You are on page 1of 34

Anatomi Sistem percenan

ZAT GIZI
Pengertian Zat Gizi adalah zat pada makanan yang
dibutuhkan oleh organisme dalam pertumbuhan dan
perkembangan yang digunakan secara langsung oleh tubuh
yang meliputi protein, vitamin, mineral, dan lemak. Zat gizi
dapat diperoleh dari makanan yang didapatkan dalam
bentuk sari makanan dari hasil pemecahan pada sistem
pencernaan.
Zat gizi terbagi menjadi dua yakni zat gizi organik dan zat
gizi anorganik. Zat – zat gizi organik ialah seperti lemak,
vitamin, karbohidrat, dan protein. Sedangkan zat gizi
Pengertian Gizi Menurut Pendapat Para
Ahli:
• 1. Pengertian gizi menurut Tuti Sunardi, pengertian gizi adalah
sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis
makanan yang masuk ke dalam tubuh yang dapat mempertahankan
kehidupan.
• 2. Pengertian gizi menurut Lioni Ellis H, pengertian gizi adalah
komponen penting yang diperlukan oleh tubuh untuk tumbuh dan
berkembang.
• 3. Pengertian gizi menurut Harry Oxorn & William R. Forte,
pengertian gizi yang berarti gizi memiliki pengertian yang luas bukan
hanya jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan melainkan juga
mengenal cara-cara memperoleh serta mengolah dan
mempertimbangkan agar kita tetap sehat.
• Macam-Maca Macam-Macam Zat Gizi Berdasarkan Sumbernya
• Zat Gizi Nabati, Zat Gizi nabati ialah sumber zat gizi yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan
• Zat Gizi Hewani, Zat Gizi hewani ialah zat gizi yang berasal dari
hewan m Zat Gizi Berdasarkan Sumbernya
• Macam-Macam Zat Gizi Berdasarkan Jumlahnya

• Zat Gizi Makro atau Makronutrisi : Makronutrisi ialah zat gizi atau
nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang besar dengan
satuan gram. Contoh zat gizi makro atau makronutrisi adalah
protein, karbohidrat, dan lemak.
• Zat Gizi Mikro atau Mikronutrisi : Mikronutrisi ialah zat gizi atau
nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit atau
kecil. Contoh zat gizi mikro adalah air, vitamin dan mineral.
• Macam-Macam Zat Gizi Berdasarkan Jumlahnya

• · Zat Gizi Makro atau Makronutrisi : Makronutrisi ialah zat gizi atau nutrisi yang
diperlukan tubuh dalam jumlah yang besar dengan satuan gram. Contoh zat gizi
makro atau makronutrisi adalah protein, karbohidrat, dan lemak.
• · Zat Gizi Mikro atau Mikronutrisi : Mikronutrisi ialah zat gizi atau nutrisi yang
diperlukan tubuh dalam jumlah yang sedikit atau kecil. Contoh zat gizi mikro adalah
air, vitamin dan mineral.
• Macam-Macam Zat Gizi Berdasarkan Fungsinya

• · Sumber Energi Bagi Tubuh : maksud dari sumber energi bagi tubuh atau
tenaga bagi tubuh digolongkan pada jenis gizi seperti lemak, protein dan
karbohidrat.
• · Pembangun dan Penjaga Tubuh : maksud dari pembangun dan penjaga tubuh
digolongkan pada jenis gizi seperti mineral, protein, vitamin dan lemak.
• · Pengatur Kerja dalam Tubuh : maksud dari pengatur kerja dalam tubuh ialah
untuk mengatur proses metabolisme yang ada dalam tubuh yang digolongkan pada
jenis gizi seperti air, lemak, protein dan mineral
Berat Badan Ideal
• Berat Badan Ideal
• Berat badan ideal diyakini sebagai berat badan maksimal untuk
orang dikatakan sehat, didasarkan terutama pada tinggi badan tetapi
dapat dimodifikasi oleh faktor-faktor lain seperti jenis kelamin, usia,
derajat dan perkembangan otot. Berat badan ideal atau ideal body
weight (IBW) awalnya diperkenalkan oleh dr. Devine pada tahun
1974 untuk memungkinkan penilaian dosis obat pada pasien
obesitas, peneliti menunjukkan bahwa metabolisme obat-obatan
tertentu lebih berhubungan dengan berat badan ideal seseorang.
Istilah ini didasarkan pada penggunaan data asuransi yang
menunjukkan angka kematian relatif untuk pria dan wanita sesuai
dengan kombinasi tinggi-berat yang berbeda.
Indeks Massa Tubuh (IMT)
• ndeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI) adalah
jumlah berat badan ideal yang dihitung dari berat dan
tinggi badan seseorang. IMT merupakan indikator yang
cukup handal untuk kegemukan tubuh bagi kebanyakan
orang. BMI tidak mengukur lemak tubuh secara langsung,
namun penelitian telah menunjukkan bahwa BMI
berkorelasi dengan lemak tubuh, seperti berat air dan
dual energy x-ray absorptiometry (DXA). IMT dapat
dianggap sebagai alternatif untuk langkah-langkah
langsung mengukur lemak tubuh. Selain itu, metode IMT
Rumus Indeks Massa Tubuh
• Rumus Indeks Massa Tubuh

