Definisi • Conduct disorder (gangguan tingkah laku) pada anak dan remaja dicirikan dengan pola perilaku berulang melanggar hak orang lain atau aturan masyarakat. Perilaku gangguan dikelompokkan pada 4 kategori berikut: – Agresi fisik atau ancaman menyakiti pada orang dan binatang – Perusakan barang milik – Tidak jujur atau mencuri – Pelanggaran peraturan yang serius Epidemiologi • Prevalensi Gangguan tingkah laku pada populasi umum adalah sekitar 5%. lebih sering ditemukan pada anak laki-laki, 3-4x lebih tinggi dugaan untuk memodifikasi kriteria diagnostik untuk anak perempuan. Etiologi • Tidak ada faktor tunggal yg berperan dlm perilaku antisosial anak2 & ggn tingkah laku. • Banyak faktor biopsikososial yang menambah berkembangnya ggn ini. Faktor Parental • Sikap orangtua yg kasar, penghukum baik yg agresif secara fisik & verbal dihubungkan dgn perilaku agresif yg maladaptif dari anak. • Kondisi rumah yg kacau balau dihubungkan dgn gangguan tingkah laku & kenakalan anak2. • Perceraian dipertimbangkan sbg faktor risiko, tetapi inti risiko ada pada permusuhan yg persisten, dendam & kepahitan yg terdapat pd orangtua yg bercerai yg memberikan kontribusi penting thd tjdnya perilaku yg maladaptif. Faktor Parental (2) • Psikopatologi orangtua, penyiksaan anak, dan penelantaran sering berperan dlm gangguan tingkah laku. • Sosiopatik, ketergantungan alkohol, dan penyalahgunaan zat pd orangtua berhubungan dgn ggn tingkah laku pd anak2nya. Orangtua mgk sgt menelantarkan shg perawatan anak2nya dilakukan sanak saudara atau orangtua angkat. Faktor Parental (3) • Di thn 80-an terutama di daerah perkotaan, penyalahgunaan kokain & AIDS meningkatkan disfungsi keluarga. • Penelitian terakhir banyak orangtua dgn anak2 ggn tingkah laku menderita psikopatologi yg serius, tmsk ggn psikotik. • Hipotesis psikodinamik anak2 dgn ggn tingkah laku secara tdk sadar memerankan harapan antisosial orangtuanya. Faktor sosiokultural • Faktor sosioekonomi dpt membtk anak mjd lbh berisiko untuk mjd ggn tingkah laku sebagaimana mereka hidup dlm lingkungan perkotaan(urban). • Orangtua yg tidak bekerja, dukungan jaringan sosial yg minim, & kurangnya aktivitas komunitas yg positif ikut berpengaruh pd tbtknya ggn tingkah laku. Faktor Psikologis • Anak2 yg dibesarkan dlm kondisi yg kacau & ditelantarkan biasanya mjd marah, mengacau, menuntut, & tdk mampu secara progresif mengembangkan toleransi thd frustasi yg diperlukan untuk hubungan yg matur. • Krn model perannya adalah buruk & sering berganti, dasar untuk mengembangkan ego ideal & konsistensi tidak ada. Faktor Neurobiologis • Faktor neurobiologis dlm ggn tingkah laku msh sedikit dipelajari, tp penelitian pd ADHD memberikan bbrp temuan penting, & ADHD sering tjd bersama dgn ggn tingkah laku. • Pd anak dgn ggn tingkah laku kadar yg rendah pd kadar plasma dopamin ß-hydroxylase (enzim yg ubah dopamin NE). Temuan ini mendukung teori penurunan fungsi noradrenergik dlm ggn tingkah laku. • Kadar metabolit serotonin 5-hydroxyindoleacetic acid dlm CSF yg rendah agresi & kekerasan. Faktor Neurologis • Studi Canada menginvestigasi hubungan antara aktivitas otak depan, kecerdasan emosi & agresi pd anak berusia 10 tahun. Hasil menunjukkan bahwa anak dgn agresifitas berkorelasi signifikan dgn aktivitas otak depannya. • Sedangkan pd laki2 ditemukan lbh memiliki kecerdasan emosi yg lbh rendah dari perempuan disertai dgn perilaku agresif yg lbh tinggi dari perempuan. Penyiksaan & penganiayaan anak • Anak2 yg mengalami kekerasan untuk jangka waktu lama (terutama yg mengalami penyiksaan fisik & seksual) sering berkelakuan dlm cara yg agresif. Anak2 tsb mengalami kesulitan dlm mengungkapkan perasaan mereka meningkatkan kecenderungan untuk mengekspresikan secara fisik. Selain itu mereka mjd waspada scr berlebihan. • Anak yang mengalami kekerasan seksual mempunyai risiko 12x lebih cenderung untuk mengalami gangguan tingkah laku. Faktor protektif • Terdapat bukti, bahwa banyak anak tidak berkembang menjadi gangguan perilaku meskipun mempunyai faktor risiko yang besar. • Faktor protektif tersebut adalah wanita, IQ tinggi, mempunyai temperamen yang mudah berubah, mempunyai hubungan