You are on page 1of 75

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM

REPRODUKSI PRIA DAN WANITA


ANATOMI SISTEM REPRODUKSI PRIA
Sistem Reproduksi Pria
1.OrganReprodusiDalam
• Testis(gonadjantan)
• organ lunak berbentuk oval dengan panjang 4-5cm dan diameter 2,5 cm
yang terletak di dalam kantung pelir(skrotum).Testis berjumlah sepasang
(testes=jamak).Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan.
Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat
jaringan ikat dan otot polos.
• Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma
dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
Bagian-bagian kelenjar testis

• Tunika albuginea, yaitu kapsul yang membungkus testis yang


merentang kearah dalam yang terdiri dari sekitar 250 lobulus.
• Tubulus seminiferus, yaitu tempat berlangsungnya spermatogenesis
yang terlilit dalam lobules didalamnya terdapat sertoli
• Duktus yang membawa sperma masuk dari testis ke bagian exterior
tubuh.
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi
pria
1. Epididimis
• merupakan tuba terlilit dengan saluran berkelok-kelok yang
panjangnya 4-6 meter yang terletak didalam skrotum yang keluar dari
testis. Epididimis berjumlah sepasang disebelah kanan dan kiri.
• berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai
sperma menjadi matang dan bergerak menuju vasdeferens.
2. Vasdeferens atau saluran sperma (duktus deferens)
• merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan
lanjutan dari epididimis. Vasdeferens tidak menempel pada testis dan
ujung salurannya terdapat didalam kelenjar prostat.
• berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis
menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
3. Saluran ejakulasi (Duktus Ejaculator)
• merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen
dengan uretra.
• berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk kedalam uretra.
4. Uretra
• merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis.
• berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan
saluran untuk membuang urine dari kantung kemih dan sperma.
Kelenjar Asesoris

• Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan


berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-
getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan
pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin
yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostatdan kelenjar
Cowper .
Vesikula seminalis atau kantung semen
(kantung mani)
• merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung
kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang
merupakan sumber makanan bagi sperma.
Kelenjar prostat

• melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung


kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan
hidup sperma.
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra)

• merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju


uretra.Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa)
2. Organ Reproduksi Luar
• Penis
• terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang
terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu
rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons
korpusspongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis
dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak
mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
• Skrotum (kantung pelir)
• merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah
sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum
kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan
otot polos (otot dartos).
• Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu
yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
Spermatogenesis

• terjadi di dalam di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus.


Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan
melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang
mana bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan
sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di
epididimis.
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA
1. Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak
dalam rongga panggul.
• Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi
• Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst,
implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.
• Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh
hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus –
hipothalamus – hipofisis – adrenal – ovarium
• Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga
dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu,
pigmen dan sebagainya.
GENITALIA EKSTERNA
• Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri
dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum,
orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
• Mons pubis / mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
• Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak
mengandung pleksus vena.
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura
posterior).
• Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel
rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut
saraf.
• Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva,
dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
Homolog embriologik dengan penis pada pria.
Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah
dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.
• Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral
labia minora. Berasal dari sinus urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus
vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-
kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
• Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan
tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.
• Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix
uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral.
Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix
anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk
jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan).
• Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong
(episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.
GENITALIA INTERNA
• Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum
(serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan
nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan
pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.
Serviks uteri

• Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan /


menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3
komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan
glikosamin) dan elastin.
Corpus uteri

• Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat


pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan
muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke
dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta
dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri,
menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-
hormon ovarium.
Ligamenta penyangga uterus

• Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum


cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium,
ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina,
ligamentum rectouterina.
Vaskularisasi uterus

• Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca


interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.
Salping / Tuba Falopii
• Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba
kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum
dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan
sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia.
Pars isthmica (proksimal/isthmus)

• Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter


uterotuba pengendali transfer gamet.
Pars ampularis (medial/ampula)

• Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula /


infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi
implantasi di dinding tuba bagian ini.
Pars infundibulum (distal)

• Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada


ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium.
• Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yang keluar saat ovulasi dari
permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
Mesosalping

• Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada


usus).
Ovarium
• Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum,
sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan
pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.
• berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum
(dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di
korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-
hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh
korpus luteum pascaovulasi).
Organ External Wanita
• Payudara
Seluruh susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah
pektoral. Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar mengandung
jaringan lemak, berlobus-lobus (20-40 lobus), tiap lobus terdiri dari 10-
100 alveoli, yang di bawah pengaruh hormon prolaktin memproduksi air
susu.
• Fungsi utama payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin
dan oksitosin pascapersalinan.
• Kulit
Di berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih
tinggi dan responsif secara seksual, misalnya kulit di daerah bokong dan
lipat paha dalam.
POROS HORMONAL SISTEM REPRODUKSI

• Badan pineal
Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm, merupakan suatu
penonjolan dari bagian posterior ventrikel III di garis tengah. Terletak di
tengah antara 2 hemisfer otak, di depan serebelum pada daerah
posterodorsal diensefalon. Memiliki hubungan dengan hipotalamus
melalui suatu batang penghubung yang pendek berisi serabut-serabut
saraf.
• Hipotalamus
Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis, di
bawah talamus.
Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang berlanjut ke hipofisis
sebgai hipofisis posterior (neurohipofisis).
• Pituitari / hipofisis
Terletak di dalam sella turcica tulang sphenoid.
Menghasilkan hormon-hormon gonadotropin yang bekerja pada kelenjar
reproduksi, yaitu perangsang pertumbuhan dan pematangan folikel (FSH
– Follicle Stimulating Hormone) dan hormon lutein (LH – luteinizing
hormone).
• Ovarium
Berfungsi gametogenesis / oogenesis, dalam pematangan dan
pengeluaran sel telur (ovum).
Selain itu juga berfungsi steroidogenesis, menghasilkan estrogen (dari
teka interna folikel) dan progesteron (dari korpus luteum), atas kendali
dari hormon-hormon gonadotropin.
• Endometrium
Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi sebagai bakal tempat
implantasi hasil konsepsi.
Selama siklus haid, jaringan endometrium berproliferasi, menebal dan
mengadakan sekresi, kemudian jika tidak ada pembuahan / implantasi,
endometrium rontok kembali dan keluar berupa darah / jaringan haid.
Histological appearance of endometrial tissues
during the menstrual cycle.

A. Normal proliferative (postmenstrual) endometrium, showing small,


tube-like pattern of glands.
B. Early secretory (postovulatory) endometrium, with prominent
subnuclear vacuoles, alignment of nuclei, and active secretions by
the endometrial glands.
C. Late secretory (premenstrual) endometrium, with predecidual
stromal changes.
D. Menstrual endometrium, with disintegration of stroma / glands
structures and stromal hemorrhage.
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
MANUSIA
C. GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

1. Gangguan pada Sistem Reproduksi


Wanita
a. candidiasis/keputihan
b. gangguan menstruasi,
c. kanker genitalia,
d. endometriosis
e. penyakit infeksi
f. kanker genitalia
g.endometriosis
h.kanker payudara
i.fibroadenoma
Next……

a. Keputihan

Pengertian umum dari keputihan yaitu penyakit


kelamin pada perempuan (vagina) cairan
berwarna putih kekuningan atau putih
kekelabuan baik encer maupun kental, berbau
tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal.
Hal-hal yang dpt mengakibatkan
gangguan pd alat reproduksi wanita ini :

1.Bakteri
2.Virus
3.Jamur
4.Parasit
Next…..

b. Gangguan menstruasi
• Gangguan menstruasi terdiri atas amenore primer dan amenore
sekunder.
• Amenore primer adalah tidak terjadinya manarkhe (menstruasi)
sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual
sekunder.
• Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6
bulan atau lebih pada orang yang telah mengalami siklus
menstruasi.
Next….

c. Kanker genitalia

Kanker vagina
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya, kemungkinan disebabkan oleh iritasi
dan infeksi virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.

Kanker cervix
Adalah keadaan dimana sel-sel abnormal yang tumbuh diseluruh lapisan epitel
cervix. Penanganannya dengan mengangkat uterus, oviduct, ovarium, sepertiga
bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.

Kanker ovarium
Kanker ovarium tidak memiliki gejala yang jelas. Dapat berupa rasa berat pada
panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan
vagina yang abnormal
Next……
d. Endometriosis
keadaan di mana jaringan endometrium
terdapat di luar rahim, yaitu dapat tumbuh di
sekitar ovarium, oviduk, atau jalur di luar rahim.
Gejalanya berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit,
dan nyeri pada saat menstruasi. Jika tidak ditangani
akan menyebabkan sulit terjadinya kehamilan.
Penanganannya dengan pemberian obat-obatan,
laparoskopi, atau bedah laser.
Next...

e. Penyakit infeksi t/d :


Vaginistis
Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan disertai
rasa gatal dan panas. Penyebabnya dapat berupa jamur,
bacteri atau Protozoa.
Cervicitis.
Infeksi cervix atau leher rahim biasanya juga disertai
vaginitis. Dapat disebabkan oleh virus, bakteri atau
jamur. Ditandai dengan banyak pengeluaran lendir dari
vagina, pendarahan diantara periode menstruasi yang
normal, rasa sakit pada bagian bawah punggung.
Next…..