• Dalam pengukuran meter, Indeks Massa Tubuh


didapatkan dari hasil pembagian antara berat badan dan
kuadrat tinggi badan dalam meter.

• Indeks Massa Tubuh = Berat Badan/Tinggi Badan


(meter)2
• Contoh: Berat Badan = 68 kg, Tinggi = 165 cm (1.65 m)
• Rumus Indeks Massa Tubuh

• Dalam pengukuran meter, Indeks Massa Tubuh didapatkan dari hasil


pembagian antara berat badan dan kuadrat tinggi badan dalam meter.

• Indeks Massa Tubuh = Berat Badan/Tinggi Badan (meter)2


• Contoh: Berat Badan = 68 kg, Tinggi = 165 cm (1.65 m)
• IMT = 68 / (1.65)2 = 24.98

• Status Penilaian IMT dikategorikan dalam beberapa kelompok sebagai


berikut
• – Di bawah 18.5 = Berat badan kurang (Underweight)
• – 18.5 – 24.9 = Berat badan normal (Normal)
• – 25.0 – 29.9 = Berat badan berlebih (Overweight)
• – 30.0 lebih = Kegemukan (Obesitas)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN NUTRISI
• 1. Pengetahuan
• Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat memengaruhi
pola konsumsi makan, hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi
sehingga dapat terjadi kesalahan pemenuhan kebutuhan gizi.
2. Prasangka
• Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi tinggi,
dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa darah, tempe
yang merupakan sumber protein yang baik dan murah
• 3. Kebiasaan
• Adanya kebiasaan buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat juga
memengaruhi status gizi. Misalnaya, di beberapa daerah ,terdapat larangan makan
pisang, papaya, bagi para gadis remaja. Padahal, makanan itu merupakan sumber
vitamin yang baik.
• 4. Kesukaan
• Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehigga tubuh tidak
memperoleh zat-zat gizi yang di butuhkan secara cukup. Kesukaan dapat
mengakibatkan banyak terjadi kasus malnutrisi pada remaja karena
asupan gizinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh.
• 5. Ekonomi
• Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi, penyediaan
makanan bergizi, membutuhkan dana yang tidak sedikit karena
perubahan status gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain,
orang dengan status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam
menyadiakan makanan bergizi.
• 6. Usia
• Padausia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme tubuh biasa bertambah
dengan cepat hal ini sehubungan dengan faktor pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun
energi basal relative konstan.
• 6. Usia
• Padausia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme tubuh biasa bertambah
dengan cepat hal ini sehubungan dengan faktor pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun
energi basal relative konstan.

• 7. Jenis kelamin
• Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan
dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan
pada wanita 0,9 kkal/kg BB/jam.

• 8. Tinggi dan beratbadan


• Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh,
semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran
panas, sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga semakin
besar.
• 9. Status kesehatan
• Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia (kurag
nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping
obat.