yang positif dengan orang tua atau orang dewasa atau teman, mempunyai area di luar sekolah, kemampuan akademik yang baik. Diagnosis & gambaran klinis • Gangguan tingkah laku tidak tjd dlm waktu singkat, karena sesungguhnya gejala berkembang krn pola pelanggaran hak orang lain yg konsisten. • Seorang anak yg berusia 3 thn tdk mungkin melanggar masuk ke dlm rumah orang, merampok, dan melakukan kekerasan secara seksual, atau menggunakan senjata. Akan tetapi perilaku demikian dpt diawali dari pertengkaran fisik, perusakan benda2, penghinaan atau kebiasaan bermain api pada usia anak sekolah. Diagnosis & gambaran klinis (2) • Usia rata2 untuk ggn tingkah laku lbh muda pd anak laki2 dibandingkan anak perempuan. Memenuhi kriteria diagnostik ♂ umur 10-12 thn; ♀ umur 14-16 thn. • Anak 2 yg memenuhi kriteria ggn tingkah laku mengekspresikan perilaku agresif mereka yg jelas dlm berbagai bentuk. Dlm konteks antisosial misalnya menggertak, agresi fisik, & perilaku kejam thd teman sebaya. Diagnosis & gambaran klinis (3) • Anak2 mgk bersikap bermusuhan, menyiksa secara fisik, lancang, menentang, & negativistik thd org dewasa. Menipu terus menerus, sering membolos & vandalisme sering ditemukan. • Pada kasus yg parah sering tjd destruktivitas, mencuri & kekerasan fisik. Anak2 biasanya berusaha untuk menyembunyikan perilaku antisosial mereka. Diagnosis & gambaran klinis (4) • Perilaku seksual & pemakaian tembakau, minuman keras, atau zat psikoaktif biasanya disalahgunakan sejak usia anak & remaja. Gagasan, sikap & tindakan bunuh diri sering ditemukan. • Terdapat kesulitan dalam relasi dgn teman sebaya. Anak2 dgn ggn tingkah laku seringkali menarik diri atau terisolasi secara sosial. Mereka tdk memiliki atensi thd perhatian, harapan, & kesejahteraan orang lain. Diagnosis & gambaran klinis (5) • Dlm wawancara sikapnya agresif, tidak dpt bekerjasama, bersikap bermusuhan & provokatif. • Evaluasi thd situasi keluarga seringkali menemukan adanya ketegangan perkawinan pd tingkat yg berat, yg justru diawali ketidakcocokan dlm kebijakan mendidik anak. • Orangtua pd anak dgn ggn tingkah laku, terutama ayah, biasanya cenderung memiliki kepribadian antisosial & ketergantungan thd alkohol. Kriteria Diagnosis Gangguan Tingkah Laku (DSM IV-TR) A. Pola perilaku yang berulang & persisten dimana hak dasar orang lain atau norma atau aturan sosial utama yg sesuai dgn usia adalah dilanggar, seperti yg ditunjukkan oleh adanya tiga (atau lebih) kriteria berikut selama 12 bulan terakhir, dgn sekurangnya satu kriteria ditemukan dlm 6 bulan terakhir: Agresi kepada orang & binatang (1) Sering berbohong, mengancam, atau mengintimidasi orang lain. (2) Sering memulai perkelahian fisik. (3) Menggunakan senjata yg menyebabkan bahaya fisik yg serius bagi orang lain (misalnya memukul, batu, botol pecah, pisau, pistol). (1) Kejam secara fisik kepada orang lain. (2) Kejam secara fisik kepada binatang. (3) Mencuri sambil berhadapan dgn korban (misalnya merampok, menjambret dompet, memeras, perampokan bersenjata). (4) Memaksa orang untuk melakukan aktivitas seksual. Kriteria Diagnosis Gangguan Tingkah Laku (DSM IV-TR) Menghancurkan barang milik (8) Secara sengaja menimbulkan kebakaran dgn tujuan menyebabkan kerusakan yg serius. (9) Secara sengaja menghancurkan barang millik orang lain (selain dari menimbulkan kebakaran). Tidak jujur atau mencuri (10) Membongkar masuk ke dalam rumah, bangunan, atau kendaraan orang lain. (11) Sering berbohong untuk mendapatkan baran-barang atau kemurahan hati atau untuk menghindari kewajiban (yaitu” memanfaatkan”orang lain). (12) Mencuri barang-barang dgn nilai yg tidak kecil tanpa menghadapi korban (misalnya mencuri toko tetapi tanpa merusak dan menyelundup, pemalsuan). Kriteria Diagnosis Gangguan Tingkah Laku (DSM IV-TR) Pelanggaran aturan yang serius (13) Sering tetap di luar pada malam hari walaupun dilarang orangtua, dimulai sblm usia 13 tahun). (14) Melarikan diri dari rumah semalaman sekurangnya dua kali saat tinggal di rumah orangtua atau rumah wali orangtua (atau sekali jika tanpa kembali untuk periode waktu yang lama). (15) Sering membolos dari sekolah, dimulai sebelum usia 13 tahun).
