Professional Documents
Culture Documents
PENYAKIT
TIDAK
MENULAR (PTM)
DI INDONESIA
Kondisi riil :
Indonesia dalam beberapa dasawarsa
terakhir menghadapi masalah triple
burden diseases.
Di satu sisi, penyakit menular masih
menjadi masalah ditandai dengan masih
sering terjadi KLB beberapa penyakit
menular tertentu, munculnya kembali
beberapa penyakit menular lama (re-
emerging diseases), serta munculnya
penyakit-penyakit menular baru (new-
emergyng diseases) seperti HIV/AIDS,
Avian Influenza, Flu Babi dan Penyakit
Nipah.
Kondisi riil :
Penyakit Tidak Menular (PTM) di
Indonesia diprediksi akan
mengalami peningkatan yang
signifikan pada tahun 2030.
Sifatnya yang kronis dan
menyerang usia produktif,
menyebabkan permasalahan
PTM bukan hanya masalah
kesehatan saja, akan tetapi
mempengaruhi ketahanan
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
Transisiepidemiologi adalah
perubahan kejadian penyakit infeksi
dan penyakit defisiensi menuju
penyakit tidak menular kronis, sebagai
konsekuensi dari perubahan sosio-
demografis pada beberapa negara
miskin.
Selama tahun 1995-2007 atau sekitar
12 tahun, berdasarkan data Riskesdas
2007 dan SKRT tahun 1995 dan 2001
di Indonesia telah terjadi transisi
epidemiologis, dimana kematian
Peran dan Tujuan
Epidemiologi Penyakit
Tidak Menular
EPTM secara garis besar
berperan dalam
mengumpulkan,
menganalisis, mengolah dan
menyampaikan informasi
penyakit tidak menular
secara spesifik (meliputi
informasi medis, ekonomis,
distribusi, dan faktor risiko).
Dalam kajian penyakit tidak menular,
seorang epidemiologis dapat :
a. Menilai beban penyakit tidak menular
(burden chronic disease) sepanjang
hidup seseorang;
b. Menginformasikan kebijakan dan
program berbasis bukti (evidence-
based programmatic) dalam rangka
pencegahan dan pengontrol penyakit
tidak menular; dan
c. Meningkatkan kerjasama dengan
pihak lain dalam rangka pengkajian
isu-isu PTM yang berhubungan
dengan usia pasien, disparitas
Dalam kaitannya dengan PTM, studi
epidemiologi memberi manfaat bagi
kajian PTM, antara lain:
a. Memberikan prinsip dasar dalam
pengontrolan PTM
b. Merupakan alat dalam menentukan
penyebab PTM;
c. Memungkinkan praktisi kesehatan
menentukan prioritas PTM dan
faktor risiko berdasarkan orang,
tempat, dan waktu; dan
d. Menghasilkan metode untuk
mengevaluasi program dan
Tantangan pengembangan
program pengendalian PTM :
PTM dipandang sebagai bukan kejadian
“krisis nasional”, krn hasil program
pencegahan diperoleh jangka panjang
Masyarakat lebih suka menghindari risiko
yang tidak disadari seperti menghindari
paparan bahan kimia, dibandingkan
menghindari risiko yang disadari seperti
merokok, meskipun disadari memberi andil
yang besar terhadap beban penyakit kronis.
Banyak komunitas masyarakat yang tidak
dapat mengakses dan mengetahui data
tentang PTM dan faktor risikonya, yang
berguna sebagai pedoman dalam
menentukan tujuan dan evaluasi program
Manajemen Pencegahan dan
Penanggulangan Faktor Risiko Penyakit
Tidak Menular
Distribusi penyebab kematian menurut
kelompok penyakit di Indonesia :
Peringkat kejadian penyakit tidak
menular (Riskesdas 2013)
Peringkat
Nama Penyakit
Penyakit
1 Asma
Penyakit paru obstruksi
2
kronis (PPOK)
3 Kanker
4 DM
5 Hipertiroid
6 Hipertensi
7 Jantung koroner
8 Gagal jantung
9 Stroke
10 Gagal ginjal kronik
Kontrak Perkuliahan