• 10. Faktorpsikologisserperti stress danketegangaan


• Motivasi individu untuk makan makana yang seimbang dan persepsi
individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan
mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu
menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbolkan kekuatan).
• 11. Alkoholdanobat
• Penggunaan alcohol danobat yang berlebihan member kontribusi pada
defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelanjakan untuk alcohol dari
pada makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ
gastroin testinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat
menurunkan asupan zat gizi esensial.
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan
Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan
Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.Batasan
karakteristik :
– Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal
– Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended Daily
Allowance)
– Membran mukosa dan konjungtiva pucat
– Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah
– Luka, inflamasi pada rongga mulut
– Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan
– Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan
– Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa.
• Faktor-faktor yang berhubungan :
• Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan
atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan
faktor biologis, psikologis atau ekonomi.
• Stres Metabolik
Perubahan metabolisme didalam tubuh akibatpenyakit berat bila tidak diterapi dan
penatalaksaannutrisi yang benar akan mengakibatkanpeningkatan mortalitasBerdasarkan penyakitnya stres metabolik
dibagi:
• 1.Stres metabolik umum
• 2.Stres metabolik khusus
• Kurang kalori dan protein yangsering terjadi pada pasien dengansakit berat, tidak hanya disebabkanoleh penyakitnya
tetapi
• Akibatpemberian nutrisi yang tidakadekuat
ketidaktahuan ataukurang perhatian dimanakebutuhan nutrisi meningkatakibat stres metabolik
• Agar didapat dukungan nutrisi yangadekuat penting dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
• 1.Penilaian status gizi untuk mengetahui keadaan umum pasien.
• 2.Penilaian stres metabolik mengetahui perubahan metabolismeakibat penyakitnya.
• 3.Pemantauan kebutuhan nutrisi dan metode pemberian.
• 4.Pemeriksaan laboratorium yang berkaitan dengan perubahanmetabolisme.Ekskresi Nitrogen Urea Urin (NUU)Kadar
Glukosa Darah Asam Laktat PlasmaGlukosa Urin Analisa Gas DarahBenda Keton
• Suatu penelitian mengatakan orang dengan stres kronik
• peningkatancortisol dalam serum
• nanti akanmengalami :resistensi insulindislipi demiahiperglikemia obesitas abdominal
pemersaan laboraterium yang penting pada gangguan metabolismekarbohidrat:
• 1.Pemeriksaan urin
• 2.Glukosa darah
• 3.Hb A1 C/ Hb A1 total
• 4.Fructosamin
• 5.Insulin/ Glukagon
• 6.C-peptide
• 7.Benda keton
• 8. AnaPemeriksaan Urin
• Urinalisaa. Protein: albuminmikroalbuminuria < 60 mg% Ada test rebus
• urin 5 cc dipanaskanPenilaian test rebus (protein):-
• kekeruhan– +
• kekeruhan seperti awan++
• kekeruhan seperti pasir+++
• kekeruhan seperti gumpalan++++
• kekeruhan seperti putih telur
Pemeriksaan reduksiTest Benedict: 5cc benedict + 5-8 tetes urin,dipanaskan sampai mendidihdilihat perubahan
warnaPenilaian test Benedict:-
• warna hijau+
• warna hijau endapan kuning++
• warna kuning kehijauan+++
• warna kuning keruh++++
• Sekarang ada test stripBM test
• test ini memang menilai pereduksi(glukosa)Beda dengan Benedict test ini tidak menilaiglukosa saja
juga zat-zat pereduksi lain.c. PH Urindengan kertas lakmusPemeriksaan urin harus dilakukan sesegera
mungkinkalau dibiarkan
• akan menyebabkan negatif palsu
• d. Keton bodiesPemeriksaan benda keton biasa dilakukan pada DM berat(apabila reduksi
+++/++++)
• berarti terjadi ketosis.Test Rothera:1. 5cc urin (harus urin segar karena aceton mudahmenguap) + 1
gr (sepucuk pisau) reagen Rothera
• kocoksampai larut.2. Miringkan tabung, kemudian diteteskan 1-2 mLamonium hidroxida pekat
melalui dinding3. Letakkan tabung dalam sikap tegak baca hasil setelah 3menit4. warna ungu
kemerahan antara lapisan cairan
• + bendaketon warna coklat
• - Pemeriksaan Glukosa Darah:
• SampelPlasmaSerum Whole blood
• DarahKapiler Vena Arteri
• Metode pemeriksaan:
• 1.Oxidation reduction methodsa.
• alkaline cufric reductionfolein we- Benedictnelson somogyib.
• alkaline feric reductionhagederen-Jensen
• 2.Enzymatic methodsa.
• glucose oxidase: colorimetric dan kineticb.
• Hexokinase
• Ada yang pakai alat Point Of Care Testing = POCT
• Alat ini bisa penderita mengerjakan sendiri di rumah
• Interpretasi pemeriksaan gula darah:
• Hiperglikemia bila gula darah puasa ≥ 126 mg/dL
• Normoglikemia 90-110 mg/dLHipoglikemia 60 mg/dL
• Oral Glucosa Tolerance Test (OGTT)
• Dikerjakan untuk penderita yang hasil gulanya batasnormal tinggi atau sedikit meningkat.Beberapa indikasi OGTT:
• 1. Ada riwayat DM dalam keluarga.
• 2.Ibu yang memiliki bayi lahir dengan BB 5 kg ataulebih.
• 3 ObesitasOGTT tidak dilaksanakan:
• 1. Gula darah puasa > 200mg%
• 2.Usia 60 tahun
• Cara OGTT:
• 1.Pasien puasa 10-12 jam
• 2. Ambil darah puasa
• 3.Minum glukosa 75 gr
• 4. Ambil darah 2 jam setelah minum glukosa
• 5.Normal: apabila gula darah kembali normal setelah 2 jam, puncak gula darah pada ½ jam-1 jam
• HbA1C atau HbA1 Total
• Untuk menentukan apakah gula darah penderitatersebut terkontrol atau tidak terkontrol dalam waktu3 bulan (120 hari sesuai
dengan umur eritrosit)
• HbA1C atau A1C adalah komponen utama darihemoglobin glikat suatu bentuk ikatan non enzimatikkarbohidrat dengan