Cystitis
Adalah infeksi bacteri pada saluran kencing (uretra) dan
mudah menjalar ke kandung kencing atau vesika urinaria
karena uretra wanita lebih pendek dari uretra pria.
Gejala cystitis antara lain; rasa ingin kencing terus
menerus tetapi hanya sedikit yang keluar, rasa sakit ketika
kencing terutama diakhir proses, kadang-kadang disertai
darah, demam dan sakit punggung merupakan tanda infeksi
telah menjalar ke daerah ginjal. Penanggulangannya adalah
dengan anti biotik dan banyak minum air putih.
Next….
f. Kanker payudara
Yaitu tumor yang bersifat ganas. Kanker payudara banyak terdapat pada wanita
yang telah menopause. Pengobatannya dengan operasi, sinar radio aktif, dan
obat-obatan.

Gambar Kanker payudara


Next…
g. Fibroadenoma
• Yaitu tumor yang bersifat jinak. Gejalanya berupa benjolan kenyal
pada payudara. Pengobatannya dengan operasi.
h. Herpes Simplex Genitalis
• Merupakan gangguan pada bagian luar kelamin berupa
gelembung-gelembung berisi cairan. Gelembung air diakibatkan
karena infeksi virus Herpes (HSV2).
• Gejalanya dapat berupa demam dan menimbulkan sensasi perih
bila tersentuh. Bila menginfeksi sampai bagian dalam organ intim
wanita, virus ini bisa menyebabkan nyeri sendi hingga rasa pegal
di area pinggang. Pengobatan penyakit ini dengan obat antivirus.
Pencegahannya dilakukan dengan menjaga daerah organ intim
agar tidak terlalu lembap dan tetap bersih.
Gangguan pd sistem reproduksi pria :

Merupakan Gangguan yang terjadi pada alat/organ


reproduksi laki- laki akan menyebabkan terjadinya
gangguan pada sperma.

 Gangguan ini menyebabkan seorang laki-laki menjadi


kurang subur bahkan bisa tidak subur, gangguan sperma
tersebut biasanya terjadi pada ;
· produksi spermanya
· bentuk spermanya;
· faal spermanya;
· fungsi spermanya ;
· transportasi spermanya.
Next…

 Masalah gangguan reproduksi pada pria ini disebabkan


oleh hal-hal berikut ini.
a. Hypospadia : Lubang keluar sperma/kencing pada laki-
laki di sebelah bawah, biasanya ketika buang air kecil
alirannya “tidak deras.”
b. Pseudohermaphrodite : bentuk alat kelamin ganda ( laki-
laki dan perempuan), tetapi tidak sempurna. Vagina tidak
sempurna (tidak memiliki lubang vagina misalnya) atau
tidak memiliki vagina.
c. Micro penis: penis kecil / tidak berkembang.
d. Hipogonadisme
Merupakan penurunan fungsi testis yang
disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti
hormon androgen dan estrogen.
Next…..

TANDA TANDA dan SIMPTOM HIPOGONADISME;


=Dispungsi ereksi (mati pucuk)
=ketidak suburan
=Penurunan pertumbuhan bulu badan dan janggut
=pertambahan lemak dan penurunan kekuatan otot serta
osteoporosis
=penurunan besar atau kekenyalan buah zakar
=perkembangan jaringan buah dada
=Hipogonadisme juga dapat menyebabkan perubahan emosi dan
mental,ketika testosteron menurun, setengah lelaki akan mengalami
simptom seperti wanita menopause.ini termasuk letih,kurang
keinginan
seks,sukar memusatkan perhatian,radang,resah dan murung.
e. Kriptokidisme
Merupakan kegagalan dari satu atau kedua testis untuk
turun dari rongga abdomen ke dalam scrotum pada waktu bayi.
Penangannya dapat dilakukan dengan pemberian hormon human
chorionic gonadotropin untuk merangsang testoteron.
Next……

f. Uretritis
Peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan
sering buang air kecil. Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis,
Ureplasma urealyticum,atau virus herpes.
g. Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering disertai
dengan peradangan pada uretra. Gejalanya berupa pembengkakan
yang dapat menghambat uretra sehingga timbul rasa nyeri bila buang
air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli
maupun bukan bakteri.
h. Epididimitis
Merupakan infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi
pria. Penyebabnya adalah E. coli dan Chlamydia.
i. Orkitis
Merupakan peradangan pada testis yang disebabkan oleh
virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan
infertilitas.
Next….