B. Gangguan perilaku menyebabkan gangguan yang bermakna secara
klinis dalam fungsi sosial, akademik, atau pekerjaan.
C. Jika individu adalah berusia 18 tahun atau lebih, tidak memenuhi
kriteria untuk gangguan kepribadian antisosial. Kriteria Diagnosis Gangguan Tingkah Laku (DSM IV-TR) Sebutkan tipe berdasarkan onset usia: Tipe onset masa anak-anak: onset sekurangnya satu kriteria karakteristik untuk ggn tingkah laku usia < 10 tahun. Tipe onset masa remaja: tidak ada kriteria karakteristik untuk ggn tingkah laku sblm usia 10 tahun. Sebutkan keparahan: Ringan: beberapa jika ada masalah tingkah laku yg melebihi yg diperlukan untuk membuat diagnosis & ggn tingkah laku hanya menyebabkan bahaya kecil bagi orang lain. Sedang: jumlah masalah tingkah laku dan efek pd orang lain berada di tengah-tengah antara “ringan” dan “berat”. Berat: banyak masalah tingkah laku yg melebihi dari yg diperlukan untuk membuat diagnosis atau ggn tingkah laku menyebabkan bahaya yg cukup besar bagi orang lain. Pemeriksaan patologi & Laboratorium • Tidak ada tes laboratorium & patologi neurologis yg spesifik untuk membantu membuat diagnosis ggn tingkah laku. • Pemeriksaan fisik secara teliti dan riwayat kesehatan harus di dapatkan dengan perhatian pada potensial terjadinya abuse, trauma dari perkelahian fisik, dan konsekuensi kesehatan yang berkaitan dengan perilaku risiko tinggi. Diagnosis Banding dan gangguan komorbid • Gangguan tingkah laku dpt merupakan bagian dari kondisi psikiatrik masa anak yg mencakup ggn mood, ggn psikotik hingga ADHD klinisi harus menggali riwayat kronologis gejala untuk menentukan ggn tingkah laku adalah transien, fenomena reaktif atau pola yg menetap. Diagnosis banding (2) • ODD • Ggn mood • Gangguan psikotik • ADHD Prognosis • Gangguan tingkah laku adalah diagnosis yang stabil, 45-90 % tetap memenuhi kriteria setelah 3-4 tahun. • Penelitian mengindikasikan bahwa hampir 40% orang yang di diagnosis dengan gangguan tingkah laku akan menjadi gangguan kepribadian antisosial. Penatalaksanaan • Terdapat variasi yang luas pada tatalaksana gangguan perilaku, namun hanya sedikit yang efektif. Kesulitannya karena melibatkan banyak domain dan fungsi yang berbeda, dan intervensi harus dapat menjangkau area kritis pada masing- masing individu. • Komplikasi lebih lanjut adalah karena tatalaksana ini membutuhkan banyak pelayanan sosial, termasuk pendidikan, kesehatan mental, pengadilan anak dan perlindungan anak. • Dua dari terapi paling efektif adalah parent management training dan problem solving skills training. • Dua terapi tambahan yang cukup efektif adalah functional therapy dan multisystemic therapy • Medikasi yang diindikasikan untuk gangguan komorbid dapat memperbaiki gejala gangguan tingkah laku. • Stimulan dalam tatalaksana ADHD dapat mengurangi perilaku antisosial, termasuk agresi. • Medikasi primer untuk gangguan tingkah laku ditujukan untuk mengatasi agresi fisiknya. Yang sering digunakan adalah lithium, antipsikotik, antikonvulsan, clonidin dan propranolol.