hemoglobin.Terbentuk dari glukosa yang terikat pada N valin ujungrantai beta molekul hemoglobin pada keadaanhiperglikemia .
• Penilaian HbA1Cseseorang prediabetes: HbA1C 5,7-6,4%tidak diabetes
• : HbA1C ≤ 5,5 %
• diabetes : HbA1C > 7%
• Keterbatasan pemeriksaan HbA1C AnemiaHemoglobinopathiBiaya
• Keuntungan pemeriksaan HbA1C
Pasien tidak perlu puasaKestabilan praanalitik tinggiKurang fluktuasi hari ke hari selama sakit dan stres
• Kendala pemeriksaan HbA1C:
• Bila pasien diperiksa di laboratorium berbeda dan metode berbeda
Beberapa metode pemeriksaan HbA1C
• Metode affinity chromatographic
• Metode HPLC (High Performance LiquidChromatography)
• Metode elektroforesis
• Metode imunokimia

• Fructosamin
• Ikatan protein dengan glukosa
• Masa paruhnya 1-3 minggu
Insulin
• Dibentuk di sel beta pulau Langerhan pancreas
• Preproinsulin- proinsulin-insulin dan C peptide
• Metode pemeriksaan dengan RIA,ELISA dan EIA

• C-peptida
• 1 mol c-peptida= 1 mol insulin
• Masa paruh lebih lama
• Dilakukan untuk mengetahui defisiensi insulin
• Tidak terpengaruh dengan insulin exogen

• Analisa Gas Darah


• Sampel adalah darah arteri dengan antikoagulanheparin
• Hasil analisis gas darah pada diabetes adalah asidosismetabilik

• Asam Laktat Darah


• Indikator asidosis laktat, hipoksia, syok , dehidrasi
• Katabolisme sel dan akumulasi metabolit asam,seperti asam laktat
• Asam laktat normal: 0,5-2,0 mmol/L atau 5-20 mg/dL
• Definisi Nutrisi
• Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).
• Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk
energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik

antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi .


• Masalah yang Timbul dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
• Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekeurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus,
Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.
• a. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat
badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
• · Berat badan 10-20% dibawah normal
• · Tinggi badan dibawah ideal
• · Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
• · Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
• · Adanya penurunan albumin serum
• · Adanya penurunan transferin
• · Kemungkinan penyebab:
• · Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi atau kanker
• · Disfagia karena adanya kelainan persarafan
• · Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
• · Nafsu makan menurun

• PENGKAJIAN
• 1. IDENTITAS
• a. Identitas Pasien
• Nama : Ny D
• Umur : 35 th
• Agama : Islam
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Status : Menikah
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Petani
• Suku Bangsa : Indonesia
• Alamat : Jln Dr. Sitanala No. 42
• Tanggal masuk : 17/10/2014, pukul 15:00 WIB
• Tanggal pengkajian : 18/10/2014, pukul 16:00 WIB
• No. Register : 13 241 21
• Diagnosa Medis : Thypoid Fever
• b. Identitas Penanggung jawab
• Nama : Ny SM
• Umur : 50 th
• Hubungan dgn pasien : Ibu kandung
• Pekerjaan : Petani
• Alamat : Jln. Dr. Sitanala No. 42

• b. Intitas Penanggung jawab
• Nama : Ny SM
• Umur : 50 th
• Hubungan dgn pasien : Ibu kandung
• Pekerjaan : Petani
• Alamat : Jln. Dr. Sitanala No. 42