j. Anorkidisme
Anorkidisme adalah penyakit dimana testis
hanya bejumlah satu atau tidak ada sama sekali.
k. Hyperthropic prostat
Hyperthropic prostat adalah pembesaran
kelenjar prostat yang biasanya terjadi pada usia-
usia lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas
diketahui.
Next…

Bengkak Prostat Gambar : Hyperthropic prostat


Next…..

m. Infertilitas (kemandulan)
• Yaitu ketidakmampuan menghasilkan ketururan. Infertilitas
dapat disebabkan faktor di pihak pria maupun pihak wanita.
Pada pria infertilitas ketidakmampuan mengfertilisasi ovum.
Hal ini dapat disebabkan oleh:
• - Gangguan spermatogenesis, misalnya karena testis terkena
sinar radio aktif, terkena racun, infeksi, atau gangguan hormon
• - Tersumbatnya saluran sperma
• - Jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit
PENGKAJIAN PADA SISTEM REPRODUKSI

Tujuan

 Untuk mengetahui ciri – ciri normal


alat kelamin wanita
Untuk mengetahui aspek yang dikaji
dalam pengkajian alat kelamin wanita
Untuk mengetahui persiapan yang
diperlukan dalam pengkajian alat kelamin wanita
Untuk mengetahui teknik inspeksi dan
palpasi dalam pengkajian alat kelamin
wanita
Untuk mengetahui hasil pengkajian\
NEXT…..
Dilakukan pada :
Pasien wanita yang mengalami masalah
dengan kontrasepsi (KB).
Pasien wanita yang mengalami masalah dengan infertilitas.
Pasien wanita yang mengalami masalah kehamilan.
Pasien wanita yang mengalami masalah menstruasi atau menopause.
Pasien wanita yang menderita penyakit tumor atau kanker.
PENGKAJIAN ALAT KELAMIN WANITA BAGIAN
DALAM
• Prosedur:
Gunakan sarung tangan, atur posisi pasien
Lumasi jari tangan dengan air steril, masukkan ke vagina, identifikasi kelunakan
vagina serta permukaan serviks, sesuaikan spukulum
Jika spekulum sudah berada pada vagina Buka bilah spekulum, letakkan pada
serviks, dan kunci bilah sehingga tetap membuka
atur lampu untuk memperjelas penglihatan dan amati ukuran , laserasi, erosi,
nodular, massa, rabas, dan warna serviks. Normalnya bentuk serviks melingkar
atau oval pada nulipara, sedangkan pada para membentuk celah
Bila sudah selesai, kendurkan sekrup spekulum, tutup spekulum, dan tarik keluar
secara perlahan – lahan
Next..

Lakukan palpasi secara bimanual bila diperlukan, dengan cara memakai sarung
tangan steril, melumasi jari telunjuk dan jari tengah, kemudian memasukkan jari
tersebut ke lubang vagina dengan penekanan ke arah posterior, dan meraba
dinding vagina untuk mengetahui adanya nyeri tekan dan nodular
Palpasi serviks dengan dua jari anda dan perhatikan posisi, ukuran, konsistensi,
regularitas, mobilitas, dan nyeri tekan. Normalnya serviks dapat digerakkan
tanpa terasa nyeri
Palpasi uterus dengan cara jari – jari tangan yang ada dalam vagina menghadap
ke atas. Tangan yang ada di luar letakkan di abdomen dan tekankan ke bawah.
Palpasi uterus untuk mengetahui ukuran, bentuk, konsistensi, dan mobilitasnya
• Palpasi ovarium dengan cara menggeser dua jari yang ada dalam vagina ke foniks
lateral kanan. Tangan yang ada di abdomen tekankan ke bawah ke arah kuadran
kanan bawah. Palpasi ovarium kanan untuk mengetahui ukuran , mobilitas,
bentuk, konsistensi, dan nyeri tekan (normalnya tidak teraba). Ulangi untuk
ovarium sebelahnya.

You might also like