 Bila sumber perdarahan dapat terlihat  kauterisasi dengan perak nitrat  beri
AB
9
10

 2. perdarahan posterior
Epistaksis posterior dicurigai bila :
1. sebagian besar perdarahan mengalir kedalam faring
2. suatu tampon anterior gagal menghentikan perdarahan
3. terlihat dari px hidung bahwa perdarahan dari posterior

Penanganan agak sukar karena asal perdarahan sulit diketahui


11
Tampon posterior (Tampon Bellocq)

 Dibuat dari kasa padat dibentuk kubus atau bulat  ikatkan 3 utas
benang (2 buah disatu sisi dan 1 buah disisi berlawanan)
12
LIGASI

 Bila tampon anterior dan posterior gagal mengendalikan epistaksis 


ligasi arteri spesifik
 Arteri tersebut :
 Arteri karotis eksterna
 Arteri maksilaris interna dengan cabang terminusnya
 Arteri sfenopalatina
 Arteri etmoidalis anterior dan posterior
13
14
REFERENSI

 THT FKUI
 BOEIS
 PL DHINGRA disease of ear nose and throat

You might also like