2. RIWAYAT KEPERAWATAN
• a. Keluhan utama
• Klien mengatakan sudah 4 hari badannya panas.
• b. Riwayat Kesehatan Sekarang
• Ny. D berumur 35thn datang ke poli klinik umum RSUD Kab. Tangerang. Saat datang klien tampak lemas. Saat dikaji oleh perawat,
klien mengeluh badannya panas, mual dan muntah, tidaknafsu makan, mual dan muntah terjadi setelah klien makan cukup banyak
dan mual muntah berkurang saat makan sedikit dan hangat.
• c. Riwayat Kesehatan Dahulu
• Imunisasi : Klien mengatakan terakhir imunisasi saat masih kecil.
• Alergi : Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi.
• Penyakit yang pernah diderita : Klien mengatakan pernah terkena gastritis.
• Obat-obatan yang pernah di digunakan : -
• Riwayat masuk RS : Klien mengatakan belum pernah masuk rumah sakit.
• Riwayat kecelakan : -
• Riwayat tindakan operasi : -
• d. Riwayat Kesehatan Keluarga
• Pasien mengatakan bahwa keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan yang berat atau menular.
• 3. PEMERIKSAAN FISIK
• 1. Keadaan Umum
• Keadaan Umum Sedang, Kesadaran Umum Compos Mentis
• 2. Tanda-Tanda Vital
• • Tekanan Darah : 90/70 mmHg
• • Nadi : 80x Permenit
• • Suhu : 40ºC
• • RR : 24x Permenit
• 3. Antropometri
• Tinggi Badan : 164cm
• BB : 44kg
• Indeks Masa Tubuh : BB = 46 = 17,1
• TB² (1,64)²
• 4. Kepala Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala klien bersih, distribusi rambut merata, tidak rontok, tidak mudah dicabut, tidak ada benjolan, tidak
ada keluhan.
• 5. Mata Letak bola mata simetris, gerakan bola mata simetris, kelopak mata tidak ada oedema, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, Tekanan Intra
Okuler (TIO) sama, pupil dan refleks cahaya normal, ketajaman mata normal OD = 2/5 OS 3/5, mata tampak sayu, terdapat kantong mata.
• 6. Telinga Kebersihan telinga bersih, tidak ada oedema dan secret, letak telinga simetris, fungsi pendengaran baik
• 7. Hidung Kebersihan lubang hidung bersih, tidak ada oedema dan secret, letak hidung simetris, tidak ada peradangan membran mukosa hidung, tidak
terdapat polip, funsi penciuman baik.
• 8. Mulut dan Faring
• • Mulut tampak kotor, ada bau mulut, terdapat mukosa pada mulut
• • Bibir : Warna pucat, ada stomatitis, tidak ada kelainan bentuk
• • Gusi : Warna merah muda pucat, tidak ada gingivitis
• • Gigi : Jumlah gigi 33, ada caries gigi pada gigi molar, tidak ada perdarahan, abses, dan benda asing (gigi palsu)
• • Lidah : Warna putih pucat, kotor, dan pergerakan lidah normal
• • Faring : Warna merah muda, tidak ada peradangan, tidak ada eksudat, tonsil tidak ada pembesaran
• 9. Leher
• Bentuk leher normal, tidak ada oedema dan jaringan parut, tidak ada tekanan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, tidak
ada kaku kuduk dan mobilitas leher normal.
• 10. Thorax dan Dada
• • Bentuk dada normal, tidak ada kelainan tulang belakang, ada retraksi intercostal, tidak ada oedema dan jaringan parut, vocal premitus normal
• • Suara nafas normal, suara ucapan (vocal resonans) normal, tidak ada suara tambahan
• • Pada jantung ada ictus cordis, perkusi jantung normal, bunyi jantung normal
• • Pada payudara ukuran, bentuk, dan kesimetrisan payudara normal, warna aerola coklat, puting susu tidak ada ulcus dan pembengkakan, tidak ada
secret.
• 11. Abdomen
• Bentuk abdomen datar dan simetris, tidak ada jaringan parut dan lesi, tidak ada oedema, bising usus 9x permenit, terdapat nyeri tekan.
• 12. Ekstremitas atas
• Bentuk simetris, kekuatan otot 3 dari 0-5, tidak terdapat oedema, lesi dan jaringan parut, kuku jari bersih, refleks biceps dan trisep +
• 13. Ekstremitas bawah
Bentuk simetris, kekuatan otot 3 dari 0-5, tidak terdapat oedema, lesi dan jaringan parut, kuku jari bersih, tidak ada varices, dan refleks babinski +
• 4. DATA BIOLOGIS
• 1. Pola Nutrisi
• · Makan
• a. Frekuensi : 3x Sehari
• b. Jenis : Nasi + Lauk + Sayur + Buah
• c. Porsi/Jumlah : 1 Piring kecil
• d. Keluhan : Tidak nafsu makan, mual, muntah
• e. Makanan yang dipantang : Tidak Ada
• f. Alergi terhadap makanan : Tidak Ada
• g. Suplemen yang dikonsumsi : Vit. C
• Minum
• a. Jenis : Air putih
• b. Jumlah : ± 8 Gelas
2. Pola Eliminasi
Buang Air Besar (BAB)
• Klien mengatakan BAB tidak teratu Buang Air Kecil (BAK)
• a. Input : 480cc
• b. Output : 300cc
• c. Balance : Input – Output = 180cc
• 3. Pola Istirahat/Tidur
• a. Tidur Siang : ± 2 jam
• b. Tidur Malam : ± 7 Jam
• c. Keluhan Tidur : Klien mengatakan terkadang terbangun saat malam hari karena tidak nyaman tidur
• 4. Personal Hygiene
• a. Mandi : 1x Sehari
• b. Jenis Pakaian : Kaos dan daster
• c. Perawatan Gigi : Tidak terlalu rutin
• d. Vulva Hygiene : Dibersihkan 1x sehari

• 5. DATA PSIKOLOGIS
• a. Status Perkawinan : Menikah
• b. Status Emosi : Terkadang sedikit Cemas
• c. Pola Koping : Positif ( Klien selalu menceritakan masalah yang dihadapinya
• d. Pola Komunikatif : Klien Koperatif
• e. Konsep Diri :
• § Gambaran Diri : Klien terbuka dalam semua pertanyaan
• § Peran Diri :
• ü Klien mengakui dirinya sebagai istri yang baik bagi suaminya
• ü Klien mengakui dirinya sebagai ibu yang baik bagi anaknya
• § Harga Diri :
• ü Klien mengakui tidak merasa tidak tersisihkan
• ü Klien mengakui merasa dibutuhkan
• ü Klien mengakui senang menjadi seorang ibu
• 6. DATA SOSIAL
• Klien mengatakan berhubungan baik dengan keluarga dan lingkungan sekitar
7. DATA SPIRITUAL
• Klien mengatakan selalu solat 5 waktu dan menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim.
8. THERAPHY
• a) RL 20 tts/mnt mempunyai fungsi untuk mengatasi kehilangan cairan ektraseluler abnormal yang akut

You might also like